123

Dunia Satwa
Dongeng Seekor Anjing" oleh Penulis Terkenal Mark Twain


24 April adalah Hari Hewan Laboratorium Sedunia, yang ditetapkan oleh Kelompok Anti-pembedahan hidup-hidup Nasional AS. Pada hari ini, pendukung-pendukung anti-pembedahan hidup-hidup di seluruh penjuru dunia bekerja untuk meningkatkan kesadaran umum tentang menghentikan praktik percobaan laboratorium yang tidak etis, bengis dan tidak ilmiah terhadap hewan-hewan yang hidup, yang menyebabkan penderitaan luar biasa dan kematian terhadap makhluk-makhluk tak berdosa yang tak terhitung jumlahnya setiap tahun.

Selain menjadi sebuah sosok utama dalam kesusastraan AS, pengarang dan tokoh kemanusiaan yang terkenal, Mark Twain adalah seorang pendukung yang mementingkan kesejahteraan hewan yang berbicara menentang penganiayaan seperti perkelahian dengan banteng dan pembedahan hidup-hidup.

Penulis yang terkenal di dunia ini pertama-pertama memasuki bidang penerbitan pada usia sebelas tahun, saat ia mulai bekerja sebagai seorang asisten di sebuah tempat pencetakan. Saat muda, ia menulis artikel-artikel untuk sejumlah surat kabar dan menjadi terkenal di Amerika Serikat saat cerita singkatnya “Jim Smiley dan Kataknya yang Melompat” diterbitkan secara nasional.

Karyanya yang terkenal, “Petualangan-petualangan dari Huckleberry Finn”, ditulis pada tahun 1884, dan dianggap oleh banyak orang sebagai “Novel Amerika yang Luar Biasa”. Hewan-hewan ditokohkan dalam banyak karya Bapak Twain, dari artikel-artikelnya di surat-kabar yang mengutuk kekejaman terhadap hewan hingga karya-karyanya yang penuh pemikiran yang ditulis sampai akhir hidupnya, “Kisah Seekor Anjing” di tahun 1903, “Kisah Seekor Kuda” di tahun 1907 dan surat untuk Kelompok Anti-pembedahan hidup-hidup London di tahun 1899. Beberapa dari komentar Mark Twain yang menyentuh hati secara luas disebarkan di dalam pers dan banyak salinan yang disebar sebagai pamflet untuk mempromosikan tujuan dari kesejahteraan hewan. Dalam suratnya kepada Kelompok Anti-pembedahan hidup-hidup London, ia menulis:

Mark Twain:  “Saya tidak berminat untuk mengetahui apakah pembedahan hidup-hidup memberikan hasil yang menguntungkan ras manusia atau tidak… Penderitaan yang ditimpakan terhadap hewan yang tidak-rela adalah dasar dari rasa permusuhan saya terhadap hal itu, dan bagi saya itu adalah pembenaran yang cukup terhadap rasa permusuhan itu tanpa melihat lebih jauh lagi”

Supreme Master TV: Kami sekarang menayangkan bab pertama dan kedua dari “Kisah Seekor Anjing”, sebuah kisah diutarakan oleh anjing bernama Aileen Mavourneen.

Aileen (seekor anjing): Ayah saya adalah keturunan St. Bernard, ibu saya berketurunan collie, tapi saya adalah Presbyterian Inilah yang dikatakan oleh ibu kepada saya, Saya sendiri tidak tahu tentang perbedaan yang baik ini. Bagi saya itu hanyalah kata-kata besar yang bagus yang tidak berarti apa-apa. Ibu saya memiliki kegemaran akan hal-hal semacam itu; ibu suka menyebut hal-hal itu, dan melihat anjing-anjing lain tampak kaget dan iri, karena heran bagaimana sehingga ia mendapat begitu banyak pendidikan. Tetapi, sesungguhnya, itu bukanlah pendidikan yang nyata, itu hanyalah suatu aksi.

Ibu mendapatkan kata-kata itu dengan mendengar di ruang-makan dan ruang-tamu saat ada tamu, dan pergi bersama anak-anak ke sekolah-Minggu dan mendengar di sana dan kapan pun ibu mendengar kata-kata hebat, ibu mengucapkan untuk diri sendiri berulang kali, agar ia bisa mengingatnya hingga ada suatu pertemuan dogmatis di lingkungan sekitar, lalu ibu akan mengeluarkannya dan mengejutkan dan menyusahkan mereka semua, dari anjing-saku hingga mastiff, yang memberinya kepuasan atas semua kerepotannya itu.

