Anda sedang menyaksikan Acara Antara Guru  dan Murid “Segalanya Berasal dari Diri Kita” Pertemuan Internasional – 22 Desember 2008

Maha Guru Ching Hai : Semua bermeditasi dengan baik?

Penanya: Ya.

Maha Guru Ching Hai: Sangat baik? Ya. Dan makan enak? (Ya.) Kalian mendapat buah zaitun saya?

Penanya: Ya. Terima kasih banyak, Guru.

Maha Guru Ching Hai: Anda mengetahui bisa membuat apa, ya? (Tidak.) Maka lihatlah  di internet. Untuk sedikit zaitun seperti itu, kita bisa membuat  satu sendok teh minyak darinya. Kita bisa mengasinkannya. Kita harus merendamnya dalam air untuk waktu yang lama dan setiap hari mengganti airnya. Ya.

Lalu rebus zaitun itu dalam air garam dan masukkan dalam stoples kaca, bukan plastik, paling bagus yang dari kaca. Lalu tutuplah selama dua atau tiga minggu dan lihatlah setiap hari berkata, “Ayolah.” Dan kemudian Anda makan. Kami punya sedikit minyak zaitun yang kami buat. Tapi biasanya kita harus menunggu dua bulan sampai menjadi sangat jernih seperti yang di luar, seperti yang kita beli di pasar. Tetapi, sementara ini, sudah bisa dipakai memasak, hanya saja tidak nampak bagus. Dan buah-buah zaitun ini, kami buat jadi asinan, seperti yang telah saya beritahukan.

 Saya pikir di internet Anda bisa temukan caranya. Rendam buah-buah zaitun itu dalam air selama sepuluh sampai dua belas hari. Jadi Anda punya pekerjaan. Dalam stoples-stoples kaca, gantilah airnya setiap hari. Hanya sedikit saja seperti ini, namun kerjanya banyak. Anda menaruhnya di depan dapur Anda jadi Anda ingat untuk mengganti airnya setiap hari. Itu seperti bunga-bunga, Anda tahu? Persiapan. Oke, sekarang, untuk satu kilogram buah zaitun – ini untuk satu kilogram buah zaitun. Untuk merendam buah-buah zaitun, didihkan air dengan garam sebanyak 10 persen untuk merendam zaitun, dalam panci selama lima belas menit. Tambahkan sebatang thyme, beberapa daun salam, bubuk ketumbar, dan setangkai adas, jika Anda inginkan. Anda tidak harus menaruh semua ini. Biarkan menjadi dingin dan gunakan air garam yang telah Anda masak untuk merendam zaitun itu, hingga 2 cm di atas permukaan zaitun, dalam stoples itu. Biarkan terendam selama dua, tiga minggu sebelum memakan buah-buah zaitun itu. Saya harap Anda bisa membuatnya dengan baik.
Cobalah. Saya pernah ke gurun sekali. Saya pergi ke sana untuk  meditasi selama beberapa waktu. Itu benar-benar pengalaman yang bagus. Di gurun, langit nampak sangat dekat dengan kita karena langit sangat jernih. Semua bintang, bisa kita hitung. Ya. Bintang itu terlihat seakan bisa kita sentuh karena sangat rendah, terasa seperti di sebelah kita.

Itu menyenangkan, Gurun berbeda dengan di sini. Kita merasa bintang-bintang sangat dekat tetapi kita tidak merasa tercekik, sepertinya langit ada  di sebelah kita, lebih rendah  dari lampu di langit-langit, bahkan serasa bisa menyentuhnya. Malam hari, langit amat  tenang dan bintang-bintang bersinar amat terang karena tidak ada listrik, tak ada apa-apa di sana – tak ada rumah, tak ada orang, hanya beberapa ekor kelinci. Dan kelinci-kelinci itu sangat kecil. Mereka sekecil ini, seperti pergelangan tangan saya. Pada mulanya saya pikir itu adalah tikus. Karena mereka begitu kecil, saya pikir mereka adalah tikus. Tapi kemudian, saya melihat dengan cermat, “Oh, mereka adalah kelinci!” Karena tidak banyak yang bisa dimakan di sana jadi mereka sangatlah kecil. Saya sangat menyukai gurun. Saya benar-benar menyukainya. Saya tak mau pergi dari sana.

