Acara ini mendiskusikan kemungkinan menjadi Udaratarian, atau hidup
tanpa makanan, dan bukan petunjuk yang lengkap. Untuk keamanan Anda,
tolong jangan mencoba berhenti makan tanpa bimbingan ahli yang tepat.Supreme Master TV: Dalam kitab suci, tubuh 
        manusia sering disebut sebagai bait Allah. Namun, sungguh suatu hak 
        istimewa bagi setiap jiwa jika ia dapat menempati kediaman suci yang 
        dihuni oleh Sang Ilahi. Sungguh suatu berkah jika kita dapat terlahir 
        sebagai manusia. Dalam beberapa kesempatan, Maha Guru Ching Hai telah 
        berbicara tentang langkanya kesempatan ini:
        Maha Guru Ching Hai: Sangat sulit 
        agar dapat bereinkarnasi ke dunia manusia. Kita harus memiliki cukup 
        Kualitas Manusia. Kita harus memiliki jodoh dengan orang tua dan 
        masyarakat, dengan orang di sekitar tempat kita dilahirkan. Sangat sulit.
        
        Untuk menjadi manusia, kita membutuhkan 
        sejumlah pahala dari perbuatan baik yang telah kita lakukan di masa 
        lampau. 
        Supreme Master TV: Sebagai bait Allah yang 
        hidup, tubuh manusia dilengkapi sepenuhnya dengan keajaiban luar biasa 
        yang dapat dibangkitkan dalam diri mereka jika mereka bangkit secara 
        spiritual dan memiliki keyakinan penuh kepada Pencipta segala kehidupan.
        Inedia, bahasa Latin untuk “puasa,” adalah 
        kemampuan manusia untuk hidup tanpa makanan. Sejak dahulu kala, sudah 
        ada individu-individu yang dapat menopang dirinya sendiri dengan prana, 
        atau daya hidup vital. Melalui berkah dari Sang Pemurah, para inediat, 
        mereka yang mengikuti gaya hidup tanpa makanan, dapat mengambil energi 
        dari alam untuk memberi makan dirinya: 
        Maha Guru Ching Hai: Mereka hidup 
        dari chi yang berasal dari tanah atau dari hutan, dari matahari, serta 
        dari udara. Mereka memanfaatkan semua itu. Atau mereka hidup dari kasih. 
        Dari kasih saja.
        Supreme Master TV: Individu tersebut dikenal 
        sebagai breatharian, solarian, waterian, atau pranarian, dan mereka ada 
        dari segala latar belakang kehidupan, kebudayaan, dan dari seluruh sudut 
        dunia. 
        Tentu saja segala hal dan keajaiban dalam 
        hidup ini berasal dari Sang Pencipta yang murah hati yang telah 
        merancang kita tanpa batas; kita hanya perlu terhubung ke dalam untuk 
        mengenali hadiah berlimpah kita sebagai anak Tuhan.
        Maha Guru Ching Hai dengan penuh kasih 
        merekomendasikan serial mingguan dalam Supreme Master Television yang 
        memperkenalkan individu-individu ini, baik di masa lalu maupun sekarang 
        yang telah memilih untuk hidup tanpa-makanan di Bumi. Semoga kisah spiritual mereka memikat Anda; 
        semoga hati Anda terbuka dan wawasan Anda berkembang.
        
        Kami sekarang mengundang Anda menjumpai Joachim 
        Werdin, seorang mantan Breatharian Polandia yang membaktikan hidupnya 
        untuk berbagi dan menyebarkan informasi tentang kesehatan manusia, 
        terutama gaya hidup breatharian.
        Joachim telah hidup tanpa-makanan 
        selama hampir dua tahun. Dalam sebuah wawancara dengan Supreme Master 
        Television, Joachim berbagi pengetahuannya tentang hidup dari cahaya.
Joachim Werdin: Nama saya adalah Joachim Werdin dan 
saya hidup dari cahaya sejak kehidupan saya di Bumi ini, dimulai hingga saat saya 
akan meninggalkan tubuh ini. Sama halnya, semua makhluk lainnya yang hidup di 
planet ini atau tempat lain selalu hidup dari Cahaya. Tentu saja, untuk mengerti 
apa yang saya bicarakan, saat saya berkata ‘hidup dari Cahaya’, kita perlu 
mendefinisikan apakah “Cahaya” itu. Karena acap kali kita membicarakan tentang 
hal-hal yang definisinya tidak kita pahami lalu kesalahpahaman antara orang pun tercipta.
Bagi saya, “Cahaya” hanyalah suatu manifestasi Kesadaran. Saat 
Kesadaran menciptakan kehidupan di dalam imaginasinya, lalu seorang pengamat 
luar melihat itu sebagai kilatan cahaya, karena itulah Cahaya, awal dan 
akhir dari kehidupan. Jika tidak ada Cahaya, tidak ada kehidupan. Jika ada 
Cahaya, kehidupan ada, tak peduli makhluk jenis apa pun yang hidup, baik jika 
itu adalah tanaman, polong-polongan, rumput, atau manusia atau malaikat – itu tidak 
menjadi persoalan. Kita selalu hidup dari Cahaya. Saya juga, baik jika saya ingin 
atau tidak, karena saya hidup.
Supreme Master TV: Dalam buku elektronik yang ia 
terbitkan sendiri, “Gaya Hidup tanpa Makanan (Joachim Werdin: Experiencing a 
Breatharian Lifestyle)”, Joachim lebih lanjut menjelaskan 
hakikat Cahaya. Cahaya yang maha berada (juga dikenal sebagai energi, prana, 
chi, ki, orgon, eter, vril, medan quantum) darimana segalanya terbentuk, 
membuat orang yang tidak mengonsumsi makanan bisa tetap hidup.
