Dipenjara Seumur Hidup: Mamalia Laut yang Ditangkap    Bagian ke 1
Bagian ke 1 Play with windows media ( 39 MB )
Bagian ke 2 Play with windows media ( 37 MB )



Gambar-gambar dalam acara berikut ini sangatlah sensitif dan mungkin mengganggu pemirsa begitu juga dengan kami. Namun, kami harus menunjukkan kebenaran tentang kekejaman terhadap satwa.

Dr. Rose: Masalahnya adalah kolam ini terlalu kecil untuk spesies sebesar Paus Orca yang dikurung dalam ruang tertutup sedemikian kecil. Bahkan kolam yang terbesar tidak cukup besar baginya. Mereka hanya bisa berenang lima lompatan sebelum menabrak dinding dan harus berbelok. Ini bukan apa-apa dibandingkan dengan dunia alamiah.

PEMBICARA: Berikut adalah kejadian tragis di Amerika Serikat tentang seekor ikan paus di sebuah akuarium laut. Anggota media, pembela satwa, ahli mamalia laut dan orang-orang yang peduli di seluruh dunia berseru untuk pembebasan ikan paus dan lumba-lumba yang tertangkap. Makhluk  yang sangat cerdas dan sosial ini mengalami stres dan penderitaan luar biasa saat ditaruh di tempat tontonan di kolam yang kecil dimana beberapa dari mereka dipaksa tampil dalam pertunjukan demi hiburan masyarakat.

Berikut liputan para ahli mamalia laut yang berbagi wawasannya tentang hidup dari satwa-satwa ini yang secara harfiah dipenjarakan di kolam-kolam di seluruh dunia.

Paus Orca dan lumba-lumba ditangkap secara kejam dari alam liar, ini membuatnya begitu traumatis dan hanya sedikit yang bertahan setelahnya. Bagi yang masih bertahan, mereka akan menjalani pengurungan seumur hidup yang sangat lama dan menyedihkan. Hari-hari pelatihan yang keras diikuti dengan jadwal pertunjukan yang melelahkan akan menyiksanya. Seekor Paus Orca dan lumba-lumba harus siap untuk tampil 365 hari setahun, kadang harus tampil delapan kali setiap harinya.

Dr. Naomi Rose, seorang ahli perlindungan mamalia laut dari organisasi kesejahteraan hewan yang berada di AS, Perhimpunan Manusiawi Internasional berbagi pemikirannya tentang perlakuan yang sangat kejam ini terhadap makhluk lembut ini.

Dr. Rose: Bagi Paus Orca, ikatan keluarga adalah segalanya; mereka hidup dalam ikatan keluarga yang sangat erat. Tapi mereka mengambil anak bayi itu dari ibu mereka, mereka mengambil paus dari samudra yang berbeda ke kolam yang sama, tentu saja hal ini tidak pernah terjadi di alam liar. Mereka memisahkan pejantan dari kelompoknya karena mereka tidak ingin mereka berkembang biak tak terkendali dan gangguan yang tak wajar di alam liar. Anak jantan akan tetap tinggal bersama ibunya selama hidupnya, dan di penangkaran ia kebanyakan terisolasi.

PEMBICARA: Selain penangkapan lumba-lumba yang lembut di akuarium, saudara-saudara mereka mungkin sedang dibantai dengan kejam oleh nelayan. Dr. Lori Marino, dosen senior di Departemen Ahli Saraf dan Perilaku Biologi di Universitas Emory, AS telah melakukan penelitian mendalam terhadap kecerdasan lumba-lumba hidung-botol dan sekarang ia membahas tentang pertumpahan darah ini dan bagaimana hubungannya dengan pertunjukan lumba-lumba.

Dr Marino: Lumba-lumba adalah satwa penyayang tapi juga satwa yang paling banyak disiksa di planet ini. Mereka dibantai dalam berbagai jenis kegiatan, termasuk di Denmark, di Kepulauan Solomon, tetapi kebanyakan dan terburuk terjadi di Taiji, Jepang. Di Taiji, Jepang setiap tahun mulai dari bulan September sampai Maret, ada puluhan ribu Lumba-lumba Hidung-botol, Paus Pilot, dan Paus Kecil yang digiring ke teluk pembunuhan dan benar-benar hanya untuk dibantai. Mereka dibacok sampai mati. Air berubah menjadi merah karena darah mereka. Dan kegiatan semacam ini digambarkan dalam film “The Cove,” dan saya kemudian mendesak siapa pun yang benar-benar ingin tahu apa yang terjadi dengan lumba-lumba untuk menonton film itu. Itu akan membuka mata Anda karena Anda akan menyadari bahwa kita telah melakukan hal yang cukup mengerikan terhadap satwa tersebut.

