Kim 
		Malonie: Saat Anda memiliki seekor satwa yang tinggal di rumah dan 
		Anda tidak berbicara dengannya sama sekali, mereka akan merasa sangat 
		kesepian. Mereka merasa Anda tidak menyayangi mereka. Jadi ya, saya 
		berbicara dengan mereka ke manapun saya pergi.
		
		PEMBAWA ACARA: Banyak dari kita yang memiliki sahabat satwa kadang 
		bertanya-tanya tentang kesejahteraannya. Jika dia tua dan  sakit 
		sekian lama, kita mungkin mengira bahwa ia akan segera mati. Kita 
		mungkin ingin tahu apakah ia kesepian dan menginginkan teman atau apakah 
		ada cara untuk membuat hidupnya lebih bahagia dan nyaman. Bagaimana kita 
		menemukan jawaban-jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan ini? Salah satu 
		caranya adalah bertanya pada komunikator telepatik satwa.
		
		
		Hari ini, kita berkunjung ke Ibu Kim Malonieseorang, komunikator 
		telepati satwa profesional dari Ontario, Kanada. Beliau bekerja keras 
		untuk membantu semua jenis satwa mengatasi emosi dan permasalahan fisik, 
		beliau dikenal sebagai “Pembisik Satwa.”
		
		
		Ibu Malonie lulusan dari ilmu pengetahuan satwa, dan beliau mendapatkan 
		sertifikat di bidang nutrisi, homeopati, dan kinesiologi terapan. Beliau 
		telah tampil pada acara televisi dan radio dan seorang kolumnis untuk 
		“Jurnal Kemunculan Sedona, sebuah publikasi spiritual yang berlokasi di 
		AS.”
		
		
		Supreme Master TV: Mengapa Anda menyebut diri Anda pembisik satwa?
		
		
Kim 
		Malonie: Dimulai beberapa tahun lalu, sambil bercanda, karena saya 
		tidak memiliki suara yang keras. Dan saya biasanya akan berlutut dengan 
		satwa, saya akan duduk dengan mereka, saya akan masuk ke dalam kandang 
		mereka, di manapun mereka dan saya bisa berbicara. Dan karena saya 
		berbicara begitu halus, mereka memanggil saya seorang “pembisik satwa.” 
		Itu karena sang pembisik itu sangat lembut dengan satwa, seperti itu.
		
		
		Supreme Master TV: Anda mengatakan Anda terlahir seperti ini?
		
		
Kim 
		Malonie: 
        Sebetulnya ini adalah semua yang saya ketahui.
		
		
		PEMBAWA ACARA: Sebagai seorang anak kecil, Kim Malonie terkejut 
		mengetahui bahwa tidak seperti dirinya, orang lain tidak mampu berbicara 
		dengan satwa.
		
		
Kim 
		Malonie: Saat saya masih kecil, saya biasa berkunjung ke tempat 
		teman-teman dan saya terbiasa berbicara dengan mereka tentang berbagai 
		hal, dan mereka akan berkata “Apa yang kamu bicarakan?” Saya katakan, 
		“Anjing saya mengatakan ini... Maksudmu apa? Apa anjingmu tidak 
		memberitahumu sesuatu?” “Tidak.” Kemudian orang tua saya, kembali pada 
		tahun 1960, mereka selalu berkata “Kim, jangan berbicara tentang hal 
		seperti ini lagi.” Saya akan berkata, “Kenapa?” “Karena tidak setiap 
		orang seperti ini.” Jadi saya tidak bicara tentang hal itu. Saya seperti 
		menahan diri.
		
		
		PEMBAWA ACARA: Saat dia semakin besar, kenyataan bahwa masyarakat 
		melarang dia mendiskusikan percakapannya dengan satwa telah membuat 
		dirinya merasa tidak nyaman.
		
		
Kim 
		Malonie: Dan saya diberitahu oleh beberapa orang bahwa saya aneh, 
		ganjil, jangan membicarakan hal itu. Ini seperti, “Jangan lakukan ini.” 
		Jadi saya selalu berpikir bahwa saya ini agak berbeda dan aneh.
		
		
		Supreme Master TV: Jadi apa yang terjadi saat Anda bersekolah?
		
