Niles: Jika Anda benar-benar mau
berubah dan Anda benar-benar ingin membuat perubahan, Anda harus
benar-benar memikirkan tentang apa yang ada di piring makan Anda dari
sudut pandang daging dan produk susu, lalu mencari pilihan lain dan
memutuskan pilihan tersebut.
PEMBAWA ACARA: Pusat Keamanan Pangan (The
Center for Food Safety) adalah organisasi nirlaba di AS yang
didirikan tahun 1997 untuk melindungi kesehatan masyarakat dan
lingkungan di Amerika Serikat yang berusaha mengakhiri cara yang
berbahaya dalam memproduksi pangan dan mendukung pilihan organik dan
lainnya yang berkelanjutan.
Sekarang ini, organisasi tersebut
mempunyai beberapa inisiatif termasuk mempromosikan pertanian organik,
meminta menghentikan penggunaan panen GMO (Modifikasi Genetik pada
Organisme), meningkatkan perhatian mengenai CAFO atau Operasi Pemberian
Makanan Terkonsentrasi pada Hewan dan hubungannya dengan perubahan iklim,
serta memberi informasi kepada warga tentang bahaya radiasi makanan.
Organisasi tersebut beranggotakan lebih
dari 85.000 orang di seluruh Amerika serikat. Ibu Niles, seorang vegan,
adalah Konsultan Iklim dan Pertanian di Lembaga tersebut dan juga
direktur Kampanye Pangan Sejuk. Kampanye tersebut merupakan salah satu
proyek terpenting dalam Organisasi tersebut dan berusaha mempublikasikan
hubungan antara makanan, khususnya produksi daging dengan pemanasan
global.
Niles: Kampanye Pangan Sejuk
sebenarnya proyek dari Pusat Keamanan Pangan dan kami meluncurkannya
pada bulan April 2008. Kampanye tersebut berusaha memberikan warga
pilihan yang penuh semangat untuk menguatkan mereka dengan kesempatan
setiap hari untuk memutuskan sesuatu yang baik untuk lingkungan, untuk
bumi, dan untuk perubahan iklim.
Kita makan tiga kali sehari atau lebih.
Dan usaha ini begitu menguatkan mereka. Jika Anda peduli pada lingkungan,
jika Anda peduli pada dampak sosial, jika Anda peduli bagaimana CAFO dan
produksi hewan berdampak pada komunitas dunia, jika Anda memandang diri
Anda sebagai orang yang mengembang tugas hijau, energi bersih, perubahan
iklim, maka lihatlah apa yang ada di piringmu.
PEMBAWA ACARA: Sekarang AS bergerak
maju dengan undang-undang perubahan iklim. Pada bulan Juni 2009, Dewan
Perwakilan menyampaikan Energi Bersih Amerika dan Langkah Keamanan yang
kemudian membentuk sistem penutupan serta perdagangan dengan tujuan
pengurangan 17% emisi gas rumah kaca dari tingkat tahun 2005 hingga
menjelang 2020.
Salah satu tujuan kampanye adalah
mempertajam versi akhir dari hukum perubahan iklim hingga aturan ini
memaparkan dengan jelas industri peternakan yang berpolusi tinggi, yang
bertanggung jawab terhadap sebagian besar emisi gas rumah kaca secara
global.
Niles: Kami berharap
undang-undang perubahan iklim akan dikeluarkan pada tahun ini, khususnya
oleh Presiden Obama yang berkomitmen terhadap hal tersebut. Jadi kami
sangat tertarik untuk mencoba berjuang di bidang pertanian, khususnya
menghilangkan peternakan, dan CAFO (Operasi Pemberian Makanan
Terkonsentrasi pada Hewan) agar dimasukkan ke dalam undang-undang
tersebut.
PEMBAWA ACARA: Kalifornia, AS dipandang
sebagai negara bagian teladan dalam kebijaksanaan hijau dan bertindak
sebagai penunjuk RUU perubahan iklim tahun 2006. Undang-undang tersebut
meminta Kalifornia mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 25% dari
tingkat tahun 2006 hingga menjelang 2020.
Niles: Kita harus memikirkan
bagaimana kita bisa mengurangi emisi gas rumah kaca dalam semua
kebijakan yang akan dikeluarkan melalui salurannya. Jadi kami sangat
terfokus di Kalifornia sebagai model bagi negara bagian lain untuk
mengembangkan hal yang sama. Jadi kami membuat banyak komentar di sana,
benar-benar berusaha mendorong pengurangan dalam jumlah besar pada pupuk
nitrat, emisi nitrat oksida, serta managemen pemupukan pada pertanian.
