Kita akan menampilkan kutipan-kutipan 
wawancara dengan beberapa ilmuwan terpandang mengenai bagaimana otak kita 
terhubung dengan spiritual dan transformasi diri. Otak berisi jaringan saraf 
yang sangat besar dan kompleks, dengan sekitar 100 miliar sel saraf. Otak 
memantau dan mengatur fungsi utama tubuh seperti pernapasan dan detak jantung, 
menerima informasi indrawi, mengelola gerak fisik, seperti berjalan dan 
berbicara, dan terlibat dalam penalaran dan bermimpi.
Bagian-bagian utama otak adalah otak 
belakang, yang memiliki otak kecil dan batang otak, otak tengah dan otak depan 
yang memiliki diencephalon dan otak besar. Selama sebagian besar era modern ini, 
tendensi ilmu pengetahuan telah menghindari pemusatan pada spiritualitas dalam 
penelitian neurologis. Namun, di tahun-tahun ini, ada peningkatan jumlah 
penelitian mengenai bagaimana otak manusia berfungsi dan bereaksi selama 
meditasi, berdoa, pengalaman mendekati kematian dan ketika seseorang fokus pada 
pikiran yang konstruktif.
Dr Johnstone: Dalam sebuah penelitian, 
mereka melakukan pengamatan SPECT (Single Photon Emission Computed Tomography), 
dengan para yogi Buddhis, dan biarawati Franciscan, dan menunjukkan 
bagian-bagian otak apa yang mendapatkan aliran darah. Saat biarawan Buddhis ini 
berada di kesadaran  yang paling tinggi, mereka menekan sebuah tombol. Mereka 
mengambil gambar aliran darah di otak. Dan begitu juga dengan biarawati. Apa 
yang terjadi? Bagian-bagian lobus frontal menjadi sangat aktif. Lalu lobus kanan 
tertutup, hingga mendapat sedikit aliran darah.
Dr. Dispenza: Jika Anda melihat 
biarawati yang berdoa dengan khusyuk, biarawan Buddhis yang bermeditasi, bagian 
otaknya menghidupkan yang disebut “lobus frontal” dan itu seperti pengontrol 
volume pada otak. Jika lobus frontal mulai bekerja dengan benar, ia menenangkan 
semua sirkuit lainnya dan otak sehingga tiada lagi yang diproses, kecuali 
pikiran tunggal. Tiba-tiba mereka mulai mengalami keadaan altruistik welas asih, 
sukacita, inspirasi, dan kehendak baik.
Mario Beauregard: Struktur otak seperti 
amigdala, korteks orbitofrontal dan bagian depan otak juga terlibat dalam 
berbagai aspek pengalaman dan keadaan spiritual.
Supreme Master TV: Banyak penelitian 
telah mengamati hubungan antara keyakinan dan pengobatan. Dr. Larry Dossey, 
seorang dokter dari Amerika Serikat dan mantan Editor Jurnal Eksekutif Sejawat 
Terapi Alternatif Pengkajian dalam Kesehatan dan Medis berkata bahwa berdoa 
seefektif penisilin dalam mengobati orang, tetapi tanpa efek-efek samping. 
Konsentrasi spiritual dan keyakinan agama dapat mengubah aktivitas otak dan 
meningkatkan sistem kekebalan tubuh, yang dapat menyebabkan remisi spontan dari 
sebuah penyakit atau penyembuhan lengkap akan satu penyakit.
http://alternativespirituality.suite101.com/article.cfm/spirituality_and_the_brain
Dr Johnstone: Secara umum penelitian 
telah menunjukkan, orang yang lebih religius, mereka lebih sehat. Sebagai 
seorang dokter, sepanjang tahun saya berpraktik - dan kebanyakan profesional 
kesehatan akan mengatakan ini pada Anda - ada sesuatu yang jelas tentang agama 
dan pengalaman spiritual yang membantu orang mengatasi masalah. Dan pada 
dasarnya akan membuat lebih mudah bagi mereka untuk menghadapi kondisi mereka 
dan untuk menjadi lebih baik, atau sebaik yang mereka mampu.