		
Kim 
		Malonie: 
        Saya tidak membicarakannya. Saya selalu melihat sesuatu. Orang yang 
		telah meninggal, roh, satwa yang berbicara pada saya, dan dalam pikiran 
		saya, saya akan berkata pada mereka “Bisakah tunggu sampai saya tidak 
		bersama orang, karena saya tidak bisa berkonsentrasi saat kamu berbicara 
		kepada saya, dan saya tidak bisa menjawab saat saya bersama orang lain. 
		Mohon tunggulah.” Dan mereka akan bersedia. Dan saat saya pulang sekolah 
		saya akan pergi menjauh sebentar untuk mencari tahu ke mana mereka 
		pergi.
		
		
		PEMBAWA ACARA: Saat Ibu Malonie beranjak dewasa, ia merasa perlu untuk 
		berbagi bakatnya dengan yang lain tanpa mempedulikan pendapat 
		masyarakat.
		
		
		Supreme Master TV: Jadi bagaimana Anda mengenalkan bakat Anda 
		agar dikenal oleh masyarakat umum?
		
		
Kim 
		Malonie: Saya mulai memberitahu beberapa sahabat dekat saya, saya 
		mengambil kesempatan. Dan saya katakan “Saya kehilangan banyak teman 
		selama beberapa tahun, jika saya kehilangan yang ini saya pikir saya 
		tidak akan kehilangan apa-apa lagi,” Dan mereka sangat tertarik. Mereka 
		melihat saya dengan sangat aneh, tetapi semakin saya berbicara, semakin 
		mereka memperhatikan apa yang saya katakan.
		
		
Saat saya 
		pergi ke tempat yang biasa dikunjungi satwa-satwa, saya bertemu gajah 
		yang melingkarkan belalainya pada saya yang sebelumnya tidak pernah 
		mereka lakukan. Mereka berkata, “Pasti ada sesuatu yang terjadi.”
		
		
		PEMBAWA ACARA: Selama bertahun-tahun, Kim Malonie telah mengabdi dengan 
		penuh kasih, kepercayaan, dan hormat kepada sahabat satwa kita.
		
		
Kim 
		Malonie: 
        Anda tahu ini lucu, saya akan lebih memilih bicara dengan satwa, dan 
		bersama satwa jika saya punya pilihan. Orang-orang sering bertanya 
		bagaimana perasaan saya saat bekerja dengan orang lain, berkomunikasi 
		dengan orang. Dan untuk sehari-hari, jika saya punya pilihan antara 
		masuk ke dalam kandang dengan seekor macan untuk melihat bagaimana dia, 
		atau seekor satwa liar atau seekor gajah, saya akan memilih itu 
		dibandingkan dengan manusia. Karena bagi saya, satwa bisa ditebak, Anda 
		tahu bahasa tubuh mereka, Anda tahu apa yang akan mereka lakukan. 
		Beberapa orang tidak seperti itu. Begitulah kenapa saya merasa nyaman 
		bersama satwa-satwa.
		
		
Kim 
		Malonie: Saat saya turun ke jalan, selalu ada yang ingin mengatakan 
		sesuatu pada saya di luar sana, ke manapun saya pergi dan itu tidak 
		pernah berhenti.
		
		
		Supreme Master TV: Jadi mereka mencari Anda.
		
		
Kim 
		Malonie: Ya benar. Teman saya akan memberitahu Anda misalnya ada 
		kolibri datang, jika kami sedang duduk sambil minum teh di teras luar 
		rumah saya, seekor kolibri datang dan mendekat di depan wajah saya 
		sambil mencicit dan bersiul dan mereka akan berkata, “Saya tidak pernah 
		melihat yang seperti ini Kim, hanya kamu.”
		
		
Saat saya 
		sedang di Wal-Mart tahun lalu di tempat parkir, saat mau masuk ke dalam 
		mobil, dan sebelum saya sempat masuk ke dalam mobil ada sigung berekor 
		biru yang jarang terlihat. Dari seluruh ratusan mobil di tempat parkir, 
		mereka menuju kepada saya. Dan saya mengambil mereka dan saya membawa 
		mereka ke perlindungan satwa yang terancam punah di Peterborough. 
		Sepertinya mereka tertarik pada saya.
		
		
		PEMBAWA ACARA: Apa yang dirasakan Kim Malonie yang menjadi alasan bahwa 
		satwa-satwa sangat tertarik dan mempercayainya?
		
