email to friend  Kirim halaman ini buat teman   Jika anda ingin menambahkan video ini ke dalam blog atau website pribadi anda, silahkan klik link berikut untuk mendapatkan source code-nya.  ambil source code   Cetak
Play with flash player Play with windows media

Koran mahasiswa AS mengatakan bahwa konsumsi daging memperburuk kesehatan dan menghabiskan sumber daya energi.

The Northern Star, sebuah sumber berita lepas yang dibuat oleh para mahasiswa Universitas Illinois Utara di Amerika Serikat, akhir-akhir ini memuat sebuah artikel yang membahas dampak buruk konsumsi daging pada masyarakat Amerika. Artikel tersebut memperjelas hubungan antara diet makan daging dengan dua hal yang menjadi keprihatinan penting saat ini: krisis energi dan perawatan kesehatan. Diet nabati telah ditemukan jelas-jelas lebih optimal dari segi 'rasio pengembalian energi', yang berarti bahwa dalam jumlah bahan bakar yang sama, dihasilkan lebih banyak makanan vegetarian daripada daging. Dalam kaitan dengan kesehatan, artikel ini menunjukkan hubungan antara konsumsi daging dengan dua penyakit paling utama di negara ini: penyakit jantung dan kanker.

Mahasiswa Universitas Illinois Utara, kami berterima kasih atas artikel yang mencerahkan ini yang dengan jujur mengungkapkan tentang pentingnya pilihan diet kita. Semoga seluruh masyarakat dunia mengadopsi diet vegetarian demi kesehatan mereka sendiri dan demi Bumi kita.

http://www.northernstar.info/article/3977/, http://www.northernstar.info/information/about/


Mengendalikan perubahan iklim di Himalaya.


Efek langsung dari pemanasan global seperti kekeringan, banjir, dan terutama penyusutan gletser menjadi perhatian utama di Himalaya. Koordinator Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP) di China, Zhang Shigang, mengatakan, "Pencairan salju dan gletser yang sangat cepat pada 10 tahun terakhir telah mengancam perkembangan ekonomi dan keseimbangan ekologi di Himalaya lebih cepat dari periode manapun dalam separuh abad lalu." Oleh karena itu, UNEP dan Menteri Ilmu Pengetahuan dan Teknologi China telah meluncurkan sebuah program senilai 1,2 juta dolar AS yang akan mendanai penelitian yang bertujuan untuk membantu pemerintah lokal dalam membuat keputusan yang lebih baik dan beradaptasi dengan perubahan iklim.

Terima kasih kami, Menteri Ilmu Pengetahuan dan Teknologi China dan Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa atas usaha kalian untuk mengatasi masalah mendesak pada masa kita ini. Kami berdoa agar tindakan cepat kita dapat menyelamatkan harta karun di atas Bumi semacam itu seperti Hilmalaya yang tak tergantikan.

http://news.xinhuanet.com/english/2008-10/10/content_10173292.htm


Pulau di Bangladesh, sebuah pertanda datangnya perubahan.


Bhola, sebuah pulau kecil di selatan Bangladesh, yang berpenduduk hampir dua juta orang, menjadi saksi pertama dampak perubahan iklim. Setiap jam, menurut Penjaga Pantai yang bermarkas di ibu kota di Dhaka, 11 penduduk Bangladesh kehilangan rumahnya akibat naiknya permukaan air. Panel Antarpemerintah untuk Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (IPCC) memperkirakan bahwa pada tahun 2050, 17% wilayah Banglades akan lenyap sehingga menyebabkan 20 juta penduduk harus direlokasikan.

Panel Antarpemerintah untuk Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (IPCC), Penjaga Pantai, dan para ilmuwan lain, terima kasih kami atas informasi yang membuka mata ini. Semoga kita semua memperhatikan pesannya dan bertindak sekarang untuk melindungi tempat tinggal dan kehidupan masyarakat.

http://www.smh.com.au/news/environment/climate-change-ground-zero/2008/10/10/1223145635868.html http://www.theage.com.au/world/bangladeshs-global-warning-20081010-4yb8.html http://geology.com/world/bangladesh-satellite-image.shtml http://www.virtualbangladesh.com/bd_cities_dhaka.html http://www.thedailystar.net/pf_story.php?nid=2996