IAM (sumber, 
intisari, penyebab utama, pencipta dari semua makhluk) adalah sumber dari Cahaya 
ini. Segala hal yang dibutuhkan oleh seorang manusia bagi tubuh dan pikirannya 
untuk hidup diciptakan langsung dari Cahaya… pikiran dan tubuh manusia 
diciptakan dari sebuah materi yang muncul secara langsung dari Cahaya. Inilah 
tepatnya proses yang sama yang disebut penciptaan dunia (Genesis) oleh Big Bang 
(dentuman besar).
Supreme Master TV: Apakah yang pada awalnya memotivasi Joachim untuk menjadi 
tanpa-makanan? Seperti halnya kita semua, Joachim adalah seorang manusia biasa 
yang pada saat remaja telah mengembangkan suatu minat terhadap supernormal dan 
semua hal yang esoterik. Minatnya pada saat itu mencakup radiesthesia 
(paranormal atau kemampuan parapsikologis) untuk mendeteksi “pancaran” atau 
“aura”, di dalam tubuh manusia), yoga, terapi bioenergi (berkaitan dengan 
pembetulan kekacauan energetik dalam aura manusia), pengembangan spiritual dari 
jiwa manusia, pola makan yang sehat, dan penyembuhan dengan berpuasa. Sejak saya 
berusia 16 tahun, saya bereksperimen dengan tubuh saya.
Joachim Werdin: Sebenarnya, saya memulainya jauh 
lebih dini. Salah satu hal yang saya lakukan selagi berada di Bumi adalah untuk 
menyebarkan informasi yang bisa membantu orang untuk memulihkan kondisi alami 
dari kehidupan di Bumi. Salah satu dari hal ini, yang mungkin alami bagi banyak 
orang, adalah suatu kehidupan dimana seseorang tidak membutuhkan apa pun dari 
luar, misalnya ia berhenti untuk menjadi sesuatu yang mengonsumsi energi. Ia 
beralih menjadi sesuatu yang bisa Anda sebut matahari. Manusia semacam itu lalu 
bebas dari apa pun dan dari siapa pun. Salah satu dari tahap ini dalam 
perjalanan menuju kebebasan seutuhnya adalah kehidupan dimana seorang manusia 
tidak butuh makanan, bahkan tidak perlu minum. Ada yang bahkan melangkah lebih 
jauh lagi dan tidak perlu bernapas, ada yang bahkan lebih jauh lagi dan tidak 
memerlukan temperatur yang layak agar berada dalam bentuk fisik yang luar biasa.
Saat berusia 16 tahun, saya putuskan untuk berpuasa, untuk 
melihat bagaimana jika kita puasa. Kebetulan saja bahwa saat itu saya sakit dan 
saya tahu bahwa berpuasa adalah salah satu metode terefektif di Bumi untuk 
menyembuhkan tubuh, maka saya memutuskan untuk mengalami proses berpuasa. Dan 
saya tidak makan selama 4 hari, lalu saya pergi ke sekolah – waktu itu adalah 
musim dingin jika saya tidak salah ingat dan saya bisa lebih lama lagi tanpa 
makanan.
Penyakit saya, tentunya, lenyap setelah 2 hari, tetapi saya menyukainya, 
maka saya melanjutkan berpuasa. Saya bisa berpuasa jauh lebih lama, tetapi 
tekanan dari orangtua saya begitu kuat sehingga setelah 4 hari saya tak bisa 
lagi menentang mereka dan saya kembali makan dengan suatu pengalaman yang sangat 
menarik – bahwa puasa menyembuhkan kita dengan amat cepat.
Supreme Master TV: Setelah pengalaman awalnya 
berpuasa untuk menyembuhkan penyakit yang ia derita, bertahun-tahun kemudian barulah 
Joachim sekali lagi mempertimbangkan untuk menjalani suatu gaya hidup yang bebas 
dari ketergantungan terhadap makanan fisik. Pada saat itu, Joachim telah 
menjalani suatu kehidupan yang penuh, bekerja di berbagai bidang. Ia lulus 
sekolah pada usia 20 tahun dan bekerja sebagai seorang ahli kimia bagi Institute 
of Heavy Organic Synthesis di Kędzierzyn-Koźle di Polandia bagian Selatan.
Lima tahun kemudian, ia meninggalkan institut itu dan berkelana ke lebih dari 30 
negara untuk mengajar bahasa Esperanto. Formosa (Taiwan) adalah negara terakhir 
yang ia kunjungi dimana ia berjumpa dengan istrinya dan juga mendirikan sebuah 
perusahaan penerbitan. Saat kembali ke Polandia, ia mendirikan sebuah sekolah 
bahasa asing. Kemudian, ia memulai sebuah bisnis baru yang berkaitan dengan 
komputer.
Joachim pada akhirnya menutup bisnis komputernya pada tahun 2005 dan 
membaktikan hidupnya untuk berbagi informasi dan membantu orang lain dalam jalur 
mereka untuk mencapai gaya hidup yang lebih sehat dan bebas ketergantungan.
Setelah puasanya yang pertama di tahun 1979, sejak saat itu Joachim telah 
menyelidiki dan bereksperimen dengan gaya hidup yang berbeda, mendokumentasikan 
pengamatan dan hasilnya yang mana nantinya ia pakai sebagai rujukan untuk 
menuntun orang lain dalam perjalanan mereka. Suatu gaya hidup tanpa makanan fisik 
adalah salah satu eksperimen yang berlangsung selama hampir 2 tahun,.
