Beruang asli Arktik saksi bagi perubahan iklim - 23 Nov 2011  
email to friend  Kirim halaman ini buat teman   Jika anda ingin menambahkan video ini ke dalam blog atau website pribadi anda, silahkan klik link berikut untuk mendapatkan source code-nya.  ambil source code   Cetak

Beruang asli Arktik saksi bagi perubahan iklim.
Kajian terbaru oleh Survei Geologi AS (USGS) menegaskan bahwa “pengetahuan tradisional” masyarakat asli Alaska, AS dan data ilmiah saling bersesuaian, dan bahwa perubahan iklim mengubah lanskap dan kehidupan.

Peneliti mewawancarai para tetua dari suku Yup’ik Eskimo, semuanya menegaskan perubahan terkait iklim yang telah mereka lihat dalam hidup mereka, terutama mengamati musim dingin yang lebih hangat dan salju yang lebih sedikit. Para tetua juga melaporkan bahwa spesies burung yang lazim seperti ptarmigan dan bebek telah menghilang, sementara rusa besar dan berang-berang sekarang terlihat lebih ke utara dalam jangkauan habitat yang baru.

Suku Yup’ik Eskimo juga mengatakan bahwa perjalanan menjadi lebih sulit dan berbahaya, karena sungai yang tadinya beku dan merupakan jalan penghubung antarkomunitas di musim dingin tidak lagi membeku dengan pasti.

Para peneliti USGS juga dapat mencocokkan pengamatan ini dengan data ilmiah, mengatakan bahwa temperatur Arktik saat ini adalah yang tertinggi dalam 400 tahun, dan ini menjadi penyebab keprihatinan mendalam karena pemanasan beberapa derajat dapat sepenuhnya mengubah lanskap di wilayah tersebut.

Sama halnya, wilayah Arktik Kanada juga mengalami perubahan lanskap dramatis, seperti dijelaskan oleh warga Kanada yang juga peneliti, Caroline Halde, dari Pusat Pertanian Organik Kanada di Universitas Manitoba.

Caroline Halde, M.Sc. – Ilmuwan pertanian organik dan tanah, Universitas Manitoba, Kanada: Sekarang kami mengalami di wilayah utara negara kami, bahwa salju benar-benar mencair dengan cepat, maka tanah benar-benar melepaskan banyak gas rumah kaca, karena mencair. Tanah itu biasanya membeku sepanjang tahun, tapi saat ini selama musim panas, ia mencair, maka rumah-rumah dan bangunan-bangunan bergerak dan menjadi retak.

Supreme Master TV: Ketika ditanya tentang cara paling efektif untuk mengatasi keadaan sulit ini, Caroline Halde berkomentar tentang solusi vegan untuk mengekang pemanasan global.

Caroline Halde: Sebagian besar studi ilmiah telah menunjukkan bahwa jika kita beralih dari pola makan daging ke pola makan vegan, dan di tingkat pertanian juga, maka kita menurunkan gas rumah kaca yang kita hasilkan, dan juga lebih efisien untuk makan biji-bijian daripada makan daging, hal itu telah dibuktikan dan didokumentasikan dalam pustaka ilmiah. Maka, Jadilah Vegan, Bertindak Hijau untuk Menyelamatkan Bumi!

Supreme Master TV: Kami berterima kasih kepada para tetua pribumi Alaska, Carolyn Halde, dan para ilmuwan Survei Geologi AS, atas pengamatan langsung ini tentang ketidakseimbangan yang disebabkan oleh pemanasan Arktik. Semoga umat manusia mengindahkan pesan seperti ini dan bersama-sama melindungi planet rumah kita.

Pada konferensi video September 2009 di Korea Selatan, Maha Guru Ching Hai membicarakan prioritas upaya yang dibutuhkan untuk menyetop ancaman perubahan iklim di Arktik dan seluruh dunia.

Maha Guru Ching Hai: Sebagaimana yang Anda lihat sendiri, betapa cepatnya Kutub Utara mencair – setidaknya 2 kali lebih cepat dari daerah lainnya di Bumi. Pertama-tama, kita harus selamat. Kita memangkas penyebab nomor satu pemanasan global. Kita harus menghilangkan produk hewani karena kita ingin menyelamatkan planet ini. Tiada produk hewani berarti memiliki planet ini. Dan bahkan dunia surgawi akan kita miliki, karena menjadi vegan mengubah segala sesuatu secara drastis. Dengan temperatur yang stabil, ekosistem menjadi seimbang, hewan-hewan hidup dengan damai, salah satu hasilnya adalah es di Arktik akan pulih kembali, dan cepat, bersamaan dengan memperbaiki alam di setiap penjuru planet ini. di setiap penjuru planet ini.

http://www.physorg.com/news/2011-10-climate-alaska-natives.html
http://www.organicagcentre.ca/GradStudents/caroline_halde.asp

Berita Tambahan
AlertNet melaporkan pada tanggal 17 November 2011, bahwa di El Savador, di mana bencana cuaca ekstrem yang lebih sering terjadi seperti banjir telah menjadi norma baru, pemerintah negara itu telah mengumumkan perlunya rencana untuk beradaptasi terhadap perubahan iklim, pada saat yang sama menyerukan untuk tindakan internasional dalam mengatasi dampak globalnya.

http://www.trust.org/alertnet/news/extreme-floods-the-new-normal-in-el-salvador-minister-says
http://www.huffingtonpost.com/vicki-gass/rebuilding-el-salvador-su_b_1086776.html

Dalam sebuah laporan tanggal 15 November 2011, Arab News yang berbasis di Saudi, menyatakan bahwa para ahli lingkungan mengungkapkan keprihatinan mereka, saat mereka mencatat meningkatnya ketidakseimbangan dalam ekosistem Laut Merah, dengan beberapa spesies terancam punah, dan yang lainnya telah menghadapi kepunahan karena penangkapan ikan berlebihan, dan praktik-praktik merusak seperti pukat dasar.

http://arabnews.com/lifestyle/offbeat/article533744.ece

Rekaman video yang diambil pertengahan November 2011 oleh kelompok lingkungan hidup Greenpeace, mengungkapkan pembantaian rutin banyak hewan laut lainnya, termasuk hiu paus, ikan pari, dan paus, sebagai bagian dari praktik penangkapan ikan untuk industri tuna, mendorong seruan organisasi tersebut untuk larangan penangkapan ikan di seluruh Pasifik.

http://www.greenpeace.org/international/en/press/releases/Greenpeace-Releases-Shocking-Video-of-Tuna-Industrys-Wasteful-Fishing-Practices-/
http://www.youtube.com/watch?v=6JlKwoUtMk4