Jika ada anjing asing hampir-hampir yakin pastilah anjing itu curiga, dan saat napasnya teratur kembali ia akan menanyakan pada ibu apakah artinya itu. Dan ibu selalu memberitahunya Ia tak pernah mengira begitu, tetapi mengira bahwa ia akan memergoki ibu, jadi saat ibu memberitahunya dialah pihak yang terlihat malu, dimana ia mengira bahwa ibulah yang akan malu.

Yang lainnya selalu menantikan hal ini, dan bergembira karenanya dan bangga terhadap ibu, karena mereka tahu apa yang akan terjadi, karena mereka telah memiliki pengalaman, saat ibu memberitahukan arti dari suatu kata yang hebat mereka semua amat terkesima dengan kekaguman dimana tidak pernah terjadi ada anjing yang meragukan, jika itu adalah hal yang benar, dan itu adalah alami karena untuk satu hal, ia menjawab dengan  segera, sehingga itu nampaknya seperti sebuah kamus yang berbicara, dan selain itu, mereka tak bisa menemukan apakah itu benar atau tidak? Karena ialah satu-satunya anjing yang berpendidikan di sana.

Tak lama kemudian, saat usia saya lebih tua, ibu membawa pulang kata tidak-intelektual, suatu ketika, dan bekerja cukup keras sepanjang minggu pada pertemuan-pertemuan yang berbeda, membuat ketidakbahagiaan dan patah-semangat dan pada saat inilah saya memperhatikan bahwa selama minggu itu ibu ditanya tentang arti tersebut di delapan perkumpulan berbeda, dan memberikan suatu definisi baru setiap kalinya, dimana itu menunjukkan bahwa ibu lebih memiliki pikiran yang tangkas daripada kebudayaan, namun tentunya saya tidak mengatakan apa-apa.

Ibu memiliki satu kata yang selalu ia persiapkan, dan siap, bagaikan sebuah pelampung penyelamat, semacam kata darurat untuk disandangkan saat ia mungkin akan kehilangan akal dengan seketika – itu adalah kata Sinonim.

Saat ibu mengeluarkan suatu kata yang panjang yang dipersiapkan berminggu-minggu sebelumnya dan arti yang telah dipersiapkan terlupakan, jika ada seekor anjing asing di sana tentunya itu membuat anjing tersebut pusing selama beberapa menit, lalu ia akan datang, dan pada saat itu ibu akan tanpa berhenti akan berbelit ke tindakan lain, dan tidak berharap apa pun; jadi saat anjing itu menyambut dan menuntut ibu untuk menjawab, saya (satu-satunya anjing yang ada berpihak pada permainan ibu) bisa melihat layar ibu menciut sejenak – tetapi hanya sejenak – lalu itu akan menggembung kembali kencang dan penuh, dan ia akan berkata, setenang suatu hari di musim panas, “Itu adalah sinonim dengan supererogasi” atau suatu kata murtad yang panjang dan melata semacam itu dan dengan tenang melangkah menuju tindakan berikut dengan kenyamanan yang sempurna, dan membuat anjing asing itu terlihat najis dan malu dan memprakarsai mengebas lantai dengan ekor mereka secara serempak dan wajah mereka berubah menjadi suatu kegembiraan suci. Dan sama halnya dengan frasa.

Ibu akan membawa pulang sebuah frasa lengkap, jika frasa itu memiliki bunyi yang akbar, dan memainkannya 6 malam dan 2 siang, dan menjelaskannya dengan cara yang baru setiap kalinya – dimana ia harus, karena yang ia pedulikan hanyalah frasa itu. Ibu tidak tertarik pada artinya, dan tahu bahwa anjing-anjing itu tidaklah memiliki cukup kecerdasan untuk memergoki ibu, bagaimanapun juga.

Ya, ibu adalah luar biasa! Ibu melakukan itu sehingga ibu tidak takut akan apa pun, ibu memiliki rasa percaya diri terhadap kebodohan dari makhluk-makhluk itu. Ibu bahkan membawa pulang anekdot yang ia dengarkan dari keluarga dan tamu-tamu yang datang makan malam; dan sebagai aturan ia mengambil isi dari satu buah berangan ditaruh ke buah berangan lain dimana, tentu saja, itu tidak cocok dan tidak memiliki arti; dan saat ia membawa isi itu, ia jatuh dan berguling di atas lantai dan tertawa serta menggonggong dengan cara paling edan, sementara saya bisa melihat bahwa ia bertanya-tanya pada diri sendiri mengapa itu tidak terlihat selucu saat ia pertama mendengarnya.