Sekarang operasi di Taiji didukung secara finansial oleh industri penangkaran. Dan itu adalah hal yang tidak diketahui oleh orang-orang. Saat ini di AS sudah ada larangan untuk mengambil satwa dari alam liar, tetapi di luar Amerika Serikat, banyak negara yang melakukannya seperti operasi di Taiji yang mengambil satwa keluar dan memasukkan mereka ke dalam penangkaran.

Jadi apa yang dapat Anda lihat di teluk pembunuhan adalah ibu, anak-anak, dan seluruh kelompok lumba-lumba itu benar-benar disembelih, tenggorokan mereka dipotong di bagian depan, lalu ada pelatih mamalia laut dari akuarium laut di seluruh dunia yang berlutut dalam lautan darah untuk memilih lumba-lumba yang menarik dan membawa mereka pergi dari kelompok sosialnya untuk dibawa ke akuarium laut mereka untuk menghibur Anda. Sekali orang memahami hubungan itu, saya pikir mereka akan mulai melihat pertunjukan hiburan akuraium laut sebagai perusahaan yang sangat, sangat berbeda dari apa yang mereka pikirkan sebelumnya.

Dr. Rose: Sungguh itu akan membuat traumatis satwa-satwa ini. Dalam film “The Cove,” Anda akan melihat dimana anak mamalia melompat keluar dari air dan menabrak bebatuan. Ia begitu putus asa menghindari pembantaian saat berusaha meninggalkan pantai dan menabrak tepian. Dan ini seperti mandi darah yang tak dapat dipercaya yang pernah saya lihat dalam hidup saya.

O’Barry: Saya menyebut “industri akuarium penyiksaan lumba-lumba” yang bernilai miliaran dollar ini benar-benar ilusi. Senyum lumba-lumba adalah penipuan alam yang terbesar. Ia menciptakan ilusi bahwa “Mereka benar-benar suka melakukan pekerjaan ini, karena mereka selalu tersenyum.” Dan saat Anda pergi ke sana bersama keluarga Anda di bawah matahari yang bersinar dan musik yang diputar, Anda tidak akan merasa ada yang salah dengan ini. Mereka tersenyum kembali pada Anda. Jadi sulit untuk mengartikan itu sebagai masalah. Itu tidak terlihat jelas seperti yang terjadi di teluk. Kecuali jika Anda benar-benar memukul lumba-lumba dengan tongkat baseball maka Anda tidak akan dapat melihat siksaan. Saat saya pergi ke sana saya melihatnya dari bahasa tubuh mereka.

Dr. Rose: Di penangkaran, semuanya direnggut, hidup menjadi sangat steril, sangat monoton, sangat membosankan. Dan saya tidak merasa itu hal yang kecil, saya pikir itu sebenarnya masalah yang sangat besar, hal yang sangat stres ketika semua keanekaragaman itu, semua tekstur itu, dan semua kompleksitas itu diambil darinya.

Dr. Rose: Paus-Orca sangat, sangat besar. Dan mereka mungkin spesies terbesar yang dikurung dalam penangkaran. Jantan besar mungkin lebih besar daripada gajah.

PEMBICARA: Kurungan dan penjara mereka berupa kolam kecil yang menjijikkan, ini terlalu berat untuk ditanggung mereka. Karena banyak negara yang memiliki hukum yang melarang impor Paus Orca liar, beberapa perusahaan pertunjukan satwa menyembunyikan Paus Orca curian dari laut lepas ke dalam kolam yang bahkan lebih kecil dari normal sampai mereka membutuhkannya.

