email to friend  Kirim halaman ini buat teman   Jika anda ingin menambahkan video ini ke dalam blog atau website pribadi anda, silahkan klik link berikut untuk mendapatkan source code-nya.  ambil source code   Cetak

Penghargaan Planet Hijau meluncurkan kompetisi pola makan ekologis dan kegiatan lingkungan.

Penghargaan Planet Hijau (Green Planet Awards), sebuah inisiatif hijau non-profit, mengundang masyarakat dunia untuk mengikuti kompetisi menarik tentang segala hal yang menyangkut penghijauan untuk menyejukan planet ini. Para pendiri Penghargaan Planet Hijau yang bermarkas di Eropa ini mengatakan bahwa inspirasi mereka berasal dari acara Supreme Master Television yang ingin meningkatkan kesadaran manusia terutama dalam hal kebiasaan makan daging yang berdampak merugikan bagi planet kita. Secara khusus, mereka prihatin atas industri daging yang meningkatkan gas rumah kaca hingga berakibat pemanasan global. Ini lebih buruk dibanding dampak emisi gas seluruh alat transportasi dijadikan satu. Hal inilah yang menjadikan “Pola Makan Ekologis” sebagai tema kompetisi Penghargaan Planet Hijau tahun 2009.

Pada acara puncak yang berlangsung di seluruh Irlandia, para mahasiswa diminta mendesain kampanye tentang dampak konsumsi daging secara berlebihan terhadap lingkungan dan kesehatan. Para mahasiswa memamerkan karya paling kreatif dan upaya yang tekun melalui media seperti pamflet, lagu, konferensi, dan teknik pemasaran lainnya. Para pemenang akan memperoleh hadiah, dan hadiah utamanya adalah sebuah mobil listrik.

Penghargaan Planet Hijau juga menjadi tuan rumah kompetisi bersifat online dan mencakup seluruh dunia, bernama Green2Cool. Acara ini menyediakan hadiah utama senilai €1.500 yang akan diberikan kepada anggota yang paling aktif dari situs jejaring social www.green2cool.org. Ini artinya, seseorang yang paling berpengaruh dalam menyebarkan tren diet vegan yang bersifat ekologis dan menyediakan ruang sosial adalah pemenangnya. Kedua situs Green2Cool.org dan GreenPlanetAwards.org menyediakan sumber-sumber media bagi mereka yang mencari fakta-fakta terkini tentang mendesaknya antisipasi atas perubahan iklim dan hubungannya dengan pola makan. Supreme Master Television siap bekerja sama dengan Penghargaan Planet Hijau sebagai sumber informasi.

Untuk informasi lebih jauh, kunjungi situs www.GreenPlanetAwards.org atau www.green2cool.org untuk bahasa Inggris, dan www.green2cool.org.tw untuk bahasa China.

Kami berikan penghargaan setinggi-tingginya untuk para partisipan atas dedikasinya di acara Penghargaan Planet Hijau! Kami sangat menghargai inisiatif berwawasan lingkungan ini, karena menciptakan kegairahan untuk menyebarkan pesan tentang perubahan iklim dan pentingnya diet nabati sebagai cara tercepat menyejukan planet ini.

Untuk informasi lebih jauh, kunjungi situs www.GreenPlanetAwards.org atau www.green2cool.org. Untuk situs berbahasa China, kunjungi www.green2cool.org.tw.

Penurunan jumlah kupu-kupu paling drastis dalam 25 tahun terakhir
Kupu-kupu di seluruh dunia saat ini terganggu dan terancam punah. Data yang terkumpul sejak tahun 1976 dari organisasi Kelompok Pengawas Kupu-Kupu (Butterfly Monitoring Scheme) Inggris mengungkapkan bahwa musim panas lalu adalah musim panas kedua terburuk sejak tahun 1981, dengan jumlah total kupu-kupu terendah dalam 25 tahun terakhir. Dengan kerugian yang tercatat di seluruh Eropa, beberapa koloni di Inggris di ambang kepunahan karena perubahan iklim telah mengubah pola cuaca, dengan kondisi seperti hujan lebat menyulitkan mereka mencari makanan. Di seluruh dunia, di lembah Kathmandu, Himalaya dimana lebih dari 350 jenis kupu-kupu bermukim, studi yang dilakukan World Wildlife Fund (WWF) menemukan hewan bersayap lunak ini terbang ke daerah lebih tinggi, seperti kasus kupu-kupu Apollo yang pindah 500 meter lebih tinggi dari daerah yang biasa mereka tinggali.

Akhirnya, riset yang diadakan di Jerman menyimpulkan, bahkan dengan skenario terbaik dari perubahan iklim, dimana suhu keseluruhan hanya naik 2,4 derajat Celsius, 50 persen area yang dihuni 150 jenis kupu-kupu di Eropa tetap menjadi lebih hangat bagi mereka untuk bisa bertahan hidup.

Penghargaan kami untuk Kelompok Pengawas Kupu-Kupu Inggris, World Wildlife Fund, para peneliti Jerman, dan penggemar kupu-kupu di seluruh dunia, atas pengamatan teliti Anda dan peringatan untuk kami untuk menyelamatkan makhluk cantik bersayap ini. Semoga ancaman kepunahan ini menyadarkan kami untuk lebih memperhatikan dan menjaga kupu-kupu cantik dan makhluk lainnya sesama penghuni bumi. (*)

Saat wawancara radio bersama James Bean dari Spiritual Awakening Radio yang berbasis di Amerika Serikat di bulan Juli 2008, Maha Guru Ching Hai menjelaskan bahwa perhatian kita pada semua binatang sesama penghuni bumi memiliki implikasi fisik dan spiritual yang penting dalam masa krisis di bumi ini.

