Pemakaian air oleh industri ternak mengancam komunitas lokal - 17 Juni 2009  
email to friend  Kirim halaman ini buat teman   Jika anda ingin menambahkan video ini ke dalam blog atau website pribadi anda, silahkan klik link berikut untuk mendapatkan source code-nya.  ambil source code   Cetak

Banyak operasi pemberian makan hewan dalam kandang di dekat Cagar Alam Yakama (CAFO) di Washington, AS telah membuat komunitas Penduduk Asli Amerika kekurangan air yang parah. Dengan menyusutnya pasokan air serta ancaman yang terus membesar di dunia yang sedang memanas ini; banyak organisasi, termasuk Lembaga Air Internasional Stockholm dan Waterfootprint.org yang melaporkan bahwa produk-produk hewani menghabiskan cadangan air yang sangat banyak, sedangkan pola makan nabati sangat efisien air. Dalam kunjungan bersama Supreme Master Television, seorang anggota suku Yakama menceritakan pengalaman dan kekhawatiran masyarakatnya.

Penduduk Cagar Alam Yakama, Washington, AS (P): Kami semua tahu bahwa salah satu pabrik susu lokal yang memiliki 12-14.000 ekor sapi memakai kurang lebih 33.000 galon air minum setiap hari. Dan di daerah kami, mereka sering kali tidak punya izin untuk melakukannya. Mereka mengambil air itu dengan cuma-cuma. Dan yang ingin kami katakan adalah air itu berada di sini bukan untuk dirusak oleh pabrik-pabrik ternak. Pabrik-pabrik ternak ini merusak udara kami, air kami, dan memakai air yang ada di sini tanpa mempedulikan orang-orang atau hewan yang terlibat. Kami telah diberitahu oleh salah satu ahli lokal di sepanjang perbukitan di selatan itu bahwa cadangan air telah turun seratus kaki. Jika kita tidak punya air, saya ingin mengutip kata-kata salah satu tetua Yakama; dia berkata, “Tanpa air di sini tidak akan ada orang Yakama.”

SUARA: Memahami kebutuhan air yang sangat besar dari produksi daging, itu hanyalah salah satu cara memahami kerugian sosial akibat mengonsumsi produk-produk hewani, termasuk daging babi. Pabrik ternak babi telah dikaitkan dengan wabah flu babi sekarang ini, yang mewakili kerugian sosial lainnya. Flu babi sekarang telah menyebabkan kurang lebih 36.000 orang sakit di 81 negara, dengan lebih dari 170 orang meninggal dunia. Kasus pertama baru saja diumumkan di Sri Lanka, Yaman, Yordania, dan Qatar. Sejauh ini, kelompok-kelompok yang paling rentan adalah orang-orang yang kelebihan berat badan, ibu yang sedang mengandung, dan mereka yang memiliki masalah dengan asma atau diabetes.

Kami berterima kasih kepada para anggota komunitas itu yang dengan berani berbicara tentang dampak pabrik peternakan terhadap kualitas hidup mereka. Dukacita kami bagi para korban flu babi dan orang-orang terkasihnya, seiring doa kami semoga semua manusia ikut dalam tindakan manusiawi dengan memilih pola makan nabati demi kebaikan kesehatan publik dan kelangsungan hidup banyak komunitas.

Referensi
http://online.wsj.com/article/SB124502116646013713.html?mod=googlenews_wsj
http://www.who.int/csr/don/2009_06_15/en/index.html