Permafrost yang membeku melepaskan miliaran ton CO2 - 5 Sep 2011  
email to friend  Kirim halaman ini buat teman   Jika anda ingin menambahkan video ini ke dalam blog atau website pribadi anda, silahkan klik link berikut untuk mendapatkan source code-nya.  ambil source code   Cetak

Permafrost yang membeku melepaskan miliaran ton CO2.
Penelitian yang diadakan oleh Dr. Charles Koven dari Universitas Kalifornia, Berkeley di AS dan tim peneliti internasional telah menyimpulkan bahwa ketika perubahan iklim menyebabkan tundra di utara Kutub Utara terus mencair, simpanan karbon yang besar dilepaskan dari bawah dasar yang tidak akan terkandung oleh vegetasi baru yang dapat muncul.

Menggunakan superkomputer di Prancis untuk menghitung pemanasan tanah dan data perubahan iklim, para ilmuwan perkirakan bahwa Kutub Utara yang cair akan melepaskan sekitar 68 miliar ton tambahan karbon dioksida (CO2) ke dalam atmosfer. Jumlah gas rumah kaca yang begitu besar itu tidak hanya akan menambah pemanasan di planet, ini juga akan mempercepat tingkat dari perubahan iklim lebih lanjut.

Dr. Koven dan rekan-rekan, terima kasih atas studi ini yang menginformasikan kondisi yang darurat dari planet kita. Semoga kita semua termotivasi terhadap upaya peduli yang stabilkan ekosfer untuk diri kita dan generasi masa depan.

Selama wawancara dengan El Quintanarroense di Meksiko pada Desember 2011, Maha Guru Ching Hai menyampaikan bahaya dari perubahan iklim ketika permafrost mencair, dan cara tercepat hentikan efek berbahaya ini.

Maha Guru Ching Hai: Kita harus membalikkan tindakan kita. Kita memanaskan planet ini, karena... banyak alasan. Ya. Bahan bakar fosil dan industri ternak. Tapi, Anda lihat, saat kita membakar bahan fosil, ia keluarkan dua gas: karbon dioksida, CO2, dan aerosol. Aerosol tidak terlalu bagus untuk kesehatan kita, tapi setidaknya ia batalkan CO2. Jadi efek pemanasannya berasal dari gas metana, nitrous oksida. Ini memanaskan planet, dan ia juga memanaskan permafrost, yaitu lapisan membeku bumi yang menyimpan banyak karbon di sana, jadi jika ia memanaskan metana, karbon, segala apapun, juga naik bersama-sama.

Dikarenakan peternakan hewan, penghasil nomor satu dari gas-gas ini yang baru saja saya sebutkan yang memanaskan planet kita. Tapi masalahnya adalah metana lebih pendek, ia bisa menghilang dalam 10 tahun, kurang lebih. Jadi jika kita hilangkan semua metana, nitro oksida dari ternak-ternak, kita hilangkan semua itu, maka kita mendinginkan planet ini dalam satu dekade... dalam beberapa tahun. Jadi jika kita melenyapkan gas yang paling memanaskan, dan yang paling cepat menghilang, maka kita mendinginkannya dalam beberapa tahun.

http://www.alaskadispatch.com/article/arctic-will-transform-greenhouse-gas-source-2100
http://www.physorg.com/news/2011-08-permafrost-vast-amounts-carbon-climate.html

Berita Tambahan
Karena temperatur tinggi yang tak pada musimnya di Illinois, AS, dengan panas yang menunjukkan 105 derajat Fahrenheit (40,5 derajat Celsius) selama minggu pertama bulan September 2011, sekolah dasar dan menengah di seluruh negara bagian tutup untuk melindungi anak-anak yang lebih rentan terhadap panas berlebihan.

http://www.chicagotribune.com/news/chi-ap-il-illinoisheat-scho,0,7793274.story
http://www.dailyillini.com/index.php/article/2011/09/heat_wave_grips_central_illinois


Dalam evaluasi Agustus 2011 dari dampak berbagai makanan terhadap planet, Grup Pekerja Lingkungan dari AS menemukan bahwa daging domba, sapi, keju, babi, dan salmon ternak adalah yang paling membahayakan mengenai emisi gas rumah kaca, dengan semua produk daging dan susu dianggap sangat merusak karena mereka memerlukan jumlah banyak pestisida, pupuk kimia, bahan bakar, makanan dan sumber daya air.

http://magblog.audubon.org/cheese-bad-environment
http://cltampa.com/dailyloaf/archives/2011/07/26/ewgs-new-study-a-meat-eaters-guide-to-climate-change-and-health