Tetapi tidak ada ruginya, yang lainnya berguling dan menggonggong juga, secara pribadi malu terhadap diri mereka sendiri karena tidak melihat intinya dan tak pernah curiga bahwa kesalahan itu bukanlah milik mereka dan tidak ada apa pun yang perlu dilihat. Kita bisa melihat dari hal-hal ini bahwa ibu adalah sebuah karakter yang agak menonjolkan diri dan sembrono; namun tetap saja ia punya kebajikan, dan cukup untuk melengkapinya, menurut saya.

Ibu memiliki hati yang baik dan cara-cara yang lembut, dan tidak pernah menyimpan dendam atas cedera yang dilakukan terhadapnya, tetapi dengan mudah melenyapkan itu dari pikirannya dan melupakannya; dan ibu mengajari anak-anaknya dengan caranya yang ramah, dan dari ibu lah, kami juga belajar untuk menjadi berani dan tangkas saat ada bahaya, dan tidak melarikan diri, namun menghadapi bahaya yang mengancam sahabat atau orang asing, dan membantunya sebisa kita tanpa berhenti untuk berpikir kerugian apakah yang mungkin akan menimpa kita.

Dan ibu mengajari kami bukan hanya dengan kata-kata saja, tetapi dengan contoh, dan itulah cara yang terbaik dan terpasti dan yang paling bertahan lama. Mengapa, hal-hal yang paling berani yang ibu lakukan, hal-hal yang luar biasa! Ibu hanyalah seorang prajurit dan begitu rendah hati baik tentang itu, kita tidak bisa tidak mengaguminya, dan kita tidak bisa tidak meniruya, bahkan seekor spaniel Raja Charles tidak bisa tetap tercela selamanya di dalam masyarakatnya. Jadi, seperti yang kita lihat, ada hal yang lebih banyak daripada pendidikannya saja.

BAB 2

Saat saya tumbuh dewasa, pada akhirnya, saya dijual dan dibawa pergi, dan saya tidak pernah melihatnya lagi. Ibu patah-hati, dan begitu juga saya dan kami menangis tetapi ibu menghibur saya sebaik yang ia bisa, dan berkata bahwa kita dikirim ke dunia ini untuk suatu tujuan yang bijaksana dan baik, dan kita harus melakukan tugas kita tanpa mengeluh, menjalani hidup kita sebagaimana yang kita temukan, menjalaninya demi hal yang terbaik bagi orang lain, dan jangan pedulikan hasilnya; itu bukan urusan kita.

Ibu berkata orang yang berkelakuan seperti ini akan memiliki suatu imbalan yang mulia tak lama kemudian di dunia yang lain, dan meskipun kita hewan-hewan tidak akan ke sana, untuk berlaku baik dan benar tanpa imbalan yang akan diberi kepada hidup kita, yang singkat suatu kelayakan dan martabat itu sendiri akan menjadi suatu imbalan.

Ibu mengumpulkan hal-hal ini dari waktu ke waktu saat ibu pergi ke sekolah-Minggu dengan anak-anak, dan telah menanamkan hal itu di dalam memorinya lebih hati-hati daripada yang telah ia lakukan dengan kata-kata dan frasa-frasa itu dan ia telah mempelajarinya secara mendalam, demi kebaikan ibu maupun kami. Seseorang mungkin melihat melalui ini bahwa ibu memiliki kepala yang arif dan penuh pemikiran karena begitu banyak penerangan di dalamnya.

Jadi saat kami mengucapkan salam perpisahan dan saling melihat untuk yang terakhir kali melalui air mata kami dan hal terakhir yang ibu katakan, menyimpannya terakhir kali agar saya mengingatnya secara lebih baik.

Ibunda Aileen (seekor anjing): “Untuk mengenang saya, saat ada bahaya yang mengancam orang lain, janganlah memikirkan dirimu, pikirkan ibumu, dan lakukan apa yang akan ia lakukan”

Aileen (seekor anjing): Apakah menurut Anda saya bisa melupakan itu? Tidak.

Supreme Master TV: Dengan menyimpan kasih dan kata-kata yang arif dari ibunya di dalam hati, anjing kecil Aileen berangkat untuk menghadapi hidup sendiri, tantangan semacam apakah yang menantinya?

