Zona mati lautan meningkat dengan laju mengkhawatirkan - 24 Sep 2010  
email to friend  Kirim halaman ini buat teman    Cetak

Laporan yang baru saja dikeluarkan oleh Kantor Eksekutif Kebijakan Sains dan Teknologi AS, yang mewakili pekerjaan para ilmuwan dari berbagai institusi, termasuk Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA), Survei Geologi AS, dan Institut Sains Laut Virginia, menunjukkan bahwa hipoksia lautan telah meningkat hampir 30 kali lipat sejak data mulai dikumpulkan 50 tahun yang lalu.

Para ilmuwan menemukan bahwa hampir setengah dari total 647 badan air pantai yang dievaluasi sekarang ini terkena hipoksia, suatu kondisi dimana tingkat oksigen turun begitu rendah sehingga ikan dan kehidupan laut lainnya tidak dapat bertahan hidup.

Penilaian mereka juga mengaitkan penyebaran cepat daerah oksigen rendah ini dengan limpasan pupuk kandang dan pupuk kimia, yang dibawa oleh jalan air dan membuang zat surplus seperti nitrogen dan fosfor ke dalam lautan. Ganggang kemudian tumbuh di dalam perairan dan menghabiskan persediaan oksigen.

Sementara laporan ini fokus pada perairan pantai di AS, Dr. Tony Koslow dari Institut Ilmu Samudra Scripps memperingatkan bahwa zona-zona mati adalah masalah global yang terus membesar, yang kemungkinan dipercepat oleh perubahan iklim, disebabkan efek yang terjadi akibat pemanasan lapisan atas lautan saat bercampur dengan lapisan di bawah yang lebih dingin dan rendah oksigen.

Dr. Koslow menyebutkan bahwa tingkat oksigen di lautan dalam diperkirakan akan turun hingga 40% pada abad mendatang, serta berpotensi menghancurkan organisme lautan yang sensitif. Selain itu, laporan itu menyimpulkan, "Jika praktik sekarang ini diteruskan, perluasan hipoksia di perairan pantai akan berlanjut dan meningkat keparahannya."

Apresiasi kami, Dr. Koslow, Institut Ilmu Samudra Scripps, Kantor Eksekutif Kebijakan Sains dan Teknologi AS, dan semua ilmuwan yang ikut serta, atas informasi terbaru tentang keadaan mengerikan lingkungan laut kita ini. Kami doakan peremajaan kembali lautan dan semua penghuninya seiring manusia memilih gaya hidup yang mencerminkan kesadaran dan perhatian akan semua makhluk.

Berbicara dengan keprihatinan pada konferensi video Oktober 2009 di Formosa (Taiwan), Maha Guru Ching Hai menyebutkan dampak merusak pemeliharaan ternak terhadap ekosistem laut dan apa yang harus dilakukan untuk membalik efek ini.

Maha Guru Ching Hai: Sektor peternakan mungkin juga sumber pencemaran air terbesar di dunia. Limbah hewan yang banyak, pupuk kimia, dan pestisida yang memperburuk perairan, membunuh organisme air dengan menciptakan banyak kumpulan ganggang, yang pada gilirannya menghambat oksigen dari sistem di air serta membantu terbentuknya zona mati lautan ini. Jumlah zona mati lautan yang tidak memiliki oksigen telah meningkat dari hanya 49 pada tahun 1960-an menjadi 405 di tahun 2008. Dan saya yakin jumlahnya lebih banyak sekarang, mngenai instruksi konkret dan bimbingan untuk menghindari kehancuran planet ini, sekali lagi: Jadilah vegan, bertindaklah hijau, lakukan perbuatan baik dan menjadi pengasih. Itu adalah cara hidup penuh kasih, itu adalah cara hidup yang mulia. Kita harus mengembangkan kualitas mulia bawaan kita, sebab bagaimanapun juga, kita adalah makhluk manusiawi. Dan, itu adalah satu-satunya jalan agar kita bisa menyelamatkan planet ini dari kehancuran.

http://www.usgs.gov/newsroom/article.asp?ID=2583
http://www.signonsandiego.com/news/2010/sep/03/coastal-dead-zones-threat-us-waters/