Wartawan menyaksikan penyusutan gletser-gletser Himalaya - 5 Okt 2011  
email to friend  Kirim halaman ini buat teman   Jika anda ingin menambahkan video ini ke dalam blog atau website pribadi anda, silahkan klik link berikut untuk mendapatkan source code-nya.  ambil source code   Cetak

Wartawan menyaksikan penyusutan gletser-gletser Himalaya.
Suzanne Goldenberg pada akhir September 2011 menyelesaikan 18 hari mendaki Himalaya bersama tim ilmuwan internasional dari Mountain Institute untuk mempelajari efek perubahan iklim yang mengganggu wilayah itu.

Dalam artikel yang dimuat dalam The Guardian, Inggris, Suzanne mengulas wawancara dengan pengamat jangka panjang, yang menguraikan perubahan pada ketinggian di atas 8.000 meter, melalui tanda-tanda seperti pohon-pohon yang tumbuh di tempat-tempat yang lebih tinggi dan es yang mencair bahkan pada sisi selatan Gunung Everest.

Seorang pendaki dan ahli gletser Nepal, John All, mengomentari bahwa pada tahun 2010 ia mendaki sebagian besar daerah di dekat puncak gunung tersebut tanpa sepatu es karena di situ ada begitu banyak batu yang tidak ditutupi salju, yang dikatakannya tidak mungkin terjadi di masa lampau.

Tshering Tenzing Sherpa, yang telah bekerja selama bertahun-tahun di kemah pangkalan Gunung Everest menyatakan kekhawatirannya dengan berkata, “Semuanya berubah dengan gletser itu. Semua celah es ini telah muncul di es.” Petugas pelestarian Birendra Kandel dari Taman Nasional Sagamartha yang termasuk Gunung Everest, mengatakan bahwa hewan-hewan telah terlihat pindah ke utara keluar dari habitat tradisional mereka. Akhirnya, pasokan air bagi jutaan orang menjadi kacau dengan melelehnya gletser, dengan bahaya yang berpotensi mematikan karena danau-danau yang terbentuk di dasarnya, bisa tiba-tiba meluap.

Direktur Sains Mountain Institute Dr. Alton Byers mengakhiri dengan berkata, “...Dengan tren laju pemanasan saat ini, saya memperkirakan gambarannya tidak baik, sungguh tidak baik.”

Terima kasih kami, Suzanne Goldenberg, The Guardian, para ilmuwan Mountain Institute, dan semua yang berperan, untuk mengungkapkan situasi yang semakin menakutkan di Himalaya. Semoga umat manusia segera menjalankan gaya hidup yang memulihkan keseimbangan rapuh dari pegunungan menakjubkan ini dan banyak kehidupan yang mereka topang.

Dalam konferensi video Oktober 2009 di Hong Kong, Maha Guru Ching Hai berbicara dengan prihatin atas mencairnya gletser-gletser dan dampak-dampak berbahaya dari perubahan iklim, bersama dengan tindakan mendesak yang diperlukan guna melindungi planet ini.

Maha Guru Ching Hai: Kita mendengar tentang mencairnya gletser, air menjadi lebih langka, pangan semakin berkurang, naiknya harga pangan dan lebih dari satu miliar orang kelaparan setiap hari, hewan-hewan menjadi punah dan banyak spesies yang lenyap untuk selamanya dan seterusnya. Tapi yakinlah, bahwa meskipun waktu kita hampir habis, kita masih punya waktu untuk menyelamatkan planet indah ini dan memulihkan kemegahan asalnya, atau bahkan lebih lagi jika semua beralih ke pola makan vegan.

50% emisi gas rumah kaca, yang memanaskan planet kita, yang membuat kehidupan kita dalam bahaya, yang membuat dunia kita ada dalam keadaan berbahaya dari kepunahan massal, berasal dari industri peternakan. Jika kita hentikan industri daging, 50% dari faktor pemanasan akan lenyap!

http://www.guardian.co.uk/world/2011/sep/25/climate-change-himalayas-glaciers-melting
http://www.guardian.co.uk/environment/2011/sep/25/ice-melt-himalayas-climate-change   

Berita Tambahan
Ilmuwan memperingatkan pada konferensi Selandia Baru tentang keragaman hayati tanggal 29 September 2011 bahwa lumba-lumba Hector yang terancam punah, yang hanya ditemukan di perairan negara itu, makin dekat menuju kepunahan karena jaring yang dipakai untuk menangkap ikan membuat mamalia laut itu tenggelam.

http://www.guardian.co.uk/environment/2011/sep/28/hectors-dolphins-near-extinction

Dengan tanggal 30 September tahun ini menjadi hari terpanas Inggris dalam seratus tahun lebih, penduduk lalu menyaksikan suhu pada bulan Oktober yang tertinggi yang pernah dicatat keesokan harinya ketika termometer mencapai 29,9 derajat Celsius.

http://news.sky.com/home/uk-news/article/16080065
http://www.guardian.co.uk/uk/2011/sep/30/britain-hottest-september-october