Film Dokumenter Peternakan Babi: Penderitaan Mengerikan dari Nafas Pertama hingga Terakhir   
Bagian ke 1 Play with windows media ( 52 MB )
Bagian ke 2 Play with windows media ( 42 MB )
Bagian ke 3 Play with windows media ( 44 MB )


Gambar-gambar dalam acara berikut ini sangatlah sensitif dan mungkin mengganggu bagi pemirsa sebagaimana juga bagi kami. Namun, kami harus menunjukkan kebenaran tentang kekejaman terhadap hewan dan berharap Anda bersedia membantu menghentikannya.

Sharon Núñez, pendiri dan ketua  Animal Equality, Spanyol: Animal Equality memiliki tiga pilar dasar yang juga bisa disebut slogan dari organisasi ini, yaitu “Mendidik, Meneliti, dan Menyelamatkan”. Kami melaksanakan penyelidikan di tempat-tempat di mana hewan dieksploitasi, seperti peternakan babi, rumah jagal, peternakan cerpelai, dan sirkus. Kami menyelamatkan mereka dan menemukan rumah untuk mereka, contohnya kami melakukan “penyelamatan terbuka” pertama di Spanyol, menyelamatkan enam ekor babi dari sebuah peternakan dan kami juga menggunakan hal itu untuk menginformasikan kepada masyarakat tentang  ketidakadilan yang dilakukan terhadap hewan-hewan tersebut.

Kami habiskan dua tahun, bekerja, melakukan penelitian pada peternakan babi,  yang menjadi berita utama di seluruh TV Spanyol, setelah satu juru bicara kami, Javier Moreno, berbicara di talk show: CNNplus dan Tele 5, jadi amat penting.

Narasi: Peternakan Babi –  Film dokumenter oleh Animal Equality.

Selama lebih dari dua tahun, antara Februari 2008  dan Maret 2010, Tim Penyelidik Animal Equality mendokumentasikan apa yang terjadi di balik dinding lebih dari 150 peternakan babi di seluruh Spanyol. Ini adalah hasil dari pekerjaan itu. Industri babi Spanyol membunuh lebih dari 40 juta babi dalam setahun untuk memenuhi permintaan daging masyarakat. Semua hewan ini dilahirkan dan hidup dengan buruk dalam 10.000 peternakan. Dalam film ini Anda dapat melihat apa yang belum pernah diperlihatkan seorang pun hingga kini, dimensi baru, dalam rasa takut, penderitaan, dan kematian.

Kehamilan

Yang disebut “induk ternak” digunakan sebagai mesin untuk memproduksi anak babi. Mereka diseleksi secara genetik untuk mempertahankan jumlah enam dan delapan kelahiran, dengan dua belas atau lebih anak setiap lahir, dan hidupnya  dikurangi hingga tahap penjara permanen dalam  kandang logam sempit.

Identifikasi

Untuk melacak dengan lebih baik hewan yang dieksploitasi, beberapa peternakan memasukkan mikrocip dalam telinga induk babi, yang amat menyakitkan.

Inseminasi

Sebelum inseminasi para induk, para peternak harus memeriksa apakah mereka dapat menerima. Dua metode yang digunakan. Yang pertama melibatkan menggunakan pejantan untuk mendeteksi apakah induk siap dibuahi dari baunya. Secara umum, kehadiran pejantan  membantu menjamin induk akan siap dibuahi kembali setelah bayi-bayinya selesai disapih. Dalam metode kedua peternak sendiri memverifikasi kesuburan dengan detektor panas atau mengamati bagaimana induk bereaksi ketika punggungnya ditekan. Ketika ia siap dibuahi, ia takkan bergerak. Jika kondisi kesuburan sudah diketahui maka inseminasi mengikuti. Untuk memaksa betina pada posisi yang diperlukan, peternak tak ragu-ragu menendang, memukul, menarik ekor, menyekop, dan berteriak. Kemudian peternak membersihkan vulva induk dan memasukkan semen dari pejantan terpilih ke dalam betina itu, dengan tabung sekitar 50 sentimeter panjangnya. Tak ada kontak fisik terjadi antara pejantan dan induk; juga tak ada perkembangan perilaku alami yang diperbolehkan.

Kurungan dan kehamilan

Kehamilan induk adalah antara 110 dan 120 hari dan bulan pertama dihabiskan terkurung dalam kandang sempit, juga dinamai peti kehamilan. Mereka tak bisa bergerak karena ukuran kandang. Merasa tertekan oleh kekurangan ruang gerak, mereka berupaya kabur. Gesekan konstan antara tubuh hewan  dan jeruji kandang menyebabkan  luka menyakitkan  yang menjadi infeksi karena kurangnya kebersihan. Hewan sosial dan penuh rasa ingin tahu ini berakhir menampilkan perilaku neurotik. Mereka menggigit jeruji atau menghempaskan kepalanya, semuanya adalah gejala dari rasa tertekan psikologis parah yang sedang diderita. Setelah sebulan dalam peti kehamilan, induk ditransfer ke area lain, di mana mereka tinggal berkelompok. Pekerja ini dapat dilihat memasukkan jarinya ke dalam mata babi  agar sang babi berputar.