Joachim Werdin: Saya melakukan banyak eksperimen 
lain, saya rasa lebih dari 100, dalam 30 tahun berikut hingga sekarang tentang 
makanan, pola makan dan penyembuhan-diri-sendiri dan salah satu yang sangat 
menarik minat saya adalah kehidupan yang benar-benar tanpa makanan, yang saya mulai 
di bulan Juli 2001, saat saya memutuskan untuk berhenti makan.
Supreme Master TV: Keluarganya telah pergi untuk 
liburan 5-minggu. Joachim berada di rumah sendirian bekerja, dan lebih sering 
daripada biasanya, ia dengan serius mempertimbangkan untuk tidak makan sama 
sekali.
Joachim Werdin: Saya putuskan untuk mengalami 
kehidupan tanpa makanan, tetapi saya tak melakukan persiapan fisik apa pun, 
hanya secara mental. Saya hanya memprogramkan naluri dan tubuh saya pada arah 
itu. Saya ingat bahwa pada hari terakhir di bulan Juni kami makan pizza. Saya 
makan begitu banyak sehingga perut saya sakit. Dan pada hari pertama bulan Juli, 
saya berkata, “Cukup. Sejak saat ini, saya akan hidup tanpa makanan.” Saya ingin 
melihat bagaimana hal itu bekerja pada tubuh saya.
Sebelum itu, saya melakukan 
banyak puasa dalam jangka waktu berbeda, maka pada beberapa minggu pertama tanpa 
makanan, tidak ada yang tidak lazim – itu hanyalah puasa lain sebagaimana puasa 
yang lain sebelumnya. Namun, setelah 2, 3 bulan – atau bahkan 1 bulan – itu 
menjadi kehidupan tanpa makanan.
Supreme Master TV: Karena ia telah berpuasa banyak 
kali sejak ia berusia 16 tahun, mudah bagi Joachim memutuskan begitu saja untuk 
berhenti makan. Namun, ia menganjurkan bahwa bagi beberapa orang, persiapan itu 
mungkin jauh lebih lama. Untuk alasan ini, Joachim menulis buku “Gaya Hidup 
tanpa Makanan” dimana ia menjabarkan cara yang berbeda agar orang bisa 
mengadaptasikan tubuh agar menjadi tanpa makanan.
Joachim Werdin: Apa yang dibutuhkan manusia untuk hidup? Apa jenis zat yang 
dibutuhkan tubuhnya untuk berfungsi secara normal? Dari riset dan pengalaman 
atas tubuh saya, ini tergantung hampir sepenuhnya pada keyakinan seseorang.
Karena apa yang ia yakini, terutama jika ia sangat melekat pada keyakinan, itu 
secara emosional kadang ia akan semakin berjuang untuk itu. Jadi, ini adalah 
visualisasi yang sangat kuat dimana ia memprogramkan nalurinya sendiri. 
Naluri merupakan sesuatu yang tidak berpikir tapi bekerja secara tepat sesuai 
dengan program yang telah dibentuk oleh manusia itu sendiri, atau lingkungan di 
dalam dirinya.
Ada beberapa jenis manfaat tak langsung yang merupakan hasil dari 
keyakinan seseorang, dan itu menjadi bagian dari nalurinya sebagai suatu bentuk 
pemrograman dari lingkungan.
Ini berbeda pada setiap orang.
Melihat pada proses ini, khususnya saat hidup tanpa
makanan, saya menyimpulkan bahwa apa yang benar-benar dibutuhkan
seseorang untuk hidup hanya satu saja: suatu kehendak untuk hidup.
Tapi, kehendak ini adalah efek dari ketergantungan pada kekuatan batin
orang itu, pada sang Diri, pada fragmen kesadaran yang menciptakan
pikiran dan tubuh, yang kita namakan “manusia”.
Jadi saat seseorang memiliki kehendak tersebut, ia merasakan kekuatan batinnya 
sendiri, bahwa ia benar-benar sumber dari tubuh dan pikiran ini. Kemudian, 
berdasarkan itu, ia membuat keputusan tersebut, sebagai contoh, ia akan hidup 
tanpa makan dan minum dan ini telah cukup baginya untuk terus hidup. Tubuh dan 
pikiran hidup dan berfungsi karena ia sendiri telah memutuskan itu.
Supreme Master TV:
Sama halnya dengan semua individu lainnya yang telah memilih gaya hidup tanpa 
makanan, Joachim juga melewati tahap transisi tersebut dimana tubuhnya 
dibersihkan dan memprogramkan kembali dirinya sendiri.
Joachim Werdin:
Dalam kaitannya dengan gejala-gejala – gejala-gejala atau reaksi dari tubuh, 
reaksi dari pikiran terhadap penghindaran makanan – ada banyak dari reaksi itu, 
ada berlusin-lusin dan itu sangatlah individual dan bergantung pada seseorang. 
Gejala itu muncul pada permulaan, pada beberapa hari pertama, beberapa minggu. 
Gejala itu sama dengan yang muncul selama puasa penyembuhan. Ketika orang 
berhenti makan, jumlah gejala-gejala tersebut dan intensitasnya tergantung pada 
seberapa tercemarnya tubuh manusia dengan zat-zat kimia yang ia makan, dalam 
air, dalam makanan, dalam udara yang ia hirup. Karena, pada saat seseorang 
berhenti makan, tubuhnya beralih secara otomatis dan segera mengarah kepada 
proses pemurnian.