Aileen (seekor anjing):  Itu rumah yang mempesona sekali! - rumahku yang baru, rumah besar yang bagus, dengan lukisan-lukisan, dan hiasan-hiasan yang bagus, dan perabot yang kaya, dan tidak suram dimana-mana, tetapi semua belantara warna-warna yang cantik menyala dengan banjir sinar matahari, dan dataran yang lapang di sekelilingnya, dan kebun yang bagus, dataran hijau, dan pepohonan yang besar, dan bunga-bunga tanpa akhir.

Dan aku sama sebagai anggota keluarga, dan mereka mencintai aku, dan membelai aku, dan tidak memberikan aku nama baru, tapi memanggilku dengan nama lama yang terdengar mesra bagiku karena ibuku telah memberikannya padaku - Aileen Mavourneen.

Dia mendapatkannya dari sebuah lagu dan Keluarga Gray tahu lagu itu, dan berkata itu nama yang indah. Ibu Gray berusia tiga puluh, dan sangat manis dan elok, Anda tidak dapat bayangkan itu; dan Sadie sepuluh tahun, dan sama seperti ibunya, kurus cantik mirip ibunya, dengan ekor pirang jatuh di belakangnya, dan baju rok pendek; dan bayinya berusia setahun, dan bulat dan berlesung pipit dan senang padaku, dan tidak pernah cukup menarik ekorku, dan memelukku, dan dengan tawa kebahagiaannya yang tanpa dosa; dan Bapak Gray berusia 38 tahun, dan tinggi dan ramping dan tampan, sedikit botak di depan, sigap, cepat dalam gerakannya, efisien, cermat, mantap, tidak sentimentil, dan dengan wajah yang rapi yang terlihat berkilat dan berkilau dengan kepandaian yang dingin!

Dia adalah ilmuwan terkenal. Aku tidak tahu apa arti kata tersebut, tetapi ibuku akan tahu bagaimana menggunakan dan membuat efek dari itu. Dia akan tahu bagaimana untuk menekan seekor rat-terrier dengan itu dan membuat anjing kecil terlihat sedih telah datang.

Tetapi itu bukan yang terbaik; yang terbaik adalah Laboratorium. Ibuku dapat mengorganisir sebuah Perserikatan tentang itu yang akan menguliti para monopoli dari seluruh kawanannya.

Laboratorium bukanlah sebuah buku, atau sebuah lukisan, atau tempat untuk mencuci tangan, seperti dikatakan anjingnya presiden perguruan tinggi – tidak, itu adalah kakus.

Laboratorium sedikit berbeda, dan penuh dengan toples dan botol-botol, dan listrik, dan kabel, dan mesin yang aneh, dan setiap minggu ilmuwan-ilmuwan lainnya datang kesana dan duduk di tempat itu, dan menggunakan mesin, dan berdiskusi, dan membuat apa yang mereka sebut percobaan-percobaan dan penemuan-penemuan; dan aku sering datang juga, dan berkeliling dan mendengar, dan mencoba untuk belajar demi ibuku, dan dalam kenangan penuh kasih tentangnya, meskipun itu adalah rasa sakit bagiku, selagi menyadari apa dia semakin tua dan aku tidak mendapat apa-apa sama sekali, walau aku berusaha mencoba, aku tidak pernah mampu berhasil sama sekali.

Di lain waktu aku berbaring di lantai di ruang kerja nyonya rumah dan tertidur, dia dengan lembut memakaiku sebagai sandaran kaki, tahu aku suka itu, karena itu adalah elusan, di lain waktu aku habiskan satu jam di kamar bayi, dan menjadi kusut dan bahagia, di lain waktu aku menjaga keranjang bayi di sana, ketika bayi tertidur dan perawat keluar selama beberapa menit karena urusan-urusan bayi, di lain waktu aku berlarian ke seluruh lapangan dan taman dengan Sadie sampai kami lelah, lalu tidur di rumput dalam bayangan pohon ketika dia membaca bukunya, di waktu lain aku pergi berkunjung diantara anjing-anjing terdekat, karena di sana ada beberapa yang paling menyenangkan tidak begitu jauh, dan satu yang sangat tampan dan sopan dan anggun, rambut yang ikal anjing Irish bernama Robin Adair, yang adalah Presbyterian seperti aku, dan dimiliki oleh menteri Scoth.

Pelayan-pelayan di rumah kami semua baik terhadapku dan senang kepadaku, sehingga, seperti Anda lihat, hidupku menyenangkan. Tidak mungkin ada anjing yang sebahagia aku, dan yang penuh rasa syukur. Aku akan katakan ini untukku, karena itu betul-betul kebenaran: Aku selalu berusaha lakukan dengan baik dan benar, dan menghormati kenangan ibuku dan ajaran-ajarannya, dan memperoleh kebahagiaan yang telah datang kepadaku, sebaik yang aku mampu.