Dr. Joe Dispenza: Saat kita memproduksi 
pola koheren tersinkronisasi, sistem kekebalan menjadi sangat kuat. 
Biarawan-biarawan ini, mereka tidak terkena penyakit karena sistem mereka sangat 
terpadu dan teratur sehingga penyakit tidak dapat hidup di tubuh mereka. Sinyal 
yang turun ke sistem saraf pusat membuat perintah luar biasa yang memungkinkan 
tubuh mulai berfungsi dengan cara yang mengagumkan.
Mario Beauregard: Kita tahu bahwa otak 
dihubungkan dengan seluruh sistem fisiologi di dalam tubuh, seperti sistem 
kekebalan tubuh dan sistem endokrin. Jadi, ini berarti Anda dapat mengubah 
sesuatu di level pikiran, misalnya sebuah keyakinan, Anda tidak hanya 
mempengaruhi otak, tapi juga sistem-sistem fisiologi lainnya yang terhubung, 
sebagai contoh sistem kekebalan tubuh.
Supreme Master TV: Gangguan 
obsesif-kompulsif dapat disembuhkan melalui latihan pikiran dan pergeseran fokus 
perhatian seseorang secara sengaja untuk secara fisik mengubah fungsi-fungsi 
otak.
Jeffrey: Di dasar depan otaknya, tepat 
di atas soket mata, bagian otak yang disebut “korteks orbitofrontal” dan ini 
pada dasarnya, di antara banyak hal lain, rangkaian deteksi kesalahan di otak, 
yang terlalu aktif. Maka kami melihat bahwa mereka yang memiliki gangguan 
obsesif-kompulsif memiliki rangkaian deteksi kesalahan terlalu aktif tetapi 
mereka menyadari bahwa cara mereka berpikir dan merasakan tidak masuk akal 
sehingga ini memungkinkan saya berkata, “Ya, alasan mengapa Anda merasa seperti 
segalanya salah, itu karena otak Anda mengirimkan pesan yang salah kepada Anda.”
Membuat orang untuk mengubah perspektif 
mereka, mengubah kualitas perhatian mereka. Penggunaan spektator netral, 
menggunakan kesadaran penuh, membantu mereka mengerti bahwa otak mereka yang 
mengirimkan pesan yang salah, dan kemudian waktu mereka mengerti bahwa otak 
mereka yang mengirimkan pesan yang salah, mereka dapat mengubah sudut pandang 
yang mereka ambil.
Mario Beauregard: Kami juga telah 
melakukan kajian dengan penderita arachnophobia, phobia akan laba-laba, dan 
sebelum mulai terapi, pasien bahkan tidak dapat melihat gambar berwarna 
laba-laba yang terdapat dalam sebuah buku. Pada akhir terapi, dan kami 
menggunakan pembingkaian ulang kognitif di mana Anda mengubah sistem kepercayaan 
Anda dalam kaitannya dengan stimulus rasa takut, misalnya laba-laba dan pada 
akhirnya, semua pasien kami dapat memegang seekor laba-laba tarantula raksasa. 
Dan kami memindai mereka dua kali, sebelum dan sesudah terapi, dan waktu kami 
memindai mereka, kami perlihatkan klip film laba-laba yang bergerak. Pertama 
kali mereka semua mengalami serangan panik, tapi pada akhir terapi, yang lamanya 
hanya empat minggu, tidak ada reaksi pada bagian otak emosional.
Ada beberapa kasus remisi kanker yang 
nyata sewaktu orang menggunakan visualisasi, pencitraan mental, meditasi, dan 
berbagai teknik relaksasi. Proses informasi di tingkat pikiran, sebagai contoh, 
sebuah pikiran, dapat mempengaruhi aktivitas otak.
