email to friend  Kirim halaman ini buat teman   Jika anda ingin menambahkan video ini ke dalam blog atau website pribadi anda, silahkan klik link berikut untuk mendapatkan source code-nya.  ambil source code   Cetak

Manusia menggunakan gua untuk bertahan hidup dari perubahan iklim.

Sebagian ilmuwan percaya bahwa Zaman Es terakhir menyisakan hanya beberapa ratus orang yang hidup sekitar 195.000 tahun yang lalu.

Walaupun perubahan iklim mendadak pada saat itu dianggap sebagai penyebab hilangnya banyak spesies lainnya, Profesor Curtis Marean dari Institut Asal-Usul Manusia di Universitas Negeri Arizona di AS percaya bahwa manusia yang bertahan hidup berlindung di sebuah gua Afrika Selatan, sekitar 240 mil dari Cape Town.

Setelah menemukan artefak manusia purba di sana yang berasal dari 164.000 tahun yang lalu, ia percaya bahwa sebidang kecil tanah ini, yang pada saat itu dikelilingi vegetasi yang subur, mungkin menjadi satu-satunya tempat yang dapat dihuni di planet itu.

Terima kasih, Profesor Marean yang telah mengingatkan kita akan fakta bahwa perubahan iklim dapat menjadikan Bumi tak dapat ditinggali oleh banyak orang dan spesies lainnya. Semoga kita semua berupaya meredakan bencana seperti itu melalui tindakan kita yang cepat dalam melindungi Bumi.

Dalam pertemuan internasional bersama para anggota Asosiasi kami pada bulan Februari 2009, Maha Guru Ching Hai membicarakan tentang prospek nyata serta usaha perlindungan darurat saat ini dalam melawan perubahan iklim yang drastis.

Maha Guru Ching Hai: Saya yakin banyak orang yang sudah menggalinya. Dan ada juga orang yang menaruh makanan di beberapa gua di utara. Saya dengar di Kutub Utara atau semacamnya… Kubah benih di Kutub Utara. Saya belum menggali. Saya tidak tahu – solusinya adalah... itu bagus, tapi bagaimana? Air, kalian harus menggali di suatu tempat yang ada air. Tapi, kita juga harus yakin bahwa air itu juga bersih. Jika berada di permukaan tanah, ini berbeda, mungkin beracun. Nah, lebih baik jika setiap orang jadi vegan, saya kira. Selamatkan seluruh planet ini dan kita punya segalanya seperti saat ini, ya? Jika tidak, kita kehilangan segalanya dan kita tak akan pernah bisa naik ke langit luas seperti ini dan berjalan dalam kebebasan dan sinar mentari lagi. Hal itu akan mengerikan. Bayangkan. Orang masih berpikir ini tak akan terjadi. Bukan? Tapi ini mungkin saja terjadi. Sampai tingkat tertentu, ini akan terjadi, karena saat ini CO2 sudah melebihi tingkat normal dan kita terus menambahkan lebih banyak. Ini tak masuk akal! Mengapa kita tidak menghentikannya saja? Cukup menghentikan peternakan, menghentikan karma (ganjaran) buruk, membalikkan karma (ganjaran) buruk lalu kita mendapat perlindungan.

http://www.dailymail.co.uk/sciencetech/article-1297765/Last-humans-Earth-survived-Ice-Age-sheltering-
Garden-Eden-claim-scientists.html?ITO=1490#ixzz0uuODvQbf
http://www.cbsnews.com/8301-501465_162-20011700-501465.html

Berita Tambahan
Para petani di Kentucky, AS, melaporkan bahwa temperatur tinggi tahun ini telah menyebabkan dampak negatif dalam pematangan, memberi warna tak menarik pada hasil bumi, dan juga dapat mempengaruhi pemekaran dan penyerbukan tanaman panen musim gugur.
http://www.fox41.com/Global/story.asp?S=12982515

Badan riset yang berbasis di Inggris, Maplecroft, dengan bantuan Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa Bangsa, memeringkat 163 negara, dengan Afghanistan dan negara-negara Afrika Sub-Sahara paling rentan terhadap kelangkaan pangan akibat cuaca ekstrem, kemiskinan, dan infrastruktur yang tak stabil.
http://edition.cnn.com/2010/WORLD/africa/08/19/world.food.shortage/index.html?iref=24hours#f
bid=MkDy87-nV7D&wom=false

Menjadi Perubahan, sekelompok orang yang antusias di Moskow, Rusia, telah membangun rumah ramah lingkungan pertama di negara itu, dengan lampu hemat energi, keran yang dilengkapi meteran air dan hanya ada kantong yang biodegradabel, sebagai contoh dan dorongan menuju gaya hidup yang ramah lingkungan.
http://rt.com/prime-time/2010-08-17/moscow-residents-eco-loft.html