Silsilah Mulia Kita
 
Masa Prapaskah Agung: Memahami Tradisi Kristen Ortodoks bersama Nikitas Metropolitan   


PEMBAWA ACARA: Seperti agama lainnya, umat Kristen berpartisipasi dalam masa puasa, doa, dan pertobatan agar menjadi lebih dekat kepada Tuhan. Masa puasa paling penting dalam kalender Kristen Ortodoks adalah Masa PraPaskah, yaitu suatu masa pemurnian sebelum Paskah - perayaan Gereja yang paling penting. Selama masa PraPaskah, umat Kristen puasa dari produk-produk hewani, berdoa, beramal, dan bertobat.

Hari ini di acara Silsilah Mulia Kita, kami merasa terhormat dapat mengundang Yang Terhormat Metropolitan Nikitas Lulias, Direktur Institut Patriarki Athenagoras Ortodoks (PAOI). Satu-satunya program sarjana terakreditasi dalam penelitian Ortodoks selain seminar di Amerika Serikat, dan mengajarkan, mempromosikan, serta mempertahankan tradisi Kristen Ortodoks.

Nikitas: Institusi kami adalah anggota dari Persatuan Lulusan Teologi yang menyatukan berbagai institusi, sekolah, akademi teologi dari berbagai agama dan tradisi kepercayaan di seluruh dunia, termasuk tidak saja tradisi Kristen, tapi juga Buddha, Muslim, tradisi Yahudi, dan juga berbagai ekspresi kehidupan lainnya.

PEMBAWA ACARA: Persatuan Lulusan Teologi merupakan kerja sama seminari-seminari dan akademi-akademi terbesar di Amerika Serikat. Sebelum bergabung dengan PAOI, Metropolitan Nikitas adalah pendiri Metropolitan Hong Kong dan Asia Tenggara. Dia juga mempelajari dan tinggal di berbagai negara dan budaya, termasuk sekolah seminari di Amerika Serikat, dilanjutkan penelitian lanjutan di Yunani dan Rusia.

Metropolitan Nikitas adalah uskup di Gereja Ortodoks Yunani yang merupakan bagian dari Ortodoks Timur, salah satu dari dua cabang besar Kristen. Kristen Ortodoks adalah agama mayoritas di Eropa Timur, termasuk Rusia, Rumania, Bulgaria, Serbia, Yunani, dan Siprus.

Nikitas: Tujuan hidup umat Kristen dalam tradisi Ortodoks sebenarnya hanyalah satu hal, dan itu adalah untuk mencapai kesatuan utuh dengan Tuhan. Ada dua jenis pemahaman. Yang satu berbicara tentang Tuhan dengan logika, alasan, pikiran manusia. Tapi Kristen Ortodoks menggunakan pendekatan misterius kepada Tuhan. Kami ingin diubah, kami ingin menjadi satu dengan Tuhan dalam kekudusan, dan itulah panggilan sejati kami – yaitu menjadi kudus seperti Tuhan dan menjalani kehidupan yang kudus, yang suci, yang satu. Tidak hanya di Bumi ini tapi sampai keabadian.

PEMBAWA ACARA: Masa terpenting bagi Gereja Ortodoks Timur adalah perayaan kebangkitan Yesus selama Masa Puasa Paskah. Masa PraPaskah adalah masa pemurnian melalui doa, berpuasa, dan bertobat sebelum Paskah.

Nikitas: Bukan saja berarti Kebangkitan dari aspek sejarah dan teologi. Kami, sebagai manusia, sebagai umat Kristen, disebut menyalib diri kami sendiri. Semangat kami, cara kami, ego kami agar kami dapat dibangkitkan bersama Dia.

Kami tahu bahwa pada Gereja perdana, ada masa-masa puasa, berpantang, tidak makan. Dalam kata-kata Kristus sendiri, Kristus berbicara tentang berpuasa. Dia perintahkan kami, “Saat kamu puasa, cuci wajahmu, minyaki kepalamu.” Masa puasa adalah satu atau dua hari berpuasa secara ketat dan keras. Mungkin mereka makan sedikit buah kering, sedikit kacang-kacangan atau mungkin sedikit roti kering.

PEMBAWA ACARA: Berdoa dan berpuasa, dimana seseorang menjauhi produk-produk hewani, anggur, dan minyak, berperan penting dalam kehidupan umat Kristen Ortodoks sepanjang tahun sebagai pengikut ajaran-ajaran Yesus, yang mengajarkan bahwa inilah cara-cara untuk menghalau roh-roh yang buruk.