Lagi dan lagi anjing kecilku, dan lalu pialaku penuh, kebahagiaanku sempurna. Itu adalah makhluk bergoyang-goyang kecil yang tersayang, dan begitu licin dan halus dan lembut, dan memiliki kaki aneh kecil cerdik, dan mata yang penuh kasih sayang, dan begitu manis dan wajah tak berdosa; dan itu membuatku begitu bangga melihat anak-anak dan ibu mereka mengaguminya, dan memanjakannya, dan berseru terhadap setiap hal menakjubkan yang dilakukan dia. Sepertinya bagiku bahwa hidup terlalu indah.

Lalu musim dingin datang. Suatu hari aku berjaga di ruang bayi. Itu bisa dikatakan, aku tertidur di tempat tidur. Bayi itu tidur di keranjang bayi, dimana bersisian dengan tempat tidur di sebelahnya dekat perapian. Itu sejenis keranjang bayi dengan kelambu tinggi terbuat dari bahan kasa yang tembus pandang.

Perawatnya keluar, dan kami berdua yang tidur sendirian. Percikan dari kayu bakar terlempar keluar, dan menyulut bagian kelambu yang miring. Mungkin jeda waktu yang tenang mengikuti, lalu sebuah teriakan dari bayi itu membangunkan aku, dan kelambu itulah yang menyala menuju langit-langit!

Sebelum aku dapat berpikir, aku melompat maju ke lantai dalam ketakutan, dan dalam sekejap separuh jalan ke pintu, tetapi dalam sekejap selanjutnya ucapan selamat tinggal dari ibu terngiang di telingaku, dan aku kembali ke tempat tidur lagi. Aku menggapai kepalaku melalui api dan menarik bayi itu keluar dengan ikatan pinggangnya, dan menyentakkannya, dan kami jatuh ke lantai bersama-sama dalam awan asap, kurenggut pegangan baru dan menarik makhluk kecil yang berteriak terus dan keluar pintu dan sekeliling belokan lorong, dan masih menyeret, dengan bergairah dan bahagia dan bangga, ketika suara tuan berteriak:

Bapak Grey: “Pergilah kamu makhluk terkutuk!”

Aileen (seekor anjing):  Dan aku melompat untuk selamatkan diriku; tetapi dia dengan marah secara cepat, dan mengejar aku, memukul dengan marah kepadaku dengan tongkatnya, aku menghindar dengan cara ini dan itu dalam ketakutan, dan akhirnya pukulan yang kuat jatuh pada kaki kiri depanku, yang membuatku menjerit dan jatuh, sementara, tidak berdaya, tongkat terangkat untuk pukulan lainnya, tidak pernah turun, karena suara perawat berdering dengan ramai.

Perawat bayi: “Kamar bayi kebakaran!”

Aileen (seekor anjing):  Dan tuan bergegas ke arah itu, dan tulangku yang lainnya terselamatkan. Sakitnya luar biasa sekali, tapi bukan masalah, aku tidak bisa kehilangan waktu, dia mungkin kembali kapan saja, jadi aku pincang dengan tiga kaki ke ujung lorong lainnya, dimana di sana ada tangga kecil gelap menuju ke dalam loteng di mana kotak-kotak tua dan barang-barang seperti itu disimpan, seperti yang telah aku dengar, dan dimana orang-orang jarang ke sana.

Aku berhasil memanjat naik ke sana, lalu aku mencari jalanku melalui kegelapan di antara tumpukan barang-barang, dan bersembunyi dalam tempat yang paling rahasia yang dapat aku temukan. Bodoh untuk merasa takut di sana, tapi aku masih begitu takut sampai aku tetap bertahan dan bahkan sulit merintih, meskipun itu akan merupakan kenyamanan untuk merintih karena itu meringankan sakitnya, kau tahu.

Tapi aku dapat menjilat kakiku, dan itu berakibat baik. Selama setengah jam ada keributan di lantai bawah, dan teriakan-teriakan dan langkah-langkah kaki bergegas, lalu tenang kembali. Tenang selama beberapa menit, dan itu jiwaku bersyukur, karena kemudian rasa takutku mulai turun; dan rasa takut lebih buruk daripada rasa sakit-oh, lebih buruk.

