email to friend  Kirim halaman ini buat teman   Jika anda ingin menambahkan video ini ke dalam blog atau website pribadi anda, silahkan klik link berikut untuk mendapatkan source code-nya.  ambil source code   Cetak

Kadar keasaman lautan dapat sebabkan kepunahan besar-besaran

Suatu kajian yang dipimpin oleh Dr. Andy Ridgwell dari Universitas Bristol Kerajaan Inggris menguji endapan lautan untuk menentukan bagaimana kadar keasaman telah berubah sepanjang sejarah. Penemuannya mengungkap bahwa kadar keasaman lautan meningkat 10 kali lebih cepat sekarang ini dibanding 65 juta tahun yang lalu, saat dinosaurus menjadi punah, akibat kenaikan tingkat CO2 di atmosfer.

Dengan pengasaman berlebihan yang menyebabkan batok karbonat dari organisme laut tertentu hancur serta pelemahan dan pengkerdilan otot pada spesies lain, Dr. Ridgwell berkata bahwa kadar pengasaman sekarang ini mengancam dasar dari semua kehidupan di laut.

Dr. Ridgwell dan rekan-rekan di Universitas Bristol, terima kasih tulus kami karena menjelaskan informasi penting yang menyoroti perlunya kita bertindak sekarang. Semoga kita umat manusia benar-benar menyadari bahwa pilihan sehari-hari kita dapat mempengaruhi masa depan planet kita.

Pada konferensi video bulan Maret 2009 di California, AS, Maha Guru Ching Hai sekali lagi menekankan pentingnya melindungi keseimbangan lautan yang rapuh, dimana hidup kita sendiri pada akhirnya tergantung padanya.

Maha Guru Ching Hai: Ada kondisi lain yang disebut pengasaman dimana kurangnya jenis ikan tertentu telah menyebabkan keasaman yang lebih tinggi pada lautan, yang kemudian mengurangi kapasitas lautan untuk menyerap CO2. Dan lautan adalah ekosistem yang sangat rumit dimana setiap makhluk hidup mempunyai fungsi yang unik. Jadi, hilangnya seekor ikan kecil saja untuk dimakan manusia dapat menciptakan ketidak-seimbangan di lautan. Kenyataannya, kita sudah melihat dampak ketidak-seimbangan ini pada hewan laut menyusui. Ketika lautan menjadi semakin hangat dan asam, lebih banyak racun yang berada di dalam air. Semua yang ditempatkan Tuhan di Bumi mempunyai tujuan. Kita tidak boleh membunuh apa pun. Kita tidak boleh makan apa pun kecuali pola makan nabati.

Referensi:
http://www.telegraph.co.uk/earth/earthnews/7223827/Pollution-creating-acid-oceans.html
http://www.independent.co.uk/environment/nature/oceans-acidity-rate-is-soaring-claims-study-1899536.html
http://www.e360.yale.edu/content/feature.msp?id=2241

Pameran seni "Surga di Bumi" dibuka di Formosa (Taiwan)

Masyarakat seni yang berkembang di kota budaya Lukang Formosa bersatu untuk satu pameran yang unik, sebagai anggota Asosiasi Puisi, Kaligrafi dan Lukisan; Asosiasi Puisi Wen Kai, dan Love Ocean Creative Company yang menampilkan dukungan mereka untuk melindungi Bumi dari pemanasan global.

Berjudul "Surga di Bumi - Lindungi Rumah Kita dengan Love," upacara pembukaan tanggal 28 Februari diadakan dengan kehadiran para pejabat dari Kabupaten Changhua dan Kotapraja Lukang, serta bertepatan dengan Festival Lentera Tahun Baru Imlek.

Seniman Formosa menampilkan ayat-ayat asli dalam bentuk kaligrafi yang terinsiprasi oleh pesan-pesan penyelamatan bumi dari Maha Guru Ching Hai.

Huang Bao-zhen – Asosiasi Lu Chiang Puisi, Kaligrafi, dan Pelukis: Pengurangan karbon, penghematan energi, selamatkan bumi. Setiap orang diwajibkan untuk melakukan bagian mereka.

