Hari ini kita berpergian ke Kota Deva di 
        Transylvania selatan, Rumania untuk menemui Bruder Csaba, seorang biarawan 
        dari Ordo Katholik Fransiskan dan pendiri dari Yayasan Santo Fransiskus 
        dari Deva. Yayasan itu beranggotakan 200 staf dan 1800 relawan, 
        yang mengabdikan diri untuk menjaga anak-anak di Rumania yang tuna wisma 
        atau yang tidak bisa tinggal dengan orangtua mereka dengan berbagai 
        alasan di 50 “pusat perlindungan anak” di seluruh negara.
        Sebagian besar 
        anak-anak yang dibawa masuk adalah etnis Hongaria jadi hanya berbahasa 
        Hongaria, sebelumnya Transylvania adalah bagian dari Hongaria. Mari 
        kita dengarkan Bruder Csaba, yang berasal dari etnis Hongaria dari 
        Transylvania, permulaan rendah hati dari organisasi amal yang peduli ini.
Begitu berita dari karya baik Yayasan 
itu menyebar jauh dan luas, ke masyarakat Transylvania dan luar, semua terinspirasi 
untuk memberikan bantuan dalam usaha untuk melindungi anak yang rapuh.
Jika nilai yang bagus ditanamkan pada anak 
muda, mereka akan membawa kualitas luhur ini dalam diri mereka sepanjang hidup 
mereka. Ibu Mihaly Kinga adalah seorang guru taman kanak-kanak yang mengurus beberapa 
penghuni pada salah satu pusat perlindungan anak, jadi secara langsung membantu 
membentuk kehidupan pemimpin masyarakat di masa depan.
Kasih Tuhan sungguh abadi dan menyentuh 
semua makhluk. Bruder Csaba sekarang bicara tentang bagaimana kita bisa berbagi 
semua kasih ini satu sama lain.
Böjte Csaba: Saya tahu bahwa Tuhan tidak hanya menciptakan 
kita, tapi Dia juga hidup dalam diri kita, dia bicara dengan kita. Saya yakin bahwa salah satu tugas saya adalah 
menunjukkan betapa baiknya melakukan perbuatan baik, betapa baiknya hidup dalam 
kasih, dan saya harus menunjukkan bahwa anak seperti ini bisa juga dididik.
Tuhan tidak menciptakan anak dari orang kaya dari sini dan anak dari orang 
kurang beruntung dari ember yang berbeda. Tujuan saya adalah untuk meyakinkan 
orang-orang betapa baiknya menggapai yang jatuh. Di blok, di jalan di mana ia tinggal, 
dia harus berani mempraktikkan pengampunan.
Marilah kita berani terbuka kepada 
orang lain! Janganlah kita hidup dalam dunia kita yang kecil, tertutup dan 
terpisah seperti orang yang memungut anak anjing, atau kucing, kenapa kita tak 
berani mengajak anak tetangga untuk makan siang? Setelah penobatan 
saya, moto saya adalah “Tuhan menghendaki umat manusia menjadi keluarga besar dan 
menginginkan kita menjadi saudara-saudari satu sama lainnya.”
Tentu, apa yang dianggap sebagai hal besar, dan apa yang 
dianggap sebagai hal kecil… apa pun yang dilakukan dengan kasih adalah hal besar. 
Dan saya kira inilah yang diperlukan kemanusiaan.
Untuk informasi lebih lanjut tentang Yayasan Santo 
Fransiskus dari Deva, silakan kunjungi: 
www.Devaigyerekek.hu