“Pukulan daging” oleh tokoh penting Prancis selama KTT Kopenhagen – 07 Des 2009  
email to friend  Kirim halaman ini buat teman    Cetak

“Pukulan daging” oleh tokoh penting Prancis selama KTT Kopenhagen

Dimulai persis sebelum Konferensi Perubahan Iklim di Kopenhagen, Denmark, sepuluh individu ternama dari Prancis telah mengeluarkan sebuah deklarasi yang bernama “Panggilan 10”.

Para anggota itu antara lain sutradara film Prancis Jean-Paul Jaud, para jurnalis terkenal, kepala organisasi lingkungan yang dihormati, dan tiga anggota parlemen Eropa. Dokumen mereka menuntut pengakuan atas dampak daging terhadap lingkungan, kesehatan manusia, dan penderitaan hewan.

Secara khusus, masyarakat diminta untuk memboikot industri daging, dan mendesak diadakannya moratorium terhadap pabrik peternakan yang intensif dan juga langkah-langkah kebijakan yang kuat untuk mengurangi peternakan.

Deklarasi itu menyatakan bahwa kenaikan konsumsi daging menyebabkan pemanasan global, pemborosan sumber daya, polusi, pembabatan hutan, penurunan kualitas tanah, kelaparan pada lebih dari satu miliar manusia dan penyembelihan bermiliar-miliar hewan darat dan laut.

Supreme Master Television berbicara dengan ketua aktivis Fabrice Nicolino, jurnalis Prancis, dan pengarang buku “Bidoche, Industri Daging Mengancam Dunia”. “Bidoche” artinya bentuk daging yang mutunya rendah.

Fabrice Nicolino – jurnalis Prancis dan pengarang buku “Bidoche, the Meat Industry Threatens the World” (L): Saya menanti pemerintah-pemerintah dan pemimpin-pemimpin politik berbicara tentang isu ini, dan juga LSM-LSM serta individu-individu, agar akhirnya membuka debat ini, yang merupakan suatu diskusi penting yang menyangkut kita semua. Kita harus berdiri; kita harus punya keberanian untuk mengatakan bahwa ancaman ini sangat penting, sangat mengganggu, bahwa inilah waktunya untuk bereaksi dengan cara yang nyata, pasti, dan tegas. Menurut saya jika gerakan konsumen muncul, gerakan ini akan membuat industri peternakan lenyap, dengan begitu kita mungkin akan mempunyai kesempatan untuk menghentikan bom waktu ini… sebelum semuanya meledak.

PEMBICARA: Kami berterima kasih, Bapak Nicolino dan semua pemimpin pemerintah dan sipil, atas panggilan darurat Anda yang keras untuk menghapus kebiasaan daging yang tak berkelanjutan. Semoga warga dunia dan pemimpin di semua tempat bertindak cepat demi planet yang sehat, hijau, dan langgeng.

Maha Guru Ching Hai telah menyampaikan pada banyak kesempatan bahwa hanya dengan menghentikan peternakan hewanlah yang dapat menjamin masa depan planet yang stabil, seperti pada konferensi video September 2009 dengan berbagai pakar di Korea Selatan.

Maha Guru Ching Hai: Apa yang saya inginkan untuk dicapai dalam konferensi Kopenhagen adalah saya menginginkan apa yang diinginkan oleh setiap orang yang peduli terhadap planet ini – agar semua pemimpin berkumpul demi manfaat sebesar-besarnya bagi semua manusia, hewan, serta lingkungan.

Sejujurnya, jika rencananya tetap berjalan seperti sekarang, kita tetap tidak dapat menyelamatkan planet ini. Saya sangat minta maaf. Tidak tepat waktu. Akan sangat terlambat dengan cara yang kita lakukan saat ini.

Jadi, pertama kita harus vegan. Kita harus memangkas penyebab nomor satu pemanasan global. Kita harus menyingkirkan produk-produk hewani karena kita ingin menyelamatkan planet ini. Dan bila berjalan seperti itu, kita akan memiliki dunia yang selamat, dalam waktu yang singkat. Tanpa produk hewani artinya memiliki planet ini.

Referensi:

http://www.viande.info/sommet-copenhague-greve-viande
http://translate.google.com/translate?u=http%3A%2F%2Fwww.viande.info%2Fsommet-copenhague-greve-viande&sl=fr&tl=en&hl=&ie=UTF-8
http://www.france24.com/en/node/4939253
http://suprememastertv.com/bbs/board.php?bo_table=killers&wr_id=117&goto_url=&sca=killer_1&url=&
trackback : http://www.suprememastertv.tv/bbs/tb.php/killers_ina/167

 
::: Pembunuh : :::
SOLUSI untuk PLANET dari Maha Guru Ching Hai
Daging
Susu
Alkohol
Narkoba
Rokok
Berita Peringatan
Info Terbaru Flu Babi
Hentikan Kekejaman Terhadap Hewan
Makan daging adalah pembunuh nomor satu