email to friend  Kirim halaman ini buat teman   Jika anda ingin menambahkan video ini ke dalam blog atau website pribadi anda, silahkan klik link berikut untuk mendapatkan source code-nya.  ambil source code   Cetak

Menteri Lingkungan Inggris menyerukan tindakan untuk melindungi biodiversitas

Dalam artikel yang ditulis untuk Berita online British Broadcasting Corporation, Yang Mulia Hilary Benn, anggota parlemen sekaligus Menteri Negara urusan Lingkungan, Pangan, dan Pedesaan Inggris memperingatkan bahwa biodiversitas di seluruh dunia menuju titik kehilangan yang tak terbalikkan.

Menyoroti kesalingtergantungan antara aktivitas manusia dan sistem ekologi, dia memperingatkan bahwa penggundulan hutan, penangkapan ikan berlebihan, dan perusakan lingkungan lainnya mempengaruhi kelestarian di semua level.

Menteri Benn menyatakan, “...Ekosistem kita juga menopang kita dan ekonomi kita – memurnikan air minum kita, menghasilkan makanan kita dan mengatur iklim kita. Perubahan iklim dan biodiversitas berhubungan erat. Kita abaikan kekayaan alam atas risiko kita.” Yang Mulia mengakhiri dengan seruan bagi langkah perlindungan berkelanjutan yang dipantau ketat bahwa sekaranglah saatnya untuk bertindak.

Apresiasi tulus kami, Yang Mulia Hilary Benn yang memberikan perhatian bagi perlindungan biodiversitas Bumi yang vital. Mari kita segera bekerja bersama-sama dalam menyelamatkan planet kita yang tak tergantikan dan semua penghuninya.

Peduli akan kesejahteraan global kita, Maha Guru Ching Hai sering kali menekankan perlunya bertindak untuk melindungi semua makhluk di Bumi, seperti pada konferensi video Tur Sentuhan Hati Juli 2008 di Formosa (Taiwan).

Maha Guru Ching Hai: Sampai sekarang, kita banyak kehilangan, bukan hanya kehidupan laut, tetapi juga spesies darat. Mereka hilang lebih cepat daripada yang dapat kita bayangkan. Mereka banyak menderita, mereka mati atau mereka lenyap seluruhnya karena managemen kita yang ceroboh terhadap dunia. Dan kita hanya merasa bahwa hal itu tidak menyangkut kita atau bahwa kita tidak bertanggung jawab atas keadaan buruk mereka, atas kematian dan lenyapnya sesama penghuni Bumi kita yang berharga. Tetapi, kenyataannnya adalah kita bertanggung jawab. Kita harus hentikan efek berbahaya dari konsumsi daging, maka kita akan melihat dunia yang bahagia, berkecukupan, dan puas terwujud di depan mata kita hanya dalam hitungan minggu.

Referensi:
http://news.bbc.co.uk/2/hi/science/nature/8461727.stm  
http://www.hilarybennmp.com/41c571d4-9a4c-85c4-3104-a7b2af04423e
http://news.bbc.co.uk/2/hi/science/nature/8467746.stm
http://rsbl.royalsocietypublishing.org/
http://www.birdlife.org/news/news/2010/01/biodiversity_year.html

Berita Tambahan
Saat bekerja sama dengan perusahaan komputer IBM di AS, Kota King Abdulaziz untuk Sains dan Teknologi di Saudi Arabia meluncurkan inisiatif nasional untuk penyaringan air melalui energi surya untuk menyediakan sumber daya berkelanjutan dengan biaya rendah.
http://www.spa.gov.sa/English/details.php?id=741280

Dalam surat yang dikirim untuk Gubernur Bobby Jindal dari Louisiana, AS, 32 ilmuwan menyebutkan penelitian tinjau-banding yang mengatakan bahwa kenaikan air laut yang cepat dihubungkan dengan gas rumah kaca yang dikeluarkan oleh industri ini serta mengatakan bahwa mitigasi dan pemulihan dibutuhkan secara darurat untuk mencegah dampak yang lebih merusak.
http://www.nola.com/news/t-p/neworleans/index.ssf?/base/news-12/12641424389940.xml&coll=1

Ilmuwan Australia Wolfgang Schoener menekankan besarnya pencairan es di timur Alpen dengan menunjukkan bahwa 18 kaki titik api yang berada pada Glasier Goldberg berjumlah sepertiga karena pencairan hanya dalam satu bulan.
http://www.guardian.co.uk/environment/video/2010/jan/25/national-geographic-glaciers

Dalam diskusi bersama proyek Program Pembangunan PBB untuk rem pemanasan global di Uruguai, koordinator proyek Federico Ferla menyatakan bahwa gas rumah kaca terbesar yang dihasilkan di daerah selatan negara itu bukanlah karbon dioksida, tetapi metana dari sapi.
http://upsidedownworld.org/main/news-briefs-archives-68/2304-uruguay-coming-together-to-tackle-climate-
change