Emisi dinitrogen oksida dan metana dihitung kembali - 20 Jul 2010  
email to friend  Kirim halaman ini buat teman    Cetak

Meskipun emisi CO2 selalu dipercaya merupakan sumber utama pemanasan global, tetapi suatu kajian yang dilakukan oleh peneliti pemerintah Belanda Dr. Petra Kroon telah menemukan bahwa emisi non-CO2, khususnya emisi metana dan dinitrogen oksida, kenyataannya telah dinilai terlalu rendah karena metode pengukuran yang tidak akurat.

Dengan menemukan suatu teknik yang inovatif untuk mengukur emisi gas-gas ini, Dr. Kroon, yang melakukan penelitian atas nama Pusat Penelitian Energi Belanda dan Universitas Teknologi Delft, bisa menghitung kontribusi gas-gas ini dengan lebih akurat.

Ia menemukan bahwa metode sebelumnya yang digunakan oleh Panel Antarpemerintah Urusan Perubahan Iklim PBB untuk mengukur gas-gas ini mungkin akan menghitung 14% dari keseluruhan emisi gas rumah kaca di Belanda, dan 23% di seluruh dunia. Namun, teknologi dan metode Dr. Kroon yang didapatkan baru-baru ini memungkinkan pengukuran dalam beberapa hektar yang terus menghasilkan pengukuran yang jauh berbeda, yang juga dihitung dengan derajat kepastian yang jauh lebih tinggi.

Dengan menggunakan teknik ini, Dr. Kroon menemukan, misalnya, 70% emisi gas rumah kaca tahunan di daerah padang rumput gambut yang digunakan untuk perusahaan susu intensif dianggap berasal dari metana dan dinitrogen oksida.

Dinitrogen oksida dan metana diketahui berkaitan dengan pertanian, dengan metana kebanyakan dilepas dari sapi dan dinitrogen oksida memancar terutama dari kotoran mereka serta pupuk.

Dua gas ini juga diketahui mempunyai potensi pemanasan global yang jauh lebih besar daripada CO2, yang bisa mengubah kalkulasi lainnya dengan cukup besar.

Apresiasi kami, Dr. Kroon, Belanda, dan Universitas Teknologi Delft, atas penelitian yang penuh wawasan ini. Semoga semua individu dan juga pemerintah segera mengadopsi cara-cara yang lebih berkelanjutan seperti pertanian vegan organik untuk mendinginkan dan memulihkan keseimbangan planet kita.

Pada konferensi video November 2009 di Amerika Serikat, Maha Guru Ching Hai mendiskusikan temuan-temuan riset yang juga menegaskan pemanasan dari dinitrogen oksida dan metana dan sumber utama mereka di dalam peternakan.

Maha Guru Ching Hai: Sekarang, Organisasi Pangan dan Pertanian PBB melaporkan bahwa memelihara hewan ternak adalah satu-satunya pemakai lahan terbesar oleh manusia, sumber terbesar dari pencemaran air, penyebab nomor satu hilangnya keragaman hayati, dan penghasil terbesar dari metana dan dinitrogen oksida yang disebabkan oleh manusia. Lebih jauh lagi, NASA mengumumkan bahwa metana sebenarnya menyumbang jauh lebih besar pada pemanasan global daripada apa yang dipahami sebelumnya dan ia menyerap panas atmosfer 100 kali lipat selama 20 tahun. Dan sumber terbesar dari metana yaitu? Anda tahu - hewan ternak.

Ada manfaat waktu di sini, karena satu aspek metana adalah ia menghilang dalam waktu 12 tahun. Sedangkan karbon dioksida, CO2, berdiam di atmosfer sampai ribuan tahun. Jadi, jika kita menghilangkan metana yang dihasilkan oleh peternakan hewan, planet ini akan mendingin dengan cepat. Saya positif kita akan melakukannya. Kita bisa melakukannya – hanya sedikit perubahan. Hanya sepotong kecil daging hewan, beralih ke protein nabati.

http://www.sciencedaily.com/releases/2010/07/100701090330.htm  
http://www.ecn.nl/nl/nieuws/item/date/2010/07/01/emissies-van-broeikasgassen-methaan-en-lachgas-
onderschat/