Kerugian Mematikan Flu Burung   
Play with windows media ( 41 MB )


Gambar-gambar dalam acara berikut ini sangatlah sensitif dan mungkin mengganggu bagi pemirsa sebagaimana juga bagi kami. Namun, kami harus menunjukkan kebenaran tentang kekejaman terhadap hewan dan berharap Anda bersedia membantu menghentikannya.

Supreme Master TV: Pemirsa yang peduli, hari ini di Hentikan Kekejaman terhadap Satwa kita akan mendengarkan dari Joyce D’Silva, Direktur Hubungan Masyarakat untuk Welas Asih dalam Pertanian Dunia, Bernard Vallat,  Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Satwa Dunia dan Dr. Michael Greger dari Humane Society Amerika Serikat tentang efek merusak dari avian flu, yang juga dikenal sebagai flu burung dan kaitannya dengan eksploitasi satwa. Asal dari flu burung yang saat ini berasal dari virus ringan di dalam pencernaan satwa liar, burung air seperti bebek dan unggas pantai. Namun, virus ini telah melompat ke unggas peliharaan dan bahkan spesies lain, menjadi virus yang sangat berbahaya dan mematikan dalam prosesnya dan lebih mudah berpindah ke manusia.

Gejala awal flu burung diantaranya demam tinggi, batuk, diare, muntah, sakit perut, sakit dada dan pendarahan hidung dan gusi. Para ahli mengatakan bahwa tempat perkembangbiakan yang paling potensial dari penyakit menular yang menyebar luas ini adalah peternakan jorok yang penuh kotoran dan  berpolusi tinggi.

Joyce D’Silva, Direktur Hubungan Masyarakat untuk Welas Asih dalam Pertanian Dunia, Inggris: Hewan-hewan ini menjalani hidup yang sangat sengsara. Kami merasa bahwa flu burung tidak ada yang paling disukainya selain peternakan. Karena jika bisa memiliki, katakanlah, 20.000, 30.000 ayam di kandang peternakan, dimana begitulah bagaimana sebagian besar ayam dipelihara di dunia, sedihnya virusnya akan, sekali masuk ke sana, menyebar dari satu ayam ke ayam lainnya. Tapi setiap kali virus berpindah dari satu ayam ke ayam lainnya, dia punya kesempatan bermutasi dan berubah. Makanya dengan memiliki ribuan satwa di kandang, hal itu menghasilkan jutaan kesempatan bagi virus untuk meloncat bolak-balik dan bermutasi.

Jadi saat kalian mendapat jenis virus lebih mematikan seperti flu burung yang amat sangat patogen, kemungkinan besar virusnya berkembang di peternakan. Jika tidak memulai di peternakan, maka peternakan sesungguhnya sangat membantu menyebarkannya dengan memiliki banyak peternakan dimana-mana. Dan tidak hanya peternakan tapi semua perdagangan ayam, di dalam ayam hidup dan di dalam daging ayam, orang-orang yang keluar-masuk peternakan, virusnya memiliki semua jenis kesempatan untuk menyebar. Jadi, ya, beberapa flu burung bisa disebarkan burung liar yang hidup dengan jenis variasi patogen rendah dalam jangka waktu lama, dan bisa disebarkan ke ayam dimanapun, bahkan di peternakan bebas-kandang. Tapi peternakan adalah sejenis panci bertekanan tinggi yang memberikan kondisi ideal bagi virus ini untuk menyebar dan tumbuh.

Supreme Master TV: Kematian manusia pertama dari jenis flu burung  yang paling mematikan, yang disebut H5N1, terjadi di Hong Kong pada tahun 1997. Untuk menghentikan  penyebaran penyakit ini, semua unggas peliharaan di daerah tersebut yang diperkirakan sebanyak lebih dari 1,5 juta unggas, dibunuh dalam waktu tiga hari. Selain tindakan mengerikan ini, virusnya kembali lagi di Hong Kong pada tahun 2003, dan menyebar di seluruh Asia, Eropa, dan Timur Tengah dan Afrika.

Joyce D’Silva: Saya rasa tingginya angka flu burung dan sejenisnya di dalam Asia Timur terkait dengan tingginya pertumbuhan peternakan ayam di daerah tersebut. Negara-negara ini telah meningkatkan produksi ayamnya sebesar 700% dalam 10 tahun. Jadi hal ini sepenuhnya mengubah wajah peternakan ayam di negara-negara tersebut. Dan Anda mendapat lebih banyak penyakit mematikan.

Supreme Master TV: Gudang besar, berventilasi buruk dan bercahaya suram memenjarakan sepuluh ribu unggas, saling berjejalan. Udaranya dipenuhi dengan gas amonia beracun yang memerihkan mata dari lantai yang dipenuhi kotoran. Selain kondisi yang menyedihkan ini, ayamnya secara khusus dikembang- biakkan untuk tumbuh cepat  yang sangat membahayakan kesehatan mereka.

