Karbon hitam: sebuah kesempatan untuk mitigasi jangka pendek pemanasan global - 18 Des 2010  
email to friend  Kirim halaman ini buat teman    Cetak

Sementara pemerintah dunia telah bernegosiasi dalam pengurangan jangka panjang karbon dioksida, sejumlah ilmuwan dan para ahli telah mendesak pendekatan jangka pendek yang akan melibatkan faktor-faktor pemanas seperti karbon hitam.

Pengaruh karbon hitam pada pencairan lapisan es baru-baru ini telah direvisi ulang oleh para ilmuwan sebagai yang lebih penting daripada perkiraan sebelumnya, dengan penelitian menunjukkan karbon hitam menjadi penyebab pencairan setengah bagian Arktik.

Selama Konferensi Perubahan Iklim PBB baru-baru ini di Cancun, Meksiko, sebuah pertemuan diadakan oleh Institut Iklim yang berbasis di AS bersama dengan Yayasan PBB untuk membahas pentingnya tindakan cepat strategi mitigasi yang akan mengurangi karbon hitam.

Dihasilkan dalam jumlah yang sangat besar oleh kegiatan seperti penebangan hutan untuk penggembalaan ternak, karbon hitam memiliki potensi pemanasan 4.470 kali lebih dibanding karbon dioksida, namun meninggalkan atmosfer dalam beberapa minggu. Satu kesempatan penting untuk pengurangan emisi segera dicatat oleh para delegasi yang hadir seperti mantan senator dan Penasihat Perubahan Iklim bagi Presiden Filipina, Heherson Alvarez.

Yang Mulia Heherson Alvarez – Penasihat Perubahan Iklim bagi Presiden Filipina, penerima Penghargaan Kepemimpinan Cemerlang Dunia: Konferensi yang diadakan oleh Institut Iklim ini adalah salah satu titik harapan tertinggi demi dilakukan tindakan cepat yang disebut respon perubahan iklim jangka pendek. Kita bicara tentang cara menangani karbon hitam dan akan memberi kita tambahan waktu.

Supreme Master TV: Sebagai pembawa acara adalah warga Australia Bapak Gerard Bisshop, mantan kepala ilmuwan Yayasan Pelestarian Dunia dan ketua ilmuwan dari Departemen Lingkungan dan Managemen Sumber Daya Queensland, dan juga anggota Asosiasi kami, dimana laporan terbarunya tentang penelitian selama 20 tahun yang dibiayai oleh pemerintah Queensland menyatakan bahwa 91% dari semua penebangan pohon dilakukan demi penggembalaan ternak.

Gerard Bisshop – mantan kepala ilmuwan Yayasan Pelestarian Dunia (Vegan): Peternakan menyumbang karbon hitam, sumber terbesar metana, sumber terbesar dinitrogen oksida, penyebab penebangan hutan, kebakaran hutan, dan cadangan karbon. Secara potensial, jika kita balik hal ini, 70% lahan pertanian di dunia bisa diselamatkan oleh penanaman hutan kembali dan penyelamatan karbon pohon. Kami sangat mendesak hal itu – yang mereka disebut “menentang” oleh UNEP - yang “ menentang” subsidi pada produksi ternak untuk dihentikan.

Supreme Master TV: Mantan Kongres Wanita AS, Claudine Schneider, yang juga mengikuti pertemuan, berkomentar terhadap keefektifan pengurangan konsumsi daging.

Yang Mulia Claudine Schneider – Mantan Kongres Wanita AS, Anggota Dewan Institut Iklim: Kebakaran adalah kontributor terbesar masalah ini. Dan lebih sering lagi, mereka membabat hutan agar mereka dapat menggembala sapi. Jika kita beralih lebih cepat terhadap pola makan vegetarian, kita tidak saja akan dapat menangani penebangan hutan tapi juga masalah erosi dan hilangnya air minum yang bersih. Kita juga akan membantu orang-orang untuk hidup lebih sehat dan lebih lama, jika mereka menjalani pola makan vegetarian.

Supreme Master TV: Terima kasih kepada Institut Iklim, Persatuan Perserikatan Bangsa-Bangsa, Bapak Bisshop, Yang Mulia Alvarez dan Schneider yang telah mengangkat masalah penting tentang karbon hitam kepada agenda iklim. Semoga tindakan cepat yang berkelanjutan segera membuat diskusi seperti ini cepat mendorong tindakan mendinginkan planet.

Maha Guru Ching Hai sering kali menekankan perlunya mengendalikan zat-zat yang memanaskan Bumi yang berkali-kali lebih potensial yang umumnya berasal dari industri peternakan, seperti diterbitkan dalam wawancara untuk edisi 12 Juli 2009 oleh Sunday Independent Irlandia.

Maha Guru Ching Hai: Untuk karbon hitam, yang merupakan masalah khusus yang dikenal sebagai jelaga, ilmuwan-ilmuwan NASA menemukan bahwa hal itu memberi dampak serius bagi perubahan iklim. Karbon hitam 4.000-plus kali lebih kuat mengikat panas daripada CO2. Jadi, CO2 itu bukanlah masalah yang paling utama dan mendesak. Jelaga yang mempercepat mencairnya es Antartika, yang menaikkan permukaan laut dunia. Ilmuwan-ilmuwan menemukan bahwa 60% partikel karbon utama di Antartika terbawa ke sana oleh angin dari hutan-hutan Amerika Selatan yang dibakar untuk pembukaan lahan demi memproduksi ternak. Jadi, zat-zat pencemar ini adalah produk-ikutan lain yang merusak dari industri daging. Kita akan menghancurkan dunia ini jika kita tidak berhenti makan dan memproduksi daging serta produk-produk hewani lainnya. Jadi, pola makan vegan organik adalah solusi paling cepat, paling mudah, dan efektif untuk planet yang memberi kehidupan ini.

http://www.climate.org
http://www.bellona.org/fires-and-the-arctic
http://news.mongabay.com/2009/0405-hance_blackcarbon.html
http://www.eesi.org/update15#3