		
Kim 
		Malonie: Saya tidak tahu apakah itu, mungkin energi saya sejak 
		lahir, hal ini telah terjadi. Jadi saya tidak terlalu yakin. Saya tahu 
		banyak, di antaranya terjadi karena energi saya. Saya tahu karena 
		terkadang saya dapat merasakan mereka tertarik pada saya dan saya dapat 
		merasa mereka datang pada saya untuk suatu alasan, apakah untuk ditaruh 
		di tempat yang berbeda, dibawa ke tempat yang berbeda.
		
		
		PEMBAWA ACARA: Saat muda, Ibu Malonie memiliki hubungan dekat dengan 
		seekor anjing yang sangat menyayanginya.
		
		
Kim 
		Malonie: Saya punya seekor gembala berwarna putih, dan namanya 
		Lance. Kita baru saja akan membicarakan ini. Dan sayangnya suatu hari 
		saya tinggalkan ceret air, kami punya ceret bertali panjang, saya 
		biarkan terjuntai. Dan Lance, dia menyenggol ceret dengan ekornya dan ia 
		menariknya lalu ceret itu tumpah dan tubuhnya tersiram air panas. Dan 
		saya duduk di sana dan saya menangis dan berkata “Maafkan saya, ... saya 
		yang salah.” Saya katakan, “Maafkan saya!” Dia berkata, “Itu bukan 
		salahmu.”  Dia bilang, “Kamu hanyalah anak-anak, kamu tidak lakukan 
		itu.” Jadi dia menenangkan saya, dan berkata, “Tolong pergilah ke dokter 
		bersama saya, karena kamulah satu-satunya yang saya percayai.” Dan saya 
		lakukan.
		
		
		PEMBAWA ACARA: Kami bertanya pada  Kim Malonie kenapa sepertinya ada 
		ikatan alami antara anak-anak dan satwa.
		
		
Kim 
		Malonie: Saya percaya hal ini karena mereka berdua murni dan 
		sebagian besar anak-anak dapat berbicara dengan satwa, mereka merasa 
		aman, mereka tidak dihakimi. Seperti saya, mereka bisa bicara, mereka 
		merasa aman. Para satwa tidak menghakimi, mereka hanya mencintai.
		
		
		PEMBAWA ACARA: Kami juga bertanya pada Ibu Malonie tentang ketakutan 
		yang dirasakan satwa terhadap manusia dan apa yang menyebabkan mereka 
		menjauh.
		
		
Kim 
		Malonie: Kadang mereka melihat energi. Kadang anjing atau kucing di 
		luar sana dapat melihat ada orang datang, hal pertama yang mereka lihat 
		adalah energi. Mungkin energi gelap, energi hitam, beberapa energi 
		seperti itu. Tetapi satwa tidak lari saat saya pergi ke suatu tempat.
		
		
		Supreme Master TV: Jadi kembali pada energi itu lagi. Jadi pada 
		dasarnya apa yang dilihat satwa, adalah hitam...
		
		
Kim 
		Malonie: Tidak selalu hitam. Mereka melihat siapa Anda, seperti Anda 
		dan kru Anda di sini hari ini, mungkin energi hijau, biru, ungu, dan 
		halus yang hangat dan menyenangkan. Mereka lebih suka datang pada Anda. 
		Tetapi jika mereka didatangi oleh orang yang ingin mencelakai mereka, 
		mereka mungkin melihat hitam atau coklat atau abu-abu, dan hal itu 
		menakutkan mereka.
		
		
		Supreme Master TV: Bagaimana dengan orang sakit?
		
		
Kim 
		Malonie: Mereka juga melihatnya, Mereka terlihat coklat? Mereka 
		melihat energinya abu-abu atau coklat.
		
		
PEMBAWA 
        ACARA: Akhirnya, Ibu Malonie memiliki pesan penting yang membesarkan 
		hati dari satwa-satwa.
		
		
Kim 
		Malonie: Satu hal yang ingin satwa-satwa beritahukan pada manusia 
		adalah banyak orang di luar sana dapat berkomunikasi dan mendengarkan, 
		tapi mereka tidak melakukan apa pun dengan kemampuannya itu. Bagi semua 
		orang, mungkin mereka tidak mengira mereka bisa, tapi mereka bisa. 
		Mungkin lebih mendengarkan diri Anda, mendengarkan hati Anda, 
		mendengarkan apa yang dikatakan satwa dengan membuka diri, menyingkirkan 
		logika Anda.
		
