[INVESTIGASI PETERNAKAN 8] Kesengsaraan diderita oleh tetangga di dekat pabrik ternak babi - 14 Juli 2009  
email to friend  Kirim halaman ini buat teman   Jika anda ingin menambahkan video ini ke dalam blog atau website pribadi anda, silahkan klik link berikut untuk mendapatkan source code-nya.  ambil source code   Cetak

Dalam wawancara telepon dengan David Leifheit dari Penduduk Prihatin Penentang Pengurungan Babi di Illinois, AS, Supreme Master Television mengetahui bahwa ia telah hidup selama 31 tahun di dalam rumah impiannya yang dibangun sendiri tetapi sekarang telah kacau karena pabrik ternak babi dibangun seperempat mil dari rumahnya pada bulan November 2006. Ia langsung ditimpa serangan gencar masalah kesehatan yang dikonfirmasi oleh para ahli ada kaitannya dengan peternakan babi yang juga dikenal sebagai operasi pemberian makan hewan yang dikurung (CAFO).

David David Leifheit – Tetangga dekat peternakan babi, Anggota dari Penduduk Prihatin Penentang Pengurungan Babi di Illinois, AS (L): Saya belum pernah punya masalah alergi sebelumnya. Saya mendapat resep obat sekitar lebih dari dua tahun yang lalu, jadi tidak lama sesudah beroperasinya pengurungan babi, mata saya mulai berair dan gatal, napas menjadi sesak, tenggorokan saya mulai terasa terbakar. Pada dasarnya saya sulit bernapas dan tentu saja hidung menjadi ingusan seperti terserang pilek berat, hal ini sulit dipercaya.

Putri saya terserang penyakit MRSA yang sekarang kita ketahui terkait atau bisa terkait dengan pengurungan babi. [MRSA] bersifat tahan terhadap infeksi Staph dan orang dapat meninggal karenanya.

SUARA: Selain mempengaruhi kesehatan mereka, CAFO juga merusak kualitas hidup keluarga itu.

David Leifheit (L):  Bagi kami untuk melihat cucu kami, kami harus pergi keluar dari rumah kami. Kami pernah punya bunga; tetapi sekarang tidak memilikinya lagi, karena Anda tidak tahu apakah bisa keluar rumah sama sekali, terutama untuk melakukan pekerjaan berkebun. Kami punya pohon apel dan pir, dan Anda tidak dapat memakannya karena buahnya tertutup oleh apa yang saya sebut “bulu”, tetapi saya kira itu adalah jaringan kulit dari kandang babi itu.

SUARA: Orang yang tinggal di dekat peternakan babi sering terpapar oleh debu atmosferik yang berisi jaringan kulit atau partikel kulit babi kering serta kotoran dan bakteri dari pabrik ternak itu.

David Leifheit (L):  Musim panas lalu, ayah dan anak, keduanya meninggal karena masuk ke dalam CAFO yang tidak berventilasi dengan baik sehingga sesak nafas dan terpapar oleh gas beracun atau berbahaya. Kipas itu menerbangkan partikel itu keluar ke dalam atmosfer, jaringan kulit babi itu ke atas meja dan ke buah kami. Itu lengket dan terlihat seperti kulit yang berlendir.

SUARA: Selain tak dapat memakan buah dari pohon mereka sendiri atau bahkan minum air mereka sendiri, keluarga itu juga kehilangan atmosfer sebelumnya yang berisi udara segar pedesaan karena sekarang telah dikelilingi oleh bau dari hidrogen sulfida yang beracun dan amonia yang menyengat.

David Leifheit (L): Jadi, jika Anda dapat membayangkan duduk di rumah Anda dengan semua jendela dan pintu tertutup dan tidak ada pengatur udara pada suhu 30 derajat Celsius lebih yang baru saja kita lihat minggu lalu, ini sungguh tidak nyaman. Dan kita tahu bahwa karena letaknya yang dekat dengan kandang babi itu, kami kehilangan nilai dari rumah kami. Bahkan jika kami ingin menjual rumah kami, tidak mungkin ada orang waras yang mau membelinya. Jadi kami pada dasarnya dipenjara di dalam rumah kami sendiri.

SUARA: Pandemi flu babi saat ini, satu lagi ancaman kesehatan publik yang berasal dari kondisi peternakan hewan yang sangat kotor, juga terus meminta korban.

Hitungan resmi memastikan 114.569 kasus di sedikitnya 134 negara, dengan sedikitnya 572 korban jiwa. Inggris baru saja mencatat kematian ke-15 yang juga merupakan kasus pertama di negara itu dimana seseorang yang tadinya sehat kemudian meninggal dalam beberapa hari setelah menunjukkan gejala-gejala. Seorang remaja usia 15 tahun yang terlihat segar bugar juga meninggal karena flu babi bulan lalu di New York, AS. Hal ini membuktikan sifat berbahaya dari virus ini. Lebih jauh, kematian meningkat selama akhir pekan di berbagai tempat seperti Thailand dan Argentina yang telah kehilangan 90 orang lebih karena penyakit itu.

Bapak Leifheit, kami berterima kasih karena telah berbagi satu lagi aspek tragis pabrik ternak yang meminta korban jiwa serta yang harus dialami oleh para tetangga dari peternakan hewan semacam ini di seluruh dunia. Doa kami bagi para penderita flu babi saat ini dan orang terkasihnya yang juga adalah korban dari sistem peternakan hewan masa kini. Semoga kita lebih cepat meredakan penderitaan ini dengan mengakhiri ternak hewan dan memilih kesehatan dan kebahagiaan melalui pola makan vegan organik.