Sensus laut pertama menunjukkan keragaman hayati laut yang luas - 15 Okt 2010  
email to friend  Kirim halaman ini buat teman    Cetak

Sensus lautan dunia sepuluh tahun yang melibatkan sekitar 2.700 ilmuwan, lebih dari 540 ekspedisi, dan sekitar 9.000 hari di laut telah berakhir. Hasilnya mengungkapkan bahwa lautan mengandung jauh lebih banyak bentuk kehidupan daripada yang disadari sebelumnya, dengan hampir 250.000 spesies yang sekarang diidentifikasi dan hingga 750.000 dianggap masih belum ditemukan.

Pada saat yang sama, ilmuwan Boris Worm dan Heike Lotze dari Universitas Dalhousie, Kanada mengetahui dari evaluasi catatan-catatan historis mereka bahwa spesies laut rata-rata telah turun amat mengejutkan dengan 90% sejak catatan mulai dibuat.

Ilmuwan Sensus senior Ron O Dor berkata bahwa semua kehidupan laut yang digunakan manusia berada dalam bahaya kepunahan, bahkan spesies yang baru dan belum ditemukan. Menyerukan perubahan dalam sikap manusia yang akan mencakup penghentian konsumsi ciptaan berharga ini, Dr. O Dor berkata, "Spesies ini sudah hampir habis, dan kita butuh pembalikan sikap di Abad ke-21. ...Jika kita tidak mengusik mereka, mereka bisa jadi kembali."

Dr. Worm, Lotze, Dr. O Dor, semua ilmuwan, dan sponsor dari studi komprehensif ini, kami menghargai upaya Anda untuk menjelaskan kehidupan di lautan kita yang luas dan berharga. Mari kita ikut menunjukkan rasa hormat kepada rekan sesama penghuni ini, dimana kita juga tergantung pada kehidupan mereka demi masa depan Bumi yang berkelanjutan.

Berbicara tentang keajaiban luas dari lautan ini pada konferensi video Mei 2009 di Togo, Maha Guru Ching Hai menekankan perlunya pengurusan yang lebih lembut dari umat manusia untuk melindungi ekosistem laut yang tak tergantikan dan yang pada akhirnya, planet kita.

Maha Guru Ching Hai: Ekosistem laut telah berada dalam masalah besar sekarang ini akibat pemanasan global. Penangkapan ikan lebih lanjut hanya memperburuk masalah. Juga, racun merkuri menyebabkan masalah bagi kehidupan dalam air bahkan sebelum menjangkau manusia. Ini adalah hal-hal yang perlu kita tangani dalam upaya menyelamatkan planet kita, apalagi jika membicarakan kesehatan kita. Makan ikan secara pasti tidak akan menolong hal ini. Lautan adalah pendaur ulang yang menakjubkan, yang biasanya bisa memurnikan air dan membuat nutrisi dan mengubah karbon dioksida menjadi oksigen, dll. Lautan adalah keajaiban. Tapi, jika kita merusak ekosistemnya, ini akan berarti bencana untuk kita. Lebih baik untuk tubuh kita, untuk hati nurani kita, untuk pikiran kita, dan untuk planet ini menjauhkan diri dari ikan. Kita harus menjadi vegan.

http://www.upi.com/Science_News/2010/10/03/Bounty-of-new-species-found-in-oceans/UPI-12141286129503
http://www.theaustralian.com.au/news/breaking-news/worlds-first-ever-gobal-marine-life-census/story-fn3dxity-1225933802258
http://www.timesunion.com/?controllerName=search&action=search&channel=news&search=1&inlineLink=1&query=%22Ian+Poiner%22
http://www.telegraph.co.uk/earth/earthnews/8041714/Census-of-Marine-Life-Large-animals-in-danger-of-dying-out.html