Gambar-gambar dalam acara berikut
ini sangatlah sensitif dan mungkin mengganggu bagi pemirsa sebagaimana
juga bagi kami. Namun, kami harus menunjukkan kebenaran tentang
kekejaman terhadap hewan dan berharap Anda bersedia membantu
menghentikannya.
Supreme Master TV: Para
pemirsa yang terkait, ini adalah serial acara Hentikan Kekejaman
Terhadap Hewan di Supreme Master Television. Ketika Anda memikirkan hari
raya, gambaran apa yang muncul di pikiran? Mungkin Anda mengenang
pertemuan yang lalu dan waktu-waktu bahagia dengan kawan-kawan,
keluarga, dan orang-orang tercinta. Setiap tahun pada tanggal 25
Desember, orang-orang di seluruh dunia merayakan kelahiran sang Guru
tercinta, Yesus Kristus. Ia sungguh-sungguh perwujudan dari cahaya,
harapan, dan kebajikan. Waktu-waktu penuh kegembiraan mungkin mencakup
hidangan khusus hari raya.
Tetapi pernahkah Anda berpikir tentang dari
mana sebagian hidangan yang disajikan itu sesungguhnya berasal?
Jawabannya mungkin mengejutkan Anda. Bagi miliaran makhluk di seluruh
dunia, saat Natal dan saat-saat akhir tahun dipenuhi dengan kesakitan,
penderitaan, ketakutan, dan kesedihan. Tentu setiap orang setuju bahwa
Yesus Kristus tidak akan pernah menginginkan makhluk yang tak bersalah
dan lembut itu menjadi sasaran dari perlakukan kejam seperti ini,
apalagi pada perayaan ulang tahunnya.
Pasiley Babi:
Aku lahir di tempat ini; sungguh gelap di dalam sini. Aku tak tahu di
mana keluargaku berada, mereka semua telah dibawa pergi. Kami sangat
sering dipukuli; meskipun kami tidak melakukan sesuatu yang salah. Di
hari lain seorang pria menunjuk padaku dan berujar bahwa aku akan jadi
daging- panggang Natal tahun ini… Aku tidak tahu pasti akan apa yang dia
maksudkan, tetapi aku berharap itu berarti bahwa hidupku akan jadi
lebih baik.
Supreme Master TV: Paisley
tidak menyadari bahwa hidupnya akan berakhir tidak lama lagi dan dia
akan dijadikan gulungan daging panggang ham untuk hari raya. Dia akan
dibunuh secara kejam dengan leher menganga tergorok lalu dicemplungkan
ke dalam wadah berisi air mendidih. Bisakah orang makan ham jika
mengetahui bahwa seekor kawan babi menjalani seluruh hidupnya dalam
keputusasaan lalu dibunuh untuk dagingnya? Selama perayaan, banyak orang
makan sesuatu yang manis seperti kue-kue, dan makanan-makanan panggang
lainnya yang mengandung telur.
Tetapi dengan biaya berupa hidup hewan?
Ayam-ayam yang terperangkap dalam fasilitas produksi telur dipaksa untuk
bertelur lebih banyak daripada yang mungkin bisa mereka bayangkan.
Dengan memanipulasi penerangan dalam kandang dan pola makan ayam-ayam
itu, peternak menyebabkan ayam-ayam berganti bulu yang akan menstimulasi
produksi telur. Seekor ayam didorong untuk bertelur hingga 290 telur
per tahun, yang merupakan 10 kali lipat jumlah normal bagi seekor ayam.
Saat ayam berhenti mencapai jumlah produksi telur yang diharapkan
darinya, ia secara biadab dibunuh dan bangkainya dijual untuk
dikonsumsi.
Hannah Ayam:
Saya Hannah. Berhari-hari ini, saya bertelur sangat banyak, namun
mereka mengambilnya lalu saya harus memulainya lagi. Sangat tidak
menyenangkan. Rumahku, disebut kandang baterai, pada dasarnya adalah
penjara – kandang itu sangat kecil dan kawatkawatnya mengiris kakiku.
Luka-luka itu tak pernah punya waktu untuk sembuh; kawat-kawat itu
mengirisnya lagi. Saya tidak bisa berputar atau mengepakkan sayap. Saat
saya berusaha menunjukkan ketidakbahagiaan saya dengan merontokkan
bulu-bulu saya – manusia datang dan memotong paruh saya. Itu adalah hal
yang paling menyakitkan yang pernah terjadi pada diri saya, saya
menangis seharian.
Supreme Master TV:
Makhluk-makhluk lembut ini diberi inseminasi buatan dan diubah menjadi
mesin petelur yang melawan kehendak mereka. Bersesakan dan kondisi yang
kotor sepenuhnya mengakibatkan banyak penyakit mengerikan merajalela
melalui kandang baterai itu, misalnya flu burung. Pada tahun 2010,
kira-kira 380 juta telur ayam yang diproduksi oleh dua pabrik peternakan
di AS ditarik kembali karena terkontaminasi salmonella. Salmonella,
sejenis bakteri, menyebabkan diare akut, kram pada perut, dan demam.
