Peternakan menimbulkan kerusakan sosial dan ekonomi - 4 Feb 2010  
email to friend  Kirim halaman ini buat teman    Cetak

Dengan meningkatnya kesadaran akan kesehatan dan juga kerusakan lingkungan dari peternakan hewan intensif, masyarakat di seluruh dunia telah berusaha untuk mencegah didirikannya fasilitas peternakan baru.

Bahaya kesehatan yang ada termasuk kaitannya antara produksi babi skala industri dengan meningkatnya penyakit pernapasan serta infeksi bakteri yang berpotensi mematikan yang tahan antibiotik.

Sebagai tambahan, hanyutnya limbah racun dari peternakan yang tak diolah telah mencemari sungai-sungai, sumber-sumber pemasok air, dan seluruh ekosistem.

Bpk. Glen Koroluk dari organisasi pembela Beyond Factory Farming telah bergabung bersama penduduk di Provinsi Manitoba, Kanada yang mendukung mereka yang peduli.

Dengan operasi peternakan yang berisi sekitar 12.000-24.000 babi sekaligus, masyarakat merasa diri mereka terpecah dan mereka juga mencemaskan masalah kesehatan. Ketika korban manusia terus bertambah, keuntungan ekonomi yang diharapkan sering tidak tercapai, seperti penjelasan Bpk. Koroluk.

Glen Koroluk: Ada janji besar yang diberikan dimana peternakan ini hanya akan menguntungkan daerah ini serta masyarakatnya dengan memberi pekerjaan, membantu sekolah Anda, dsb. Tapi hal itu tak pernah terjadi. Apa yang kita lihat di sini di Manitoba misalnya ada banyak hasil panen yang diimpor, ada banyak jagung murah datang dari AS sehingga tidak ada manfaat yang besar bagi petani lokal saat menanam pakan ternak.

Dan janji dalam pekerjaan: Tidak perlu banyak orang yang mengurus peternakan; semuanya otomatis; semuanya pakai mesin. Tapi sekarang kebanyakan yang dilakukan pekerja di sana adalah masuk ke dalam dan mengumpulkan babi-babi yang mati dan membuangnya ke sampah.

Koresponden Supreme Master TV: Babi-babi yang mati?

Glen Koroluk: Ya, ada sekitar 10-15% tingkat kematian dalam peternakan babi karena cara hidup mereka yang dikurung. Jadi pekerjaan itu tidak terwujud dan masyarakat tidak berkembang makmur, sebaliknya ini merampas sumber daya masyarakat. Jadi bukannya memberi manfaat, mereka merampas kekayaan masyarakat, jadi janji itu tidak berjalan.

PEMBICARA: Virus flu babi H1N1 adalah akibat sampingan lain yang berhubungan dengan operasi penjagalan hewan dalam kurungan yang sempit dan kotor. Penyebarluasan penyakit ini di seluruh dunia belum juga berakhir, karena infeksi dan kematian terus meningkat meskipun sebagian besar kasus tak dilaporkan.

Mesir dan India adalah di antara beberapa negara yang masih mengumumkan kematian baru setiap harinya dengan angka kematian terbaru 260 di Mesir dan 1.238 di India.

Sementara para pejabat kesehatan merekomendasikan vaksinasi untuk perlindungan dari gelombang virus yang diperkirakan akan datang minggu depan.

Tetapi, kasus baru yang mencemaskan dari efek sampingnya terus terjadi, termasuk 17 orang Kanada yang sakit karena vaksin ini, dengan 4 orang yang didiagnosis dengan gejala kelumpuhan Guillain-Barré, sementara 13 orang lainnya menderita reaksi alergi parah yang disebut dengan anaphylaxis.

Baru-baru ini juga, seorang wanita Inggris didiagnosis dengan kondisi yang disebabkan oleh vaksin yang dikenal dengan myasthenia gravis yang memicu kelumpuhan dan sakit luar biasa di wajah dan kaki.

Kami sedih mengetahui komplikasi dan tragedi dari pandemik yang disebabkan-hewan seperti flu babi yang merugikan kehidupan manusia ini. Kami berterima kasih kepada Bpk. Koroluk, Beyond Factory Farming dan semua individu atas semua usaha mereka untuk mencegah biaya ekonomi dan sosial dari praktik pemeliharaan hewan seperti ini sambil kami berdoa agar melalui pilihan vegan, semua masyarakat tumbuh dalam keamanan dan kesehatan.

Referensi:
http://www.foodandwaterwatch.org/press/releases/food-water-watch-urges-investigation-of-swine-flu-and-link-to-
industrialized-pork-production20090427
http://www.foodandwaterwatch.org/food/pubs/reports/smithfield-foods
http://www.foxnews.com/story/0,2933,584548,00.html
http://www.dailymail.co.uk/health/article-1247535/Agony-doctors-receptionist-paralysed-swine-flu-jab.html
http://www.sis.gov.eg/En/Story.aspx?sid=46301
http://netindian.in/news/2010/02/02/0005144/3-more-swine-flu-deaths-india-toll-rises-1238