Industri daging sebabkan bahaya E.Coli dan flu babi - 10 Okt 2009  
email to friend  Kirim halaman ini buat teman    Cetak

Dalam artikel berjudul “Jejak E.Coli Menunjukkan Kecacatan dalam Pemeriksaan Daging Sapi”, wartawan penyelidik New York Times Michael Moss melacak jalur yang diambil oleh parasit pencernaan itu yang telah membuat kehidupan Stephanie Smith yang berusia 22 tahun terancam.

Pada tahun 2007, ia telah memakan roti isi daging sapi matang, tetapi berakhir dengan menderita koma selama 9 minggu akibat keracunan E. coli sampai serangan itu berhenti. Ketika ia bangun, ia mengalami kerusakan ginjal, kerusakan otak, dan lumpuh dari pinggang ke bawah.

Roti isi yang dimakannya berisi produk daging yang berasal dari empat tempat, termasuk sapi dan kerbau perah yang terlalu tua untuk digemukkan di Texas, pengurangan ternak sapi yang diberi makan rumput di Uruguay, bagian berlemak dari potongan daging di Nebraska, dan produk yang diproses dengan amonia dari Barat-tengah AS.

Supreme Master Television mendiskusikan kasus itu dengan Susan Levin, seorang ahli nutrisi yang diakui sekaligus Direktur Pendidikan Nutrisi Komite Dokter bagi Pengobatan yang Bertanggung Jawab dari AS.

Susan Levin, R.D., M.S – Direktur Pendidikan Nutrisi Komite Dokter bagi Pengobatan yang Bertanggung Jawab (P): Ada puluhan ribu orang yang tercemar dengan E.coli setiap tahun. Ini seperti mencoba menumbuhkan kembali cabang dan melihat seberapa jauh dan luas bagian dan potongan ini tersebar, bukan hanya secara harfiah di seluruh dunia tapi hanya dalam kaitannya dengan bagian dari hewan yang Anda makan mulai dari rumah jagal ke fasilitas penggilingan, lalu ke piring Anda. Dan semua tempat mungkin mempunyai risiko tercemar sesuatu seperti E.coli.

PEMBICARA: Sama seperti E.coli, virus flu babi juga punya asal usul dari praktik peternakan modern yang benar-benar kotor dan tidak berperikemanusiaan sama sekali, dan terus membuat keluarga yang berkabung  di seluruh dunia berjaga semalam suntuk, termasuk yang terakhir di Iran, Saudi Arabia, Singapura, Inggris, dan Hongaria. Jerman melaporkan kematian pertamanya karena flu babi dari wanita berusia 30-an.

Dunia mengonfirmasi kematian sejumlah 4.579, sedangkan total kasus terlalu banyak untuk dihitung. Saat kasus melonjak menjadi lebih dari 9.700 di Au Lac (Vietnam) baru-baru ini, Jepang mendeteksi kasus tercatat yang kedelapan tentang mutasi galur virus flu babi yang kebal Tamiflu.

Kami ikut bersedih bagi mereka yang kehilangan orang terkasih selamanya akibat pandemi ini. Apresiasi kami kepada Ibu Levin yang berbagi keahliannya tentang masalah E. coli yang serius, dan kepada jurnalis Bapak Moss yang telah membangkitkan kesadaran akan penyakit akibat daging ini. Semoga kita semua sadar akan kebutuhan mendesak untuk meninggalkan daging dan mengambil hasil bumi lain demi mengakhiri tragedi ini di masa mendatang demi melindungi kehidupan.

Referensi
http://www.nytimes.com/2009/10/04/health/04meat.html http://www.nytimes.com/2009/10/08/health/08meat.html
http://news.xinhuanet.com/english/2009-10/08/content_12193584.htm http://www.earthtimes.org/articles/show/289257,third-death-from-swine-flu-in-hungary-as-vaccine-campaign-starts.html http://news.bbc.co.uk/2/hi/uk_news/scotland/edinburgh_and_east/8296719.stm
http://news.bbc.co.uk/2/hi/uk_news/northern_ireland/8297561.stm http://english.farsnews.com/newstext.php?nn=8807151703 http://news.bbc.co.uk/2/hi/uk_news/england/berkshire/8294917.stm http://www.spa.gov.sa/English/details.php?id=706831 http://www.kuna.net.kw/NewsAgenciesPublicSite/ArticleDetails.aspx?id=2030386&Language=en
http://thestar.com.my/news/story.asp?file=/2009/10/8/worldupdates/2009-10-08T085353Z_01_NOOTR_RTRMDNC_0_-429948-1&sec=Worldupdates