Perserikatan Bangsa Bangsa dan Komisi Eropa menyerukan peralihan ke pola makan vegan untuk selamatkan Bumi - 5 Jun 2010  
email to friend  Kirim halaman ini buat teman    Cetak

Program Lingkungan Perserikatan Bangsa Bangsa (UNEP) dan juga Komisi Eropa telah bergabung meluncurkan laporan bersama yang disebut perubahan radikal tentang cara dimana ekonomi menggunakan sumber daya yang semakin berkurang pada rasio yang mengkhawatirkan, untuk memperkecil dampak lingkungan.

Penelitian yang berjudul “Menaksir Dampak Lingkungan dari Konsumsi dan Produksi: Prioritas Produk dan Material,” mengidentifikasi dua penyebab yang membuat tekanan pada lingkungan: BBM dan pertanian, dengan perhatian khusus diberikan kepada sektor pembiakan ternak.

Dikarang oleh para peneliti dari Panel Internasional untuk Pengelolaan Sumber Daya yang Berkelanjutan yang diadakan oleh UNEP, laporan itu menyatakan: "Peternakan dan konsumsi makanan diidentifikasi sebagai salah satu dari pendorong penting bagi tekanan lingkungan, terutama perubahan habitat, perubahan iklim, penggunaan air, dan emisi racun."

Laporan itu selanjutnya menjelaskan bahwa dengan pertumbuhan populasi global dan ekonomi yang berkembang, dampak dari perubahan iklim dan degradasi lingkungan bahkan akan lebih berbahaya lagi – kecuali pola produksi dan konsumsi, terutama dimulai di rumah menjadi lebih berkelanjutan.

Yang perlu disoroti adalah kenyataan bahwa proporsi besar dari hasil bumi dunia dihasilkan secara tidak berkelanjutan saat ini untuk dijadikan makanan ternak, mengakibatkan efek merusak seperti konsumsi air dan penggunaan pestisida maupun pupuk beracun yang amat berlebihan, dengan laporan itu mengatakan bahwa penurunan global dalam konsumsi daging adalah penting untuk menghindari akibat-akibat yang menghancurkan.

Pengarang itu menyebutkan: "Pengurangan dampak secara substansial hanya memungkinkan dengan perubahan pola makan secara substansial di seluruh dunia, hentikan produk hewani."

Direktur Eksekutif UNEP Achim Steiner menyoroti lebih lanjut peran merusak dari peternakan dengan mengatakan, "Dua bidang besar yang saat ini mempunyai dampak tinggi yang tidak sebanding terhadap manusia dan sistem yang mendukung kehidupan di planet – adalah energi dalam bentuk bahan bakar fosil dan pertanian, khususnya pemeliharaan ternak demi daging dan produk susu… Beberapa pilihan sulit diberi tanda dalam laporan ini, tapi itu mungkin bisa lebih menantang lagi bagi semua orang jika jalur sekarang ini dilanjutkan hingga dekade-dekade mendatang."

Laporan itu, yang akan dipresentasikan kepada pemerintah dunia akan mendesak pembuat kebijakan untuk mengambil langkah-langkah ketat untuk menghindari akibat-akibat yang merugikan ini.

Angela Cropper, Wakil Direktur Eksekutif UNEP: Kita ada di dalam keadaan dimana isu tentang konsumsi berkelanjutan yang telah lama dibicarakan di koridor dan belakang layar tapi tidak pernah terang-terangan dijadikan kebijakan publik yang utama sekarang di depan mata, ada di depan meja para pemerintah dan sistem PBB.

Edgar Hertwich, Analisis Energi dan Lingkungan, Universitas Sains dan Teknologi Norwegia – Ketua pengarang laporan: Dan apa yang saya lihat adalah daging menggunakan energi lebih besar per kalori atau per kilogram daripada memproduksi sayuran. Ini adalah sesuatu yang telah kita temukan dari penelitian kami.

Ernst Ulrich von Weizsäcker, mantan Ketua Komite Lingkungan Bundestag: Jika kita memboroskan sumber daya yang terbatas, dan berharap semuanya sangat menguntungkan, kita akan kalah. Kita harus menjadikan laporan ini sebagai prioritas.

Janez Potocnik – Komisi Lingkunagn Eropa: Jadi kita serius ingin membicarakan tentang keragaman hayati, kualitas air, polusi nitrat, dari emisi CO2... Jadi kita serius ingin bicara tentang apa yang dapat kita bantu untuk membantu petani juga.

Mark Mwandosya, Menteri air dan irigasi Tanzania: Sebagai menteri air dan irigasi di Tanzania, saya menyatakan bahwa laporan ini menekankan perternakan sebagai satu dari aktivitas kunci yang memerlukan perhatian. Laporan ini menyatakan bahwa konsumsi hasil pertanian dari rumah tangga di dunia mempunyai jejak air rata-rata hingga lebih dari 1 juta liter air per orang per tahun.

