Dalam artikel baru-baru ini di EurasiaNet.org,
sebuah informasi dan analisis yang bersumber dari pembangunan di
Asia Tengah dan Caucasus, jurnalis Mongolia Andrew Cullen
meneliti apa yang diterangkannya sebagai pertumbuhan restoran
vegan dan vegetarian yang “tak dapat dipercaya” di seluruh
negara.
Artikelnya, “Pemberontakan Vegetarian Melawan
Budaya Daging Mongolia” dimulai dengan pernyataan bahwa jumlah
ternak dan orang di Mongolia 14 banding 1.
Bapak Cullen melacak popularitas baru yang
mengejutkan dari hidangan nabati melalui statistik dan wawancara
dengan berbagai pengusaha restoran vegan Mongolia, menyatakan
“Restauran vegetarian pertama di Mongolia, Kafe Ananda, dibuka
di tahun 2006. Hari ini lebih dari 20 restauran vegetarian dan
vegan tersebar di ibukota, Ulanbator, dan yang lainnya tersebar
di seluruh negara.
Ananda telah meluncurkan pelayanan katering, dan
restoran populer lainnya, Luna Blanca, sekarang menjual pangsit
vegan beku di supermarket lokal.”
Supreme Master TV: Mengutip wawancara
dengan mantan dokter PBB dan saat ini pemilik restauran veg
untuk wawasan lebih lanjut tentang perkembangan baru dalam
makanan Mongolia, Bapak Cullen mengutip: “Kebanyakan penduduk
Mongolia beralih ke vegetarian karena alasan kesehatan. Juga
karena meditasi – mereka mengikuti tren ini,’ kata Solongo,
mantan dokter untuk Perserikatan Bangsa Bangsa.
“... Vegetarisme popularitasnya sedang lepas
landas sebagai reaksi terhadap ‘konsumsi daging yang ekstrem’
kebanyakan penduduk Mongolia, kata Altanzaya, seorang sosiolog
dan pemilik Luna Blanca yang mengatakan dirinya adalah umat
Budha. … ‘Semakin kita peduli tentang lingkungan dan orang lain
dan hewan, kita merasa semakin baik’, kata Altanzaya.”
Bapak Cullen lalu menerangkan bahwa dalam konteks
budaya menggembala berpindah-pindah di Mongolia, pilihan menuju
pola makan nabati bahkan lebih luar biasa. Dalam survei rumah
makan veg di seluruh negara, Bapak Cullen juga mencatat Loving
Hut, restauran vegan internasional yang berkembang cepat yang
dimulai atas dorongan Maha Guru Ching Hai.
Mongolia sekarang memiliki sembilan Loving Hut
lokal di seluruh Ulanbator dan beberapa provinsi. Bapak Cullen
meneruskan percakapannya sebagai berikut:
“Koki di Loving Hut, jaringan yang dimiliki oleh
Asosiasi Internasional Maha Guru Ching Hai, yang mempromosikan
meditasi dan doa, ... telah menjadi vegetarian di tahun 2008 dan
dalam beberapa bulan beralih menjadi vegan – semua adalah bagian
dari komitmen untuk kurangi dampak lingkungan, katanya. …
Guru universitas di Provinsi Hovd barat, juga
menjadi vegetarian 18 bulan lalu setelah ia mulai berlatih
teknik meditasi dari Maha Guru. … Ia tidak merindukan daging,
katanya. ‘Saya senang menjadi vegetarian. Kesehatan saya
membaik.’”
Penghargaan kami Bapak Andrew Cullen dan
EurasiaNet atas laporan tangan pertama tentang berkembangnya
minat atas hidangan veg di Mongolia. Semoga berita menghangatkan
hati itu menghantarkan peralihan global menuju gaya hidup yang
lezat, menyehatkan, dan penuh kepedulian ini.
http://www.eurasianet.org/node/61212http://www.eurasianet.org/node/14733