Produksi daging massal diperburuk dengan E. Coli - 11 Jan 2010  
email to friend  Kirim halaman ini buat teman    Cetak

Bakteri E. coli O157:H7 yang mematikan yang sering berasal dari kotoran ternak, kembali menyebabkan kejadian serius di Amerika Serikat. Sekitar 124 ton daging sapi ditarik kembali pada liburan Natal baik dari toko maupun jaringan restoran populer karena sedikitnya 21 orang sakit di 16 negara bagian.

Dari mereka yang sakit, 9 dimasukkan ke rumah sakit dan satu telah didiagnosis dengan penyakit gagal ginjal yang berpotensi mematikan yang dikenal sebagai sindrom uremik hemolitik. Menurut pengacara keamanan pangan AS yang terkemuka, Bill Marler, infeksi yang berhubungan dengan peternakan seperti itu semakin menjadi biasa dengan adanya pabrik ternak dan kurangnya peraturan yang menjadi faktor utama.

Dalam wawancara telepon, Bapak Marler menjelaskan bagaimana bakteri dapat sampai di piring seseorang.

Bill Marler – Pangacara penyakit Food-borne, AS (L): Ada sejumlah wabah yang berhubungan dengan Salmonela dan Kampilobakter di restoran dimana ayam mungkin tidak terlalu matang atau mungkin terjadi kontaminasi silang dengan makanan lain di restoran itu. Dan itu sering terjadi.

PEMBICARA: Pada wabah E. Coli bulan Desember, setengah dari korbannya berusia di bawah 34 tahun. Tentu saja, ada terlalu banyak korban keracunan dari kalangan anak-anak.

Bill Marler (L): Di Wales, ada anak laki-laki yang telah meninggal karena infeksi E. coli dari makanan di sekolah, dan ini benar-benar karena tukang potong menggunakan papan potong yang sama untuk daging matang dan daging mentah, jadi daging matang terkena dan meracuni anak ini. Jadi, ini telah menjadi jejak panjang bagi saya untuk melihat banyak keluarga yang meninggal karena penyakit bakteri dan virus, tidak hanya E. coli tapi juga Salmonela, Listeria, Kampilobakter.

PEMBICARA: Penyakit mematikan lainnya yang berasal dari peternakan hewan massal yaitu pandemi flu babi H1N1 seperti yang telah diketahui telah menginfeksi jutaan orang secara global sejauh ini. Kematian telah meningkat baru-baru ini di negara-negara seperti Ukraina dengan kehilangan nyawa 882, India dengan 1.061, Kanada dengan 414, dan Aljazair saat ini 54.

Kematian akibat flu babi yang dikonfirmasi di lebih dari 200 negara berjumlah 21.473. Namun, seperti halnya kasus bakteri bawaan makanan, jumlah korban yang sebenarnya, baik fatal maupun tidak fatal, jauh dari yang sebenarnya.

Kami berterima kasih kepada Bpk. Marler yang mengungkap lebih lanjut tentang tragedi praktik peternakan saat ini dan berdoa bagi tak terhitung korban dan keluarga yang terpengaruh oleh penyakit yang berakar dari produksi daging. Semoga kita cepat menemukan perlindungan dengan gaya hidup vegan yang tidak hanya memulihkan vitalitas, tapi dapat jauh meminimalkan risiko kesehatan bagi semua.

Referensi:
http://www.foodsafetynews.com/2010/01/names-of-ten-states-added-to-e-coli-o157h7-outbreak/
http://www.kyivpost.com/news/nation/detail/56622/
http://www.thaindian.com/newsportal/health1/indias-swine-flu-toll-touches-1046-lead_100301023.html
http://news.xinhuanet.com/english/2010-01/09/content_12779437.htm
http://www.kuna.net.kw/NewsAgenciesPublicSite/ArticleDetails.aspx?id=2052771&Language=en
http://www.vancouverite.com/2010/01/08/swine-flu-declines-but-kills-six-more-in-canada/
http://news.stv.tv/scotland/west-central/148983-swine-flu-claims-lives-of-two-more-scots/