Nikitas: Kita tahu bahwa ketika dia berbicara tentang iblis yang sulit untuk diusir, dia mengatakan, ”Ini harus diusir dengan berpuasa dan berdoa.” Kita tahu bahwa bahkan menurut sejarah, jika kita melihat pada benda-benda, perintah yang paling pertama yang diberikan pada manusia oleh Tuhan adalah untuk berpuasa dan taat, karena Tuhan berkata, ”Kamu tidak boleh memakan buah dari pohon pengetahuan.” Dan karena kita melanggar puasa dan kita tidak taat, kita sekarang menjalani puasa dan kita harus berpuasa untuk mencapai Surga.

PEMBAWA ACARA: Berpuasa, bagaimanapun juga, adalah salah satu aspek pemurnian selama PraPaskah.

Nikitas: Berpuasa harus disertai dengan bersedekah, dengan berdoa. Ini mengulangi kata-kata Kristus, pola hidup Gereja perdana bahwa semua hidup orang Kristen adalah suatu permadani. Semua murid harus bersama-sama – berpuasa, berdoa, bersedekah, berkorban, berbagi, mempelajari Injil, membaca tulisan-tulisan lain yang bermanfaat bagi rohani kita. Selama masa puasa, kita hidup secara sederhana.

Hal-hal yang tak perlu disiapkan, hal-hal yang tak perlu dimasak. Dan hal lain yang kita cari adalah kita menghindari makanan yang memberi kenikmatan pada kita. Karena kita juga membatasi kehidupan sosial kita, kita memiliki uang lebih. Dan apakah yang dilakukan dengan uang itu? Kita menyisihkan apa yang kita punya dan diberikan kepada orang miskin.

Kita berbagi kekayaan yang kita miliki, yang sesungguhnya bukan milik kita, kita hanyalah penjaga segala hal yang kita miliki dalam hidup kita. Kita sisihkan dan kita berikan kepada mereka yang kekurangan.

PEMBAWA ACARA: Apakah peraturan-peraturan dasar berpuasa?

Nikitas: Itulah yang PraPaskah lakukan untuk kita: memberi kita cara pandang hidup yang berbeda, agar kita menghentikan ketergantungan ini, kebiasaan-kebiasaan psikologis ini, kebiasaan makan juga, untuk menjauhkan kita dari jalan hidup itu ke jalan yang berbeda.

Nikitas: Inilah aturan-aturan pokok berpuasa: yaitu, tentu saja, tanpa daging, dan itu yang paling minimum. Tanpa ikan, tanpa produk susu, tanpa telur. Dan pada hari Sabtu dan Minggu, tanpa anggur, tanpa minyak. Jadi kita lihat bahwa kita telah memisahkan diri kita dari kerajaan hewan.

PEMBAWA ACARA: Untuk acara Masa Prapaskah yang tengah dirayakan saat ini, Yang Terhormat Metropolitan Nikitas dari Institut Ortodoks Athenagoras Patriach berbagi bersama kami tentang pentingnya masa tersebut dalam Gereja Kristen Ortodoks.

Masa Puasa memberi kesempatan kepada seseorang untuk mengoreksi diri sendiri dan melihat bagaimana pencapaian mereka atas nilai-nilai yang diajarkan Yesus, dan untuk mengubah hati serta pikiran seseorang agar menerapkan cara pikir baru dan berubah melalui pertobatan.

Nikitas: Tobat membantu seseorang memahami apa yang salah dalam hidup dan mencoba memperbaikinya. Mungkin membuat yang sombong menjadi sedikit lebih rendah hati; membuat yang kaya memberi sedikit lebih kepada yang miskin. Membuat yang keras kepala terbuka hatinya; membuat mereka yang banyak bicara menjadi lebih diam. Bagaimanapun juga, bicara itu perak dan diam itu emas. Itulah elemen-elemen pertobatan yang kita sebaiknya coba untuk terapkan dalam hidup kita, tidak hanya dalam masa PraPaskah, tapi dalam setiap hari sebagai umat Kristen.

PEMBAWA ACARA: Selama masa PraPaskah, setiap aspek hidup seseorang harus menjadi positif dengan introspeksi tentang bagaimana berkembang sebagai sesosok individu. Metropolitan Nikitas menjelaskan bahwa ada tiga tingkatan keseimbangan yang harus dicapai seseorang agar menjadi lengkap dan utuh.