Shi Yao-kun – Presiden Lu Chiang Asosiasi Puisi, Kaligrafi, dan Pelukis: Dalam pameran kebudayaan ini, kami mencoba menyampaikan ide-ide tentang vegetarian, bertindak hijau, dan menghentikan pemanasan global melalui bentuk-bentuk seni kami. Semua topik kami berasal dari puisi-puisi yang ditulis oleh Maha Guru Ching Hai.

Guo Shu-li – Asosiasi Puisi Wen Kai: Ide beliau tentang "Jadilah vegan, bertidaklah hijau, selamatkan Bumi!" adalah satu usaha keras akan kasih agung yang menyentuh hati kami secara mendalam.

PEMBICARA: Dengan undangan dari Asosiasi Puisi, Kaligrafi, dan Lukisan Lu Chiang yang dihormati secara luas, pameran ini juga menampilkan satu komponen seni visual yang berisi beberapa foto bergerak yang diambil sendiri oleh Maha Guru Ching Hai untuk buku Satwa Liar yang Mulia, buku terlaris no.1 di dunia.

Huang Bao-zhen – Asosiasi Lu Chiang Puisi, Kaligrafi, dan Pelukis: Saya merasa bahwa Guru menganjurkan untuk menghormati semua kehidupan, agar semua bentuk kehidupan termasuk manusia, dapat hidup bersama dalam damai dan kesenangan. Ini satu poin utama yang kami dukung.

Huang Bao-zhen – Asosiasi Lu Chiang Puisi, Kaligrafi, dan Pelukis: Makan lebih banyak sayuran dan sedikit daging sesuai dengan Surga. Berkah dan kebijaksanaan juga akan meningkat.

PEMBICARA: Pameran seni "Surga di Bumi - Lindungi Rumah Kita dengan Love" dibuka untuk publik secara gratis hingga 14 Maret di Fuxing Granary di Lukang, Formosa.

Sungguh satu cara yang menarik untuk mendorong pelestarian planet dan sesama penghuni Bumi kita! Kami menghargai semua seniman peduli yang terlibat dalam usaha ini, dan juga terima kasih kepada Maha Guru Ching Hai yang telah berbagi cita-cita dan kreasi artistik beliau sebagai satu dukungan bagi dunia. Semoga kelembutan bentuk seni acara ini menunjukkan bahwa menghargai semua kehidupan adalah cara penting untuk mewujudkan Surga di Bumi.


Berita Tambahan
Para ilmuwan perubahan iklim menegaskan bahwa meski cuaca dingin di beberapa bagian dunia mencapai rekor baru-baru ini, rata-rata temperatur global terus saja meningkat.
http://www.reuters.com/article/idUSTRE61O16A20100225

Seperti biasanya menyesuaikan dengan iklim musim dingin, rekor salju dan suhu sangat dingin di Swedia telah menyebabkan keterlambatan dan pembatalan kereta api karena es yang terbentuk merusak peralatan yang sensitif dan menghalangi gerakan pada rel.
http://www.spa.gov.sa/English/details.php?id=750997

Penduduk di sebuah desa kecil pribumi Eskimo di Alaska, AS ada di antara beberapa pengungsi perubahan iklim negara itu karena permafrost yang mencair telah menyebabkan kota mereka runtuh dan terpaksa pindah ke gedung yang dibangun untuk militer.
http://www.reuters.com/article/idUSN2221852020100223?type=marketsNews
 
Ahli geologi Dr. Michael Oppenheimer dari Universitas Princeton di AS mengatakan bahwa dampak pemanasan global sudah kita rasakan sambil memberitahu kota seperti Sydney, Australia yang perlu bersiap-siap sekarang untuk kenaikan permukaan laut dan kehilangan nyawa terkait gelombang panas.
http://www.brisbanetimes.com.au/environment/climate-change/start-preparing-sydney-warming-is-inevitable-
20100222-orrf.html