Lalu datanglah suara yang membekukan aku. Mereka memanggil aku - memanggil namaku - memburu aku! Sayup-sayup dari kejauhan, tetapi itu tidak dapat mengusir kengerian pergi, dan itu adalah suara paling menakutkan bagiku yang pernah kudengar. Itu terdengar, dimana-mana, di bawah sana: sepanjang lorong, melalui semua kamar, di kedua lantai dan di dalam ruang bawah tanah dan gudang, lalu di luar, dan lebih jauh dan lebih jauh - lalu kembali, dan ke sekitar rumah lagi, dan aku berpikir itu tidak akan, tak akan pernah berhenti.

Tetapi akhirnya itu terjadi selama berjam-jam setelah senja samar-samar di loteng telah menghilang dihilangi oleh kelam kegelapan. Lalu dalam keheningan yang diberkahi itu kengerian sedikit demi sedikit pergi, dan aku dalam damai dan tidur. Itu istirahat baik yang kualami, tetapi aku terbangun sebelum, temaram datang kembali.

Aku merasa cukup nyaman, dan aku dapat memikirkan sebuah rencana sekarang. Kubuat yang sangat bagus dimana, untuk merangkak turun, sepanjang jalan menuruni tangga belakang dan bersembunyi di belakang pintu gudang bawah tanah, dan menyelinap dan lari saat tukang es datang waktu subuh, ketika dia masih di dalam mengisi lemari es; lalu aku akan sembunyi sepanjang hari memulai perjalananku ketika malam tiba, perjalananku kemanapun dimana mereka tidak mengenal aku dan mengkhianati aku ke tuanku.

Aku merasa hampir gembira sekarang; lalu tiba-tiba aku berpikir: Mengapa, hidup akan jadi apa tanpa anakku! Itu adalah keputusasaan. Tidak ada rencana bagiku, aku melihat itu; aku harus tinggal dimana aku berada, tinggal dan menunggu, dan terima apa yang akan terjadi- itu bukan urusanku; itulah kehidupan, ibuku telah mengatakannya.

Lalu panggilan itu mulai lagi! Semua kesedihanku datang kembali. Kukatakan pada diriku, tuan itu tidak akan pernah memaafkan. Aku tidak tahu apa yang telah kulakukan membuatnya begitu marah dan begitu tidak memaafkan, tapi aku menilai itu adalah sesuatu yang tidak dapat dipahami seekor anjing, tapi jelas bagi manusia dan mengerikan.

Duduk dalam kegelapan dengan detakan jantungnya yang halus dalam ketegangan, suara-suara yang akrab terdengar jauh dan masa depan tampaknya tidak dapat diketahui bagi anjing yang setia itu.

Mereka terus memanggil  siang dan malam, tampaknya begitu. Begitu lama sampai lapar dan haus hampir membuatku gila, dan aku menyadari bahwa aku menjadi sangat lemah. Bila kalian mengalaminya kalian banyak tidur, dan aku melakukannya.

Begitu aku bangun dalam ketakutan yang dalam, tampaknya ada panggilan tersebut datang dari sana di dalam loteng! Dan itu adalah suara Sadie, dan dia menangis, namaku keluar dari bibirnya terputus-putus, kasihan dan aku tidak percaya dengan telingaku karena senang saat mendengarnya berkata: Kembalilah kepada kami oh, kembalilah kepada kami, dan maafkan segalanya begitu menyedihkan.“

 Aileen (seekor anjing): Aku terkesiap dengan dengkingan kecil yang penuh syukur, dan selanjutnya Sadie menembus dan tersandung melewati kegelapan dan berjalan cepat dan berteriak agar keluarganya mendengar,

Sadie: “Dia ditemukan, dia ditemukan!’

Aileen (seekor anjing): Hari-hari berikutnya, yah semuanya luar biasa. Ibunya dan Sadie serta para pelayan, mereka sepertinya memujaku. Mereka tampaknya tidak bisa membuatkan aku alas tidur yang cukup halus, dan untuk makanan, mereka tidak bisa puas dengan apa pun kecuali makanan yang lezat yang tidak sesuai musim, dan setiap hari teman-teman dan tetangga datang berkumpul untuk mendengarkan kepahlawananku itu cara mereka mengatakan, dan itu berarti pertanian.