Nikitas: Yang pertama menjadi seimbang dengan Tuhan. Ini adalah bentuk yang termudah, karena tak peduli apa pun yang kita lakukan, Tuhan selalu mencintai kita. Dan tingkat keseimbangan kedua adalah masyarakat. Selama masa puasa, kita harus mengatasi rintangan, halangan yang mungkin kita miliki terhadap orang-orang. Memperbaiki pelanggaran kita. Dan keseimbangan yang paling sulit adalah, dengan diri kita sendiri. Itu karena kita melihat diri kita secara subyektif; kita tidak melihat diri kita secara obyektif.

PEMBAWA ACARA: Dalam masyarakat kontemporer saat ini, seseorang mungkin mempertanyakan manfaat dan kebutuhan akan tradisi-tradisi dan ritual-ritual masa lalu. Metropolitan Nikitas memastikan ada tempat yang pasti bagi mereka.

Nikitas: Masyarakat melihat aspek-aspek puasa dan mereka bertanya, “Apakah ini perlu?” Dan saya akan berikan Anda beberapa contoh untuk mengajar Anda bagaimana dengan berpuasa kita dapat kembali ke keadaan yang lebih alami dan kita membersihkan diri sendiri, memurnikan diri sendiri, dan kembali kepada Tuhan. Selama puasa, sungguh, anggur tidak diizinkan. Dan Anda akan katakan, apa salahnya dengan anggur? Ketika Anda mulai minum anggur terlalu banyak Anda tidak lagi mengendalikan hidup Anda. Hidup Anda berubah, karakter Anda mungkin berubah.

Ketika Anda makan banyak makanan berlemak ini, ketika Anda makan steak itu, lemak itu, dan Anda minum anggur itu, Anda menjadi lamban, Anda merasa ngantuk. Tapi Anda tak butuh tidur terlalu lama selama berpuasa. Anda harus waspada. Anda harus terjaga. Kita tak lagi berpikir bahwa kita ketergantungan anggur tapi kenyataannya berbeda.

Dalam pemahaman kami tentang PraPaskah kita juga mencoba untuk menghentikan kebiasaan lain, ketergantungan lain. Itu mungkin ketergantungan daging, atau ketergantungan psikologis pada daging atau bahkan menonton TV, bekerja di depan komputer, dan berselancar di internet.

Dan jika kita melihat hal-hal ini secara obyektif, kita melihat bahwa kita menjadi tergantung pada berbagai hal; yang kita sendiri ciptakan, dan kita memuja mereka. Kita mulai memuja mereka, membiarkan mereka mengisi waktu kita, merekalah dewa-dewa kita, komputer kita, kehidupan kita di tempat kebugaran. Anda lihat, kita sendiri yang membuat aturan-aturan dalam hidup kita, rutinitas dan pola-polanya dan kita menjadi tergantung pada mereka dan kita memilih menjadi bagian dari itu atau memilikinya dalam hidup kita.

Bisakah kita mengarahkan kembali dan mengubah hidup kita untuk mencapai Surga dan hubungan kita dengan Tuhan? Kita harus melakukan itu dengan pengorbanan, bahkan melalui puasa, puasa yang digabungkan dengan berdoa dan berderma, karena kita melihat Tuhan dalam sesama lainnya.

PEMBAWA ACARA: Dengan berpuasa dari produk hewani, seseorang menghormati kekudusan hidup di atas pilihan dan kebiasaan pola makan pribadi.

Nikitas: Menghilangkan produk hewani dan hidup hewan selama masa puasa menurut saya penting dalam banyak segi. Pertama, mari kita lihat pada ide kekejaman terhadap hewan. Ini adalah penghargaan atas hidup. Dan kita lihat bahwa kita sebagai manusia bukanlah satu-satunya bentuk kehidupan. Tapi jika kita ingin dihormati, kita harus menghormati. Dalam penciptaan Tuhan yang pertama, dalam Taman Eden, kita tak pernah mendengar masalah antara hewan dan manusia. Selalu ada keharmonisan.

Tapi kita telah merusak ciptaan dan keseimbangan awal Tuhan, keharmonisan telah hilang. Tingkat kedua berhubungan dengan persiapan. Menyiapkan produk-produk hewani, hewan itu sendiri untuk kita butuh banyak waktu. Penekanan puasa bukanlah pada persiapan berbagai hal, tapi kesederhanaan. Dan manusia tidak hidup dari produk-produk itu. Manusia hidup dari Firman Tuhan. Dan ada begitu banyak hal di dunia ini yang dapat kita makan. Anda mendapat banyak protein dari berbagai hal yang pastinya tidak berasal dari kerajaan hewan, tapi berasal dari kerajaan tumbuhan.

