Mengadaptasi pertanian untuk mengurangi perubahan iklim - 20 Ags 2010  
email to friend  Kirim halaman ini buat teman    Cetak

Mengadaptasi pertanian untuk mengurangi perubahan iklim.

Dari kekeringan di Meksiko sampai banjir di Pakistan dan panas mematikan di AS, peristiwa cuaca ekstrem semakin meningkat akibat pemanasan global. Para ahli telah menyatakan keprihatinan bahwa hal ini bisa mengarah ke ketidakstabilan pasar pertanian global dan bahkan konflik akan makanan, serupa dengan apa yang terlihat di tahun 2007 dan 2008.

Dalam laporan baru ini, Bank Dunia mempelajari secara mendalam dampak perubahan iklim terhadap negara Mozambik, Ethiopia, Ghana, Bangladesh, Âu Lạc (Vietnam), Samoa, dan Bolivia, dan memperkirakan bahwa biaya untuk semua negara yang paling rentan untuk beradaptasi dengan perubahan iklim akan sebesar US$70-100 miliar per tahun hingga tahun 2050.

Warren Evans – Direktur Departemen Lingkungan Bank Dunia: Kenyataannya adalah perubahan iklim merupakan persoalan pembangunan. Yang termiskin dari yang miskin cenderung menjadi yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim, seperti naiknya permukaan laut, kekeringan, banjir. Mereka juga menjadi yang paling tak tahan goncangan karena keadaan mereka yang miskin.

Supreme Master TV: Penelitian baru Bank Dunia dipresentasikan oleh Direktur Departemen Lingkungan Warren Evans, yang menjelaskan bahwa pembangunan ekonomi adalah metode adaptasi perubahan iklim yang paling hemat biaya. Secara khusus, pembangunan pertanian yang berkelanjutan akan mengefisienkan adaptasi maupun mitigasi perubahan iklim, suatu tema yang ditegaskan satu penelitian Belanda tahun 2009 yang menemukan bahwa peralihan global ke pola makan vegan organik akan membuat pemerintah dunia menghemat 80% biaya mitigasi perubahan iklim pada tahun 2050, atau menghemat US$32 miliar.

Bapak Evans: Pertanian adalah salah satu kesempatan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Ada sejumlah karbon yang sangat banyak yang tersimpan di dalam tanah dan di rumput dan sebagainya. Sekarang ini, itu bukan bagian dari hitungan terkait perolehan dana untuk negara-negara berkembang untuk mengurangi emisi mereka, tetapi ada kesempatan besar untuk mengubah praktik-praktik pertanian, agar karbon tersimpan.

Supreme Master TV: Dan praktik semacam apa yang sedang Anda bicarakan?

Bapak Evans: Salah satu yang simpel adalah pertanian tanpa olah-tanah, dimana Anda mengurangi jumlah pemaparan tanah pada udara atau ke atmosfer. Anda mempertahankan komposisi organik dan pertumbuhan vegetasi di atas tanah pada tingkat yang lebih tinggi, terbukti berulang kali menjadi sistem produksi yang sangat efektif. Sistem lain mencakup pengubahan cara pengelolaan air, dan dalam beberapa hal ini adalah soal mengganti jenis tanaman pangan.

Supreme Master TV: Penghargaan kami Direktur Evans dan Bank Dunia karena menunjukkan cara-cara untuk membantu negara-negara yang paling terpengaruh dalam mitigasi pemanasan global. Semoga semua negara membantu membuat perubahan cepat dan efektif untuk menyetop perubahan iklim lebih jauh.

Pada konferensi video bulan Mei 2009 di Togo, Maha Guru Ching Hai mendiskusikan praktik pertanian vegan organik dan manfaatnya bagi planet pada masa genting ini.

Maha Guru Ching Hai: Pertanian organik mengawetkan humus dan menjaga badan air tetap bersih, dan jika digunakan di seluruh dunia, akan berpotensi menyerap dan menyimpan kira-kira 40% dari seluruh emisi CO2 sekarang ini setiap tahunnya. Aspek lain dari pertanian vegan organik yang bermanfaat termasuk hal-hal seperti pergiliran tanaman, pemberian jerami dan rumput, serta pupuk alami. Metode lain seperti pemberian jerami dan rumput, bahkan metode baru yang disebut pertanian organik tanpa olah-tanah membantu mempertahankan kelembaban dan amat mengurangi erosi tanah. Jadi, secara umum, pertanian vegan organik mengikuti filsafat hidup harmonis dengan alam dan perlindungan bagi planet dan semua makhluk. Saya sangat menganjurkan Anda untuk mengikuti metode pertanian vegan organik, jika memungkinkan. Tentu saja ini mungkin. Harus mungkin demi kelangsungan hidup kita. Pola makan vegan adalah kunci yang sebenarnya dan intisari dari perubahan yang dibutuhkan untuk menyelamatkan planet kita.

http://uk.reuters.com/article/idUKTRE67B3XT20100812
http://beta.worldbank.org/content/economics-adaptation-climate-change-study-homepage