Krisis lebah madu semakin dalam - 26 Mar 2010  
email to friend  Kirim halaman ini buat teman    Cetak

Pada musim dingin lalu di Pulau Vancouver, Kanada, Menteri Pertanian dan Tanah British Columbia memperhatikan hilangnya 90% serangga bersayap yang sangat mengejutkan. Musim panas yang lebih lama akibat perubahan iklim dianggap telah melemahkan kekebalan lebah itu karena mereka terus kerja lembur untuk mengumpulkan serbuk untuk meneruskan keberadaan spesies bunga dan makanan yang dikonsumsi oleh manusia.

Para ilmuwan merasa cemas akan penurunan jumlah lebah di Pulau Vancouver yang akan menyebar lebih jauh ke pedalaman. Studi yang baru-baru ini diterbitkan di AS menunjukkan lebah terus binasa karena penyakit yang dikenal sebagai Keruntuhan Koloni, mereka menemukan kadar pestisida kimia yang belum pernah terjadi sebelumnya di sarang lebah di Amerika Utara. Pengadilan federal negara itu telah mengeluarkan keputusan untuk mendukung peraturan yang lebih keras.

Peneliti Kanada dan AS, kami menghargai pesan yang memberi sinyal tentang lebah madu yang sedang sekarat ini, dan juga berterima kasih kepada seluruh ilmuwan dan pejabat yang berusaha melindungi mereka. Doa kami agar manusia di mana-mana beralih ke pola makan vegan organik sebagai cara terbaik untuk menghemat sumber daya dan melindungi semua jiwa.

Seperti pada pertemuan internasional Agustus 2008, Maha Guru Ching Hai telah lama menyatakan bahwa spesies yang dibuat susah seperti lebah menunjukkan perlunya perubahan gaya hidup untuk menyetabilkan ekosistem Bumi.

Maha Guru Ching Hai: Ya Tuhan, sekarang penurunan jumlah lebah telah berdampak pada hasil makanan. Ini bukan hal yang baru, tapi mereka terus melaporkan bahwa hal itu semakin memburuk sepanjang waktu. Karena jika tidak ada lebah maka tidak ada penyerbukan. Lalu sebagian makanan, sebagian buah-buahan dan sayuran bergantung pada penyerbukan untuk bisa berbuah. Dan sekarang banyak lebah telah mati. Kita mungkin tidak punya makanan karena tidak adanya penyerbukan. Jadi kalian mungkin harus mulai menanam sesuatu di rumah. Sesuatu yang tidak membutuhkan lebah. Tetapi bencana semacam ini mengerikan.  Orang-orang tidak peduli terhadap lingkungan, dan membiarkan semua makhluk sekarat seperti ini. Tinggal menjadi vegan, seberapa sulitkah hal itu? Apakah hal itu sulit? Walaupun itu sulit, namun ini adalah pilihan satu-satunya agar kita bisa bertahan hidup, lalu mengapa tidak? Mengapa kita tidak beralih ke pola makan vegan saja?
Referensi:
http://www.examiner.com/x-40360-Vancouver-Environmental-News-Examiner~y2010m3d9-Climate-change-
linked-to-death-of-90-of-Vancouver-Island-honeybee-population
http://www.cbc.ca/canada/british-columbia/story/2010/03/09/bc-vancouver-island-bees-die.html
http://news.yahoo.com/s/ap/20100324/ap_on_sc/us_food_and_farm_disappearing_bees
http://www.examiner.com/x-40360-Vancouver-Environmental-News-Examiner~y2010m3d9-Climate-change-
linked-to-death-of-90-of-Vancouver-Island-honeybee-population
http://www.cbc.ca/canada/british-columbia/story/2010/03/09/bc-vancouver-island-bees-die.html
http://www.sciencenews.org/view/generic/id/57474/title
/Bees_face_unprecedented_pesticide_exposures_at_home_and_afield
http://news.discovery.com/animals/honey-bees-disappearing-still-a-problem.html