Juga berusaha mendorong sistem makanan yang lebih bersifat lokal.
PEMBAWA ACARA: Sebagai cara lain untuk
mengurangi emisi, kampanye itu menasihatkan agar semua program
pemerintah yang menyubsidi produksi ternak, seperti Program Insentif
untuk Kualitas Lingkungan (EQIP) di Amerika Serikat, Diakhiri.
Niles: EQIP merupakan program
yang pada awalnya dimulai untuk memberikan insentif bagi peternak untuk
melindungi lahan, menanam pohon pada lahan mereka, dan seterusnya. RUU
peternakan tahun 2002 sebenarnya mengubah program EQIP secara mendasar.
Tapi hal ini kemudian memudahkan usaha peternakan, khususnya CAFO untuk
menerima pendanaan EQIP, dan pada angka yang lebih tinggi daripada yang
lainnya. Jadi sekarang ada mandat dimana 60% pendanaan dialirkan untuk
usaha peternakan. Nah itu juga menjadi mudah bagi mereka untuk
mendapatkan pendanaan untuk membangun laguna pupuk atau bahkan membangun
CAFO yang lebih besar dalam beberapa hal.
PEMBAWA ACARA: Lembaga tersebut
menasihatkan juga agar industri peternakan bertanggung jawab terhadap
kerusakan lingkungan.
Niles: Jadi Undang-Undang Udara
Bersih, Undang-Undang Air Bersih bisa memiliki kekuatan agar CAFO yang
mengeluarkan emisi dan polusi harus membayar polusi yang mereka hasilkan.
Jika mereka dipaksa membayar polusi yang dikeluarkan di sana yang
memberi dampak pada kesehatan manusia dan lingkungan maka mereka tidak
akan mampu beroperasi di tingkat tersebut dan mereka tidak akan mampu
bertahan.
PEMBAWA ACARA: Penduduk di wilayah
pedalaman sangat menderita karena tingginya tingkat polusi yang
dikeluarkan industri peternakan. Air minum mereka sering terkontaminasi
nitrat dan fosfor dari pupuk yang dihasilkan, banyak yang menderita
penyakit pernapasan karena udara yang buruk, beberapa bahkan mengalami
masalah psikologis seperti depresi.
Jadi CAFO mencemari udara, mencemari
air, berdampak buruk bagi komunitas pedesaan, pekerja peternakan; hal
tersebut sangat membahayakan untuk banyak alasan. Dan jika Anda pergi
menuju daerah pedesaan seperti Carolina Utara bagian timur, Anda akan
melihat banyak dari warganya yang menerima dampak itu setiap hari dan
harus hidup dengan polusi ini.
Niles: Saya mengenal Dr. David
Pimentel, peneliti dari Universitas Cornell (AS). Dr. Pimentel dan
sejumlah orang memperkirakan sekitar 13 kilogram padi-padian diperlukan
untuk memproduksi satu kilogram protein hewani. Jadi inilah inefisiensi
energi, itu yang pertama.
Dan semua air yang diperlukan untuk
memelihara panen, semua pestisida, semua penyubur, jumlahnya sangat
besar. Jagung dan kedelai adalah pemakai nomor satu untuk pestisida dan
penyubur di negara ini. Jadi saat kita memberi makan jagung dan kedelai
pada hewan, kita menggunakan semua penyubur tersebut yang ditujukan
untuk panen yang kemudian diberikan kepada hewan.
PEMBAWA ACARA: Operasi Pemberian
Makanan Terkonsentrasi pada Hewan adalah sumber dari penyakit mematikan.
Niles: Cara hewan-hewan dikurung
dalam tipe sistem ini memperburuk jenis penyakit yang mereka derita.
Alasan mereka diberikan begitu banyak antibiotik dan hormon adalah untuk
mengimbangi ruang pengurungan yang sempit. Jadi saat mereka ditaruh
dalam ruang yang sempit, mereka lebih mudah kena penyakit, lebih mudah
terserang E.coli, salmonella, segala penyakit mengerikan yang kita lihat
di Amerika Serikat. Ini khususnya meningkat dalam beberapa tahun
belakangan ini, merebaknya salmonella, E.coli. Mereka tidak berasal dari
mentega kacang tanah; mereka tidak berasal dari daun-daunan. Itu pada
dasarnya berasal dari hewan dan pupuk yang disebarkan dalam produk ini.