Joyce D’Silva: Ya, mari kita lihat hewan-hewan di peternakan ayam pertama-tama. Kita sebenarnya memiliki bermiliar-miliar ayam di dunia yang dipelihara demi dagingnya. Dan mereka menyebutnya ayam broiler. Dan yang dikembangbiakkan untuk tumbuh begitu cepat, mereka tumbuh dua kali, paling sedikit dua kali dari kecepatan alaminya. Jadi karena mereka dibuat tumbuh begitu cepat, dan itu dilakukan demi alasan ekonomis, Anda mendapat lebih banyak ayam setiap bulannya dan setiap tahunnya, dan sistem kekebalannya menjadi dikompromikan.

Sehingga mereka terutama semakin rentan terhadap penyakit. Jadi saat mereka terkena penyakit, mereka sepertinya menjadi lebih buruk. Sekarang, saat terkena varietas patogen tinggi, penyakit akan memiliki kesempatan menyebar dari paru-paru ke seluruh tubuh. Jadi mereka akan terinfeksi di seluruh tubuhnya dan mungkin mati dalam beberapa hari.

Supreme Master TV: Vaksin terhadap beberapa jenis virus flu H5N1 telah dikembangkan, namun virus-virus yang menyebabkan flu burung sangatlah kompleks, dengan banyak subtipe, membuat vaksin baik bagi manusia atau satwa adalah sulit dan tak bisa diandalkan.

Bernard Vallat, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Satwa Dunia, Pennsylvania: Flu burung bahkan lebih rumit. Penyakit kaki dan mulut memiliki tujuh jenis virus yang berbeda dengan vaksin yang berbeda. Untuk flu burung ada ratusan jenisnya. Dan juga, ada virus flu burung yang memiliki efek sangat biasa, sangat kecil bagi burung dan tidak ada efek pada manusia. Dan ada virus lain yang muncul berkali-kali dan bisa berbahaya bagi satwa dan manusia. Jadi seperti lotere, dimana dari waktu ke waktu kita dapatkan angkanya dan sepertinya bagaikan menjadi kombinasi  kemenangan bagi virus, karena menjadi semakin kuat, dan menjadi kombinasi kekalahan bagi unggas dan manusia. Dan inilah  yang terjadi di tahun 2003, sejak virus H5N1 muncul di Thailand, Au Lac (Vietnam), China,  dan yang sampai di Eropa melalui Siberia, yang sampai di Eropa Barat, yang menyerang Afrika, Timur Tengah dan maka dari itu membunuh ratusan juta ayam dan membunuh 200 atau 250 orang di dunia.

Supreme Master TV: Dimanapun virus flu burung ditemukan, ribuan juta unggas tak berdaya dan tak bersalah secara brutal dibantai. Hewannya mungkin hanya dikubur hidup-hidup di lubang, tanpa perasaan dilempar ke kantung sampah sampai mati lemas perlahan, atau dibunuh di kandangnya. Sehat atau tidak, hidupnya dihabisi atas nama diduga terjangkit penyakit. Bagaimanapun pembunuhan dilakukan, inilah tindakan yang tidak manusiawi sama sekali.

Joyce D’Silva: Metode-metode yang telah dicoba adalah memompakan gas beracun ke kandang ayam, menutupnya dan menutup secara metodis dan perlahan memasukkan gas beracun, atau menaruh ayam dalam tempat besar, seperti bak sampah sangat besar yang ditutup, kemudian memompakan gas beracun.

Supreme Master TV: Yang disebut solusi untuk membunuh semua burung sekali infeksinya terdeteksi, adalah satu yaitu meniadakan semua peri-kemanusiaan dan tidak menyelesaikan apa pun. Jutaan burung dibunuh secara global dan berbagai varietas virus yang mematikan terus muncul di seluruh dunia. Pada bulan April 2011, Afrika Selatan membunuh 5.700 burung unta yang hidup di satu peternakan burung unta, dan lebih dari 6,2 juta ayam dibantai 6,2 juta ayam dibantai di Korea Selatan pada awal tahun 2011 sebagai tanggapan atas terjangkitnya virus ini.

Bernard Vallat: Kemudian sesuatu terjadi dua tahun lalu yang disebut flu babi pada awalnya. Virus ini adalah kombinasi dari banyak virus. Satu berasal dari burung, yang lainnya dari babi dan yang lainnya berasal dari manusia. Dan mereka semua menyatu dengan saling menyilang, akhirnya menjadi satu sel, dan telah menciptakan kombinasi baru lainnya, yang sangatlah kuat, untuk menjangkiti manusia dan yang mana telah menjangkiti hampir seluruh bumi. Yang sepertinya terjadi adalah ada sejenis campuran dari virus flu di dunia.

