Flu Babi: Pabrik Peternakan yang Mematikan, Setara dengan Virus yang Membawa Kematian   
Play with windows media



Gambar dari acara berikut sangat sensitif dan mungkin dapat menggangu para pemirsa, demikian juga dengan kami. Namun, kami harus menunjukan kebenaran tentang kekejaman terhadap hewan.

Para pemirsa yang baik hati, selamat datang di Dunia Satwa: Sesama Penghuni Bumi Kita. Di seri episode Stop Kekejaman pada Hewan ini, kita menyelidiki asal flu babi yang menyebabkan kesakitan, penderitaan, dan kehilangan orang-orang yang kita cintai di seluruh dunia.

Di tahun 1918 pandemi flu membunuh 100 juta orang di seluruh dunia. Tragedi tersebut menggema di pikiran para ahli kesehatan masyarakat yang sedang menghadapi flu babi sekarang ini.

Di bulan November 2008, sebelum terjadi epidemi flu yang menghancurkan ini, ahli jamur Paul Stamets dari Amerika Serikat, seorang penasihat di Universitas Arizona Jurusan Kedokteran, AS, berbicara kepada Supreme Master Television tentang ancaman pandemi global yang disebabkan oleh peternakan babi.

Paul Stamets:  Ini adalah skenario yang paling ditakuti dimana hampir semua ahli virus mengkhawatirkannya: Seekor babi dan seekor burung akan menulari seekor babi dengan virus flu.

Itu bukan saja akan seperti itu, sangat mungkin bahwa pandemi flu akan menulari manusia ke manusia dalam sepuluh tahun yang akan datang. Ini adalah ancaman terbesar bagi “keamanan biologi” bangsa-bangsa di seluruh dunia!

Galur flu babi H1N1 diturunkan dari sebuah virus yang diisolasi pada tahun 1998 di sebuah peternakan babi di Kalifornia Utara, AS. Galur H1N1 adalah gabungan dari virus flu burung, babi, dan manusia.


Link yang Berhubungan
 
Paul Stamets bicara Tentang Jamur: Pemberi Manfaat bagi Seluruh Spesies Bumi
Play with flash player Play with windows media
 
Ikuti Suara Hati Anda: Babi di Api Penyucian
Play with windows media
 
Dokumenter Viva! - Dihukum Mati
Play with windows media
 
Perasaan-perasaan hewan - 8 Juni 2009
Play with flash player
 
[Kecerdasan Babi] Babi-babi menunjukkan kecerdasan yang luar biasa - 6 Juni 2009
Play with flash player