Dan kita melihat bahwa banyak orang hidup dari itu. Dunia kebiarawanan Ortodoks yang hebat, mereka menjalani hidup yang bebas dari hal-hal duniawi, hidup yang sangat disiplin. Dan mereka jauh lebih kuat, menurut saya, bukan hanya dalam rohani, tapi secara fisik dibanding kita.

Contohnya, orang mengatakan, “Oh, saya harus makan daging paling sedikit dua kali seminggu.” Nah, itu suatu kebodohan. Tak seorang pun harus, tak satu orang pun. Kita mengembangkan pikiran itu, pola-pola itu dalam pikiran kita, hidup kita, psikologis kita. Kita dapat membatasi berbagai hal, maka kita dapat menjadi lebih tergantung pada hal-hal yang lebih sederhana seperti sayuran dan buah-buahan, roti, dan gandum.

Bumi menyediakan begitu banyak karena Tuhan memberikannya pada kita. Saya kira kita semua di dunia ini harus berlatih disiplin kebaikan. Saya kira ide tentang puasa itu penting karena hal itu mengajarkan kita bahwa kita tidak tergantung pada sumber-sumber dan makanan kita sendiri, kita tergantung pada firman Tuhan dan Cinta Tuhan. Kita menjadi lebih welas asih, tidak hanya kepada kerajaan hewan, tapi kepada orang lain yang melihat kita; bagaimana kita makan dan bertingkah laku.

PEMBAWA ACARA: Di kesimpulan wawancara kita hari ini, Yang Mulia memberikan doa-doanya yang luhur bagi semua pemirsa dari berbagai kepercayaan dan budaya.

Nikitas: Saya mendoakan yang terbaik, bagi Anda dan tradisi Anda masing-masing, bagi kepercayaan Anda, bagi masyarakat Anda, bagi tanah air Anda, bagi identitas Anda sendiri. Dan semoga Tuhan memberkati itu. Dan semoga, dari diri pribadi Anda, hal-hal yang baik dan luhur akan datang silih berganti, agar keluhuran dan kebenaran, kebaikan dan harapan akan berdiam dalam dunia ini, bukan saja bagi generasi kita, tapi mewariskannya dengan lebih baik untuk generasi selanjutnya. Dan generasi selanjutnya akan membangun berdasarkan yang telah kita berikan agar masa depan menjadi lebih cerah. Terima kasih banyak.

PEMBAWA ACARA: Terima kasih kami kepada Yang Terhormat Metropolitan Nikitas Lulias atas kebijaksanaan dan penjelasan tentang tradisi PraPaskah Kristen Ortodoks.

Silakan kunjungi www.OrthodoxInstitute.com untuk mengenal lebih jauh tentang Institut Ortodoks Athenagoras Patriarch dan Yang Terhormat Metropolitan Nikitas.



 
Cari di Semua Acara
 
 
Paling populer
 Warisan Kristen yang Penuh Kasih: Ordo Zaman Keemasan dan Gerakan Awal Vegetarian
 SILSILAH MULIA KITA Gereja Essene Kristus Masa Kini dan Ordo Mawar Biru - Bag.1/3
 SILSILAH KITA YANG MULIA Masa Depan Pendidikan: Pembelajaran Berbasis Kesadaran di Universitas & Sekolah Maharishi – Bagian 1/3
 Mengingat Hakekat Sejati Kita: Lao Tzu dan Taoisme (Bahasa China)
 Dengan Kasih Tuhan, Asosiasi Vegetarian Kristen
 Emanuel Swedenborg dan Swedenborgianisme: Gereja Rohani dari Jiwa-jiwa yang Terhubungkan
 Kembali ke Fitrah yang Suci: Kunjungan ke Mukjizat di Gurun Pasir pada Israel Yahudi Afrika
 Ahimsa dan Tradisi Jainisme yang Tanpa Karma (Bahasa Hindi)
 Sri Aurobindo dan Ibu: Menyempurnakan Manusia melalui Keilahian (Dalam Bahasa Hindi)
 Menelusuri Vegetarisme dalam Warisan Yunani Kuno (Bahasa Yunani)