		
Kim Malonie: 
		Orang sering bertanya, “Mengapa kucing selalu datang kepada saya? Saya bukan 
		pecinta kucing.” Itu karena mereka ingin supaya kita menjadi demikian. Mereka ingin 
		agar Anda untuk mencintai mereka, lebih terbiasa dengan mereka.
		
		
PEMBAWA 
        ACARA:  Sekarang, beliau memperkenalkan 
		kami pada beberapa sahabat hewannya.
		
		
Kim Malonie: 
		Ok, Polly adalah yang ini, di sini. Itu adalah Syd. Saya menemukan setiap 
		hewan punya pribadi yang berbeda-beda seperti manusia, dan mereka cukup 
		menarik untuk didengarkan.
		
		
PEMBAWA ACARA: Pernahkah Anda 
		berpikir mengapa hewan tertentu telah datang ke dalam hidup Anda? Apakah 
		Anda memilih teman hewan atau apakah ia memilih Anda?
		
		
Kim Malonie: 
		Saya sangat percaya bahwa tak peduli di mana mereka, tak peduli dari mana 
		asal mereka, mereka memilih di mana untuk tinggal, ke mana untuk pergi, 
		secara mutlak. Dan Syd berkata, “Anda benar. Kami melalui 
		langkah-langkah yang cocok untuk melakukan yang seharusnya untuk masuk 
		ke dalam hidup Anda.”
		
		
PEMBAWA ACARA: Hewan amatlah 
		sensitif dan memiliki emosi kuat seperti kita, manusia.
		
		
Kim Malonie: 
		Hewan memiliki emosi. Mereka merasakan hal-hal seperti anak-anak, mereka 
		punya emosi yang dalam. Mereka bisa ketakutan. Mereka bisa takut, 
		mencintai. Ia berkata, “Kami seperti anak-anak.” Ia berkata, “Jika 
		orang-orang dapat menganggap hewan seperti anak-anak, mungkin mereka 
		akan berpikir tentang kami dengan berbeda.” Mereka punya emosi yang 
		dalam. Mereka menangis.
		
		
PEMBAWA ACARA: Bagi mereka yang 
		bersama teman-teman burung, Kim Malonie memiliki beberapa saran yang 
		sangat bagus untuk menjaga agar teman berbulu kita tetap gembira.
		
		
Kim Malonie: 
		Sangat penting bagi hewan, terutama jika mereka tidak keluar sama sekali 
		selama siang hari, jika mereka tidak terbang berkeliling sepanjang 
		waktu, mereka butuh mainan. Kakatua butuh mainan. Hal itu amat penting. 
		Banyak tempat dimana saya pergi dan mereka tidak mempunyai mainan dan 
		mereka amat bosan. Tapi mereka amat emosional dan amat pandai, intelek, 
		dan mereka butuh stimulasi mental untuk hal ini sepanjang hari agar 
		mereka tetap sibuk.  Jadi, mereka amat, amat gembira. Mereka bisa 
		menonton TV dan mendengarkan musik, mereka memperoleh gambaran, mereka 
		dapat melihat diri mereka sendiri, betapa cantik mereka sepanjang hari. 
		Dan mereka mencintai diri sendiri. Mereka berpikir bahwa diri mereka 
		cantik, dan memang demikian.
		
		
Supreme Master TV: Jadi 
		apakah mainan favorit mereka?
		
		
Kim Malonie: 
		Oh, semuanya. Mereka suka kayu, mencabik kayu. Mereka punya pekerjaan. 
		Mereka bekerja. Mereka punya pekerjaan kecil mencabik-cabik. Jadi, 
		mereka harus punya pekerjaan mereka. Saber suka blok cedar, potongan 
		besar, seperti kayu. Ia suka mencabut batangan kayu tersebut.
		
		
		
PEMBAWA ACARA: Teman kakatua 
		Kim, Saber, dilahirkan di hutan tropis Jamaika.
		
		
Kim Malonie: 
		Ketika ia di Jamaika, ia terbang bebas ke mana-mana, dan ia suka itu. 
		Dan ia punya keluarga di sana, ayah dan ibunya. Ia tahu persis apa 
		yang sedang kita katakan. Ia tahu apa yang Anda katakan, ia tahu yang 
		saya katakan.
		
		
PEMBAWA ACARA: Ketika Saber 
		datang untuk tinggal dengan Ibu Malonie, ia ingin terbang, seperti 
		yang ia lakukan di pulau asalnya sehingga ia meminta pemiliknya untuk 
		tidak memotong sayapnya.
		
