Menganalisa catatan kelahiran dari 175.000 lebih
anak-anak di Finlandia yang lahir dari tahun 1987–1989, para
peneliti di Universitas Turku negara itu menemukan bahwa anak
yang ibunya merokok selama masa kehamilan mempunyai 32%
peningkatan terkena kelainan penyakit jiwa, dengan kemungkinan
naik menjadi 44% jika sang ibu merokok lebih dari satu pak
sehari.
Faktanya, merokok sebelum melahirkan menambah
risiko akan semua penderitaan kejiwaan bagi bayi yang belum
lahir – khususnya gangguan hiperaktivitas kurang perhatian
(ADHD), depresi, dan kecanduan.
Sementara bukti pernah disajikan sebelumnya bahwa
ibu hamil yang merokok membuat anaknya berisiko terhadap masalah
kesehatan jangka panjang seperti asma, infeksi telinga, dan
penyakit pernapasan, ini adalah salah satu dari kajian-kajian
pertama yang membuktikan korelasi antara merokok sebelum
melahirkan dan masalah mental seperti depresi.
Para peneliti menyimpulkan dengan menganjurkan
untuk menghindari merokok sepenuhnya selama masa kehamilan, dan
mengatakan bahwa banyak masalah kejiwaan masa kanak-kanak
seperti ini akan bisa dihindari.
http://www.physorg.com/news192166947.html http://www.missionhospitals.org/body.cfm?id=2804&action=detail&ref=31646