email to friend  Kirim halaman ini buat teman    Cetak

Kelangkaan air timbulkan kerugian di Mesir
Periode kelangkaan air yang berkepanjangan telah mendorong penggunaan air limbah pertanian oleh banyak petani untuk mengairi tanaman panen. Sebagian bahkan terpaksa memakai air yang mengandung limbah yang belum diolah demi menjaga tanaman mereka tetap hidup, yang menimbulkan ancaman kesehatan yang besar bagi komunitas.

Pemerintah Mesir berusaha mengatasi masalah ini dengan beralih ke teknik irigasi modern dan memberitahu para petani tentang cara-cara menghemat air. Saat ini, populasi negara itu yang berjumlah 80 juta disuplai dengan kurang dari 800 meter kubik air per orang setiap tahun, jumlah yang di bawah garis kemiskinan air Perserikatan Bangsa-Bangsa yang besarnya 1.000 meter kubik, dan di bawah rata-rata dunia sebesar 7.000 meter kubik per orang dalam setahun.

Bapak Hossam Gamal, seorang peneliti di Kementerian Pertanian Mesir, menyebutkan bahwa kondisi kehidupan rakyat Mesir dapat ditingkatkan disertai dengan penghematan miliaran dolar AS jika produksi daging di negara itu, seperti impor daging ternak dan pabrik peternakan, dikurangi. Rekomendasi ini sesuai dengan temuan PBB bahwa produksi ternak adalah konsumen dan pencemar air yang utama.

Kami sedih mengetahui keadaan sulit ini dan berdoa bagi hujan Surgawi dan berterima kasih atas upaya pemerintah Mesir untuk membantu mengatasi krisis air negara itu. Mari kita semua bersatu menuju cara-cara yang lebih berkelanjutan demi kelangsungan hidup komunitas-komunitas seperti ini.

Berbicara pada saat konferensi video April 2009 di Korea Selatan, Maha Guru Ching Hai menyebutkan seperti pada kesempatan-kesempatan sebelumnya sebuah pendekatan optimal untuk menghemat air yang juga akan memulihkan keseimbangan planet ini.

Maha Guru Ching Hai: Para ilmuwan telah mendokumentasikan bahwa memproduksi satu sajian daging sapi membutuhkan lebih dari seribu galon air. Secara kontras, pola makan vegan memakai sepersepuluh dari jumlah itu. Jadi, masalah air juga akan teratasi sepenuhnya jika setiap orang menjadi vegan. Dan saat karma pembunuhan (ganjaran) dikurangi karena orang-orang menjadi vegan, semua bencana akan berkurang, suasana yang lebih penuh kasih akan menyelubungi Bumi kita.

Maka sebagai akibatnya, setiap negara secara alami akan memiliki sumber daya yang cukup dan dengan sepenuh hati saling membantu satu sama lain. Pola makan vegan membantu kita mencapai hal itu, dan hampir dengan seketika.
http://www.cnn.com/2010/WORLD/africa/11/09/egypt.water.shortage/index.html
http://www.guardian.co.uk/commentisfree/2010/jul/29/vegetarianism-arab-culture-environment

BERITA TAMBAHAN
Bank Investasi Eropa (EIB) memberikan pinjaman US$660 juta kepada China untuk proyek yang mengembangkan energi bersih dan berkelanjutan guna mendukung pengurangan emisi gas rumah kaca.
http://english.peopledaily.com.cn/90001/90776/90883/7220585.html
http://www.earthtimes.org/articles/news/356411,euros-climate-change-measures.html

Dalam upaya meningkatkan kesadaran tentang masalah lingkungan yang dihadapi Himalaya, grup yang terdiri dari 400 biarawan dan biarawati Buddha Drukpa serta turis memulai aksi jalan kaki maraton sejauh 300 kilometer dari utara India di Darjeeling ke Sikkim.
http://economictimes.indiatimes.com/environment/the-good-earth/Monks-lead-marathon-march-to-save-
Himalayas/articleshow/7028236.cms

Haider Taleb dari Uni Emirat Arab mencetak rekor dengan pergi 350 kilometer dalam 11 hari ke seluruh negara itu dengan kursi roda tenaga surya untuk memberdayakan para penyandang cacat dan meningkatkan pemakaian energi berkelanjutan.
http://english.cntv.cn/program/newsupdate/20101203/110828.shtml
http://www.khaleejtimes.com/DisplayArticle.asp?xfile=data/theuae/2010/December/theuae_December86.xml&
section=theuae&col=

Pejabat regional dan penduduk di 11 distrik dan kota-kota di seluruh Provinsi Maluku, Indonesia menanam 7.000 pohon dalam satu hari, dengan tujuan mencapai satu miliar pada akhir Januari 2011.
http://www.antaranews.com/en/news/1291029234/maluku-planted-7-000-trees-on-monday
http://www.chinadaily.com.cn/xinhua/2010-11-25/content_1279645.html