Di alam liar, Paus Orca menghabiskan sebagian besar hari-hari mereka di bawah air, namun, di penangkaran, kolam mereka sangat dangkal dimana mereka sering dipaksa menghabiskan 50% dari waktu mereka di permukaan yang menyebabkan mereka terbakar matahari dan bahkan keruntuhan sirip belakang mereka yang besar karena gravitasi yang terus-menerus menarik sirip ketika mereka tidak didukung oleh air.

Dr. Rose: Mereka hidup dalam lingkungan yang sangat bervariasi, bertekstur, dan kompleks. Laut selalu bergerak, laut selalu berubah. Tapi di penangkaran, mereka tinggal di sebuah kolam renang beton. Maksud saya, tidak peduli bagaimana Anda menghiasinya, itu adalah kolam renang beton. Tidak pernah berubah. Di sana selalu sama. Jadi empat dinding yang sama dan tidak ada yang baru di dalamnya, hari demi hari. Jadi saya pikir itu tentunya sangat, sangat membosankan bagi mereka, dan kebosanan membuat mereka penuh stres. Itu sebenarnya dapat membunuh Anda, itu sangat menekan. Ini dapat berakibat depresi, dapat mengakibatkan tekanan darah tinggi, dan berbagai perubahan fisiologis.

PEMBICARA: Lumba-lumba juga tersiksa dan sangat menderita di kolam kecil. Satwa dengan kecerdasan tinggi ini menjadi sangat bosan dan frustrasi di penangkaran mereka dan sering berakhir dengan berenang melingkar tak henti-hentinya karena kesedihan dalam psikologi dan mentalnya. Selain itu, air dalam kolam mungkin mengandung kimia seperti klorin yang dapat menyebabkan masalah kesehatan serius. Terpapar terus-menerus dengan zat keras ini dapat menimbulkan penyakit seperti masalah kulit, infeksi mata, dan kadang bahkan kebutaan. Kebusukan, genangan air di kolam mungkin juga menyebabkan kematian dini.

Dr Marino: Apakah lumba-lumba dapat berkembang, menjalani hidup bahagia, dan sehat di akuarium laut? Menurut semua bukti, jawabannya adalah “Tidak”. Ketika Anda melihat tingkat kematian, tingkat stres, dan apa yang terjadi pada mereka, Anda dapat melihat bahwa ini bukan tempat untuk mamalia besar seperti lumba-lumba. Jadi, tidak mungkin akuarium laut mampu meniru alam tempat hidup lumba-lumba, Paus Beluga, Paus Orca, dan sebagainya. Dan mereka bukan milik penangkaran atas alasan ini. Lumba-lumba selalu terlihat sepertinya mereka bahagia. Semua itu karena konfigurasi rahang mereka. Jadi, ketika dilihat pada keadaan yang paling mengerikan yang dialami lumba-lumba, saat penangkapan atau pembunuhan, mereka masih mempunyai senyum di wajah mereka, dan itu bukan berarti mereka bahagia, itu hanya struktur wajah mereka. Jadi, ketika orang pergi ke akuarium laut dan melihat lumba-lumba melompat, melakukan trik, dan terlihat seperti tersenyum, itu adalah ilusi.

PEMBICARA: Apa yang bisa kita lakukan sebagai individu untuk mengakhiri perlakuan mengerikan terhadap makhluk ramah ini?

Dr Marino: Satu hal yang dapat orang-orang lakukan untuk menolong satwa yang dipenjara di kebun binatang maupun akuarium adalah berhenti menjadi pengunjung mereka. Karena setiap kali Anda membeli tiket di tempat seperti ini, Anda benar-benar mendukung penangkapan satwa ini, dan dalam banyak kasus, khususnya di luar Amerika Serikat, Anda mendukung penangkapan dari alam liar.

Richard O’Barry: Ada seekor bayi tepat di sana, ada seekor bayi lumba-lumba yang terjerat di dalam jala. Dan ibunya, kelihatan seperti ibunya, atau lumba-lumba dewasa berusaha mendekatinya untuk menolongnya, tetapi tentu saja tidak bisa.