		
Kim Malonie: 
		Saya berjanji dengannya untuk tidak akan pernah memotong sayap mereka. 
		Selama 35 tahun saya bersamanya, ia terbang lari dua kali dan ia pergi 
		selama satu akhir pekan, kedua kali. Ia pergi, dan ia ada di atas sana 
		berteriak dan terbang berkeliling dan saya berteriak. Saya berkata, 
		“Jika kau sungguh ingin pulang ke pulau asalmu, saya akan 
		mengantarkanmu. Bagaimanapun saya akan mengembalikanmu ke sana.” Dan ia 
		berkata, “Tidak, saya hanya ingin kebebasan selama satu akhir pekan, dan 
		saya pulang kembali.”
		
		
PEMBAWA ACARA: Ibu Malonie 
		menjelaskan bahwa Saber adalah pemikir yang amat mendalam dan bijak 
		di antara burung-burung. Saber telah memberitahu Ibu Malonie bahwa ia 
		kuatir tentang apa yang dilakukan manusia terhadap Bumi.
		
		
Kim Malonie: 
		Ia berkata bahwa salah satu kekuatirannya bahwa kita membakar 
		hutan-hutan, seperti di Brasil.
		
		
Kim Malonie: 
		Beberapa orang telah berkata pada saya, “Anda tahu, ia seharusnya tidak 
		dikurung, ia seharusnya ada di sana di pulau-pulau, di dalam hutan,” hal 
		seperti itu. Tapi dari sudut pandangnya dan dari banyak sudut pandang 
		kakatua, pada tingkat dimana mereka merobohkan, membakar hutan, mereka 
		sedang kehilangan rumah. Jadi ia berkata, terkadang dari sudut pandang 
		mereka, mereka lebih baik punya rumah, sepanjang itu adalah rumah yang 
		baik, seperti ini, seperti milik saya dimana ia bebas untuk terbang, 
		setidaknya ia punya rumah. Karena di manapun burung-burung berada dan 
		hewan lain, mereka tak punya rumah. Dan ia berkata, sejak hal itu 
		hilang, mereka tidak punya tempat untuk hidup. Ia berkata bahwa itu 
		adalah masalah besar, itulah sebabnya mengapa ia tidak ingin pulang ke 
		rumah, ke sana lagi.
		
		
Supreme Master TV: Jadi, 
		para hewan, apa yang mereka pikirkan tentang pemanasan global?
		
		
Kim Malonie: 
		Mereka takut, mereka ketakutan. Dan mereka mencoba memberitahu 
		tanda-tandanya. Mereka berharap orang-orang akan mendengarkan. Tapi kita 
		tidak mendengar. Belum mendengar.
		
		
PEMBAWA ACARA:  Saber, kakatua dari 
		Jamaika, percaya bahwa banyak dari kita dapat berkomunikasi secara 
		telepatis dengan satwa jika kita dapat lebih berkonsentrasi.
		
		
Kim Malonie: 
		Ia berkata, “Ada banyak komunikator hewan di dunia yang tidak tahu bahwa 
		mereka bisa. Mereka tidak tahu bahwa mereka mendapat pesan yang datang 
		dari hewan. Dan banyak orang berkata, “Oh, itu logika saya.” Tapi ia 
		berkata, “Hewan mencoba untuk berkomunikasi, burung-burung mencoba untuk 
		berkomunikasi, spesies apa pun sungguh mencoba berkomunikasi. Jika Anda 
		mendapat pesan dalam benak berupa gambar atau kata-kata, itulah, mereka 
		mencoba berkomunikasi.”
		
		
PEMBAWA ACARA: Hewan memiliki 
		banyak kemampuan khusus, salah satunya adalah mampu meramalkan bencana 
		alam yang akan datang. Tahun 1975, petugas mengevakuasi Kota Haicheng di 
		China yang memiliki populasi 1 juta berdasarkan perubahan perilaku dari 
		hewan lokal seperti kuda dan sapi yang menjadi gelisah dan tikus dan 
		ular nampak “membeku” di jalan. Tingkah laku itu telah 
		menyelamatkan ribuan jiwa setelah gempa besar berskala 7,3 kemudian menimpa 
		kota tersebut. Ibu Malonie berkata bahwa hewan tahu dengan benar sebelum 
		waktunya akan terjadinya tsunami Samudra Hindia yang amat merusak, yang 
		menimpa Asia pada Desember 2004. Saber berbagi pendapatnya akan bencana 
		ini.
		