Sebagian orang mengalami sindroma Reiter yang ditandai dengan nyeri pada
sendi, iritasi mata, dan rasa nyeri saat buang air kecil dan bisa
bertahan selama ber-tahun-tahun.
Makhluk lain yang tidak akan punya
alasan untuk merayakan Natal ini adalah sapi perah dan anak-anak mereka.
Nasib sapi perah cukup suram: meskipun itu membahayakan kesehatan dan
kesejahteraannya, sapi akan terus dibuat hamil lewat inseminasi buatan
sepanjang hidupnya untuk memaksimalkan susu yang bisa diperah dari
tubuhnya. Diperah susunya setiap hari menjadikan kelenjar susunya
bengkak dan infeksi, dan terkadang bahkan menyebabkan pendarahan. Saat
dia melahirkan, bayinya akan diambil paksa darinya dengan segera. Nasib
bayi yang baru lahir sesuram nasib induknya: bergabung dengan peternakan
susu jika betina atau dijual untuk daging jika jantan. Sapi yang sakit
parah atau dianggap kurang bernilai ekonomi akan dipukul dengan gada
hingga mati atau dibiarkan saja hingga mati.
Carla Sapi:
Nama saya adalah Carla. Saya harap Anda menikmati hari Natal Anda. Saya
harap saya juga bisa menikmati Natal bersama keluarga saya, tetapi saya
tidak tahu dimana orangtua atau anak-anak saya. Mereka memasukkan
sesuatu dalam diri saya untuk membuat saya punya bayi lain segera
setelah mereka mengambil bayi saya yang baru lahir. Dan mereka memerah
susu saya sepanjang waktu. Kaki saya terasa sangat sakit karena berdiri –
saya tidak punya ruang untuk bergerak. Seluruh tubuh saya sakit. Saya
tidak pernah keluar. Ada begitu banyak sapi di sini; baunya sangat
busuk.
Supreme Master TV: Akhirnya,
letih dan usang akibat kehidupannya yang keras dan semua hormon dan
antibiotik yang telah dia terima, Carla juga akan dikirim ke penjagalan –
pembunuhan terhadap dirinya akan dimulai dengan kejutan listrik atau
tembakan dari senapan peluru tonjol ke dalam tengkoraknya yang
dimaksudkan untuk membuat pingsan tetapi sering gagal, diikuti dengan
penggorokan lehernya dalam keadaan digantung terbalik – mungkin waktu
itu dia masih bernapas dan sadar sepenuhnya.
Meskipun sudah ada
larangan di beberapa negara dan kota di seluruh dunia, sayangnya
produksi lever angsa (foie gras)yang menyakitkan terus berlanjut
sekarang ini. Membuat foie gras biasanya melibatkan pemasukan pipa
secara paksa ke dalam tenggorokan angsa untuk memasukkan sejumlah besar
makanan ke dalam perutnya. Prosedur menyakitkan ini bukan hanya sangat
membuat stres dan trauma, tetapi juga merusak paruh, melukai tenggorokan
dan saluran makanan serta membuat levernya meradang. Memaksa memberi
makan pada angsa membuat levernya membesar 10 kali dari ukuran
normalnya. Mengetahui apa ‘foie gras’ itu – sakit jaringan lever dari
angsa yang dianiaya – tak mungkin bagi orang untuk bisa menyebut hal ini
“makanan lezat”.
Gary Angsa:
Nama saya Gary; saya berharap saya bisa melewatkan Natal yang hangat
bersama kawan-kawan dan keluarga saya – bukannya hidup seperti ini, saya
tahu waktu saya segera berakhir, karena mereka memaksa memberi saya
makan lebih sering beberapa hari ini. Sungguh-sungguh sakit di
mana-mana. Mulut saya, tenggorokan saya, perut saya, lever saya, ginjal
saya, semuanya membengkak. Rasanya seakan-akan saya mengalami pendarahan
luar dalam hingga mati. Mungkin saya…
Supreme Master TV: Lewat
pemukatan laut dalam, yang telah disamakan dengan merampok tambang
karena tingkat kerusakan yang dihasilkan, dan metode-metode lain,
kehidupan laut seperti ikan, lobster, udang, dan lainnya yang jumlahnya
miliaran terenggut dari habitat mereka setiap tahun, mengakibatkan
kematian mereka yang menyakitkan dan kerusakan lingkungan. Dalam operasi
aquakultur berskala-besar, ikan dikurung secara ketat.
Ikan
tuna di alam bebas bisa hidup hingga 40 tahun dan berenang 70 km per
jam. Akan tetapi, dalam peternakan, 2.000 ekor tuna dikurung dalam
sebuah tangki 30 meter. Salmon di alam bebas punya naluri berpindah
tempat dan biasa berenang melintas laut, maka kurungan klaustrofobik
menyebabkan salmon di peternakan mati karena stres. Ketika ikan dikirim
ke pasar, mereka secara kejam disetrum dengan listrik atau dimasukkan
dalam air yang penuh dengan nitrogen agar tak bisa bernapas dan
karenanya mereka mati lemas. Metode-metode pembunuhan kehidupan laut
lainnya yang menyakitkan mencakup memasukkan lobster dalam air yang
mendidih, suatu praktik yang sangat tidak manusiawi yang telah dianggap
ilegal di beberapa tempat, termasuk di Reggio Emilia, Italia.