Dr Naomi Rose,PhD: Mereka harus keluar sesuai isyarat dan melakukan pertunjukan, kemudian menjalani pelatihan sepanjang hari, mereka kemudian harus tidur saat malam, karena orang-orang sudah pergi. Anda tahu, di alam Paus Orca bukanlah satwa siang hari. Mereka tidak aktif di siang hari dan tidur saat malam. Mereka tidur saat mereka memerlukannya dan mereka aktif saat mereka memerlukannya. Jadi kenyataannya mereka dipaksa menyesuaikan diri dengan jadwal manusia dan ini membuat mereka stres.

PEMBAWA ACARA: Tekanan terus menerus untuk melakukan pertunjukan demi pertunjukan adalah mematikan. Richard atau “Ric” O’Barry adalah mantan pelatih lumba-lumba dan direktur dari grup nirlaba yang ada di AS SaveJapanDolphins.org yang berusaha untuk mengakhiri pembunuhan lumba-lumba setiap tahunnya di Taiji, Jepang. Beliau tampil dalam film dokumenter “The Cove” yang baru-baru ini diberikan penghargaan Academy Award yang berkisah tentang pembunuhan masal yang memuakkan ini. Beliau sekarang berbagi cerita tragis berikut tentang apa yang dilakukan pertunjukan hiburan terhadap lumba-lumba.

Richard O’Barry: Selama pertunjukan, lumba-lumba tersebut, Sinbad namanya, melompat ke atas panggung, tersenyum dan orang-orang bertepuk tangan dan pada saat itu dia mengalami serangan jantung dan meninggal. Nah, hadirin tidak tahu bahwa dia meninggal. Di akhir dari pertunjukan, mereka bertepuk tangan, mereka pikir lumba-lumba itu bahagia dan tersenyum, tapi kenyataannya itu adalah tubuh yang sudah mati dan mereka keluar dari sana sambil berpikir, “Itu adalah lumba-lumba yang bahagia.” Kurungan bagi lumba-lumba jauh lebih menekan dibandingkan hewan lainnya di kebun binatang.

PEMBAWA ACARA: Dr. Lori Marino adalah pembicara senior di Kantor Ilmu Syaraf dan Perilaku di Universitas Emory, AS yang telah mempelajari secara mendalam tentang lumba-lumba hidung botol yang cerdas. Beliau sekarang memberikan pandangannya tentang pengurungan lumba-lumba yang kejam.

Dr Lori Marino: Kita sudah cukup mengerti tentang hewan lain dimana mereka layak untuk dihormati dan dikasihi. Apa yang kita tahu tentang lumba-lumba adalah kecerdasannya, kehidupan sosialnya, kebutuhannya, bagaimana mereka menjalani hidupnya dengan cara-cara yang melanggar kebutuhan alami mereka, mereka ingin berbahagia, sehat, dan berkembang.

PEMBAWA ACARA: Kehidupan dalam kurungan yang melelahkan, kejam, tak kenal ampun, mengorbankan lumba-lumba dan Paus Orca. Banyak yang menderita bisul dan penyakit karena stress lainnya. Sebagian besar mati muda. Dari 136 ekor Paus Orca yang ditangkap dari alam liar sejak tahun 1961, 123 diantaranya telah mati dengan rata-rata usia dalam kurungan hanya sekitar empat tahun.

Dr Naomi Rose,PhD: Dalam kurungan, mereka sangat jarang berusia lebih dari 20 tahun. Paus Orca jantan sangat jarang mencapai usia 30 tahun. Nyatanya, saya rasa hanya tiga ekor yang melewati usia 30 tahun. Kebalikan dengan di alam liar, dimana harapan hidup rata-ratanya 30 tahun bagi yang jantan. Maksimumnya adalah 50 atau 60 tahun. Betinanya dapat mencapai usia 70 tahun atau 80 tahun. Dan bahkan tidak ada betina dalam kurungan yang mendekati usia tersebut.

PEMBAWA ACARA: Dr. Thomas White, direktur Pusat Etika dan Bisnis di Universitas Loyola Marymount, AS dan penulis “Pembelaan terhadap Lumba-lumba,” percaya bahwa lumba-lumba sangat mirip dengan manusia. Beliau menyatakan bahwa saat ditempatkan dalam kurungan, sebagian dari hewan mulia ini sepertinya akan mati.