Supreme Master TV: "Anda adalah apa yang 
Anda pikirkan", itu pepatah terkenal yang menggambarkan kekuatan pikiran untuk 
membentuk siapa kita sebagai manusia, dengan pikiran secara langsung membentuk 
ulang bagaimana otak berfungsi. Jika kita fokus pada sebuah tujuan, hidup kita 
akan berubah secara mendasar.
Dr. Joe Dispenza: Pikiran, bagaimana 
Anda berpikir adalah muatan listrik dalam medan kuantum. Dan bagaimana Anda 
merasakan adalah muatan magnetik yang Anda keluarkan. Jadi, bagaimana Anda 
berpikir dan merasakan medan elektromagnetik yang memengaruhi setiap atom dalam 
hidup Anda.
Dalam film “What the Bleep Do We 
Know!?”, apa yang saya katakan yang terpenting adalah, jika saya duduk dan 
berusaha menirukan sang Pencipta, jika saya menjadi seperti Tuhan, jika saya 
menirukan medan kuantum yang memberi hidup kepada semua, jika saya 
mengekspresikan Keilahian dan saya menjadi Pencipta, saya ingin tahu bahwa 
pikiran saya berharga dan saya ingin tahu bahwa saya dengan suatu cara 
berhubungan dengan pikiran ini. Jadi, saya memerlukan tanda untuk membuat saya 
tahu, pikiran besar, pikiran kosmik, bahwa saya telah didengar Anda. Saya ingin 
Anda memberikan sinyal atau tanda untuk saya dalam hidup saya dengan cara yang 
paling tidak saya duga.
Jeffrey: Kepercayaan bahwa semua tentang 
pikiran sesungguhnya ditentukan oleh apa yang dilakukan otak Anda, sehingga itu 
telah menjadi slogan, “Yang dilakukan otak adalah pikiran.”
Hal-hal ini dapat ditandai dengan 
pengaruh kimia saraf di otak Anda. Tapi, dan ini “tapi” yang besar, juga penting 
untuk menyadari bahwa cara Anda mengalami perasaan tersebut, cara Anda 
dihubungkan dengan pikiran-pikiran itu, perhatian Anda untuk hal-hal tersebut, 
salah satu dari sadar akan kesadaran atau dengan sudut pandang orang ketiga yang 
rasional, atau hanya sebagai genggaman dengan apa yang dilakukan oleh otak Anda, 
dan cara Anda fokuskan perhatian Anda dapat mengubah apa yang dilakukan otak 
Anda.
Bila Anda membentuk gambaran dalam benak 
Anda tentang bagaimana Anda ingin berperilaku, Anda bisa menjadi begitu, dan di 
atas itu sains yang telah kami lakukan menunjukkan bahwa Anda mengubah otak Anda 
dalam proses melakukan itu sehingga otaknya benar-benar berkembang untuk menjadi 
gambaran yang Anda gambar. Maka, fokus perhatian semacam ini dalam beberapa hal 
yang penting mengubah diri Anda, mengubah kimiawi batin Anda; jadi ini hal yang 
kuat.
Mario Beauregard: Pencetus mekanika 
kuantum telah menyadari hal ini sejak 80 tahun yang lalu bahwa pengamat dapat 
mempengaruhi tingkah laku sistem mikrofisika yang diukur mereka. Partikel 
subatomik ini, bila Anda kehendaki. Mereka sekarang mengenali bahwa kesadaran 
manusia dapat mempengaruhi dunia fisik pada tingkat tersebut.
Supreme Master TV: Neuroplastisitas, 
kapasitas neuron untuk membentuk jalur saraf baru dan untuk memperbaiki yang 
sudah ada, memungkinkan otak untuk berkembang.