		
Kim Malonie: 
		Ia berkata, “Kami tahu akan datang berhari-hari sebelumnya, 
		berbulan-bulan sebelumnya.” Ia bahkan memberitahu bahwa akan ada ombak 
		besar datang di suatu tempat. Saya tak tahu di mana, tapi di sekitar 
		sana, ia memperlihatkan ada ombak besar datang, dan saya menggigil di 
		tangan saya dan “Oh, ya ampun!” Dan ia berkata, “Akan sangat besar.” 
		Saya berkata, “Mengapa kau perlihatkan ini?” Ia berkata, “Karena semua 
		hewan sedang bersiap-siap.” Spesies dapat berbicara satu sama lain, 
		seperti ia bisa bicara pada Gabby di sana, Gabby bisa bicara dengan 
		mereka semua. Bukan Inggris; bukan jenis bahasa apa pun, lebih seperti 
		suara atau suara musik. Ia berkata, “Semua tahu akan datang dua bulan 
		sebelumnya, dan mereka mulai mempersiapkan. Tapi ada beberapa hewan yang 
		sulit untuk berpindah.” Saya kira mereka adalah hewan peliharaan, tapi 
		mereka lakukan yang terbaik sebisa mereka.
		
		
PEMBAWA ACARA: Hewan amatlah 
		prihatin tentang perubahan iklim, dan punya hal yang amat mendesak untuk 
		kemanusiaan. Ibu Malonie menyampaikan pesan mereka atas nama mereka.
		
		
Supreme Master TV: Apakah 
		ada pesan bagi dunia yang ia ingin disampaikannya?
		
		
Kim Malonie: 
		Semuanya, mereka berkata “Hentikan kegilaan; hentikan itu semua.” Mereka 
		memperlihatkan gambar umat manusia di sebuah pulau ketika tsunami 
		melanda. Mereka berkata “Apa lagi yang Anda butuhkan? Tanda apalagi yang 
		Anda perlukan? Anda mendapat tanda-tanda; semua telah Anda dapatkan. Kami 
		tak bisa menuliskan; kami tak bisa mengeja itu untuk Anda, tak bisa bicara.” 
		Ia berkata, “Anda harus mulai mendengar, jika tidak kami semua akan 
		hilang.”
		
		
Oh, saya merasa merinding. “Jika semua hewan hilang, maka 
		orang-orang akan mulai pergi juga, karena Anda tak bisa hidup tanpa 
		kami.” Itu satu dari yang besar, hutan hujan Brasil, hutan hujan secara 
		umum, mereka juga menyebut hal tersebut. “Jika mereka menebang semuanya, 
		jika mereka membakar semuanya, jika mereka hancurkan semua, takkan ada 
		hewan yang tersisa.”
		
		
PEMBAWA ACARA: Sebagai penutup, 
		para satwa telah memilih untuk hidup di sini, di Bumi, atas berbagai 
		alasan, satu di antaranya adalah keinginan tulus untuk mencoba dan 
		memperbaiki hidup manusia.
		
		
Supreme Master TV: Mari ambil burung sebagai contoh, apakah tujuan mereka dalam hidup?
		
		
Kim Malonie: 
		Untuk membuat orang gembira, untuk menjadi teman mereka, mencintai mereka, 
		bersama anak-anak, untuk membuat mereka gembira, menjadi peliharaan. 
		Mereka bahkan ingin jadi peliharaan, tidak masalah. Mereka suka jadi 
		peliharaan, menjadi penjaga, bijak, dan sejenisnya, bersama-sama dengan mereka, 
		membantu, membimbing mereka. Manusia banyak memerlukan bimbingan. Banyak 
		dari mereka suka anak-anak juga; mereka datang ke dunia untuk anak-anak.
		
		
		
PEMBAWA ACARA: Terima kasih 
		Surga atas semua jenis hewan yang baik dan ramah yang membimbing kita 
		dalam perjalanan di Bumi ini. Semoga Yang Kuasa memberkati Ibu Kim 
		Malonie dan semua komunikator telepatis hewan yang memungkinkan kita 
		memahami pikiran dari teman hewan kita dengan lebih jelas. Semoga kita 
		dengan cepat mengadopsi gaya hidup vegan, melindungi semua makhluk dan 
		rumah kita.