Proses pemurnian bertujuan untuk menyingkirkan segala yang tak diperlukan dan 
yang merugikan tubuh. Proses pemurnian adalah langkah pertama menuju pemulihan 
tubuh manusia ke keadaannya ideal. Sebagai hasilnya, yang disebut sebagai gejala, 
yang mana tidak nyaman, pun terjadi. Beberapa yang paling umum adalah sakit 
kepala, pusing, merasa lapar, merasa kering, bintik merah, demam… Ada banyak 
dari gejala itu.
Itu juga sangat individual.
Dari orang yang tidak merasakan apa pun – mereka 
sepenuhnya merasa baik sepanjang waktu – sampai orang yang hampir kehilangan 
kesadaran, merasa lemas, atau hampir sekarat. Ini adalah transisi yang bersifat 
sangat pribadi bagi setiap orang.
Supreme Master TV:
Begitu seorang individu memulai gaya hidup tanpa makanan, itu adalah suatu tanda 
bagi tubuh untuk mulai memperbaiki diri karena ia tidak perlu lagi mengurus 
pengolahan makanan fisik sehari-hari. Secara singkat, gejala itu muncul karena 
tubuh memperbaiki dirinya baik tubuh maupun pikiran.
Joachim Werdin:
Umumnya orang mendapat beberapa gejala yang disebabkan pembersihan.
Gejala itu disebabkan oleh fakta bahwa organ internal manusia sedang 
dimodifikasi – itu berarti agak berubah. Di antaranya, organ itu menyusut – perut, 
usus – yang menyebabkan aliran darah berubah. Aliran oksigen menjadi berbeda, 
otot-otot mulai bekerja secara berbeda, yang menyebabkan rasa sakit. Ini adalah 
proses-proses individual. Itu bergantung pada antara lain seberapa banyak lemak 
yang dimiliki seseorang dan apa pola makan sebelumnya, masing kasus akan 
berbeda.
Supreme Master TV:
Gejala-gejala lain mungkin muncul yang tidak berhubungan dengan kondisi 
fisik seseorang atau susunan gen.
Joachim Werdin:
Ini salah satu gejala yang paling umum, yang terjadi di daerah beriklim non-tropis 
atau non-subtropis – orang yang berpuasa atau mencoba beralih ke inedia merasa 
dingin. Jari-jari menjadi dingin – kaki, tangan, hidung, telinga – mereka 
umumnya merasa dingin, dan mereka menyusut. Itu adalah suatu proses yang terjadi 
secara khusus pada tahap awal puasa atau peralihan ke inedia.
Itu adalah akibat dari fakta bahwa perubahan besar dan cepat sedang berlangsung 
dalam sistem hormon manusia yang menyebabkan gangguan sirkulasi darah dan 
kontraksi otot, termasuk gangguan terhadap aliran listrik dalam urat-urat saraf.
Cara termudah untuk mengatasi gejala ini adalah pindah ke daerah beriklim tropis. 
Secara umum, iklim yang berada di luar daerah tropis dan subtropis tidaklah 
cocok untuk kehidupan manusia. Itu adalah iklim dimana manusia hanya bisa 
tinggal selama musim panas. Kita jelas bisa hidup pada iklim ini karena kita 
bisa menyimpan makanan, karena kita bergerak. Tapi sungguh, iklim ini tidak 
sesuai untuk kehidupan yang normal untuk manusia.
Supreme Master TV:
Tidak seperti gejala lain, sensasi perasaan dingin mudah diatasi. Joachim 
menyarankan beberapa cara praktis.
Joachim Werdin:
Seseorang dapat mengatasi gejala ini, tanpa peduli dimana dia tinggal, bahkan 
jika, misalnya, seseorang yang tinggal di Mongolia, yang bertemperatur dengan 
minus 40 
derajat Celcius pada musim dingin, berhenti mengonsumsi makanan, ia dapat 
mengatasi hal ini dengan latihan energi. Ini adalah olahraga yang yang dilakukan 
secara fisik, ketika seseorang berfokus pada aliran energi di seluruh tubuhnya, 
dan konsentrasi pada aliran energi ini menghasilkan pergerakan tubuh. Beberapa 
latihan ini telah dikembangkan ke dalam sistem-sistem seperti Chikung, Tai-Chi 
yang diajarkan. Namun, seseorang tidak perlu melakukan olahraga energi.
Sudah 
cukup jika ia berfokus pada energi yang ia hasilkan dengan merasakan kekuatan 
dalam dirinya sendiri lalu mendistribusikannya ke seluruh tubuh. Ia bisa 
membayangkan cahaya atau panas dan menyebarnya. Dengan berfokus, dia mulai 
merasakan tubuhnya ingin melakukan beberapa gerakan khusus, hingga dia berfokus 
pada energi ini dan tubuh melakukan gerakan-gerakan, dan dia mengalami suatu 
aliran energi yang bahkan lebih kuat. Ini akan secara otomatis membuatnya merasa 
hangat.
Ada juga latihan-latihan energi lainnya, seperti penggunaan air. Ketika 
seseorang mandi air panas, buatlah air itu menjadi sangat panas terlebih dahulu 
lalu sangat dingin, panas kembali, lalu dingin –
secara bergantian. Setelah beberapa waktu, jika seseorang mengubah gaya hidupnya 
ke gaya hidup tanpa makanan, ke inedia, setelah beberapa saat gejala ini, 
masalah ini, akan benar-benar hilang, dan ia tidak merasa dingin, tak peduli 
akan temperatur.
