Pemanasan global membahayakan keamanan pangan - 12 Mar 2011  
email to friend  Kirim halaman ini buat teman    Cetak

Pemanasan global membahayakan keamanan pangan.
Pada pertemuan tahunan Asosiasi Amerika untuk Kemajuan Ilmu pengetahuan di Washington, AS, ilmuwan internasional mengangkat keprihatinan mereka seraya mereka melaporkan  bahwa pemanasan global dapat mengakibatkan peningkatan tingkat kontaminasi makanan dari bahan kimia, pestisida dan patogen jamur di samping penyakityang cepat menyebar seperti kolera dan keracunan kerang.

Seiring dengan penyakit yang disebabkan oleh pemanasan global, masalah seperti ini bisa menyulut kenaikan harga makanan dan menyebabkan kerusuhan. Di AS sendiri, ada 38,4 juta kasus keracunan makanan yang dilaporkan setiap tahun, dengan penyebab utama kematian manusia adalah makanan yang mengandung Salmonella.

Selain itu, para ilmuwan mengemukakan temuan bahwa untuk setiap derajat kenaikan suhu di atas 6 derajat Celcius, kasus keracunan makanan akibat Salmonella naik sebesar 12%. Perubahan iklim yang berkaitan dengan pemanasan air laut juga menyebabkan meningkatnya bakteri Vibriosis, yang merupakan asal salah satu jenis kolera, sedangkan setiap kenaikan suhu air juga menyebabkan kenaikan 30-50% peluang kontaminasi merkuri pada ikan.

Penghargaan kami, bagi ilmuwan untuk mengangkat isu tentang bagaimana perubahan iklim mempengaruhi keamanan pangan. Kami berdoa agar iklim planet dengan cepat kembali ke keseimbangannya semula supaya kita kembali pada gaya hidup yang melindungi kesehatan.

Selama konferensi video November 2009 di Meksiko, Maha Guru Ching Hai berbicara tentang  pendorong umum pemanasan global dan banyak penyakit untuk menunjukkan bahwa kedua ancaman itu secara bersamaan dapat diredakan.

Maha Guru Ching Hai: Ini hanya beberapa contoh bagaimana perubahan iklim sudah menimbulkan korban. Itu kenyataan, Madam, itu menguat, itu bukan hal abstrak. Dan tolong diingat, penyebab nomor 1 di balik itu semua adalah peternakan hewan.

Selanjutnya, kekejaman industri daging membuat makanan menjadi terinfeksi bakteri. Karena, sangat kotor, keadaan tidak bersih dari pabrik pengolahan daging, kotoran hewan tidak dibersihkan dan menempel pada daging melalui pengolahannya.

Ini  mengakibatkan adanya penyakit mematikan seperti oleh E. coli, salmonella, dan Campylobacter, sebagaimana telah dilaporkan di seluruh dunia.

Oleh karena itu, industri ternak yang menyebabkan pandemik dan, seperti yang sudah kita katakan, adalah penyebab utama pemanasan global. Makin banyak babi dan peternakan unggas itu, semakin banyak dan terpusat jumlah mereka, semakin cepat pula datangnya  pandemik mematikan.

Namun, kabar baiknya adalah bahwa cara untuk mengakhiri semua ini yang bahkan benar-benar lebih nyata dan cepat terwujud daripada masalah itu sendiri, karena masing-masing dan setiap orang bisa melakukan sesuatu yang berarti untuk menghentikan pemanasan global. Dan Anda sudah tahu apa itu, kan? Ya, pola makan vegan.
http://www.physorg.com/news/2011-02-climate-food-dangerous.html
http://www.usnews.com/science/articles/2011/02/23/climate-change-food-safety-linked

Berita Tambahan
Setelah penampakan terakhir sekitar 70 tahun lalu, US Fish and Wildlife Service secara resmi menyatakan Cougar (Puma) Timur punah, mengutip kebijakan historis yang mengizinkan perburuan satwa liar sebagai penyebab utama kehancurannya.
http://www.nytimes.com/2011/03/03/science/earth/03cougar.html,
http://www.csmonitor.com/Environment/Wildlife/2011/0303/Eastern-cougar-declared-extinct-by-US-government

Beberapa kota di Âu Lạc (Vietnam), termasuk Can Tho, Đà Nang, Hai Phong dan  Hà Noi menandatangani ikrar dalam kampanye yang dilakukan PBB untuk menghentikan perubahan iklim dan menjaga daerah perkotaan aman dari bencana alam.
http://vn.news.yahoo.com/sgtt/20110304/tsc-5-thanh-pho-cam-ket-tham-gia-chong-b-5548442.html