Wawancara via telepon dengan Maha Guru Ching Hai
oleh James Bean dari Spiritual Awakening Radio 29 Juli 2008 - AS

Maha Guru Ching Hai: Semua orang berkata mereka mencintai hewan, tapi bagaimana? Ya. Dan diet nabati akan menghentikan 80% pemanasan global, menghentikan kekerasan, mulai dari hidangan di atas piring, menciptakan energi kasih di seluruh dunia, menghentikan kekurangan dan polusi air,  menghentikan kekurangan makanan, menghentikan kelaparan dunia dan perang, mencegah penyakit mematikan, menghemat pajak dan biaya berobat untuk membangun dunia yang lebih baik, dan menyumbang temuan-temuan baru yang berguna serta organisasi yang baik, dan masih banyak lagi keuntungannya. Dan masih ada aspek spiritual juga. Jika seseorang ikut serta secara langsung atau tak langsung atas pembunuhan mahluk hidup, apakah itu manusia atau hewan, ia akan memasuki lingkaran balas dendam dan kekerasan. Dan itu akan berakhir jika ia berhenti melakukannya.

Maha Guru Ching Hai: Sejak zaman dulu pun, prinsip anti-kekerasan selalu ditekankan sebagai jalan hidup, untuk kita jalani, jika kita ingin menghadirkan surga di dunia. Saya berharap orang-orang segera menyadarinya dan kita semua akan memiliki Surga kembali.

Tuna Sirip Biru Bisa Menghadapi Kepunahan dalam Waktu 3 Tahun
Hidup ikan tuna biru tinggal 3 tahun. Organisasi koservasi internasional World Wildlife Fund (WWF) mengatakan ikan tuna sirip biru Atlantik hampir punah dalm 3 tahun terakhir jika penangkapan ikan tidak berkurang. Temuan ini juga mengaitkan hal ini dengan dimulainya masa penangkapan ikan 2 bulan di laut Mediterania, di tengah penolakan kelompok-kelompok lingkungan. Anggota WWF Sergi Tudela menjelaskan, ”Tidak ada alasan apapun untuk membuka musim menangkap ikan saat populasi target tangkapan sedang turun.” WWF dan kelompok lingkungan lainnya menyerukan perlindungan total pada ikan tuna sirip biru, termasuk meminta supermarket dan restoran untuk bekerja sama menolak penjualan ikan yang terancam punah ini.

Kami sangat bersyukur pada World Wildlife Fund dan pembela lainnya, atas perlindungan pada tuna sirip biru Atlantik ini. Doa kami agar umat manusia tersentuh dan mau berdiet nabati untuk melindungi keanekaragaman isi planet ini bagi generasi masa depan.

Cara Pemulihan Koloni Lebah Akhirnya Ditemukan

Penyebab dan cara pemulihan turunnya koloni lebah akhirnya ditemukan. Para peneliti di Spanyol telah menemukan bahwa fenomena turunnya koloni, yang berpengaruh terhadap turunnya populasi lebah madu di seluruh dunia, ternyata disebabkan oleh jamur parasit. Penelitian yang dilakukan di peternakan Spanyol ini telah berhasil mengisolasi jamur parasit, hingga kemudian bisa disembukan. Dengan menggunakan antibiotik, koloni lebah bisa disembuhkan.

Penghargaan kami bagi para peneliti Spanyol untuk upaya yang sabar dan kontribusi berharga ini. Kami berharap bisa melihat lebih banyak lagi lebah madu yang bisa diselamatkan. Kami juga merasa diingatkan untuk menghargai dan menjaga kesehatan makhluk penghasil madu ini.

Menara lampu kedip bisa selamatkan nyawa burung
Penelitian mengungkapkan bahwa menara dengan lampu yang berkedip bisa menyelamatkan nyawa burung. Dengan perkiraan sekitar 50 juta burung yang tewas setiap tahun di AS akibat tabrakan dengan menara komunikasi di waktu malam, studi baru-baru ini mengungkapkan, lampu-lampu berkedip yang menggantikan lampu berwarna merah yang tak berkedip, ternyata secara signifikan dapat mengurangi tabrakan. Di Michigan, AS, ketika patroli jalan raya negara bagian itu memperbolehkan Departemen Sumber Daya Alam berkomunikasi dengan menara-menara, para peneliti mencoba berbagai pencahayaan yang berbeda pada 21 menara di seluruh negara bagian itu. Mereka menemukan bahwa dengan mengganti lampu merah yang tidak berkedip menurunkan tingkat kecelakaan burung hingga 70 persen. Para peneliti merekomendasikan Badan Burung Federal agar mempertimbangkan penggunaan lampu-lampu berkedip ini.

Kami bersyukur dan berterima kasih kepada Departemen Sumber Daya Alam Michigan dan Patroli Jalan Raya Negara Bagian atas upaya kolaborasi Anda yang mencapai hasil yang berharga ini. Kami pun berharap lampu-lampu berkedip segera dipasang di atap-atap gedung agar sahabat burung kita aman saat terbang di waktu malam.