Tapi, seperti yang telah saya sebutkan, bagi seseorang yang 
ingin terus menjadi bebas makanan, atau inedia, paling mudah melakukannya di 
daerah tropis.
Supreme Master TV:
Dalam bukunya, "Gaya Hidup Tanpa Makanan," Joachim menyebutkan gejala lain yang 
mungkin dihadapi seseorang selama proses transisi selama proses transisi untuk 
menjadi seorang breatharian. Gejala ini termasuk rasa takut, lemah, dehidrasi, 
mual dan muntah, turunnya berat badan, sakit, demam, kehilangan gigi, kehilangan 
rambut dan pembengkakan sendi.
Mengenai rasa takut, Joachim yakin bahwa itu 
adalah halangan terbesar untuk menjadi tanpa makanan. Jika seseorang tidak dapat 
mengalahkan ketakutan ini, dia menyarankan agar tidak melakukan gaya hidup ini 
karena ini hanya akan membahayakan.
Solusi untuk mengatasi ketakutan ini dan 
meneruskan proses transisi tersebut, Joachim menyarankan sebuah latihan mental 
yang akan mengalahkan ketakutan; Duduk atau berbaring dalam posisi yang rileks 
dan buatlah diri Anda hening. Bernafaslah dengan bebas dan tenang, konsentrasi 
pada perasaan Kasih, dimana Anda adalah sang sumber yang secara alami 
memancar dari Anda. Rasakanlah bahwa di pusat keberadaan Anda, sumber kehidupan 
Anda hadir di sana. Sumber ini selalu memancar seintensif yang diizinkan oleh 
pikiran Anda. Maka sekarang biarkanlah dia mewujud secara utuh. Biarkan bersinar 
seperti mentari, menghangatkan keseluruhan dan sekeliling Anda. Biarkanlah itu 
sepenuhnya, dan rasakan Kasih. Rasakan, rasakan… betapa Kasih meliputi Anda dan 
segala yang ada di sekitar Anda. Jangan menciptakan Kasih, jangan menciptakan apa 
pun dimana Andalah sumbernya – Kasih mewujudkan dirinya jika Anda mengizinkannya.
Serupa dengan sensasi dingin, perasaan akan kelemahan fisik adalah salah satu 
dari gejala yang paling umum, walaupun tidaklah berarti bahwa semua orang yang 
menjalani proses tanpa makanan akan mengalaminya. Untuk mengatasi perasaan lemah 
ini, Joachim menyarankan latihan-latihan energi dan latihan fisik ringan, 
seperti latihan isometrik, yoga, Chikung, dan Tai-Chi.
Latihan-latihan ini harus 
dilakukan setiap hari, kecuali ketika tubuh memerlukan istirahat, yang hanya 
dapat dicapai melalui tidur. Untuk mual dan muntah, Joachim menjelaskan bahwa 
ini hanyalah akibat dari tubuh yang membersihkan diri dari racun yang 
terakumulasi: Dalam proses melarutkan dan menghilangkan konkresi lama, 
racun-racun yang terakumulasi dan kelebihan lemak, tubuh mengeluarkan zat-zat 
berbeda ke dalam darah. Darah, beredar ke seluruh tubuh, juga melewati pusat 
otak, yang mengendalikan reaksi mual dan muntah.
Jadi 
racun-racun yang beredar di dalam darah menyebabkan gejala yang tak menyenangkan, 
seperti sakit, mual, atau bahkan muntah... Tubuh membuka segala hal dan mencoba 
membuang mereka dengan cara berbeda yang memungkinkan. Inilah alasan mengapa 
lebih baik untuk membantu tubuh dengan berpuasa dalam situasi semacam ini. Mulai 
makan ketika situasi seperti ini datang berarti menghentikan pembersihan dan 
penyembuhan.
Selama proses transisi, Joachim mengalami sakit fisik dimana dia harus 
mendapatkan bantuan dari orang yang ahli.
Joachim Werdin:
Selama periode tanpa makan, pada awalnya - waktu itu di bulan keempat, saya 
kira - sesuatu telah terjadi dalam tubuh saya dan saya mulai merasa sakit di 
sini, dan di sini, dimana-mana... Saya pergi ke rumah sakit untuk mendapat obat 
penahan sakit karena sakitnya sangatlah kuat. Maka mereka memberi saya obat ini 
dan berkata bahwa batu ginjal menyumbat saluran kencing. Jadi, saya menemukan 
bahwa saya memiliki batu ginjal setelah 4 bulan hidup tanpa makanan, saya 
memutuskan untuk membiarkan ginjal saya. Setelah mereka memberi saya obat 
tersebut - penahan sakit dan penenang - mereka juga mengambil foto dan berkata 
bahwa sebenarnya itu bukanlah batu; tapi sejenis "gel" yang dapat dilihat pada 
satu foto, tetapi di foto berikutnya tidak ada, hilang dengan sendirinya.
Supreme Master TV:
Menurut Joachim, gejala-gejala ini akan berbeda pada setiap orang. Pada umumnya, 
gejala ini akan lenyap dengan sendirinya ketika tubuh menyelesaikan pembersihan. 
Saat seseorang menjalani proses transisi untuk menjadi tanpa makanan, Joachim 
menganjurkan untuk mempertahankan keadaan pikiran yang positif dan suatu visual 
kesehatan fisik dan kesejahteraan. Jadi, tindakan terbaik adalah hanya 
menunggunya keluar dan jangan biarkan ketakutan menghalangi proses ini.