Dengan flu babi yang terjadi beberapa tahun lalu, yang merupakan gabungan dari flu babi pada manusia dan sedikit flu burung. Jadi virus-virus tercampur bersama serta menciptakan varietas baru. Dan varietas baru itu dapat menyasar pada babi atau menyasar pada unggas atau menyasar pada manusia. Jika flu burung yang sangat mematikan menginfeksi manusia dengan lebih mudah, mungkin virusnya bergerak naik untuk menginfeksi jalur pernafasan. Kemudian mungkin ada bencana besar bagi manusia termasuk pada satwa.

Supreme Master TV: Bagaimana kita bisa mengakhiri ancaman flu burung dan penyakit  lainnya yang dengan cepat  berkembang biak  di peternakan termasuk eksploitasi tidak berbudi dari miliaran hewan? Jawabannya sederhana: pilihlah pola makan nabati.

Joyce D’Silva: Saya pikir Anda harus melihat pada masyarakat luas dan apa yang dimakan  masyarakat dan apa yang dipromosikan masyarakat mengenai peternakan. Jika orang-orang akan makan lebih banyak daging, akan ada lebih banyak peternakan. Inilah tempat berkembang-biaknya infeksi. Jadi situasi itu hampir pasti hanya bisa membuat penyakitnya semakin buruk. Sudah 75% dari infeksi penyakit baru pada manusia yang berasal dari hewan.

Jika konsumsi daging Anda lebih tinggi, sebagian besar pastilah ayam, karena diproduksi secara massal. Harganya murah. Maka Anda akan mendapatkan lebih banyak peternakan ayam yang kemungkinan besar  menghasilkan jenis  mematikan dari flu burung. Jadi orang-orang mungkin makan ayam murah selama 10 tahun kemudian mati karena flu burung.

Dr. Michael Greger, Direktur Kesehatan Masyarakat dan Peternakan Humane Society, Amerika Serikat: Di tahun 2007, Jurnal APHA, Asosiasi Kesehatan Masyarakat Amerika, menerbitkan tajuk rencana yang berlangsung lebih jauh daripada hanya menyerukan  de-intensifikasi peternakan hewan, industri babi  industri ayam. “Itu mengherankan,” tajuk rencana itu melanjutkan, “bahwa perubahan cara manusia memperlakukan  hewan, paling mendasar dengan berhenti memakan mereka, atau secara paling tidak radikal dengan membatasi jumlah mereka yang dimakan, adalah sebagian besar di luar komentar sebagai ukuran pencegahan yang penting.

Perubahan ini, bagaimanapun, jika cukup diterapkan atau dikenakan, masih bisa  mengurangi risiko dari epidemi influenza yang sangat ditakuti itu. Umat manusia bahkan tidak mempertimbangkan opsi ini.” Tajuk rencana  menyimpulkan, “Mereka  yang mengkonsumsi hewan tidak saja merugikan hewan-hewan itu dan membahayakan diri mereka tapi mereka mengancam kesejahteraan dari generasi-generasi yang akan datang, ini waktunya bagi manusia untuk memindahkan kepalanya dari pasir dan menyadari risiko bagi mereka sendiri yang dapat timbul dari penganiayaan mereka terhadap spesies lain.”

Joyce D’Silva: Berpikirlah tentang dari mana makanan Anda berasal, dan pikirkan tentang daging sebagai sesuatu yang berasal dari makhluk hidup yang memiliki kemampuan untuk menderita atau kemampuan menikmati hidup dan lakukanlah renungan yang bagus itu saat Anda berbelanja.

Maha Guru Ching Hai: Aktivitas pembunuhan hewan untuk daging ini telah tumbuh sangat pesat di banyak belahan dunia, di luar pengamatan kita, menyebabkan penderitaan sangat besar terhadap hewan yang tak terhitung, menyebabkan penyakit manusia termasuk flu burung dan flu babi,  penyakit sapi gila, dan sebagainya.

Menghentikan konsumsi daging, susu dan ikan, unggas – semua produk hewan – adalah cara tercepat dan terefektif untuk menyelamatkan planet kita dan menghentikan perubahan berbahaya ini. Dan sekarang karena kita juga mengetahui manfaat diet vegan organik yang tak ternilai, kita dapat dengan mudah melangkah ke depan dan menerapkan solusi ini, yang tidak hanya memberikan kesehatan pribadi yang lebih baik, tapi secara harfiah  dapat menyelamatkan seluruh planet ini, seluruh dunia.

Supreme Master TV: Kami berdoa agar kita segera melihat dunia vegan dimana semua makhluk  hidup damai dan harmonis.

Untuk informasi lebih lanjut tentang mengakhiri peternakan, silakan kunjungi situs-situs web berikut ini:
Welas Asih dalam Pertanian Dunia: www.CIWF.org.uk
Humane Society Amerika Serikat: www.HumaneSociety.org
Dr. Michael Greger: www.DrGreger.org