email to friend  Kirim halaman ini buat teman   Jika anda ingin menambahkan video ini ke dalam blog atau website pribadi anda, silahkan klik link berikut untuk mendapatkan source code-nya.  ambil source code   Cetak

Sembilan paus yang terdampar secara massal diselamatkan di Selandia Baru.

Di antara 58 ikan paus yang ditemukan terdampar di Pantai Karikari utara yang terpencil, 45 telah tewas pada saat mereka ditemukan pada hari Jumat, 20 Agustus.

Lebih dari 200 relawan penyelamat yang meliputi anggota Departemen Konservasi Selandia Baru serta relawan dari Penyelamat Ikan Paus Utara Jauh dan Proyek Yunus bergegas menyelamatkan 13 yang masih selamat.

Setelah usaha awal untuk mengapungkan kembali paus seberat 1.500 kg tidak berhasil dikarenakan kondisi cuaca yang bergolak, para pekerja penyelamat menggunakan derek serta pembungkus tubuh untuk memindahkan mamalia laut itu ke teluk lain yang airnya lebih tenang.

Walaupun empat lainnya secara tragis ditemukan terdampar kembali ke pantai, sembilan sisanya dapat berenang dengan kuat kembali menuju laut.

Terima kasih tulus kami, Departemen Konservasi Selandia Baru, Penyelamat Paus Utara Jauh, Proyek Yunus, serta semua pekerja dan relawan, atas usaha Anda yang berani untuk menyelamatkan nyawa yang berharga dalam kejadian tragis ini. Dengan berkah Surga, mari kita semua berjuang demi perlindungan yang lebih baik bagi hewan laut serta rumah mereka.

Dalam sebuah acara pertemuan internasional Agustus 2008, Maha Guru Ching Hai berbicara tentang kondisi menyedihkan seperti ini seraya menekankan cara meredakannya melalui perhatian manusia yang lebih baik terhadap ekosfer.

Maha Guru Ching Hai: Ada banyak sekali ikan paus dan lumba-lumba yang terdampar di tepi pantai dan mati. Ada banyak sekali zona mati di lautan. Itu mencekik mereka, sehingga mereka harus berenang keluar dari air yang dipenuhi gas beracun yang telah dilepaskan! Mereka tidak tahan, mereka tidak dapat bernapas. Jadi, mereka harus keluar dari air. Bagi mereka, kehidupan ada di dalam air, tetapi jika air penuh dengan racun, tentu saja mereka keluar. Tetapi, ketika mereka keluar, mereka juga mati karena mereka tidak memiliki air. Mereka tinggal di lautan, mereka mati, mereka keluar, mereka mati. Tak ada pilihan bagi mereka. Ini adalah yang terburuk dari semua kekejaman, dimana orang-orang tidak memelihara lingkungan dan membiarkan semua makhluk terus sekarat seperti ini.

Hanya menjadi vegan, seberapa sulitkah itu? Bahkan ikan lumba-lumba harus berenang keluar dari lautan; karena mereka mengira bahwa mereka dapat bertahan hidup, bahkan mempertaruhkan hidup mereka, jadi kenapa kita tidak beralih ke pola makan vegan saja.

http://timesofindia.indiatimes.com/world/rest-of-world/Nearly-60-whales-dead-in-New-Zealand-mass-stranding
/articleshow/6372252.cms
http://www.france24.com/en/20100821-stranded-whales-transported-survival-nzealand
http://www.physorg.com/news201668854.html

Berita Terbaru
Sebuah peta yang diterbitkan oleh Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional AS (NASA) menunjukkan peningkatan sebanyak 5 derajat Celsius di tempat-tempat seperti Eropa Timur untuk temperatur rata-rata pada Juli 2010 dibandingkan dengan data dari Juli 1951 hingga 1980.

Jerman menyumbangkan US$7 juta untuk membantu Au Lac (Vietnam) dan Laos dalam proyek perubahan iklim yang meliputi pemulihan hutan dan bantuan penanaman kembali, serta meningkatkan kapasitas sumber daya alam seraya menurunkan karbon di lingkungan.
http://www.nhandan.com.vn/english/life/210810/life_g.htm
http://en.baomoi.com/Home/society/cpv.org.vn/Germany-funds-climate-change-project-in-VN-
Laos/55788.epi#3AKLyhUEnycv

Menyusul pemisahan potongan raksasa seluas 100 mil persegi dari gletser Petermann baru-baru ini pada beting es Greenland, sebuah panel ilmuwan meramalkan bahwa peningkatan suhu global sekecil 2 derajat Celsius akan menyebabkan seluruh es Greenland mencair, menyebabkan sedikitnya 7 meter kenaikan permukaan laut.
http://www.guardian.co.uk/environment/2010/aug/10/greenland-ice-sheet-tipping-point