Joachim Werdin: Apa yang telah saya periksa dan yang saya harapkan benar dan yang 
saya alami kemudian adalah bahwa energi dari frekuensi tertinggi, berbicara 
secara teknis, sumber kehidupan – yang merupakan kualitas terbaik – adalah saat 
kita merasakan kekuatan dalam diri kita sendiri. Karena semakin seseorang 
merasakannya di dalam batin – lebih kuat dan dalam di dalam – semakin banyak 
kekuatan ini dimiliki seseorang. Anda juga dapat melupakan tentang ini – itu 
pengalaman yang sangat menarik saat Anda melupakannya dan tidak merasakannya. 
Lalu Anda berkonsentrasi pada apa yang dinamakan prana dan hidup dari prana. Dan 
juga mungkin bahwa Anda menarik prana dari sesuatu. Yang paling mudah adalah 
menariknya dari tanah, dari udara, dari matahari. Ini juga adalah sebuah sumber 
energi yang sangat baik; sangat efisien dan sempurna. Seorang manusia dapat 
hidup ratusan tahun dengan mendapatkan energi hanya dari prana.
Supreme Master TV:
Untuk diberi makan oleh prana atau energi kosmik adalah sebuah proses alami dan 
spontan segera setelah memperoleh pengetahuan tentang bagaimana melakukan hal 
itu dengan benar. Tetapi, kita juga dapat membuatnya sebagai suatu proses yang 
sadar.
Selama dua tahun hidup tanpa makanan, Joachim secara sadar berhubungan 
dengan lingkungan alamiah di sekitarnya untuk menarik prana.
Joachim Werdin:
Saya akan berjalan keluar, dengan bertelanjang kaki, berdiri di atas tanah, 
merasakan Bumi dan energinya sembari merasakan sinar matahari pada tubuh saya.
Saya akan menjadi sesuatu yang menyerap prana dari semua arah pada saat yang 
sama – dari tanah, dari atas, dan dari samping… Lalu saya merasakannya mengalir 
di dalam diri saya… Saya salurkan itu ke semua saraf, ke semua sel, ke semua 
pembuluh darah, dan lain-lain.
Supreme Master TV:
Pengalaman yang secara sadar menyerap prana adalah suatu proses yang dipilih 
oleh Joachim untuk dilakukan sebagai bagian dari eksperimennya untuk hidup dari 
prana. Faktanya, itu adalah kesenangan yang membahagiakan untuk menyatu dengan 
alam dan dunia alamiah.
Joachim Werdin:
Saya melakukannya sekali dalam beberapa hari, atau beberapa minggu, atau 
beberapa bulan. Kadang beberapa kali dalam sehari, tergantung pada 
keadaan. Ketika saya berada di luar dan keadaan cuaca baik – cuaca yang hangat 
dan ada tempat untuk berjalan bertelanjang kaki – saya lakukan 
itu karena senang. Saya akan bandingkan ini dengan keadaan ketika seseorang suka 
minum kopi dan kondisi itu cocok – ia sedang duduk di sore hari, membuat kopi 
agar merasa berenergi, merasa lebih baik– jadi saya melakukan itu.
Sebagai 
pengganti membuat kopi saya menyerap energi dari lingkungan. Tapi saya tidak 
butuhkan itu dalam cara apa pun juga. Saya tidak memerlukannya karena sering ada 
saat dimana saya merasa tingkat energi tubuh saya rendah, maka cukup bagi saya 
untuk duduk, seperti sekarang, dan berkonsentrasi pada diri sendiri, lalu saya 
merasa kekuatan ini di dalam diri saya dan dengan seketika, energi kehidupan itu, 
cahaya, meningkat secara dramatis.
Ketika saya menutup mata, saya dapat melihat 
cahaya jadi saya akan melihat semburan cahaya dengan seketika, dan saya dapat 
distribusikan cahaya ini (ke seluruh tubuh) dan itu sudah cukup. Dan tidak 
peduli apakah saya berada di bawah sinar matahari, di pantai, atau di ruangan 
bawah tanah yang gelap – itu selalu bekerja dengan cara yang sama.
Jadi kapanpun 
saya melupakan diri sendiri, contohnya, saat mengemudi untuk waktu yang lama 
atau duduk dalam kelompok besar orang dimana setiap orang terpusat pada apa yang 
saya katakan – jadi setiap orang agaknya menarik informasi, energi, dari saya, 
sebanyak mungkin – maka saya merasakan tingkat energi saya menurun.
Saat itu saya hanya lupa untuk hidup dari energi dalam diri saya, dari kehendak hidup 
saya. Dalam kasus seperti ini, cukup bagi saya untuk berfokus, beberapa 
detik sudah cukup dan tingkat energi saya kembali.
Supreme Master TV:
Begitu seseorang telah melalui proses perubahan itu dan mencapai tahap tanpa 
makanan, manfaatnya bermacam – secara spiritual, fisik, maupun mental.
Joachim Werdin:
Inedia atau hidup tanpa makan secara alami menuntun tubuh seseorang kepada 
keadaannya yang optimal. Dengan kata lain, ketika seseorang melepaskan apa yang 
tidak perlu bagi tubuhnya – itu tidaklah harus dengan hidup sepenuhnya tanpa 
makanan – tubuh memiliki program yang terbentuk di dalam dirinya dan secara 
alami cenderung untuk memulihkannya kepada keadaannya yang sempurna kembali ke 
keadaannya yang alami, tubuh itu sempurna; berfungsi sempurna.
Dalam kasus saya, 
setelah melakukan eksperimen dengan tubuh saya selama 30 tahun, saya akan 
mengatakan bahwa tubuh saya ada dalam keadaan terbaik saat saya tidak makan apa 
pun – maksudnya saya tidak makan apa pun dari luar. Pada saat itu saya dapat 
membawa tubuh saya kepada keadaannya yang sempurna.
