Gambar-gambar dalam acara berikut
ini sangatlah sensitif dan mungkin mengganggu bagi pemirsa sebagaimana
juga bagi kami. Namun, kami harus menunjukkan kebenaran tentang
kekejaman terhadap hewan dan berharap Anda bersedia membantu
menghentikannya.Supreme Master TV: Hari ini di Hentikan Kekejaman terhadap Satwa kami hadirkan kutipan dari film dokumenter “Berdiri Melawan Dinding: Suatu Pandangan Kritis pada Produksi Bulu Satwa,” diproduksi oleh Jaringan untuk Kebebasan Satwa Norwegia. Film ini mengungkapkan perlakuan diluar batas kemanusiaan dari industri kulit terhadap satwa-satwa yang tak bersalah, yang dibunuh besar-besaran supaya kulit mereka dapat digunakan untuk dekorasi atau pakaian. Dibentuk pada tahun 2007 Jaringan untuk Kebebasan Satwa bekerja untuk menunjukkan kekejaman pada satwa dan pembebasan para satwa dari penganiayaan.
Kelompok ini memfilmkan kegiatan-kegiatan dari perusahaan-perusahaan yang menyiksa satwa dan menghadirkan mereka pada masyarakat. Pada tahun 2010, selama tiga tahun berturut-turut, Jaringan untuk Kebebasan Satwa dan Masyarakat Norwegia untuk Perlindungan para Satwa secara rahasia mengunjungi lusinan pabrik peternakan bulu satwa di Norwegia untuk mendokumentasikan kebrutalan industri itu, dimana eksploitasi memuakkan pada para satwa adalah normanya. Film sepanjang kira-kira 800 jam yang telah diambil selama penyelidikan termasuk di dalam “Berdiri Melawan Dinding.”
“Berdiri Melawan Dinding: Suatu Pandangan Kritis pada Produksi Bulu Satwa,”Odd Harald Eidsmo, Manajer Hubungan Masyarakat Masyarakat Norwegia untuk Perlindungan Hewan, Norwegia: Tak ada orang yang ingin lebih sesuatu dari kumpulan mereka?
Ada Dahl, Jaringan untuk Kebebasan Hewan, Norwegia: Tidak.
Odd Harald Eidsmo: Sekarang kita akan mengunjungi peternakan kulit di Sogn dan Fjordane dimana ada rubah dan cerpelai. Kita kesana sebelumnya dan kembali untuk melihat bagaimana kondisinya sekarang.
Harald Kryvi, Profesor Zoologi Universitas Bergen, Norwegia: Ketika itu berkenaan dengan perlakuan terhadap satwa, satu pertanyaan yang muncul adalah, “Apakah sifat alami dari para satwa?” Ini bukan hanya mereka suka melakukannya atau mereka dapat melakukannya jika mereka punya kesempatan, tetapi mereka punya naluri ini untuk melakukan itu. Bagi para rubah adalah perlu untuk dapat menggali lubang dan oleh karenanya mereka perlu menggali. Mereka punya liang besar dengan banyak pintu masuk dan keluar dan Anda dapat lihat itu mereka menggali liang. Saya telah sering melihatnya. Mereka menggali. Selama musim dingin rubah gunung masuk kedalam lubang dalam salju, membuat terowongan dengan kecepatan penuh. Dan juga di musim panas. Tetapi bagi para satwa di peternakan kulit mereka tidak punya kesempatan untuk melakukan itu. Itu menambah pada frustasi umumnya dimana para satwa ini tentu harus rasakan. Ini sama dengan berlarian, bersembunyi, saling dorong, pergi ke semak-semak dan berlarian melewati ladang yang luas. Mereka tidak dapat melatih satupun dari naluri-naluri ini.
Ada Dahl: Kita semakin dekat ke peternakan itu, jadi kami menghidupkan radio panggilnya.
Odd Harald Eidsmo: Kami memakai radio panggil karena kami tidak ingin mendapat konfrontasi dengan petani atau menabrak siapa pun. Kami hanya ingin untuk masuk kedlm peternakan, filmkan dokumentasikan kondisinya dan keluar lagi tanpa di ketahui.
Sekarang kita di peternakan. Ini adalah peternakan kulit khas Norwegia, tetapi peternakan ini memiliki kawat listrik di sekeliling peternakan. Ini adalah yang orang lihat di peternakan kulit di Norewgia saat ini. Mereka melakukan apa pun untuk menyembunyikan apa yang dilakukan. Mereka melakukan ini dengan alarm-alarm, pagar-pagar listrik, apa pun untuk mencegah orang mendokumentasikan apa yang terjadi.