Dr. Joe Dispenza: Para penemu besar 
dalam sejarah, visioner besar yang memiliki gagasan jenius, mereka memiliki 
kemampuan untuk berfungsi secara neuroplastik, yang artinya di dalam otak jumlah 
bagian-bagian lebih besar daripada keseluruhan. Jadi, mereka dapat belajar 
sesuatu dan mulai berspekulasi dan mengajukan pertanyaan dan mulai berpikir 
tentang jawaban-jawaban itu. Misalnya, Einstein, ketika berusia 12 tahun, dia 
bertanya kepada dirinya, “Jika saya mengendarai sepeda pada kecepatan cahaya, 
dan saya menyalakan lampu depan, akankah ia menyorot?” Dia memikirkan pertanyaan 
itu setiap hari.
Mario Beauregard: Bapak sains modern 
adalah semua orang yang sangat spiritual, seperti Newton, Galilei, Descartes. 
Tapi setelah beberapa abad, ilmuwan berpikir bahwa kita hanya memerlukan 
penjelasan mekanis untuk memahami manusia dan Alam Semesta. Maka, materialisme 
menjadi asumsi metafisis yang kebanyakan ilmuwan sekarang tak berani 
menantangnya. Untungnya, semakin banyak ilmuwan berani menantang secara terbuka 
pengertian lama tentang materialisme ini.
Dr Johnstone: Andrew Newberg, orang yang 
telah melakukan penelitian terhadap biksu-biksu Buddhis dan para yogi, punya 
penjelasan kualitatif dari apa yang orang-orang ini rasakan saat keadaan 
meditasi mereka yang paling maju.
Dan mereka berkata, "Saya merasakan 
cinta tanpa pamrih. Saya tidak merasakan diri ini. Saya merasa seperti 
benar-benar terhubung dengan alam semesta." Jadi saya akan mengatakan, ini 
semacam transendensi spiritual secara keseluruhan. Dan jika Anda berpikir 
tentang apa itu arti dari istilah transenden, itu artinya pergi melewati diri, 
dimana ini benar-benar cocok dengan studi neuropsikologi.
Supreme Master TV: Telah 
didokumentasikan dengan baik bahwa meditasi secara teratur mengubah cara-cara 
otak berfungsi. Berkat pengembangan alat-alat yang canggih, para ilmuwan 
sekarang mengerti lebih baik akan peran otak. Beberapa dari banyak alat yang 
mereka gunakan adalah rCBF (Daerah Aliran Darah Otak), MRI (Pencitraan Resonansi 
Magnetik) yang  real time, MEG (Magnetoencephalografi), dan EEG 
(electroencephalografi).
Meditasi adalah proses mengenal diri 
kita, dan memahami siapa diri kita. Karena kita memiliki lobus frontal yang 
besar, kita dapat mengamati pikiran kita sendiri, tindakan sendiri, dan perilaku 
kita sendiri. Dan konsep itu dalam neurosains disebut “meta-kognisi”.
http://meditation.suite101.com/article.cfm/mind_over_matter
Mario Beauregard: Beberapa kajian 
pencitraan otak memperlihatkan bahwa pasien yang menderita depresi klinis, atau 
gangguan obsesif-impulsif, saat mereka mulai meditasi dan melakukan apa yang 
kita sebut "meta-kognisi", mengambil jarak dari pikiran Anda sendiri, 
kepercayaan Anda sendiri, emosi Anda sendiri, maka ada kemungkinan untuk 
mengubah fungsi otak.
Supreme Master TV: Manfaat meditasi 
sangat luar biasa. Studi ilmiah telah menunjukkan bahwa berlatih meditasi 
menyebabkan penurunan denyut jantung, pengurangan sakit kronis dan menghapus 
pemikiran negatif. Penelitian terbaru mendapati, para praktisi meditasi jangka 
panjang mempunyai volume hippocampus kanan lebih besar secara signifikan dan 
grey matter (substansi kelabu) di talamus kanan yang meningkat, interior 
temporal gyrus kiri, dan korteks orbito-frontal kanan jika dibandingkan dengan 
orang lainnya.