Aku ingat ibuku pernah menariknya di atas kandang, dan menjelaskannya dengan cara itu, tapi tidak katakan apa arti pertanian, kecuali itu adalah persamaan kata dari pijaran di antara dinding; dan berkali-kali setiap hari Ibu Gray dan Sadie bercerita kepada mereka yang baru datang, dan mengatakan bahwa aku mempertaruhkan nyawa menyelamatkan bayi itu, dan kami berdua punya bukti luka bakar, lalu mereka mengedarkan aku, mencumbuku dan berseru, dan kalian bisa melihat kebanggaan di mata Sadie dan ibunya, dan bila orang-orang mau tahu kenapa aku pincang, mereka tampak malu dan mengalihkan pembicaraan, kadang-kadang bila orang-orang mengejar dengan berbagai cara seputar pertanyaan tersebut, tampaknya mereka seolah-olah mau menangis.

Kemuliaan tidak hanya sampai di sini, tidak, teman-teman majikan datang, jumlahnya dua puluh orang dari warga paling terkemuka, membawa aku ke laboratorium, dan mendiskusikan aku seolah-olah aku sejenis penemuan, dan beberapa dari mereka mengatakan itu adalah luar biasa pada seekor hewan bodoh, menunjukkan insting yang paling tajam menurut pendapat mereka, tetapi majikan berkata, dengan berapi-api, “Ini jauh melampaui insting, itu adalah AKAL, dan tak banyak orang dapat hak istimewa diselamatkan dan pergi dengan kamu dan aku ke dunia yang lebih baik sebagai hak miliknya, memilikinya lebih sedikit dari hewan malang berkaki empat ini yang ditakdirkan untuk binasa.” dan kemudian dia tertawa, dan berkata: “Kenapa, memandang aku- aku seorang sarkasme! memberkatimu, dengan seluruh kecerdasan agungku, satu-satunya dugaanku adalah anjing tersebut sudah gila dan membinasakan anak itu, tapi sebaliknya untuk kecerdasan hewan itu- itu adalah AKAL, kukatakan padamu! anak itu pasti sudah binasa!”

Mereka terus berselisih, dan aku menjadi pusat semua pembicaraan, aku berharap ibuku mengetahui bahwa kehormatan yang agung ini sudah datang kepadaku, ini mungkin membuatnya bangga. Lalu mereka membicarakan optik, seperti sebutan mereka, dan apakah luka tertentu pada otak akan menyebabkan kebutaan atau tidak, tapi mereka tidak bisa setuju dengan hal itu, dan mengatakan mereka harus memeriksa dengan eksperimen lagi dan lagi, lalu membicarakan tumbuhan dan itu menarik bagiku, sebab di musim panas Sadie dan aku menanam bibit, aku membantunya menggali lubang, kalian tahu dan setelah beberapa hari semak-semak kecil atau bunga bermunculan di sana, itulah keajaiban bagaimana itu dapat terjadi, tapi itu terjadi, dan aku berharap aku bisa bicara mengatakan pada orang-orang itu tentang hal itu dan menunjukkan sebanyak yang aku ketahui, dan tertarik dengan pembicaraan tersebut, tetapi aku tidak peduli pada optic itu membosankan, dan saat diulang itu membosankan aku, dan aku tertidur.

Segera datang musim semi dan cerah, menyenangkan dan indah, ibu yang manis dan anak-anak menepuk aku dan anjing kecil mengatakan selamat tinggal, dan melakukan perjalanan, mengunjungi keluarga mereka, dan sang majikan bukanlah pendamping bagi kami, tapi kami bermain bersama dan bersenang-senang dan para pelayan baik dan ramah, jadi kami tinggal bersama dengan gembira dan menghitung hari serta menunggu keluarga datang.

Dan suatu hari orang-orang itu datang lagi, dan berkata sekarang untuk tes, dan mereka membawa anjing kecil ke laboratorium, dan aku yang masih pincang juga ikut, merasa bangga dengan perhatian yang diberikan kepada anak anjing tentu saja merupakan kegembiraan bagiku.

Mereka berdiskusi dan bereksperimen, dan kemudian tiba-tiba anak anjing menjerit, dan mereka menaruhnya di lantai dan dia sempoyongan, dengan kepalanya yang berdarah, majikan bertepuk tangan dan berteriak: “Hai, aku menang - akuilah! Dia buta seperti kelelawar!”

Dan mereka semua berkata: “Jadi begitu, kau telah membuktikan teorimu, dan umat manusia yang menderita sangat banyak berhutang kepadamu untuk selanjutnya,” dan mereka mengerumuni dia, dan memijit tangannya dan ramah dan berterima kasih serta memujinya. Tetapi aku hampir tidak pernah melihat atau dengar semua ini sebab aku berlari dengan cepat ke si kecil kesayanganku, dan meringkuk di dekatnya di tempatnya berbaring, dan menjilati darahnya, dan dia meletakkan kepalanya di badanku, merengek dengan halus, dan kutahu dalam hati itu memberikan ketenangan pada sakitnya dengan merasakan sentuhan ibunya, walau dia tak dapat melihatku.

