email to friend  Kirim halaman ini buat teman   Jika anda ingin menambahkan video ini ke dalam blog atau website pribadi anda, silahkan klik link berikut untuk mendapatkan source code-nya.  ambil source code   Cetak

Para ilmuwan laut memberikan peringatan.

Ahli kimia laut Dr. Jeremy Mathis dan sebuah tim peneliti di Universitas Fairbanks Alaska di AS telah menemukan bahwa peningkatan keasaman air di laut bagian utara telah mengurangi kemampuannya untuk menyerap kalsium dan aragonit. Mineral ini penting bagi hewan yang bercangkang. Penelitian terkait telah menunjukkan bahwa kepiting raja di wilayah itu menderita kematian yang cukup tinggi akibat meningkatnya keasaman laut.

Sementara itu, ahli laut Dr, Jack Barth dan rekan-rekan di Universitas Negeri Oregon juga telah menyatakan keprihatinannya terhadap dampak pemanasan global pada Samudra Pasifik, dimana dalam pengamatan mereka daerah hipoksik atau berkadar oksigen rendah telah meluas.

Akhir-akhir ini, spesies seperti kepiting Dungeness, bintang laut, dan anemon laut menderita kematian dalam jumlah besar akibat kehabisan oksigen. Selain itu, bakteri berbahaya dapat tumbuh subur dalam kondisi seperti ini.

Menyoroti ramalan kejadian tersebut dari model perubahan iklim sebelumnya, Dr. Barth menyatakan, “Kejutan yang nyata adalah bagaimana hal ini menjadi kondisi baru yang wajar. Kami sedang mengamatinya tahun demi tahun.”

Dr. Mathis, Dr. Barth, serta kolega dari Universitas Fairbanks dan Universitas Negeri Oregon, kami menghargai penelitian Anda yang detail dan berbagi kepedulian Anda atas gangguan terhadap ekosfer lautan. Mari kita semua segera bergabung dalam aksi yang penuh makna demi menghentikan perubahan iklim dan melindungi semua kehidupan di Bumi.

Maha Guru Ching Hai telah sering menyampaikan kepeduliannya terhadap kondisi buruk lautan dan juga menekankan solusi bagi seluruh planet ini, seperti pada konferensi video di Togo pada bulan Mei 2009.

Maha Guru Ching Hai: Para ilmuwan sekarang prihatin bahwa zona mati seperti ini akan terus berlanjut menjadi lebih banyak, kian lama kian besar, yang tentu saja mematikan bagi seluruh kehidupan. Dari lautan itu sendiri, kita melihat temperatur yang memanas, naiknya permukaan air laut, meningkatnya keasaman dan tingkat polusi yang menakutkan. Jadi, pemanasan global mempengaruhi lautan yang pada gilirannya mempengaruhi ikan. Ini adalah suatu situasi yang  sama gentingnya dengan yang diakibatkan oleh industri peternakan, dan memiliki solusi yang persis sama. Stop memakan daging; stop membunuh untuk makanan; stop makan ikan. Ini akan membantu memulihkan keseimbangan baik lautan maupun daratan, dengan seketika.

Referensi:
http://www.csmonitor.com/Environment/Global-Warming/2009/1204/global-warming-increases-acidity-in-alaskan-seas
http://www.sfos.uaf.edu/directory/faculty/mathis/
http://news.xinhuanet.com/english2010/sci/2010-03/08/c_13201667.htm

Afrika Barat akan melindungi pohon bakau pesisir.

Mempertemukan daratan dan laut, rawa bakau yang melapisi pantai seperti di negara Sierra Leone yang kaya akan keragaman hayati telah menyediakan tempat tinggal alami bagi banyak spesies laut. Sekarang, rawa bakau hanya tersisa 800.000 hektar dari yang semula 3 juta ha di negeri itu.

Petugas Program Lahan Basah Internasional Richard Dacosta menyatakan, "Jika bakau menghilang...pasang air asin akan menyerbu muara sungai dan daerah pesisir. Masyarakat lokal di daerah pesisir akan harus pindah."

Karena itu Sierra Leone telah bergabung dengan Prakarsa Bakau Afrika Selatan untuk merehabilitasi ekosistem dengan menanam lebih banyak pohon yang juga akan dapat digunakan untuk mencegah erosi pantai lebih lanjut. Juga, hilangnya pohon bakau sebagian besar karena mereka menggunakannya untuk memproduksi garam daerah itu, jadi penduduk sekarang dianjurkan ke arah metode yang lebih berkelanjutan seperti pengeringan oleh sinar surya.

Banyak terima kasih, Lahan Basah Internasional, Prakarsa Bakau Afrika Barat, dan Sierra Leone, atas usaha penuh peduli Anda untuk melindungi lingkungan sementara mendukung mata pencaharian. Semoga Surga memberkati wilayah itu dan penduduknya agar berkembang selaras dengan Bumi.

Referensi:
http://www.reuters.com/article/idUSTRE6272K720100308
http://www1.voanews.com/english/news/africa/west/Sierra-Leones-Fragile-Mangrove-Forests-Under-Threat-
86271842.html

Berita Tambahan
Menurut Indeks Kekurangan Air PBB, lebih dari setengah dari 22 negara Arab saat ini menghadapi kekurangan air kritis, dengan pasokan bagi mereka yang berbatasan dengan Teluk Persia diramalkan akan berkurang 50% lagi pada tahun 2030.
http://www.zawya.com/Story.cfm/sidZAWYA20100313083935/Water%20Crisis%20in%20Mideast%20/

Gelombang panas berkepanjangan berlanjut di seluruh negara bagian Orissa, India, dengan suhu mencapai 40 derajat Celsius di beberapa wilayah.
http://www.thaindian.com/newsportal/enviornment/mercury-touches-40-degrees-in-two-orissa-
towns_100332416.html#ixzz0hnyy2trr

Film dokumenter "Summit on the Summit" menggambarkan perjalanan dari musisi kelahiran Etiopia  yang dicalonkan untuk Grammy, Kenna, yang mengorganisir kelompok untuk mendaki Gunung Kilimanjaro, Afrika untuk meningkatkan kesadaran tentang pencairan gletser yang kian cepat dan terus meningkatnya kekurangan air minum.
http://www.ens-newswire.com/ens/mar2010/2010-03-11-091.html
http://www.mtv.com/news/articles/1633856/20100312/kenna.jhtml

Pencinta lingkungan terkenal AS David de Rothschild berlayar dari AS ke Australia untuk meningkatkan kesadaran akan sangat banyaknya area dimana plastik berkumpul dan masih terhimpun di laut, yang membahayakan kehidupan laut dan bahkan memindahkan racun ke dalam pasokan makanan.
http://www.cnn.com/2010/TECH/03/09/plastic.recycling.advocate/index.html