Yang menarik adalah semua bagian otak 
ini dihubungkan dengan kontrol emosi seseorang dan para peneliti merasa, ini 
mungkin penjelasan untuk kestabilan emosi yang terlihat pada mereka yang 
bermeditasi.
http://blogs.psychcentral.com/adhd/2010/07/meditation-in-focus-the-many-benefits-to-your-health
http://meditation.suite101.com/article.cfm/meditation_benefits_may_include_bigger_brain
Dr. Joe Dispenza: Jadi, proses meditasi 
memerlukan penghapusan dan belajar kembali. Atau apa yang ilmu saraf sebut 
sebagai “memangkas koneksi sinaptik” dan “menumbuhkan hubungan baru”. Karena 
mereka dapat melakukan itu, itu memungkinkan kita untuk mengubah perilaku kita 
agar kita dapat melakukan pekerjaan lebih baik dalam hidup.
Mario Beauregard: Anda benar-benar dapat 
mengubah beberapa fungsi struktur otak dan jaringan otak yang mendasari semua 
keadaan emosi negatif.
Supreme Master TV: Sementara pikiran 
harian kita mungkin terlihat sepele, ini jauh dari kasus ini. Pemikiran kita 
benar-benar memiliki kekuatan untuk merubah gen kita.
Jeffrey: Anda secara genetis mewarisi 
pola aktivitas otak, tak ada pertanyaan tentang itu. Itu sepenuhnya bukan 
kontroversial, tetapi pola aktivitas otak yang terwarisi secara genetis akan 
memiliki efek yang sangat besar pada cara Anda menjalani kehidupan. Namun, bila 
Anda menyadari bahwa Anda bisa melampaui, Anda bisa pergi melampaui pola 
aktivitas otak itu melalui kekuatan perhatian Anda, dan dengan memfokuskan 
perhatian Anda dengan lebih bijak, Anda bisa mengubah ekspresi gen tersebut.
Jeffrey: Anda bisa melihat segala yang 
kami paparkan di sini tentang bagaimana perhatian terfokus mengubah otak Anda, 
itu sangat cocok dengan itu, karena Andalah yang pada dasarnya membentuk 
pandangan tentang diri sejati, diri Anda itu, melalui doa dan meditasi, datang 
melihat yang Tuhan inginkan akan diri Anda.
Supreme Master TV:  Beberapa kebiasaan  
tertanam dan terpatri dalam otak kita dan karenanya menjadi semakin tertanam 
seiring kita beranjak tua. Jika kita tidak fokus pada perhatian kita, atau tidak 
sangat berkonsentrasi, pada perubahan satu sifat yang tidak diinginkan, para 
ilmuwan seperti Dr. Bruce Lipton, seorang ahli biologi sel, berkata, 
kebiasaan-kebiasaan ini akan tetap kita miliki selamanya.
Dr. Lipton: Dari sebelum lahir hingga 
usia dua tahun, anak-anak akan mengekspresikan terutama aktivitas delta, yang 
merupakan aktivitas otak berfrekuensi sangat rendah. Jika kita ungkapkan itu, 
kita pada dasarnya sedang tidur atau tidak sadar. Itu tidak berarti bahwa anak 
itu tidak sadar. Anak itu hadir sepenuhnya tapi tidak terlibat dalam apa yang 
sedang terjadi. Ia melihat, mengamati, dan men-download, tapi tidak turut campur 
dalam pen-download-an. Tidak berkata, “Wah, itu perilaku yang baik. Itu perilaku 
buruk.” Ia hanya melihat Anda dan belajar perilaku. Ia tidak secara sadar 
terlibat dalam belajarnya. Bawah sadar bukan kesadaran.
Kesadaran adalah kreatif. Bawah sadar 
adalah pita rekaman. Di mana Anda dapatkan pita rekaman? Oh, bawah sadar Anda 
diprogram sebelum kelahiran hingga usia enam tahun tanpa Anda terlibat di 
dalamnya. Anda belajar rekaman tentang cara hidup. Di atas usia enam tahun, 
pengembangan wilayah korteks prefrontal di sini, adalah di mana sumber pusat 
kesadaran kita berasal, kesadaran diri, refleksi diri sebenarnya suatu tambahan. 