Dr Thomas White: Saat Anda melihat pada mata lumba-lumba, Anda tahu bahwa dia terlihat polos. Terutama saat Anda melakukannya di alam liar. Anda memiliki perasaan kuat sekali bahwa mereka adalah penguasa di daerahnya sendiri dan sangat cerdas, sangat cakap. Anda tak akan pernah mendapatkan pengalaman itu dengan melihat mereka dalam keadaan terkurung.

PEMBAWA ACARA: Mengapa hingga saat ini kita masih memiliki akuarium hiburan laut? Bagaimana kita bisa mengakhiri operasi kejam ini?

Michael Bailey: Jadi orang-orang membayar tiket dan menikmati pertunjukan lumba-lumba tanpa menyadari bahwa mereka sesungguhnya mendukung pembunuhan ribuan dari makhluk lembut ini. Bagi saya lumba-lumba adalah makhluk yang sangat spesial.

Supreme Master TV: Saya menemukan bahwa salah satu pesan utama dari film Anda adalah sebuah penyelidikan dari hewan paling berbahaya di Dunia – yaitu kita. Hanya diri kita sendiri.

Dr Lori Marino: Itu sangat benar. Ini seperti suatu ironi tragis dari film ini, lumba-lumba adalah hewan liar yang selalu menyelamatkan hidup manusia sepanjang sejarah.

PEMBAWA ACARA: Mengapa kita terus membuat mamalia laut agung ini terkurung? Beberapa mengatakan pertunjukan mereka di kebun binatang laut membantu orang memahami lebih baik dan menghargai hewan indah ini. Ric O'Barry direktur dari SaveJapanDolphins.org dan tampil sebagai pemenang Academy Award untuk film dokumenter “The Cove” mengatakan bahwa ini adalah konsep yang salah.

Richard O’Barry: Sebenarnya itu karena bentuk pendidikan kita yang buruk, itulah masalah yang sesungguhnya. Hal ini bukan tentang 1000 lumba-lumba yang ada dalam kurungan; ini tentang ratusan ribu orang yang pergi kesana dan berpikir “Mereka menyukai tempat itu.”

PEMBAWA ACARA: Kesalahan lain yang seringkali dikatakan terhadap mamalia-mamalia laut ini adalah karena lumba-lumba dan Paus Orca terlihat sangat menikmati saat tampil. Namun kenyataannya tidaklah jauh berbeda.

Dr Naomi Rose,PhD: Mereka bekerja sama dengan komando pelatih atau apa pun, karena ada yang harus dilakukan. Saya rasa salah satu masalah terbesar mereka adalah mereka sangat bosan sepanjang waktu. Mereka adalah hewan sosial dan cerdas yang hidup dalam lingkungan yang sangat steril, dan saya rasa mereka sebenarnya sangat bosan sepanjang waktu. Tapi mereka harus bekerja sama dengan pelatihnya dan mereka bekerja sama dalam banyak hal di kurungan. Saya rasa karena itu memberi mereka hal untuk dikerjakan.

PEMBAWA ACARA: Beberapa orang mengatakan sebagai mamalia laut di akuarium, mereka pasti diberi makan dengan baik, mereka hidup lebih mudah dibandingkan kerabatnya di alam liar jadi pengurungannya dibenarkan.

Dr Naomi Rose,PhD: Salah satu hal yang selalu mempesona saya adalah pendukung pengurungan berusaha menggambarkan bahwa paus-pausnya diberi makan dengan makanan yang baik tiga kali sehari sebagai keuntungan pengurungan. Mereka mengatakan bahwa hewan-hewan itu hidup mewah; kami menjaga mereka saat mereka dalam kurungan. Tapi faktanya semua satwa di alam liar semuanya juga mencari makan sendiri dan bebas berkeliaran mencari makanan, itulah dasar dari kehidupan mereka, itulah pekerjaan mereka, dan hal itu memberi kesenangan bagi mereka, juga membuat mereka sehat dengan terus berenang seperti itu.

Sebagai perumpamaan, saya menekankan kepada orang-orang yang pemalas. Pekerjaan mereka mungkin tidak menuntut mereka meninggalkan rumah. Tapi mereka dapat menjadi sakit, mereka menjadi malas, beberapa di antaranya bahkan menjadi tertekan, belanjaannya sudah diantarkan ke depan rumah, dan mereka sakit, mereka mati muda. Itulah fakta yang terjadi pada paus-paus dan lumba-lumba dalam kurungan. Ya, semua hal ini disediakan bagi mereka, tetapi hal itu mengambil semua alasan untuk hidup. Mengambil tujuan hidupnya.

