Dalam penelitian yang membandingkan sel epitelium saluran
napas para partisipan, peneliti AS menemukan bahwa bahkan merokok
sesekali dan paparan asap rokok dapat merusak fungsi paru-paru pada
tingkat genetik, sehingga meningkatkan risiko penyakit paru-paru di
masa depan seperti penyakit paru-paru obstruktif kronis (COPD) dan
kanker.
Dr.
Ronald Crystal dan kolega di Sekolah Medis Weill Cornell di New York,
AS, mengambil sampel 121 partisipan dalam grup non-perokok, perokok
aktif, dan perokok dengan paparan rendah. Dalam meringkas temuannya,
Dr. Crystal berkata, “Tak ada tingkat merokok atau paparan asap rokok
yang tidak membuat sel dalam paru-paru kita sakit. Bahkan tingkat
paparan terendah yang dapat dideteksi, kami menemukan efek langsung
pada fungsi gen dalam sel yang melapisi saluran napas.”
Apresiasi
kami, Dr. Crystal dan kolega, atas temuan penting ini tentang kerusakan
paru-paru yang tak dapat dipulihkan dan dapat terjadi bahkan pada
situasi jarang merokok dan paparan asap rokok. Semoga fakta seperti ini
mendorong semakin banyak pemimpin dan individu untuk membantu satu sama
lain dalam menghentikan kebiasaan yang berbahaya bagi kesehatan ini
sehingga menguntungkan semua.
http://www.presstv.com/detail/139552.htmlhttp://pagingdrgupta.blogs.cnn.com/2010/08/20/secondhand-smoke-occasional-cigarettes-do-harm/http://www.emaxhealth.com/1020/cigarette-smoke-harms-lung-genes-even-low-levels