Malapetaka flu babi berlanjut di tahun baru – 1 Jan 2009  
email to friend  Kirim halaman ini buat teman    Cetak

Malapetaka flu babi berlanjut di tahun baru

Pada hari Selasa, 29 Desember, Direktur-Jenderal Margaret Chan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa pandemi flu babi belum mencapai puncaknya di seluruh dunia. Selain menjelaskan bahwa virus influenza secara alami tidak dapat diprediksi dan mampu berubah ke bentuk yang lebih ganas, Dr. Chan juga menekankan bahwa dunia tidak siap untuk mengatasi sebuah pandemi dari virus flu burung yang akhir-akhir ini telah muncul kembali untuk menyerang beberapa negara.

Sementara itu, para ahli terus memperingatkan akan potensi penggabungan ulang DNA flu babi dan flu burung, dengan kemungkinan jenis “pencampuran kendaraan” yang lebih mematikan karena babi-babi dibiakkan di pabrik peternakan yang kotor dan rentan penyakit.

Baru-baru ini, kematian yang dikonfirmasi akibat flu babi naik menjadi 53 di Au Lac (Vietnam), 52 di Serbia, 49 di Hongaria, 124 di Arab Saudi, 150 di Nepal, dan 898 di India. Jumlah resmi yang tercatat saat ini mencapai 20.810 yang diketahui hanya sebagian kecil saja dari jumlah kematian sebenarnya karena kasus yang  tidak dilaporkan jumlahnya tak terhitung.

Kami berdoa bagi semua yang menderita secara langsung atau tidak langsung karena penyakit paling celaka ini. Mari kita bekerja untuk mengatasi akar penyebab flu babi dan penyakit lainnya semacam ini, yaitu dengan menghilangkan peternakan dan mendukung produksi makanan vegan yang sangat sehat.

Referensi:

http://news.xinhuanet.com/english/2009-12/30/content_12728565.htm

http://business.maktoob.com/20090000412898/Saudi_swine_flu_deaths_hit_124/Article.htm

http://bsanna-news.ukrinform.ua/newsitem.php

http://en.trend.az/regions/world/europe/1610479.html

http://www.nhk.or.jp/daily/english/30_04.html

http://netindian.in/news/2009/12/29/0004579/16-more-swine-flu-deaths-india-toll-rises-898

http://www.thaindian.com/newsportal/health1/swine-flu-cases-treble-in-nepal_100295965.html

http://www.reuters.com/article/idUSTRE5BS14B20091229

http://online.wsj.com/article/SB126221939024411061.html