Jutaan orang menderita kelaparan di Niger dan Chad. - 1 Jun 2010  
email to friend  Kirim halaman ini buat teman    Cetak

Kekeringan berkepanjangan sejak musim panen tahun lalu telah mengeringkan tanaman, menyebabkan jutaan orang menghadapi kekurangan pangan di wilayah Sahel Afrika.

Hari Jumat, 28 Mei, Program Pangan Dunia PBB mengingatkan bahwa 10 juta orang akan menghadapi kelaparan selama tiga bulan ke depan, terutama di Niger  dan Chad, dengan jumlah yang bisa lebih buruk jika hujan tidak turun tepat waktu untuk panen September.

Sementara sekitar 8 juta orang menderita di Niger, mewakili hampir setengah populasi negara ini, 2 juta orang yang mengalami kekurangan makanan di Chad bisa dianggap korban yang buruk karena wilayah ini menerima sangat sedikit perhatian internasional.

Di kedua negara, anak-anak adalah yang paling menderita. Laporan terbaru PBB tentang Chad menyatakan, "Seperti biasanya, anak-anak akan jadi yang pertama menderita dan jika tak dilakukan apa pun, mereka adalah yang pertama meninggal."

Sebagian warga bermigrasi ke tempat-tempat seperti Kota Katsina di Nigeria dimana mereka sering mengemis makanan saat mencari kerja untuk menghidupi keluarga. Sementara itu, badan-badan bantuan seperti Oxfam sedang membagikan sereal dan biji-bijian, dengan pemerintah Niger juga mengirimkan 21.000 ton makanan dalam satu upaya untuk menyediakan makanan yang cukup hingga pasokan atau hujan berikutnya tiba.

Berbicara dalam konferensi video Mei 2009 di Togo, Maha Guru Ching Hai membahas akibat berbahaya dari pemanasan global di Afrika seraya mengingatkan tindakan yang diperlukan untuk mengatasi perubahan seperti ini dan menyetabilkan planet ini.

Maha Guru Ching Hai: Sayang sekali, pemanasan global merusak negara Afrika dengan cara yang paling berat dan paling dapat dilihat. Sungai dan danau mengering di Afrika. Ada krisis air dari Sierra Leone hingga Afrika Selatan. Zimbabwe, Somalia, Mauritius, Mozambik, dan Sudan – beberapa di antaranya –  sedang mengalami kekeringan yang semakin parah sehingga sulit untuk menanam hasil bumi, jadi menambah kekurangan pangan dan kenaikan harga. Lebih sering terjadi kekeringan, gelombang panas banjir, badai, cuaca beku, dan belalang daripada sebelumnya. Dampak dari perubahan iklim ini meningkatkan kerawanan pangan dan krisis pangan di Afrika. Perserikatan Bangsa-Bangsa khawatir bahwa ratusan juta orang di Afrika berada di dalam risiko. Mari kita sungguh-sungguh membantu mengingatkan dan mendorong pemimpin kita untuk melakukan sesuatu. Jika dunia menjadi vegan, kita bisa memperbaiki bencana yang mempengaruhi kita secara global.

http://www.google.com/hostednews/ap/article/ALeqM5j0F5OTwrlQHsmFAEophT2TCrzEMAD9FVQDVG0
http://uk.reuters.com/article/idUKLDE64O20H._CH_.2420
http://english.aljazeera.net/news/africa/2010/05/201052411573468704.html