email to friend  Kirim halaman ini buat teman   Jika anda ingin menambahkan video ini ke dalam blog atau website pribadi anda, silahkan klik link berikut untuk mendapatkan source code-nya.  ambil source code   Cetak
Play with flash player Play with windows media ( 21 MB )

Pengarang “The End of Food (Berakhirnya Makanan)” menyimpulkan bahwa makan daging merupakan masalah moral.


Seorang pengarang, Paul Roberts, dalam buku perdananya yang berjudul “The End of Oil (Berakhirnya Minyak)” telah memprediksi secara tetap beberapa situasi yang kita lihat sekarang. Sekarang ia menulis “The End of Food (Berakhirnya Makanan)” yang mengatakan bahwa karena pemanasan global, kita sekarang menuju ke suatu titik kondisi berakhirnya makanan murah dan ke suatu titik kondisi kekurangan pangan yang mengerikan. Dia juga percaya bahwa makan daging merupakan sebuah dilema moral karena makan daging menghabiskan semakin banyak sumber energi untuk memproduksinya dan hal ini membuat kita gagal mengatasi kelaparan yang dialami orang lain di dunia. Kami mengucapakan selamat kepada Anda atas buku baru Anda, Bapak Robert, dan terima kasih telah menolong kami mengerti hubungan antara produski makanan dengan akibat perubahan iklim yang kita hadapi. Semoga sekarang kita bisa bekerja sama berbagi pengetahuan dan kepustakaan demi kepentingan persaudaraan global dan juga kita sendiri.



Pembicaraan mengenai krisis pangan sudah dimulai


Anggota LAES membuat pertemuan untuk mencari solusi krisis pangan. Para pemimpin dari Amerika Latin dan Carribean Economic System (LAES) sedang meneliti agar dapat mengidentifikasikan dan mendapakan akar pemasalahan yang menyebabkan terjadinya krisis pangan akhir-akhir ini yang mengakibatkan peningkatan harga pangan yang tinggi slelama tiga tahun terakhir ini. Presiden LAES, Geronimo Cardozo menyatakan bahwa semua peserta juga harus mencari jalan untuk mecapai kesepakatan utama pada puncak pertemuan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB tentang krisis pangan di Roma, Italia minggu ini. Kami sampaikan salam terbaik kami kepada semua peserta atas usaha mereka dalam mencari sebuah prakarsa pendekatan baru agar semua orang dapat tercukupi kebutuhan pangannya. Semoga semua orang di seluruh dunia dikaruniai dengan kecukupan gizi.

 


Gedung Putih: Manusia “Merupakan” Penyebab Pemanasan


Laporan White House menyatakan bahwa manusia mempengaruhi perubahan iklim secara serius. Laporan itu dipublikasi oleh para ilmuwan yang bekerja sebagai penasihat Presiden AS George Bush. Mereka menegaskah hubungan yang tinggi antara manusia dengan pemanasan global. Laporan itu juga meramalkan bahwa di AS akan terjadi kegagalan panen, kehancuran hutan, peningkatan penyakit, dan banjir di daerah tepi pantai akibat meningkatnya permukaan air laut.


Philip Clapp, wakil direktur manager Pew Environmental Group, berkomentar atas laporan tersebut, “Pemanasan global sudah menjadi pengaruh yang kuat di Amerika Serikat, dan akan menjadi lebih buruk walaupun dengan tindakan yang paling agresif dalam menghentikan emisi gas.” Kami berterima kasih kepada sang penulis atas penjelasan dan laporannya yang menguatirkan. Kami sangat menghargai kepada semua yang telah mengambil langkah untuk bertindak dalam masalah yang mendesak ini. Kami berdoa agar Amerika dan pemerintah menanggapi dengan cepat masalah tersebut sehingga bumi dapat melanjutkan kehidupan di generasi yang akan datang.
 

Lapisan es Gangotri menyusut karena pemanasan global’


Negara Himachal Pradesh India membicarakan penyusutan utama gletser. Perubahan iklim telah menyebabkan temperatur di sebuah negara bagian India Himachal Prades telah meningkat tajam sejak tahun 1970. Karena itu, gletser Gangotri dan Khumbu ditemukan menyusut dan dalam kondisi gawat. Menanggapi hal itu. Menteri Liingkungan Hidup Negara Jagar Prakash Nadda telah mengumumkan sebuah program pada semua departemen negara untuk membentuk mengentikan perubahan iklim dengan menganalisa dan mengurangi penggunaan listrik, air, dan bahan bakar kendaraan mereka. Salah satu langkah penghemaan energi yang akan ditetapkan di negera itu adalah pemasangan lampu neon di seluruh kantor pemerintahan. Kami angkat topi kepada Yang Mulia dan Negara Himachal Pradesh atas prakarsa hijau Anda untuk melindungi gletser yang penting itu melalui langkah-langkah praktis. Semoga kita semua dapat menerapkan berbagai perubahan serupa dalam kehidupan kita sehari-hari untuk menstabilan kondisi pemanasan global di Bumi kita.


Ibu negara Indonesia mendapat penghargaan lingkungan dari PBB  

PBB memberikan penghargaan kepada ibu negara Indonesia. Ibu Negara Indonesia, Kristian Herrawati Bambang Yudhoyono ditemui oleh Program Lingkungan Perserikatan Bangsa Bangsa (UNEP) atas usahanya dalam menanam seribu pohon dalam satu hari di negaranya. Ibu negara Yudhoyono berperan dalam penanaman massa, yang merupakan pencegahan dari pemanasan global dalam pemulihan hutan.