email to friend  Kirim halaman ini buat teman   Jika anda ingin menambahkan video ini ke dalam blog atau website pribadi anda, silahkan klik link berikut untuk mendapatkan source code-nya.  ambil source code   Cetak

Penelitian menunjukkan pemanasan laut memicu hilangnya es Greenland

Dengan pencairan lapisan es yang besar di daerah itu lebih dari dua kali dalam dekade terakhir, penelitian yang diketuai Dr. Fiammetta Straneo dari Institusi Kelautan Woods Hole di Massachusetts, AS menemukan bahwa air lebih panas yang memasuki daerah teluk Greenland mengikis dasar gletser, membuat mereka turun lebih cepat ke lautan. Efek seperti itu telah diketahui di Antartika tapi baru pertama kali terlihat di Greenland.

Ilmuwan peneliti senior Eric Rignot dari Laboratorium Propulsi Jet NASA di AS mengadakan penelitian yang bersamaan, yang menemukan bahwa hingga 75% dari es di Greenland hilang karena air yang memanas ini.

Ahli iklim telah menyatakan bahwa pencairan lapisan es Greenland dapat meningkatkan air laut hingga 7 meter, yang dapat menyebabkan kota pantai dan delta yang rendah di seluruh dunia binasa.

Terima kasih Dr. Straneo, Dr. Rignot, dan rekan-rekan, atas kerja Anda yang menunjukkan efek pemanasan global yang mengkhawatirkan. Semoga kita dengan cepat beralih ke tindakan yang ramah lingkungan dan baik demi keseimbangan Bumi.

Maha Guru Ching Hai yang sering berbicara tentang perlunya tindakan untuk mengurangi krisis planet kita, sekali lagi menyampaikan situasi darurat itu dalam konferensi video Agustus 2009 di Thailand.

Maha Guru Ching Hai: Semuanya memanas dengan sangat cepat, seperti yang bisa kita lihat dari laporan para ilmuwan tentang peringatan yang heboh, seperti naiknya permukaan laut dan mencairnya gletser. Jadi, kita harus bekerja cepat untuk menghindari hal yang tidak diinginkan semacam itu. Dan cara yang paling efektif, seperti yang telah saya singgung, yaitu pola makan vegan organik, pertanian sayuran organik. Ini juga cara tercepat untuk membalik peningkatan iklim yang memanas untuk mencegah kerusakan dan bencana lebih lanjut. Semakin banyak orang yang memahami dan berubah, semakin banyak kesempatan dunia kita akan diselamatkan tepat waktu.

Referensi:

http://www.france24.com/en/20100214-greenland-ice-loss-driven-warming-seas-study
http://news.oneindia.in/2010/02/15/globalwarming-taking-giant-bites-out-of-underbellies-ofgre.html

Berita Tambahan
Pusat Penelitian East Malling di Inggris melaporkan bahwa perubahan iklim dapat memaksa panen buah yang berbeda, karena apel dan pir tradisional, misalkan, mungkin tidak akan bertahan di musim dingin yang hangat. 
http://www.kentnews.co.uk/kent-news/Climate-change-to-cause-tropical-twist-to-orchards-
newsinkent33042.aspx?news=local

Lebih dari 15.000 penduduk Burundi meninggalkan rumahnya karena kelaparan akibat gagal panen setelah kekeringan beberapa bulan.
http://www.google.com/hostednews/afp/article/ALeqM5h9PkFKvGhBJconTfclDj2v-yYn1Q

Konservasi Internasional di AS mengidentifikasi Sri Lanka sebagai salah satu dari 25 negara paling kaya keragaman hayatinya, dengan ekosistem hutan tropis yang unik di seluruh dunia.
http://www.news.lk/index.php?option=com_content&task=view&id=13804&Itemid=44

Di luar kurangnya persetujuan yang menentukan di Kopenhagen, Presiden Rusia Dmitry Medvedev menyatakan bahwa kita bertanggung jawab atas perubahan iklim dan negaranya yang bermaksud untuk memenuhi sasaran pengurangan emisi.
http://rt.com/Politics/2010-02-18/copenhagen-failure-climate-medvedev.html