Leo Lobster: Saya
adalah Leo Lobster. Saya tahu sebagian orang berpikir saya tak memiliki
perasaan, tapi itu tidak benar. Saya punya jantung, mata, tangan, dan
kaki – mungkin terlihat berbeda dari milik Anda. Saya kecil, dan
berharap untuk dilindungi, tidak dipotong-potong dengan kejam, ditusuk,
atau dicemplungkan ke dalam air mendidih. Percayalah, saya merasakan
sakit, direndam dalam air mendidih akan melukai dan membunuh saya,
seperti jika itu terjadi pada Anda. Saya harap Anda akan ingat bahwa
saya punya perasaan. Miliki Natal yang Bahagia.
Supreme Master TV:
Menurut penelitian yang dilakukan oleh ‘In Defense of Animals’,
organisasi nirlaba di AS yang terkait kesejahteraan hewan, dengan adanya
peternakan selektif dan pemakaian antibiotik untuk mempercepat
pertumbuhan secara tidak alami, kini kalkun di pabrik peternakan hampir
dua kali lipat ukuran leluhur mereka. Mereka tumbuh sangat besar
sehingga kaki mereka sulit menopang tubuh mereka dan mereka
hampir-hampir tidak bisa berjalan.
Teresa Kalkun: Nama
saya Teresa, saya tinggal di ruangan ini bersama dengan ribuan kalkun
lainnya sejak saya bisa mengingat. Saya tak tahu siapa ibu saya: saya
ditetaskan oleh sebuah mesin. Hidup di sini mengerikan, dan banyak kawan
saya menjadi gila, karena terlalu sesak dan sulit untuk bernapas.
Ketika ada yang mulai mematuk karena frustrasi, manusia akan memotong
paruh mereka dan terkadang juga cakar mereka. Mereka berkata itu amat
sakit, dan tetap saja dilakukan. Mengapa manusia melakukan hal ini pada
kami? Setiap detik dari hidup kami diisi dengan rasa sakit, kesedihan,
dan ketakutan. Mohon tolonglah kami.
Supreme Master TV: Kalkun
dipaksa untuk bertelur dalam jumlah banyak yang kemudian diambil.
Telur-telur itu ditetaskan dalam inkubator, dan bayi ayam yang malang
itu tidak pernah melihat induknya. Nasib mereka akan sama seperti
induknya – mati di tempat jagal – selama siklus produksi kalkun yang
tanpa belas kasihan terus berlanjut.
Jenis hewan lain yang akan
sangat menderita karena perlakuan yang kejam selama masa liburan ini
adalah ikon Natal, rusa kutub. Rusa kutub ditemukan di Skandinavia,
Rusia, Asia Utara, dan Amerika Utara. Sebagian setengah-jinak dan
digembalakan. Di negara-negara Skandinavia tertentu, rusa-rusa kutub ini
dikirim ke rumah jagal untuk daging mereka.
Rudolph Rusa: Nama
saya adalah Rudolph Rusa Kutub. Kami biasanya selalu menikmati Natal
dengan damai dan harmonis hingga manusia memutuskan untuk membuat kami
bagian dari makan malam Natal. Mohon berhenti memakan semua hewan, kami
berada dalam kesakitan. Anda punya begitu banyak pilihan lain. Mohon
biarkan kami menikmati hidup kami, berhentilah menyakiti dan membunuh
kami. Kami tidak berbuat apa pun pada Anda, mengapa Anda melakukan ini
pada kami?
Supreme Master TV: Statistik
berkata bahwa satu anak mati kelaparan setiap lima detik – sementara
lebih dari sepertiga gandum dunia dan hingga 90% kedelai saat ini
diberikan sebagai makanan hewan ternak. Biji-bijian yang dikonsumsi oleh
hewan ternak cukup untuk memberi makan 2 miliar orang. Memakan
produk-produk hewan berarti kematian miliaran hewan, membahayakan
kesehatan kita, dan membunuh sesama manusia. Selama Natal, banyak dari
kita akan menikmati hari-hari yang dipenuhi dengan kedamaian dan kasih;
akan tetapi, banyak makhluk di planet kita akan duduk dengan diam dalam
rasa sakit luar biasa.
Mohon ingatlah itu selama masa perayaan ini dan
sisa tahun, kita semua bisa dengan sangat mudah menolong kawan-kawan
hewan kita dengan hanya membuat pilihan yang berbeda terhadap makanan
kita. Dengan memilih untuk tidak memakan daging, bangkai, organ dan
produk hewan; dengan tidak menjadikan perut kita kuburan hewan, kita
semua bisa memastikan hidup yang lebih baik bagi semua makhluk. Jika
kita mengikuti pola makan vegan organik, semua akan hidup tenang,
harmoni, dan berkelimpahan. Dalam kata-kata bijak dari Maha Guru Ching
Hai: “Singa akan berbaring di samping anak domba dengan damai, tetapi
manusia harus terlebih dulu melakukannya.”