email to friend  Kirim halaman ini buat teman   Jika anda ingin menambahkan video ini ke dalam blog atau website pribadi anda, silahkan klik link berikut untuk mendapatkan source code-nya.  ambil source code   Cetak

Perubahan iklim berkaitan dengan penyakit berbahaya yang bersumber dari air.
Mengevaluasi efek pada lautan dari faktor seperti peningkatan suhu dan pencemaran, para peneliti dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) baru-baru ini menemukan bahwa keadaan merugikan seperti yang dihasilkan oleh ledakan perkembangan alga bisa berlanjut selama lebih dari tiga bulan di area pesisir yang rentan.

Alga beracun, yang biasanya berkembang dari bulan Juli sampai Oktober, bisa terakumulasi dalam kerang-kerangan, dan jika dikonsumsi oleh manusia, bisa menyebabkan kelumpuhan atau bahkan kematian. Nyatanya, jutaan sardin yang baru-baru ini ditemukan mati di Kalifornia selatan, pelabuhan AS, kemudian ditemukan telah terkontaminasi dengan asam neurotoksin domoic yang membuat kelumpuhan yang sepertinya berasal dari alga beracun di daerah tersebut.

Dalam penelitian lain, ilmuwan dari Universitas Georgia di AS menemukan bahwa debu gurun yang terkandung dalam air laut mengakibatkan peralihan dan peningkatan signifikan pada Vibrios, sejenis bakteri laut yang bisa menyebabkan infeksi penyakit pada manusia. Debu di udara akibat penggurunan daratan telah meningkat dalam beberapa dekade terakhir dan diperkirakan terus meningkat.

Menunjuk pada efek bahayanya, juru bicara penelitian Eric Lipp menyatakan, “Dalam 24 jam tercampurnya debu gurun dari Maroko dengan sampel air laut, kami melihat besarnya pertumbuhan Vibrios, termasuk di antaranya salah satu jenis yang bisa menyebabkan infeksi pada mata, telinga dan luka terbuka, dan jenis lain yang bisa menyebabkan kolera.”

Saat kita meratapi banyaknya kematian dari ikan berharga yang diambil siripnya, kami hargai pekerjaan para ilmuwan dari National Oceanic and Atmospheric Administration dalam menyoroti efek perubahan iklim berbahaya ini. Semoga manusia menggunakan kesempatan yang sekarang kita miliki untuk menghentikan kondisi seperti ini melalui gaya hidup yang peduli lingkungan.

Maha Guru Ching Hai telah seringkali menekankan implikasi merusak dari perubahan iklim termasuk tindakan yang diperlukan untuk menyelamatkan manusia dan planet, seperti selama konferensi video bulan Juli 2008 dengan staf Supreme Master Television di Kalifornia, AS.

Maha Guru Ching Hai: Menurut para ilmuwan, mungkin ada lebih dari hanya satu bencana. Peningkatan permukaan laut bukanlah satu-satunya kejadian mengkhawatirkan, penyakit juga meningkat. Sudah terjadi di beberapa bagian dunia. Jika memang harus terjadi, maka itu akan terjadi. Tapi mohon jangan berkonsentrasi pada fenomena negatif. Lebih baik, kita gunakan energi kita dalam tindakan konstruktif dan pemikiran positif dan kita harus memimpikan dunia yang lebih cantik.
Jika orang-orang berubah menjalani gaya hidup lebih mulia yang menghormati semua makhluk, maka kita akan hidup dan hidup kita akan diperluas. Semakin banyak orang vegan bergabung dalam lingkaran, semakin banyak kesempatan kita bisa menyelamatkan Bumi.
http://www.france24.com/en/20110219-global-warming-may-increase-water-borne-diseases, http://www.noaanews.noaa.gov/stories2011/20110219_aaas_oceansandhealth.html, http://www.telegraph.co.uk/science/science-news/8335706/Dust-from-Africa-may-increase-risk-of-seafood-poisoning.html,
http://news.xinhuanet.com/english2010/sci/2011-02/20/c_13740319.htm,
http://news.yahoo.com/s/afp/20110219/hl_afp/scienceusclimatewarmingdisease_20110219220222

Berita Tambahan
Untuk mendukung penghematan energi dan keuangan, Korea Selatan menerapkan tindakan seperti pada malam hari mematikan semua neon komersial dan semua pencahayaan luar ruangan lainnya di daerah bisnis dan hiburan di ibu kota Seoul.
http://af.reuters.com/article/energyOilNews/idAFTOE72704Q20110308
http://www.euronews.net/newswires/781081-lights-go-out-in-seoul-amid-energy-crunch/

Para pekerja membersihkan ratusan ribu ikan yang  mati dari Danau Thiền Quang di Hà Nội, Âu Lạc (Vietnam) setelah makhluk air tersebut mati dalam skala besar dengan alasan yang mungkin terkait dengan iklim atau polusi.
http://vn.news.yahoo.com/vne/20110307/tpl-ca-chet-trang-tren-ho-thien-quang-50f20d3.html
http://vnexpress.net/gl/xa-hoi/2011/03/ca-chet-trang-tren-ho-thien-quang/
http://www.baomoi.com/Ca-chet-noi-trang-ho-Thien-Quang/141/5819682.epi

Australia menyaksikan musim panas paling basah tahun ini sementara negara bagian Victoria mencatat curah hujan paling tinggi dalam 111 tahun.
http://news.xinhuanet.com/english2010/sci/2011-03/07/c_13764681.htm
http://au.news.yahoo.com/thewest/a/-/national/8963392/second-wettest-summer-in-111-years/