PEMBAWA ACARA: Saat semua tirai terungkap dan pertunjukan selesai, apa yang akan terjadi pada mamalia laut yang tidak diinginkan lagi? Aktor film Hollywood dan bintang televisi terkenal Billy McNamara, berbagi cerita yang menyentuh hati tentang Flipper lumba-lumba yang sangat disayangi yang di tahun 1960-an membintangi film TV di AS dengan judul yang sama dengan nama pelatihnya Ric O’Barry.

Setelah seri film berakhir, O’Barry mengira Flipper akan dirawat dengan baik, tapi pada suatu hari, setelah mengeceknya ia menemukan lumba-lumba itu ada dalam kolam kecil. Punggungnya terbakar matahari karena dia dibiarkan terpapar matahari dan terbakar. Itu telah terjadi selama tiga tahun. Flipper terlihat mengenalinya. Flipper mendatanginya dan dia menyundulnya dan O’Barry balik menyentuhnya. O’Barry menyadari apa yang telah dilakukannya sangatlah mengerikan dan dia sakit hati, hancur, serta tergoncang. Setelah itu hidupnya berubah. Dia ada di garis terdepan yang mewakili suara lumba-lumba selama 40 tahun. Dia pahlawan sesungguhnya. Dia telah melakukan semua hal menakjubkan ini. Dia sangat luar biasa.

Bagaimana kita bisa menghentikan kekejaman terhadap mamalia laut yang berada dalam kurungan demi hiburan?

Richard O’Barry: Salah satu hal yang paling penting dan salah satu hal yang paling sederhana “Jangan membeli karcisnya.” Karena itu berdasarkan suplai dan permintaan. Fasilitas lumba-lumba yang dikurung ini persis seperti Coca-Cola atau produk lainnya. Jika saya membeli gading, saya adalah penyebabnya, saya konsumennya, dan saya adalah penyebab kepunahan gajah, bukan orang yang berada di luar dengan senapan. Itu adalah saya, konsumen. Jadi dalam bisnis pertunjukan lumba-lumba, jika Anda membeli karcis, lumba-lumba ini akan sekarat menghibur Anda. Jadi jangan membeli karcis pertunjukan lumba-lumba yang dikurung.

Dr Paul Sponge: Anda harus menyadari bahwa saat kita semakin mengerti tentang paus dan lumba-lumba maka ide untuk menangkarnya dalam kolam beton bagaimanapun juga tidak beralasan.

Dr Naomi Rose,PhD: Kita juga mempelajari fakta bahwa hewan ini tidak cocok untuk dikurung. Jadi jika kita adalah makhluk bermoral dan berkembang secara moral, kita mungkin sebaiknya menarik kesimpulan mulai saat ini bahwa apa yang kita pikir baik-baik saja 30 tahun lalu, sekarang kita mengetahuinya itu tidak baik. Dan itu tidak benar. Kita tidak perlu memindahkan hewan-hewan dari alam liar dan menaruhnya dalam kurungan untuk menjadi perwakilan bagi generasi manusia selanjutnya.

Informasi selengkapnya tentang mamalia laut yang dikurung, silakan kunjungi: Human Society International http://www.HSUS.org/hsi

Save Japan Dolphins http://www.SavetheJapanDolphins.org



Link yang Berhubungan
 
Keputusasaan di Dalam Laut: Kejahatan Tak Berperasaan - Memotong Sirip Ikan Hiu
Play with windows media
 
Air yang Dipenuhi Darah - Penjagalan Ikan Paus yang Polos
Play with windows media
 
Teluk Merah: Richard O'Barry Mengungkap Eksploitasi dan Pembantaian Lumba-LumbaTeluk Merah: Richard O'Barry Mengungkap Eksploitasi dan Pembantaian Lumba-Lumba
Play with windows media
 
Butir-Butir Pembantaian: Pengulitan Secara Brutal Mantel Bulu Anjing Laut
Play with windows media
 
Stop Perburuan Paus Sekarang!
Play with windows media