Penanya: Tidak ada air di gurun itu?

Maha Guru Ching Hai: Ya, tak ada air. Tapi kita keluar dan mengambil air, dan membawanya pulang. Waktu itu beruntung karena ada pipa untuk umum tidak jauh dari sana. Tidak dekat, tapi dengan mobil, tempat itu cukup dekat. Saya pergi ke sana dan mencuci pakaian-pakaian; memakai pakaian sederhana,  mencucinya dan kemudian membawa air itu ke rumah untuk memasak.

Memasak amatlah mudah: kita menggali lubang di dalam pasir, kemudian menaruh panci di atasnya. Dan kita mengambil beberapa ranting, ranting-ranting kering yang berserakan di gurun dan menaruhnya di bawah sana dan makanan matang dengan sangat cepat. Kami memakainya memasak  air untuk mandi, memasak makanan, dll, amat mudah. Saya sangat menyukai kehidupan sederhana. Itu adalah Surga! Itu adalah Surga.

Saya menyukai hutan, saya menyukai gurun, saya menyukai gunung, saya menyukai sungai. Jadi, kalau saja kita punya gurun dengan gunung dan hutan serta sungai mengalir di sekeliling, maka saya akan bahagia, bahagia, bahagia. Mungkin kita bisa temukan satu tempat yang seperti itu. Sebuah gurun dengan hutan, ya? Betapa menarik. Dan ada sebuah sungai mengalir di sekeliling, dan juga ada gunung  jadi kita bisa mendaki naik dan turun, berolah raga. Saya benar-benar menyukai kehidupan sederhana itu kita tak perlu terlalu  bergantung pada, misalnya, energi buatan manusia. Di sana kita hidup sederhana; kita bangun dan tidur bersama dengan matahari. Dan kita mengambil  beberapa ranting - di gurun pasir sebenarnya tidak ada kayu, hanya ranting. Ranting-ranting itu kecil, kecil seperti ini tetapi mudah terbakar. Yang kita butuhkan hanyalah sebuah panci. Kita dapat memasak air, sup. Kita dapat memasak segalanya di dalamnya. Dan kita tidak pernah membutuhkan listrik atau apa pun. Kita selalu punya kayu untuk dibakar. Hanya masalah air. Ya, air menjadi masalah. Tapi di gurun, beberapa gurun mempunyai oasis yang memiliki air, dan kita beruntung jika bisa berada dekat dengan itu. Lalu kita dapat hidup selamanya. Sungguh nyaman menjalani hidup sederhana.

Jika Anda tidak punya kewajiban, Anda dapat pergi seperti itu, tapi kita semua  sudah sangat terikat, semuanya sudah dibuat. Jika Anda tidak punya anak atau suami, maka Anda punya anjing dan kucing, atau burung, dan mereka juga mengikat Anda. Tapi tempat terbaik untuk hidup adalah hutan, atau gunung, atau gurun.. Saya sangat menyukainya. Sewaktu saya di kota, saya  tak pernah merasa bahagia  seperti saat berada di alam liar, gurun, gunung, atau sungai. Tepi sungai juga berada di pinggir hutan; saya menyukainya. Saya tidak pernah ingin pergi dari sana.

Kalau tidak, maka Surga akan membuat sesuatu agar saya keluar. Anda sudah tahu apa yang harus dilakukan dengan zaitun itu, ya? (Ya.) Kalau tidak, cicipi saja. Sangat pahit, dan juga pedas seperti lada; sangat, sangat pahit. Jadi, Anda harus  merendamnya dalam air  selama 10 hingga 12 hari, setiap hari mengganti  airnya. Setiap hari mengganti  airnya. Ya Tuhan, ketika saya membeli asinan, saya tidak pernah berpikir bahwa ada begitu banyak  kerja yang dibutuhkan untuk  membuat kotak kecil seperti itu.