Persalinan

Anak babi lahir di dunia di atas lantai beton, plastik, atau logam, dikelilingi oleh kotoran dan tubuh dari saudara-saudara mereka yang baru lahir. Banyak dari mereka,  kira-kira 10% mati setelah lahir, setelah berjam-jam atau berhari-hari menderita. Keguguran sering terjadi, meskipun tak semuanya lahir mati. Beberapa babi prematur tersiksa berjam-jam sebelum meninggal. Induk yang keguguran ditandai dan bila terjadi lagi berarti mereka akan dikirim ke rumah jagal. Kembali, kita melihat bagaimana pukulan dipakai, kali ini untuk memaksa babi yang baru melahirkan untuk berdiri, dan peternak memeriksa jika bayi yang lain masih hidup dengan memasukkan lebih dari separuh lengan ke dalam rahim. Pekerja ini mengumpulkan sisa-sisa dari keguguran dan tubuh dari bayi yang mati. Babi memiliki insting keibuan yang kuat, tapi kandang mencegah mereka memberikan perawatan apa pun kepada bayi mereka. Penderitaan sang ibu  dapat dirasakan ketika ia melihat bayinya mati di depan matanya sendiri tanpa dapat melakukan apa pun untuk menolongnya.

Di alam sang induk babi akan membangun sarang di mana ia dapat melahirkan dengan nyaman dan merawat bayi-bayinya. Kasur empuk ini akan memberi kehangatan dan mengurangi benturan dari tabrakan apa pun. Dalam peternakan, sang induk akan sering menghimpit bayi karena kurangnya tempat dan lantai beton. Banyak anak babi tidak mati dengan segera setelah terhimpit, tetapi menjadi lumpuh dan berhari-hari menderita. Karena lantai bercelah yang ada di peternakan itu, dalam banyak kesempatan kaki anak babi terjebak di celah-celah menyebabkan tulang patah, masalah yang akan mereka bawa bersama mereka selama keseluruhan proses eksploitasi karena patah tulang amat jarang diobati. Perilaku alami seperti menyusui bayi juga menyakitkan sang induk. Karena kurang pergerakan dan tempat, ia tak dapat berbaring dengan nyaman, atau pergi dari anaknya ketika mereka melukainya, menyebabkan luka pada puting susu yang dapat menjadi infeksi yang mempengaruhi baik induk maupun anak. Hidup perbudakan dan penyiksaan memiliki efek psikologis yang serius pada babi-babi.

Sharon Núñez: Di sini kami punya yang sama, infeksi mata, mungkin, yang mencapai kepala dan akhirnya seluruh area nekrotik. Kesulitan dari gambar sedemikian sehingga pada prakteknya tiada penjelasan dibutuhkan tentang penderitaan luar biasa dan kesedihan mendalam yang dirasakan hewan-hewan ini. Tapi kemudian juga, ada stres psikologis karena terkunci dalam kandang seumur hidup; yang membuat mereka gila, mereka punya perilaku stereotipik, mereka berkeliling di kandang. Jadi yah, tak ada kata-kata untuk menjelaskan apa yang kami lihat selama penyelidikan ini. Tapi, saya menyatakan lagi betapa pentingnya ini karena gambar berikut keluar di Tele 5, dan telah muncul di kanal Empat, dan telah muncul di banyak outlet media digital. Dan itu adalah tujuan kami dan apa yang kami lakukan.

Supreme Master TV: Kami amat berterima kasih kepada Sharon Nunez dan semua yang terlibat dalam produksi “Peternakan Babi” karena mengizinkan kami berbagi film dokumenter Anda dengan pemirsa global kami. Dengan memperlihatkan kepada dunia kekejaman luar biasa pabrik peternakan dalam film Anda dan usaha-usaha pembela hewan lainnya, semoga Anda terus menjangkau banyak orang dengan pesan penuh kasih bahwa hewan adalah setara dengan kita. Mari kita semua melakukan bagian kita sekarang untuk menghentikan kegilaan eksploitasi hewan dan pembunuhan dengan selalu menghindari produk hewani. Semoga kita mendukung gaya hidup vegan organik yang merayakan kehidupan dan membiarkan babi kita dan teman-teman hewan lain hidup damai dan gembira.

Untuk keterangan lebih lanjut tentang Animal Equality, kunjungilah www.AnimalEquality.net