Supreme Master TV:
Selain dari mengalami kebugaran fisik, manfaat mental dari gaya hidup tanpa 
makanan sangat mengejutkan. Sudah pasti, pengaruh ini bervariasi 
tergantung pada kasus dari setiap individu.
Joachim Werdin:
Kehidupan tanpa makanan, peralihan ke Inedia, memiliki pengaruhnya – yang bisa 
saya sebut sebagai efek sampingan. Salah satu efek sampingan itu adalah bahwa 
beberapa dari kemampuan tersembunyi yang bersifat alami bagi semua manusia itu 
mulai hidup. Dari apa yang telah saya amati, itu adalah hasil dari komunikasi 
elektris antara hemisfer kanan dan kiri otak yang menjadi lebih kuat.
Seseorang 
juga dapat merasa hal itu dalam tubuhnya, dalam keseluruhan sistem energi, 
bagaimana 
ia mengalir di dalam. Saya tidak tahu bagaimana menjabarkannya, mungkin itu 
serupa dengan aliran sirkulasi darah di dalam tubuh. Seseorang dapat merasakan 
aliran energi maka itu sungguh jelas bahwa seluruh sistem energi, sistem saraf, 
terbangkitkan dengan kuat. “Terbangkitkan” dalam arti bahwa lebih tersimpan pada 
keadaannya yang alami. Keadaan “dalam kekacauan”, sebagaimana yang sering saya 
sebut, agaknya ditolak. Dan banyak dari kemampuan yang kita sebut supernormal 
membutuhkan aliran energi yang kuat ini untuk memanifestasikan diri mereka 
secara spontan.
Tidak semua orang mengalami itu, tetapi banyak yang akan berkata 
bahwa jika mereka berkonsentrasi dalam arah ini, jika mereka ingin melakukan 
beberapa latihan… katakanlah untuk kewaskitaan, atau melihat aura, atau mungkin 
manipulasi – berkelana keluar tubuh, manipulasi waktu, perjalanan waktu – semua 
itu datangnya lebih mudah kepada mereka. Hasilnya datang lebih cepat saat mereka 
memfokuskan upaya mereka ke arah itu. Itu bukanlah suatu norma, bukan untuk 
setiap orang, tetapi saya perhatikan bahwa itu lebih mudah.
Supreme Master TV:
Dalam bukunya, “Gaya Hidup tanpa Makanan,” Joachim membicarakan secara lebih 
terperinci beberapa manfaat yang dapat dialami seseorang sebagai hasil dari gaya 
hidup tanpa makanan. Itu mencakup kesehatan sempurna, kebebasan, ekonomi, energi 
kehidupan, kreatifitas, pertumbuhan spiritual dan peremajaan tubuh. Marilah kita 
melihat pada beberapa manfaat ini.
Kualitas hidup seperti apakah yang diinginkan ketika kita tak pernah khawatir 
lagi tentang biaya pengobatan?  Bayangkan tubuh Anda 
bekerja dengan sempurna tanpa ada tanda-tanda suatu penyakit. Tanpa pilek, rinitis, 
batuk, sakit, kelelahan, kelesuan. Tubuh Anda sehat dan bersih seolah itu adalah 
tubuh bayi yang sehat sempurna dalam usia beberapa bulan.
Sistem kekebalan tubuh 
berfungsi dengan sangat efisien bahkan ketika Anda tinggal dengan sekelompok 
orang yang menderita pilek, influenza atau penyakit menular lain, orang yang 
bersin, batuk atau mengeluarkan ingus di sekeliling Anda, itu tidak mempengaruhi 
kesehatan Anda.
Joachim mengaitkan masuknya racun-racun ke dalam tubuh melalui konsumsi makanan, 
terutama produk makanan yang diproduksi secara industri.
Dalam kaitannya dengan 
kebebasan dan ekonomi, kita tak pernah harus khawatir tentang tidak memiliki 
cukup waktu untuk melakukan segalanya yang kita ingin lakukan, dan kita tidak 
pernah harus terikat oleh kebutuhan dari tubuh fisik kita lagi.
Lebih jauh lagi, 
kita hemat banyak uang saat kita tidak harus menghabiskannya untuk makanan dan 
semua hal yang berhubungan dengan hal itu. Tidak peduli apakah dia orang kaya 
atau orang miskin tanpa apa-yang-disebut-sebagai “cara untuk bertahan hidup,” 
tubuh mereka hidup dan berfungsi dengan sempurna dan mereka menikmati 
kesejahteraan. Kehidupan seorang inediat tidak bergantung pada makanan dan semua 
kerepotan yang berkaitan dengan memperolehnya.
Dalam kaitannya dengan energi kehidupan, Joachim yakin bahwa alasan mengapa para 
breatharian memiliki tingkat energi yang sedemikian tinggi – memerlukan waktu 
tidur dan istirahat yang lebih sedikit dan bisa bekerja dalam waktu yang lama 
tanpa merasa lelah - adalah akibat dari fakta bahwa 90-99% energi manusia 
dipersembahkan untuk mencerna makanan dan melenyapkan kotoran.
Bayangkan jika 
tak ada makanan untuk dicerna atau kotoran untuk dilenyapkan? Itu adalah energi 
yang banyak bagi tubuh manusia untuk dirutekan dan didistribusikan kembali untuk 
lebih lanjut memakai dan mengembangkan bakat yang tertidur termasuk kreativitas 
yang meningkat dan kemajuan spiritual yang tinggi.