Dan sesungguhnya itu adalah pilihan. Banyak orang di dunia ini bahkan tidak 
menggunakan kesadaran. Alasannya adalah, Anda tidak memerlukannya. Sekali Anda 
belajar programnya, itu hanyalah pengulangan. Ketika Anda tidak menaruh 
perhatian pada kesadaran Anda sendiri, Anda memainkan rekaman yang bahkan bukan 
diri Anda. Dan Anda bahkan tidak melihatnya. Karena bawah sadar bekerja 
cepat-tanggap, sangat cepat sehingga bahkan tidak melibatkan kesadaran.
Dr. Joe Dispenza: Anda lihat, setiap 
kali kita memiliki pikiran, kita membuat zat kimia. Jadi, jika kita memiliki 
pikiran besar atau jika memiliki pikiran tak terbatas, kita membuat zat kimia 
yang membuat kita merasa hebat atau tak terbatas. Jika kita memiliki pikiran 
negatif atau merendahkan diri, kita membuat zat kimia yang membuat kita merasa 
negatif atau tak berharga.
Jadi, hal tak berwujud yang disebut 
pikiran menyalakan sirkuit di otak yang menghasilkan zat kimia yang memberi 
sinyal pada tubuh untuk merasakan persis cara kita baru saja berpikir. Saat kita 
merasakan seperti cara kita berpikir, kita mulai berpikir seperti cara kita 
merasa, yang memperbanyak zat kimia bagi kita untuk berpikir seperti cara kita 
merasakan. Dan gelung ini, siklus berpikir dan merasakan, menciptakan apa yang 
saya namakan keadaan diri dan itu adalah siklus berpikir dan merasakan, dan 
merasakan dan berpikir, dari waktu ke waktu yang mulai mengondisikan tubuh untuk 
mengingat bahwa keadaan emosional lebih baik daripada pikiran sadar.
Supreme Master TV: Kekuatan pikiran 
dapat mempengaruhi otak satu tingkat tertentu hingga jika pikiran seseorang 
secara terus menerus tidak berada pada tingkat konstruktif, sistem tubuh secara 
keseluruhan dapat dipengaruhi dengan cara yang sangat negatif. Sebaliknya, jika 
pikiran dan sikap kita adalah positif, otak kita bereaksi berbeda dan tubuh kita 
jadi lebih sehat dan pandangan hidup kita lebih terang.
Dr. Joe Dispenza: Kita hidup dalam 2 
keadaan pikiran: kita hidup dalam kelangsungan hidup atau penciptaan. Jika kita 
hidup dalam keadaan marah, atau agresif, atau benci, atau menghakimi, atau takut, 
gelisah, atau tidak tenang, atau nyeri atau menderita atau depresi, zat-zat 
kimia itulah yang diciptakan dari zat-zat kimia stres atau kelangsungan hidup 
yang mengaktifkan keadaan-keadaan pikiran itu. Redundansi zat-zat kimia itu atau 
zat-zat kimia itulah yang mendorong tombol genetik yang mulai menyebabkan 
penyakit.
Jika pikiran dan perasaan Anda negatif 
selama 20 tahun terakhir, pikiran Anda mungkin berpikir positif, tetapi tubuh 
mengingat yang negatif. Sembilan puluh persen siapa diri kita pada saat kita 
berusia 35 tahun berada di himpunan program bawah sadar. Program-program 
otomatis yang beroperasi tanpa pikiran sadar kita. Jadi, di sini 10 persen 
pikiran sadar Anda ingin melawan 90 persen diri Anda sebagai satu kepribadian. 
Jadi, kita harus belajar bagaimana masuk ke dalam sistem operasi. Perlu melewati 
pikiran analitis untuk dapat melakukannya. Dan itu perlu latihan.
Untuk informasi lebih jauh tentang pada 
ilmuwan yang hadir di wawancara ini, silakan kunjungi situs-situs berikut ini: