email to friend  Kirim halaman ini buat teman   Jika anda ingin menambahkan video ini ke dalam blog atau website pribadi anda, silahkan klik link berikut untuk mendapatkan source code-nya.  ambil source code   Cetak

Kebakaran tundra terbesar di Alaska mencerminkan ancaman iklim

 

Penelitian terbaru terhadap efek kebakaran tahun 2007 yang menghanguskan 1.000 kilometer persegi daratan menemukan bahwa area itu memancarkan dua kali jumlah karbon atmosferik yang biasa diserap area serupa yang tak terbakar.

 

Kepala peneliti Dr. Adrian Rocha dari Laboratorium Biologi Kelautan Massachusetts, AS menyatakan bahwa kebakaran ini menunjukkan ambang pemanasan telah tercapai dan  kemungkinan akan terjadi kebakaran tundra yang lebih sering dan intensif, menyebabkan daratan es mencair sehingga akan melepaskan lebih banyak gas rumah kaca seperti metana.

 

Sementara itu, ahli ekologi lahan basah, Dr. William Bowden, dari Universitas Vermont, AS telah memperingatkan bahwa permukaan tanah yang hitam terbakar juga memanaskan lebih jauh, mencairkan lebih banyak daratan es, dan meningkatkan kemungkinan terbentuknya thermokarst, atau wilayah permukaan tanah yang runtuh. Thermokarst menyebabkan kerusakan atau kehancuran pada rumah, jalan, dan infrastruktur lainnya seperti pipa saluran.

 

Terima kasih, Dr. Rocha, Dr. Bowden, dan kolega, atas temuan tentang efek pemanasan global yang membahayakan ini. Mari kita segera mengindahkan pesan ini dan beralih ke gaya hidup yang lebih hijau dan lebih baik demi melindungi Bumi dan semua penghuninya. Selalu peduli terhadap kesejahteraan manusia, Maha Guru Ching Hai berbicara tentang bahaya mencairnya daratan es pada konferensi video Juni 2008 di London, Inggris.

 

Maha Guru Ching Hai: Lapisan es mencair setiap hari. Dan gas metana, atau bahkan gas lainnya, dilepaskan ke dalam atmosfer. Metana dan nitrous oksida dihasilkan dari pengembangbiakan ternak, pemeliharaan ternak, pemeliharaan hewan-hewan. Gas-gas itu jauh lebih beracun, jauh lebih berbahaya, daripada CO2.

 

Jadi, pengaruhnya amatlah besar. Terus tambahkan hal itu, lalu Anda akan tahu apa yang saya maksudkan. Karena gas metana itu telah terperangkap selama berabad-abad, karena pemeliharaan ternak, ke dalam danau, ke dalam daratan eds, ke dalam lautan, dan sekarang jika ia mencair maka gas tersebut akan dilepaskan juga.

 

Di atas semua itu, setiap hari kita memiliki lebih banyak pengembangbiakan ternak, lebih banyak gas metana, maka kita tidak akan pernah berhenti. Maka hentikan saja membunuh hewan, berhenti beternak hewan. Dan kita tidak menghasilkan gas metana lagi, maka itu adalah gambaran yang sempurna.

Referensi:

http://www.newscientist.com/article/dn17537-alaskas-biggest-tundra-fire-sparks-climate-warning.html?DCMP=OTC-rss&nsref=climate-change,

http://www.uvm.edu/~wbowden/?Page=Personal/Breck/About_me.htm,

http://www.economist.com/sciencetechnology/displaystory.cfm?story_id=14119825

 

 

Bangladesh membuat rencana untuk beradaptasi terhadap perubahan iklim

 

Menteri Lingkungan Mustafizur Rahman mengumumkan daftar proyek untuk mengimbangi efek pemanasan global, termasuk meninggikan tanggul dan jalan, membangun penampungan, mengeruk sungai-sungai utama, dan menanam pohon.

 

Panel Antarpemerintah PBB untuk Perubahan Iklim (IPCC) telah meramalkan hilangnya 17% bentang muka tanah negeri itu pada tahun 2050, yang akan menjadikan sedikitnya 20 juta orang kehilangan tempat tinggal. Menteri Rahman mengindikasikan bahwa negaranya akan berbicara dengan institusi-institusi seperti Bank Pembangunan Asia dan negara-negara maju lainnya untuk membantu pendanaan yang diperkirakan sekitar US$4,35 miliar bagi proyek ini.