Cobalah, ya? (Ya.) Di luar mereka menjual barang yang sama seperti itu, kecil seperti itu. Mereka menyebutnya zaitun desa. Itu sangatlah sederhana,  sungguh-sungguh berasal dari desa. Itu tidak diolah, tidak sama sekali. Dan ini benar-benar organik. Kecuali air hujan, tidak ada yang ditambahkan. Kita bahkan  tidak menyiraminya. Mereka tumbuh sangat kuat. Sebelumnya, orang yang  tinggal di sana,  selalu memangkasnya untuk mendapatkan lebih banyak buah zaitun, & pohon zaitun yang lebih kuat tapi pohonnya tidak berbuah sebanyak itu. Karena tetangga saya mengatakan ia tidak pernah melihat buah zaitun sebanyak sekarang. Kami bahkan tidak lakukan apa pun pada pohon-pohon itu. Sebelumnya, mereka memangkas rumput,  mereka memotong dahan, segalanya, tapi pohon zaitun tidak berbuah banyak; tapi sekarang, sangat banyak.

Tidak ada yang kebetulan di dunia ini; segalanya datang dari dalam diri kita. Bahkan jika ada salah paham atau Anda melakukan  kesalahan, semua dari dalam diri Anda, bukan kebetulan. Tidak ada yang seperti, “Saya tidak mengerti, saya salah mengerti, maafkan saya.” Tidak, tidak, tidak, itu semua ciptaan Anda.

Segalanya dari dalam. Jadi, apa pun yang dilakukan, orang mengetahui apa yang ada dalam diri Anda. Jadi, pastikan bahwa Anda melakukan hal dari sisi positif Anda, karena orang dapat melihatnya. Mungkin Anda dapat menipu orang yang bodoh dengan berkata, “Oh sebuah kesalahpahaman, kesalahan, atau kebetulan.” Tapi Anda tak dapat menipu orang yang mengetahuinya, karena mereka dapat melihat kualitas kerja Anda yang diterjemahkan dari karakter dan kualitas batin Anda sendiri.

Dan tidak ada tempat untuk melarikan diri dari itu. Jadi, mungkin di kehidupan yang lalu, Anda belum  melakukan sesuatu yang baik,  jadi di kehidupan ini Anda kembali dan bersumpah untuk menebusnya; tapi kemudian Anda melakukan hal yang sama. Karena itulah orang-orang selalu terlahir lagi, untuk memperbaiki kesalahan  yang mereka lakukan di kehidupan lalu. Sebelum turun, mereka berkata, “Oke, inilah saatnya. Saya akan melakukannya.” Lalu mereka tidak  melakukannya –  lupa, malas, dan lamban. Kadang-kadang mereka ingin melakukannya, tetapi pikiran mereka tidak membiarkannya. Itulah mengapa segalanya berasal dari dalam.

Semua berasal dari dalam. Jika di dalam baik, di luar juga akan baik; saat kita melakukan hal-hal ini, semua itu akan baik dan sempurna. Jika di dalam tidak baik, yang Anda lakukan tidak akan baik.

Jadi, di masa kehidupan ini, jika seseorang meminta Anda melakukan sesuatu, dan Anda tidak suka, maka itu berarti Anda harus melakukannya, dan lakukan yang terbaik menurut kemampuan Anda, seolah-olah itu adalah pekerjaan terakhir sebelum Anda meninggal, seolah-olah Anda tak punya kesempatan untuk melayani lagi. Itulah cara melihat pekerjaan.

Lakukan segalanya seolah-olah ini adalah pekerjaan terakhir, ini adalah pekerjaan satu-satunya, dan tidak ada kesempatan lain untuk melakukan pekerjaan ini atau lainnya. Demikianlah. Konsentrasi pada satu hal. Maka Anda melakukannya dengan sempurna. Kerjakanlah dengan sikap penuh kasih. Sungguh, Anda harus memiliki kasih, kalau tidak segalanya tidak akan berakhir dengan baik. Segalanya hanya akan  menjadi hancur. Ya, sungguh seperti itu. Sungguh seperti itu. Tidak ada kemalasan. Tidak ada kebetulan. Tidak ada kebodohan. Tidak ada kesalahpahaman. Tidak ada kebetulan atau kecelakaan. Hanya ada Anda. Segalanya datang dari diri Anda. Andalah yang membuatnya atau menghancurkannya. Itulah yang saya lihat. Saya beritahu kebenaran, kebenaran yang murni - tidak ada yang lain selain Anda. Sungguh seperti itu.