Ulf Erlandsen, Dokter Hewan, Norwegia: Cara industri kulit beroperasi saat ini adalah dimana para satwa tidak bisa untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka. Melalui pengamatan, orang juga dapat melihat bahwa para satwa juga sering gelisah dan punya kelakuan tidak normal di bawah keadaan seperti itu. Ini menunjukan semuanya tentang bagaimana para satwa diperlakukan. Satu hal yang tak terpikir dari para satwa ini sebagai satwa peliharaan. Mereka punya tingkat naluri alami yang sangat tinggi dalam mereka dan ini jauh lebih sulit bagi mereka beradaptasi dengan dunia yang kita ingin kendalikan. Jadi, sayangnya, saya tidak berpikir cara memperlakukan mereka seperti ini adalah demi kepentingan para satwa.
Ada Dahl: Sebuah mobil datang dan kami pikir mungkin kami mematikan alarm. Jadi kami harus melarikan diri. Hal-hal seperti itu dapat terjadi. Apa yang kami pikir sekarang adalah ke peternakan berikutnya. Ini adalah tahun ketiga berturut-turut kami telah mengunjungi peternakan-peternakan kulit di seluruh negara ini. Pada tahun 2008, kami mengunjungi lebih dari 100 peternakan di semua kabupaten yang memiliki peternakan kulit di Norwegia. Tahun lalu kami mengunjungi sekitar 45 peternakan dan tahun ini kami telah mengunjungi lebih dari 30 peternakan di seluruh negara ini.
Ulf Erlandsen: Orang dapat melihat bahwa para satwa tidak senang dan tidak nyaman dalam kandang-kandang di sana dimana mereka mengadopsi kelakuan yang mereka tidak punya di alam. Kami mengenali ini dari banyak spesies lainnya sama seperti yang kita lihat di kebun-kebun binatang. Mereka menganggukkan dan menggoyangkan kepala mereka, mereka berkeliling gelisah, tanpa tujuan. Tidak ada pola gerakan yang normal. Ini menggambarkan bagaimana para satwa hidup di peternakan-peternakan kulit. Mereka tidak dapat melampiaskan perilaku normal mereka dan mereka mulai melakukan hal-hal yang mereka tidak biasanya lakukan di alam liar.
Harald Kryvi: Ini sangat mengganggu. Ini adalah para satwa yang suka berlari dan harus dapat memenuhi kebutuhan mereka beraktivitas. Dan di sini mereka hanya mempunyai kira-kira semester ruang untuk melakukan itu, kebelakang dan kedepan. Kawat-kawat kandang punya lubang-lubang besar. Itu sangat tidak nyaman. Ini luar biasa bagi saya bahwa orang-orang yang terlibat dapat melihat ini setiap hari dan tidur nyenyak malamnya dan berkata, “Rubah-rubah saya hidupnya baik, karena mereka berlompatan sepanjang hari.” Tidak, saya tidak ingin melihat ini lagi.
Ada Dahl: Kita sampai ke peternakan. Ini adalah peternakan rubah. Orang dapat melihat itu ada beberapa gudang dengan banyak rubah-rubah. Dan mereka hanya mempunyai ruangan sempit untuk bergerak, sepanjang hidup mereka, hanya dengan sebuah rak kecil. Ini adalah satwa yang melahirkan dan anak-anaknya yang berumur beberapa bulan. Anak-anak rubah hidup sampai mereka berumur sekitar enam sampai delapan bulan. Mereka dibunuh pada musim dingin dan lahir di musim semi. Orang dapat melihat bahwa banyak para satwa yang sangat ketakutan. Mereka tidak biasa dengan orang sama sekali. Kami harus mencoba berjalan mengelilingi peternakan dengan sangat hati-hati ketika kami di sini, jadi tidak membuat mereka lebih stres.
Harald Kryvi: Sunguh tidak bisa dipercaya! Yang putih malang itu kehilangan telinganya, ada bekas potongan berdarah, di keduanya! Di sana kita lihat... aduh, aduh... Di sana kita lihat sampai kelubang telinganya. Mengerikan! Kelihatannya yang itu matanya, ini sungguh kejam...
Oh, ada jerami dan lumpur atau mungkin kotoran, di lukanya itu. Saya kira matanya yang satu pada yang putih itu benar-benar tertutup dan tidak dapat dibuka. Ya, dia tidak membuka matanya. Tidak, tidak, tidak, yang itu tidak dapat jalan dengan normal juga. Ini adalah yang terburuk yang pernah saya lihat. Ini adalah frustrasi umum; mereka hidup mengerikan dalam hubungannya dengan apa yang seharusnya mereka dapat dimana kelakuan normal mereka kurang lebih runtuh di sini. Seluruhnya telah runtuh.
Pertunjukkan ini adalah kemusnahan yang lengkap dari kelakuan alami para satwa. Kotor dan mengerikan. Melihat bagaimana besarnya lubang pada kandang kawat. Mereka berusaha hidup pada kandang kawat dengan sangat susah.