Konsentrasi, kontemplasi, 
visualisasi dan latihan pikiran lainnya dilakukan dengan lebih baik, hasil yang 
dikehendaki dicapai lebih cepat dan lebih mudah. Juga mendiamkan pikiran menjadi 
lebih mudah, yang membawa kita lebih dekat titik untuk masuk ke dalam meditasi. 
Lebih mudah untuk melihat Cahaya dan merasakan Kasih sumber asal kita.
Jika Anda 
dapat melihat aura, Anda akan memperhatikan bahwa aura itu berkilau di sekitar 
orang yang hidup tanpa makanan. Aura itu berbentuk simetri, mendenyutkan kehidupan 
dan,penjelasannya secara singkat, adalah indah.
Ketika menjalani gaya hidup tanpa makanan, Joachim membuat suatu pengamatan yang 
menarik akan hidup bebas-makan dan bebas-obat terlarang.
Joachim Werdin:
Ketika saya memeriksa bermacam gejala yang terjadi ketika seseorang berhenti 
minum obat terlarang – sesuatu yang kita kenali secara resmi sebagai obat 
terlarang, seperti kafein dalam kopi, teh, atau bahan-bahan lainnya yang secara 
ilmiah dianggap sebagai obat terlarang– ada beberapa gejala, seperti sakit 
kepala, tidak enak badan... Jika transisi ini terjadi dengan tiba-tiba, 
gejala-gejala ini sangatlah kuat.
Jika proses itu secara bertahap, gejala-gejala 
tersebut lebih lemah atau tidak terjadi. Telah saya perhatikan bahwa gejala 
identik yang tepat sama terjadi ketika seseorang berhenti makan dan saat dia 
mulai makan lagi. Dari pengamatan saya tidak ada perbedaan. Pecandu obat 
terlarang yang membebaskan dirinya dari kecanduan sepenuhnya dan kembali memakai 
obat itu memiliki beberapa gejala. Seseorang yang telah membebaskan dirinya 
sepenuhnya dari makanan lalu kembali makan akan memiliki gejala yang tepat sama 
(seperti halnya pecandu obat) Saya tidak melihat perbedaan Inilah salah satu 
bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa makan adalah obat terlarang, 
Supreme Master TV:
Lebih jauh lagi, Joachim percaya bahwa makanan yang diproses tidak sehat bagi 
tubuh manusia karena banyak dari apa yang kita konsumsi dianggap “makanan mati”.
Joachim Werdin:
Semakin banyak suatu produk diproses, semakin sedikit hidup yang dimilikinya 
karena apa yang kita lihat sebagai aura adalah perwujudan kehidupan dalam buahan 
atau tanaman, jadi semakin banyak sebuah produk diproses, semakin sedikit aura 
yang dapat Anda lihat. Jadi jika kita mengambil, katakanlah pir, pir itu cantik, 
indah, sempurna, secara sempurna cocok untuk tubuh Anda, ia memiliki aura yang 
indah dan begitu penuh energi sehingga menghangatkan tangan Anda. Tetapi, jika 
Anda letakkan ke dalam air mendidih dan merebusnya dan ketika Anda keluarkan, ia 
mati sepenuhnya. Benar? Jika kita ambil bulir jagung– padi-padian atau rumput 
karena jagung adalah rumput yang dimodifikasi secara genetik– jika kita ambil 
padi-padian dari rumput yang kita makan, ia jatuh ke tanah, Anda mengambilnya, 
ia penuh getaran kehidupan. Tapi, saat Anda giling, Anda telah melihat bahwa 
terdapat lebih sedikit kehidupan di dalamnya. Ketika Anda memakainya untuk 
memanggang roti, maka ia lebih “mati” daripada batu, daripada pasir. Saya 
perhatikan bahwa semakin sesuatu diproses, semakin “mati” ia jadinya. Sebagai 
konsekuensinya, makanan yang paling “mati” – dan paling berbahaya– adalah 
makanan yang dipanggang pada temperatur tinggi: kentang goreng, keripik kentang, 
pizza, dan lain-lain., donat. Sebagai kebalikannya, makanan yang penuh kehidupan 
adalah makanan yang secara langsung dipetik dari pohon ketika matang, atau 
diambil dari tanah ketika mereka telah jatuh dari pohon.
Supreme Master TV:
Joachim yakin bahwa kemampuan menjadi breatharian bukanlah suatu bakat yang 
hanya khusus pada tipe orang tertentu. Faktanya, itu adalah suatu kemampuan 
bawaan yang dimiliki semua manusia.
Joachim Werdin:
Secara potensial setiap orang dapat hidup tanpa makanan, secara
potensial. Ini adalah sesuatu yang ada di dalam diri seseorang, menanti
untuk ditemukan dan dikembangkan. Saya yakin bahwa di masa depan Bumi –
meskipun saya tidak tahu seberapa jauh ke masa depan, apakah dalam 20
tahun atau 2.000 tahun, atau 26.000 tahun – tetapi saya yakin bahwa di
masa depan, orang yang tinggal di planet ini akan makan lebih sedikit.
Mereka akan makan lebih banyak demi kesenangan, sama seperti sekarang
ketika org menemukan kesenangan dalam meminum segelas teh, misalnya,
atau makan sebatang coklat, tetapi mereka tidak lagi akan merasa bahwa
mereka perlu makanan untuk mendapatkan gizi. Saya yakin di masa depan
orang-orang di Bumi akan secara alami tahu bahwa itu hanya hal yang
normal dan hanyalah masalah pilihan.