 

Pujian penuh hormat kami, Menteri Rahman dan Bangladesh atas rencana komprehensif untuk melindungi warga. Semoga upaya-upaya Anda berhasil melindungi rakyat Bangladesh seraya kita semua berusaha mengurus dengan lebih baik rumah global kita bersama.

Referensi:

http://economictimes.indiatimes.com/Environment/Global-Warming/Bangladesh-plans-to-spend-billions-fighting-climate-change/articleshow/4828332.cms

 

 

Pertanian organik semakin mengakar di seluruh benua

 

Laporan terbaru dari Federasi Internasional Gerakan Pertanian Organik (IFOAM), Lembaga Riset  Pertanian Organik, dan Lembaga Worldwatch menyatakan bahwa pertanian buah dan sayuran organik bertumbuh di seluruh dunia.

 

Sekitar 141 negara melaporkan penggunaan metode penanaman organik, lebih dari separuhnya berada di Afrika. Australia, Argentina, dan Brasil diketahui telah  mendedikasikan jumlah lahan terbesar bagi pertanian organik, sementara Italia, Spanyol, dan Jerman membukukan hampir 40 persen dari 7,8 juta hektar lahan pertanian organik di Eropa. Diane Bowen,  Direktur Interim IFOAM, menyatakan bahwa pertumbuhan ini khususnya di negara-negara berkembang, menunjukkan bahwa pertanian organik dapat menyumbang kemajuan ekonomi dan lingkungan.

 

Patrick Holden, Direktur Asosiasi Tanah Inggris: Makanan organik sekarang menjadi pilihan semakin banyak orang yang merasa yakin bahwa setelah semua kegemparan pangan belakangan ini, dari BSE (Penyakit Sapi Gila) hingga rekayasa genetik, pertanian organik memenuhi kebutuhan mereka sebagai konsumen.

Terima kasih kami, Direktur Bowen, Federasi Internasional Gerakan Pertanian Organik, Lembaga Riset Pertanian Organik, dan Lembaga Worldwatch, atas informasi tentang tren yang menggembirakan ini. Semoga terus berlanjut menuju dunia yang bersih, hijau, sehat, damai, dan berlimpah bagi semua.

Referensi:

http://www.ifoam.org/press/press/2008/Global_Organic_Agriculture_Continued_Growth.php, http://www.worldwatch.org/node/6199

 

 

BERITA TAMBAHAN

 

Perdana Menteri Australia Kevin Rudd mengumumkan rencana untuk menciptakan 50.000 lapangan kerja hijau, dengan program pelatihan bagi kaum muda serta posisi magang untuk pekerjaan-pekerjaan seperti memasang panel tenaga surya dan sistem daur ulang air.

http://www.taipeitimes.com/News/world/archives/2009/07/31/2003449961

 

Philadelphia, Pennsylvania, AS telah mengganti 700 tempat sampah dengan kompaktor tenaga surya, mengurangi jumlah trip pengumpulan sampah sebanyak 75%, gerakan yang diperkirakan menghemat emisi karbon dan US$875.000 per tahun.

http://www.boston.com/news/nation/articles/2009/07/23/philly_rolls_out_solar_powered_trash_compactors/

 

Wali Kota London-Inggris Boris Johnson menjanjikan US$6,6 juta lebih untuk “Dana Hijau London”, yang direncanakan untuk proyek Maret 2010 yang akan melengkapi gedung-gedung lama di Inggris dengan sumber energi  yang lebih berkelanjutan.

http://newenergyfocus.com/do/ecco.py/view_item?listid=1&listcatid=32&listitemid=2874&section=On-site%20%26%20Micro

 

Setelah mempelajari bagaimana ubur-ubur membantu “mengaduk” lautan, mahasiswa doktoral Institut Teknologi California di AS,  Kakani Katija, memperkirakan bahwa hewan laut kecil ini memberi kontribusi terhadap gerakan lautan sama banyaknya dengan angin dan pasang surut.

http://www.nytimes.com/2009/08/04/science/04obmixx.html