Penelitian baru mengungkap bahwa, berlawanan dengan apa
yang dipercaya banyak orang, merokok tidak melepaskan stres tapi
faktanya ada efek sebaliknya.
Para ilmuwan
dari Fakultas Kedokteran dan Dokter Gigi London di Inggris mengamati
tingkat stres dari hampir 500 orang ketika mereka mencoba berhenti
merokok setelah didiagnosa dengan kondisi penyakit jantung. Mereka
menemukan 41% dari mereka yang berhasil tetap tidak merokok selama
setahun belakangan mempunyai tingkat stres lebih rendah yang signifikan
dibandingkan mereka yang terus merokok.
Para
peneliti menyimpulkan bahwa para perokok terus menanggung
ketidaknyamanan dari ketagihan merokok yang akan terjadi beberapa kali
dalam sehari.
Sebaliknya, mereka yang sukses
berhenti merokok, menghadapi ketidaknyamanan pada awalnya saja tapi
akan bebas dari ketagihan akan nikotin dalam jangka panjang sehingga
menghilangkan sumber stres yang signifikan.
Kami
berterima kasih kepada para peneliti Fakultas Kedokteran dan Dokter
Gigi London atas penelitian yang menunjukkan aspek merusak satu lagi
dari merokok dan yang pada kenyataannya tidak membebaskan stres. Semoga
kita semua bekerja menuju kebebasan dari zat berbahaya ini sehingga
semua makhluk dapat peroleh manfaat dari udara bersih dan kesehatan.
http://www.naturalnews.com/029464_smoking_stress.html http://www.nytimes.com/2010/08/10/health/10real.html?_r=2