Kemudian dia terjatuh, langsung, dan hidung beludru kecilnya menyentuh lantai dan dia terkapar, dan tidak bergerak lagi. Segera majikan berhenti diskusi sebentar, dan menelpon pelayan dan berkata,

Bapak Grey:“ “Kubur dia di pojok yang jauh di kebun,”

Aileen (seekor anjing):  Dan kemudian melanjutkan diskusinya, dan aku pergi mengikuti pelayan, sangat senang dan bersyukur, sebab aku tahu anakku tidak merasa sakit sekarang, sebab dia tertidur. Kami pergi jauh menuju kebun ke ujung paling akhir, tempat anak-anak, perawat, anjing kecil dan aku biasanya bermain di musim panas di bawah rindang pohon elm yang besar, dan di sana pelayan menggali lubang, dan aku melihat dia mau menanam anjing kecil, dan aku senang sebab dia akan tumbuh dan menjadi anjing yang tampan, seperti Robin Adair, dan menjadi kejutan yang indah untuk keluarga saat mereka pulang, jadi aku bantu dia menggali, tapi kakiku yang pincang tidak bagus, menjadi kaku, kau tahu, dan kau harus punya dua, atau itu tidak berguna.

Saat pelayan sudah selesai dan menutupi si Robin kecil, dia menepuk kepalaku, dan dengan air mata berlinang, dia berkata: “Anjing kecil yang malang, kau menyelamatkan anaknya!” Aku sudah menyaksikan dua minggu penuh, dan dia tidak tumbuh! Akhir minggu ini ketakutan mulai membayangiku. Aku pikir ada sesuatu yang buruk dengan hal ini. Aku tidak tahu apakah itu, tetapi ketakutan membuat aku sakit, dan tidak bisa makan, meskipun pelayan memberikan makanan terbaik dan mereka mencumbu aku, bahkan datang di malam hari, menangis, dan berkata, “Anjing yang malang menyerahlah dan pulang, jangan remukkan hati kami!” dan semua ini semakin menakutkan aku, dan meyakinkan aku sesuatu telah terjadi.

Dan aku begitu lemah, sejak kemarin aku tidak bisa berdiri lagi. Dan selama jam ini para pelayan, yang menatap matahari sedang tenggelam dan malam mulai terasa dingin, mengatakan sesuatu yang tidak aku mengerti, tapi mereka membuat hatiku dingin. “Makhluk yang malang ini! Mereka tidak curiga. Mereka akan pulang di pagi hari, dan dengan bernafsu menanyakan tentang anjing kecil yang bertindak berani, dan siapa di antara kita yang cukup kuat untuk mengatakan kebenaran kepada mereka: “Teman kecil yang rendah hati telah pergi ke tempat para hewan yang meninggal.”

Supreme Master TV: Dan kisah tersebut berakhir, hati kami menjadi sedih oleh nasib banyak hewan yang tidak berdosa, tidak tertolong, dibedah, terinfeksi, disuntik, diberi gas, dibakar dan dibutakan semasih sadar dalam laboratorium  riset universitas dan komersial di seluruh dunia.

Makhluk yang tidak berdosa dan cerdas ini, yang punya perasaan dan kepedulian sama seperti manusia, dipaksa menjadi pokok bahasan dalam eksperimen dan prosedur mengerikan, tidak etis dan kejam. Faktanya adalah hewan sangat berbeda dari manusia dalam hal anatomi, fisiologi, biokimia dan metabolisme, sehingga hasil eksperimen pada hewan tidak berlaku bagi manusia.

Karena alasan ini, kita menyerukan larangan di seluruh dunia untuk praktik eksperimen dan pertunjukan hewan yang bernyawa, dan menantikan kedamaian yang segera tiba, masa depan harmonis dimana semua umat manusia menjalani gaya hidup vegan organik yang welas asih dan etis untuk menyelamatkan hewan dan ekosfer kita yang berharga.



International Sites
English | Âu Lạc | 正體中文 | 简体中文 | Français | Deutsch | Magyar | Italiano | 한국어 | Indonesia | Español | Português | Svenska | فارس | jezik | Русский | 日本語
  • Versi PC Atas