PEMBAWA ACARA: Mengakhiri industri
peternakan akan mengangkat beban berat yang menimpa Bumi kita. Sebuah
studi oleh Institut Rodale di AS menyimpulkan bahwa jika lahan Bumi
seluas 3,5 miliar ekar dialihkan untuk pertanian organik, 40% emisi CO2
saat ini akan diserap oleh tanah.
Niles: Pertanian organik
menggunakan sekitar setengah lebih sedikit dari penggunaan energi yang
dilakukan dalam pertanian konvensional. Pertanian organik meningkatkan
keragaman hayati, meningkatkan keragaman tumbuhan dan hewan dalam sistem
ini. Pertanian organik mampu beradaptasi dengan kekeringan, karena ada
peningkatan penyimpanan air dalam tanah. Kita dengan jelas perlu
mengadaptasi sistem pertanian kita agar lebih mampu bertahan terhadap
beberapa dampak, dan organik secara unik bertahan dalam keadaan tersebut.
PEMBAWA ACARA: Dalam makalah mereka
yang belum lama dipublikasikan, “Peternakan dan Perubahan Iklim” dalam
Majalah World Watch, mantan pakar lingkungan Bank Dunia dan yang
menjabat saat ini Dr. Robert Goodland serta Jeff Anhang menyimpulkan
bahwa lebih dari 51% emisi gas rumah kaca global yang disebabkan manusia
berasal dari industri peternakan.
Para pakar ini juga menunjukkan bahwa
pabrik peternakan menghasilkan jumlah metana yang luar biasa – dengan
menghitung lebih dari 37% dari semua sumber antropogenik. Gas beracun
ini memiliki potensi pemanasan global 72 kali lebih besar daripada
karbon dioksida selama periode 20 tahun. Dr. Goodland dan Bapak Anhang
menyimpulkan bahwa menjalani pola makan nabati adalah solusi pilihan
yang pertama untuk perubahan iklim.
Niles: Sudah ada beberapa
tinjauan terhadap artikel ilmiah yang membahas hal ini dan menemukan
bahwa satu-satunya hal terbesar yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi
perubahan iklim adalah berhenti makan daging atau mengurangi produk
daging dan susu. Dan mereka menemukan bahwa ini lebih efisien daripada
membeli semua produk lokal. Ini lebih efisien daripada beralih ke
kendaraan jenis lain. Anda bisa beralih ke Prius, tapi jika Anda masih
makan hamburger setiap hari, maka tidak ada artinya; Anda mengabaikan
isu tersebut. Jadi sangat penting memikirkan hal ini dan hebatnya adalah
kita bisa melakukannya setiap hari.
Kita makan tiga kali sehari atau lebih,
dan benar-benar nyata, ini adalah hal mudah yang bisa kita dilakukan
jika kita benar-benar peduli terhadap perubahan iklim.
Yang pasti ada beberapa studi yang
menunjukkan bahwa pola makan vegan berpotensi paling rendah terhadap
pemanasan global dan berbagai dampak lainnya terhadap lingkungan.
PEMBAWA ACARA: Pola makan nabati,
selain sangat baik untuk lingkungan Bumi, juga bersifat ekonomis. Jadi
Anda tidak perlu menghabiskan banyak uang untuk menjadi ramah lingkungan.
Anda tidak perlu keluar mengganti kendaraan Anda dan membeli Prius. Anda
dapat memikirkan pola makan Anda. Dan Anda tahu, buncis, semua ini
adalah sumber protein yang tinggi, jauh lebih murah daripada daging.
Jadi ini bukan peralihan yang mahal yang harus Anda lakukan. Ini
peralihan yang sangat hijau. Sesuatu yang berdampak sangat cepat
sekarang juga.
Kami dengan tulus berterima kasih
kepada Pusat Keamanan Pangan dan Meredith Niles atas usahanya untuk
mengakhiri operasi peternakan hewan yang intensif dan atas informasinya
kepada publik mengenai kehancuran lingkungan akibat konsumsi produk
hewani.
Mengikuti pola makan vegan organik
adalah cara yang paling sederhana dan cepat untuk menghentikan pemanasan
global serta dapat dilakukan semua orang dengan mudah. Pertanian organik
sangat menguntungkan kesehatan warga dan lingkungan. Semoga usaha Pusat
Keamanan Pangan membimbing semua petani untuk menganut metode pertanian
ramah lingkungan dan semua konsumen memilih makanan ramah lingkungan.
Niles: Nama saya Meredith Niles;
saya Direktur dari Kampanye Pangan Sejuk di Pusat Keamanan Pangan dan
atas nama Supreme Master Television, saya ingin mengucapkan, Jadilah
Vegan, Bertindaklah Hijau, Selamatkan Bumi.”