Janez Potocnik – Komisi Lingkungan Eropa: Tentang konsumsi daging, jawabannya akan sangat jelas pergi ke arah yang sama. Saya benar-benar percaya bahwa kita perlu beberapa reformasi pajak. Dan hal yang nyata dari pajak terhadap konsumsi daging, jawaban saya seharusnya: tentu saja kita harus melihat dampaknya. Saya ingin fakta ilmiah. Saya ingin analisa dilakukan. Tapi secara prinsip, saya rasa itu adalah arah yang harus kita lalui. Tapi tentu saja, pemikiran untuk membatasi konsumsi daging harus diambil secara serius!

Achim Steiner – Sekretaris Umum-Bawahan PBB dan Direktur Eksekutif UNEP: Apa peranan dari peternakan dalam hal perubahan iklim, juga konsumsi produk ternak serta peningkatan dari konsumsi daging dalam pola makan kita? Peranan kita adalah untuk menginformasikan orang-orang dan juga memberi mereka kesempatan untuk mengubah gaya hidup mereka dengan memberi informasi lebih baik.

Angela Cropper, Wakil Direktur Eksekutif UNEP: Inilah saatnya laporan seperti ini membantu analisa dan pengambilan keputusan bagi pemerintah serta semuanya. Semoga pemerintah-pemerintah dan individu-individu yang bijak di seluruh dunia cepat mengindahkan seruan ini untuk memastikan kelangsungan hidup di atas Bumi.

Maha Guru Ching Hai telah berbicara dengan cara yang sama pada banyak kesempatan tentang kerugian amat besar dari produksi daging dan ikan di planet ini. Beliau tanpa kenal lelah mendorong peralihan global ke makanan nabati, seperti dalam kutipan dari konferensi video bulan Oktober 2009 di Jerman berikut ini.

Maha Guru Ching Hai: Tetapi meskipun keadaan sulit ini amat berbahaya, kita masih punya waktu jika kita bertindak sekarang. Dan solusinya masih tetap sangat sederhana. Ya, Anda tahu, bukan? Yaitu pola makan vegan - tanpa produk hewani. Menurut angka terbaru dari pada ilmuwan, pemeliharaan hewan ternak sebenarnya bertanggung jawab terhadap lebih dari 50% pemanasan global. Laporan asli Perserikatan Bangsa Bangsa tahun 2006, “Bayangan Panjang Peternakan”, bahkan sudah menyatakan dengan tegas tentang kerusakan akibat industri peternakan, mengatakan bahwa, “Itu adalah penyumbang terbesar terhadap masalah lingkungan paling serius dalam skala apapun, dari lokal sampai global.”

Pertama, pengurasan lahan dan hutan. Menurut Perserikatan Bangsa Bangsa, peternakan adalah alasan utama bagi penggundulan hutan yang pada gilirannya sebabkan penurunan tragis dalam keragaman hayati di alam.

Kedua, sumber daya yang terbuang. Untuk setiap kilogram protein hewan yang dihasilkan, ternak diberi makan sekitar 6 kilogram protein tanaman.

Ketiga, air limbah. Ilmuwan-ilmuwan telah menemukan bahwa setiap orang yang mengonsumsi daging dan susu memakai sekitar 4.500 galon air per hari, dibandingkan 300 galon air per hari bagi orang yang berpola makan vegan.

Keempat, energi yang terbuang. Diperlukan bahan bakar fosil 8 kali lebih banyak untuk menghasilkan produk hewani daripada produk nabati. Inilah kuncinya.

Jika setiap orang beralih ke gaya hidup yang bermanfaat ini, planet kita akan mendingin dengan segera, ditinjau secara ilmiah maupun dari janji saya.

http://www.unep.org/resourcepanel/documents/pdf/PriorityProductsAndMaterials_Report_Full.pdf
http://www.uneptie.org/shared/publications/pdf/WEBx0159xPA-
PriorityProductsAndMaterials_Summary_EN.pdf
http://www.un.org/apps/news/story.asp?NewsID=34886&Cr=sustainability&Cr1=http://www.un.org/apps/news
/story.asp?NewsID=34886&Cr=sustainability&Cr1=
http://www.alertnet.org/thenews/newsdesk/LDE6501M0.htm
http://ec.europa.eu/avservices/player/streaming.cfm?type=ebsvod&sid=161127
http://www.guardian.co.uk/environment/2010/jun/02/un-report-meat-free-diet
http://www.telegraph.co.uk/earth/earthnews/7797594/Eat-less-meat-to-save-the-planet-UN.html