Ada Dahl: Saat orang ke peternakan kulit ada perasaan sangat aneh yang ditandai dengan bau yang sangat busuk, karena semua kotoran semuanya jatuh ke tanah. Jadi ini bau yang sangat unik yang menghantam Anda sebelum Anda sampai di peternakan. Dan sering ada suara-suara para satwa yang menggali di kandang kawat atau berlari maju mundur atau satwa yang berteriak, mengonggong atau melolong. Ini adalah seekor rubah yang kelihatannya sangat frustrasi. Dia menggali dan menggali di kandang kawat, coba untuk keluar, hanya sesuatu yang dikerjakan. Ini sangat biasa dilihat. Kita melihat kelakuan ini di setiap peternakan kulit. Saya pernah melihat rubah yang menggali terlalu banyak sampai tangan mereka mulai berdarah; karena mereka tak pernah berhenti . Tidak ada hal lain yang mereka bisa lakukan.
Odd Harald Eidsmo: Di sini ini sangat mengerikan....
Ada Dahl: Apa yang itu kehilangan ekor?
Odd Harald Eidsmo: Saya kira begitu.
Ada Dahl: Yang itu tidak punya ekor. Ini satu lagi tanpa ekor.
Odd Harald Eidsmo: Di sini kita melihat bahwa di semua kandang ini ada rubah-rubah yang kehilangan ekor.
Ada Dahl: Tahun ini kita pergi lagi. Dan kondisinya persis sama, karena beginilah peternakan kulit itu. Ini adalah normal. Peternakan kulit adalah satwa-satwa yang berdiri dalam kandang, berlarian berputar-putar tanpa tujuan, menggigit kandang kawat, menggali, mencoba keluar. Tidak mungkin menjalankan peternakan kulit dengan cara lain. Inilah yang terjadi ketika Anda menaruh para satwa dalam kandang. Ini adalah seekor rubah yang kehilangan sebuah mata. Kelihatannya yang ini mendapat peradangan mata akut. Kita tidak bisa melihat matanya. Ini hampir hilang. Kita pergi sekarang. Kita menuju ke bagian pagar jadi Anda bisa duduk di sana lebih lama.
Odd Harald Eidsmo: Kami sangat tahu bahwa setiap kali kami meninggalkan peternakan kulit ada satwa yang akan terbunuh dan akan berakhir menjadi leher baju kulit atau jas kulit. Tapi meskipun kami juga tahu bahwa dengan menunjukkan apa sebenarnya yang terjadi di sana kami semakin dekat untuk menghentikannya. Saya kira tidak ada alternatif lain bagi kita selain melanjutkan melakukan ini, terus memperlihatkan pada orang apa yang terjadi di peternakan kulit dan terus memberitahu orang untuk mempertimbangkan bertindak melawan peternakan kulit.
Harald Kryvi: Saya percaya bahwa satu-satunya kesimpulan yang saya dapatkan yang seharusnya kita lakukan adalah hanya berkata, “Ini tidak dapat diterima.” Kita perlu melakukan apa yang telah kita lakukan di negara-negara lain. Mereka hanya berkata, “Ini tidak dapat diterima.” Dan ini tidak, karena beberapa orang di Norwegia berpikir bahwa itu mungkin bisa mengaturnya, mengaturnya dengan cara lain, sedikit lebih baik. Tapi itu tidak berjalan. Tidak, ini tak dapat diterima. Industri ini harus ditutup.
Supreme Master TV: Seperti yang kita lihat hari ini, benar-benar tidak ada yang modern tentang kulit. Jika kita semua memutuskan untuk tidak pernah membeli kulit atau jenis lain apa pun dari produk hewani, kekejaman terhadap teman-teman satwa kita akhirnya akan berhenti. Terima kasih tulus kami, Jaringan untuk Kebebasan Satwa dan Masyarakat Norwegia untuk Perlindungan Satwa yang telah memproduksi film dokumenter secara diam-diam mengungkap kekerasan tiada henti dan menimbulkan kekejaman pada teman makhluk kita oleh industri kulit. Kami berbagi mimpi Anda bahwa peternakan kulit akan segera berakhir sehingga manusia dan para satwa hidup bersama dalam suatu dunia vegan yang damai penuh kasih. Semoga Anda menikmati sukses besar dalam usaha keras mulia Anda di masa depan.
Saksikan “Berdiri Melawan Dinding: Suatu Pandangan Kritis pada Produksi Bulu Satwa,” secara online di situs web Jaringan untuk Kebebasan Satwa:
www.Forbypels.no/englishUntuk mengetahui lebih lanjut tentang Masyarakat Norwegia untuk Perlindungan Satwa, silakan kunjungi:
www.Dyrebeskyttelsen.no/english