Harga makanan membubung diikuti panen yang menurun - 6 Apr 2008 - 6 Apr 2008  
email to friend  Kirim halaman ini buat teman    Cetak

Di seluruh negara dimana penduduknya mengonsumsi nasi setiap hari, harga beras kini telah meningkat begitu banyak sehingga menyebabkan kegelisahan yang menyebar luas. Lalu pembatasan ekspor diterapkan di negara-negara penghasil beras seperti India, China, Âu Lạc (Vietnam), dan Mesir.  Sementara itu, negara-negara yang tergantung pada produk-produk ini harus menanggulangi harga bahan-bahan pokok yang tinggi. Faktor utama dari kekurangan global ini adalah cuaca yang ekstrem yang disebabkan oleh pemanasan global, yang mengakibatkan berkurangnya panen.

Pada konferensi perubahan iklim PBB baru-baru ini di Thailand, delegasi dari Mali, Nigeria, dan Guinea-Bissau berbicara tentang mata rantai yang jelas antara pemanasan global dan produksi makanan, seperti yang disaksikan di negara mereka.

Bpk. Boubacar Sidiki Dembele, Penasihat Teknis, Kementerian Lingkungan Mali: Penggurunan memiliki hubungan yang sangat besar dengan produksi pertanian, karena curah hujan menurun, tanah menjadi gersang dan kita tidak bisa mendapat produksi yang cukup dari pertanian untuk makanan pokok manusia dan hal-hal lain yang berhubungan.

Menurut laporan dari Organiasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO), harga beras telah naik sebesar 70% selama tahun lalu.

Bpk. Boubacar Sidiki Dembele, Penasihat Teknis, Kementerian Lingkungan Mali: Kami mengalami efek buruk dari perubahan iklim sekarang. Dan efek ini mempengaruhi secara buruk pada makanan pokok seperti padi-padian, beras, dan bahkan produk-produk lainnya.

Curah hujan yang menurun dan kekurangan akses terhadap air adalah dampak-dampak nyata dari perubahan iklim. Banyak pemerintah Afrika yang memprioritaskan kebijakan adaptasi nasional untuk meyakinkan pertahanan hidup bangsa mereka. 

Bpk. Alexandre Cabral, perwakilian PBB dari Guinea-Bissau: Kami akan melakukan penelitian terhadap kerentanan untuk mendapatkan opsi konkret dari adaptasi terhadap perubahan iklim di kawasan perairan, pertanian, kesehatan, dan erosi pantai.

Bpk. Saley Hassane, Sekretaris Eksekutif, Dewan Nasional untuk Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan Nigeria: Kita harus mengembangkan, menggunakan teknologi bersih yaitu yang non-polusi.

Para delegasi kemudian ditanya apa pendapat mereka tentang vegetarisme sebagai bagian lain dari solusinya.

Bpk. Alexandre Cabral, perwakilian PBB dari Guinea-Bissau: Itu akan membantu penghematan, dan bagi kesehatan manusia, itu juga baik. Apa yang kita makan sekarang menyebabkan obesitas. Sangat baik jika kita bisa menjadi vegetarian.

Bpk. Saley Hassane, Sekretaris Eksekutif, Dewan Nasional untuk Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan Nigeria: Pertanyaan mengenai vegetarisme tidaklah menjadi masalah, terutama di Afrika, karena banyak orang dalam tradisi mereka yang telah terbiasa untuk tidak memakan daging. Ada suku-suku yang tidak pernah makan daging sejak mereka lahir. Dalam masyarakat tradisional, orang telah membiasakan diri makan sayuran. Dan mayoritas dari emisi gas rumah kaca berasal dari ternak.

Bpk. Boubacar Sidiki Dembele, Penasihat Teknis, Kementerian Lingkungan Mali: Pada beberapa adat di Afrika pada hari Jumat kami terbiasa tidak makan daging. Jika kami perpanjang menjadi tujuh hari seminggu, itu tidak akan terlalu sulit bagi kami.

Bpk. Saley Hassane, Sekretaris Eksekutif, Dewan Nasional untuk Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan Nigeria: Di Afrika kami mencoba makan kacang kedelai.

Kebanyakan dari negara-negara Afrika adalah penghasil emisi karbon yang rendah, namun tanah mereka mengalami efek terbesar dari perubahan iklim. Karena para pejabat terus bekerja secara aktif untuk melakukan apa yang diperlukan oleh keadaannya, ketiganya menekankan perlunya bekerja sama – dan dilakukan dengan cepat.

Bpk. Saley Hassane, Sekretaris Eksekutif, Dewan Nasional untuk Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan Nigeria: Dunia kita dalam keadaan bahaya. Kita harus menyelamatkan planet ini sekarang! Dengan segera. Semua orang, dunia ini telah menjadi satu perkampungan. Kita harus menyelamatkan perkampungan itu.

Sumber:

http://news.bbc.co.uk/2/hi/business/7328087.stm
http://in.reuters.com/article/businessNews/idINIndia-32846720080404?pageNumber=1&virtualBrandChannel=0 
http://news.bbc.co.uk/2/hi/south_asia/7324596.stm